APAKAH WANITA DISUNATKAN MENIKAH DENGAN PERJAKA ?
Pertanyaan :
Assalamu'alaikum
Numpang tanya, kalau cowok kan kesunahan nikahnya terhadap wanita
yang perawan ting ting. Nah bagaimana kalau yang cewek. Apakah jg ada
anjuran yang sama halnya dengan cowok ?
(Dari : Brandal Loka Jaya)
Jawaban :
Wa'alaikum salam warohmatullohi wabarokatuh
Disunatkan bagi seorang lelaki untuk menikah dengan perempuan yang masih perawan. Salah satu dasarnya adalah hadits nabi ;
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ هَلَكَ وَتَرَكَ
تِسْعَ بَنَاتٍ أَوْ قَالَ سَبْعَ فَتَزَوَّجْتُ امْرَأَةً ثَيِّبًا
فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا
جَابِرُ تَزَوَّجْتَ قَالَ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ فَبِكْرٌ أَمْ ثَيِّبٌ
قَالَ قُلْتُ بَلْ ثَيِّبٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَهَلَّا جَارِيَةً
تُلَاعِبُهَا وَتُلَاعِبُكَ أَوْ قَالَ تُضَاحِكُهَا وَتُضَاحِكُكَ قَالَ
قُلْتُ لَهُ إِنَّ عَبْدَ اللَّهِ هَلَكَ وَتَرَكَ تِسْعَ بَنَاتٍ أَوْ
سَبْعَ وَإِنِّي كَرِهْتُ أَنْ آتِيَهُنَّ أَوْ أَجِيئَهُنَّ بِمِثْلِهِنَّ
فَأَحْبَبْتُ أَنْ أَجِيءَ بِامْرَأَةٍ تَقُومُ عَلَيْهِنَّ
وَتُصْلِحُهُنَّ قَالَ فَبَارَكَ اللَّهُ لَكَ أَوْ قَالَ لِي خَيْرًا
"Dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Bahwasanya Abdullah telah
meninggal dunia dan meninggalkan sembilan anak perempuan, atau dia
berkata; Tujuh. Lantas saya menikah dengan seorang janda. Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku: "Wahai Jabir,
apakah kamu sudah menikah? Dia (Jabir) berkata; Saya menjawab; Ya.
Beliau bertanya kembali: "Dengan seorang gadis atau janda?" Dia (Jabir)
berkata; Saya menjawab; Dengan seorang janda, wahai Rasulullah! Beliau
bersabda: "Kenapa tidak dengan seorang gadis, agar kamu bisa bercumbu
rayu dengannya dan dia bisa bercumbu rayu denganmu? -Atau beliau
bersabda: - Kamu bisa bersenda gurau dengannya dan dia bisa bersenda
gurau denganmu?" Dia (Jabir) berkata; Saya berkata; Sesungguhnya
Abdullah (ayah Jabir) telah meninggal dunia dengan meninggalkan sembilan
anak perempuan atau tujuh anak perempuan, dan saya tidak suka jika saya
menikah dengan orang yang sepadan dengan mereka, namun saya lebih suka
menikah dengan wanita yang bisa mengurus mereka dan bisa membuat mereka
baik. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku:
"Semoga Allah memberkahimu." atau beliau mendo'akan kebaikan kepadaku".
(Shohih Muslim, no.2664)
Imam Ghozali menambahkan, seperti halnya bagi lelaki disunatkan untuk
menikah dengan seorang wanita yang masih perawan, disunatkan pula bagi
wanita untuk menikah dengan lelaki yang masih perjaka, sebab naluri hati
manusia itu lebih suka pada pergaulan yang pertama. Karena itulah nabi
menyatakan tentang Khodijah ;
إنَّهَا أَوَّلُ نِسَائِي
"Sesungguhnya dia adalah istri pertamaku".
Wallahu a'lam.
(Oleh : Saif El Nashr, Astvat Ereta dan Siroj Munir)
Referensi :
1. Asnal Matholib, Juz : 3 Hal : 108
2. Mughnil Muhtaj, Juz : 4 Hal : 206
3. Lisanul Arob, Juz : 4 Hal : 78
Ibarot :
Asnal Matholib, Juz : 3 Hal : 108
فصل البكر) أي نكاحها (أولى) من نكاح الثيب لخبر الصحيحين عن جابر «هلا
بكرا تلاعبها وتلاعبك» وروى ابن ماجه خبر «عليكم بالأبكار فإنهن أعذب
أفواها» أي ألين كلاما وأنتق أرحاما أي أكثر أولادا وأرضى باليسير (إلا
لعذر) كضعف آلته عن الافتضاض أو احتياجه لمن يقوم على عياله فلا يكون نكاح
البكر أولى ومنه ما اتفق لجابر فإنه «لما قال له النبي - صلى الله عليه
وسلم - ما تقدم اعتذر له فقال إن أبي قتل يوم أحد وترك تسع بنات فكرهت أن
أجمع إليهن جارية خرقاء مثلهن ولكن امرأة تمشطهن وتقوم عليهن فقال رسول
الله - صلى الله عليه وسلم - أصبت» قال في الإحياء وكما يستحب نكاح البكر
يستحب أن لا يزوج ابنته إلا من بكر لم يتزوج قط؛ لأن النفوس جبلت على
الإيناس بأول مألوف
Mughnil Muhtaj, Juz : 4 Hal : 206
قال في الإحياء: وكما يستحب نكاح البكر يسن أن لا يزوج ابنته إلا من
بكر لم يتزوج قط؛ لأن النفوس جبلت على الإيناس بأول مألوف، ولهذا قال - صلى
الله عليه وسلم - في خديجة: إنها أول نسائي
Lisanul Arob, Juz : 4 Hal : 78
والبكر: الجارية التي لم تفتض، وجمعها أبكار. والبكر من النساء: التي لم يقربها رجل، ومن الرجال: الذي لم يقرب امرأة بعد
sumber:http://www.fikihkontemporer.com/2012/10/apakah-wanita-disunatkan-menikah-dengan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar