Oleh Habib Abdurrahman Bin Muhdhor Al Habsyi
=============
Apabila Malaikat Rauman telah
selesai melakukan tugas tersebut, maka datanglah dua malaikat kubur yang sangat
menakutkan, berkulit hitam yang menjebol tanah kubur dengan taring-taringnya.
Mereka berambut panjang dan menyentuh dan terseret dipermukaan bumi, hentakan
suaranya bagaikan halilintar, sorot matanya laksana kilatan cahaya petir,
nafasnya seperti hembusan angin topan, ditangannya terdapat tongkat dari besi
yang sangat berat. Seandainya tongkat itu dipukulkan ke gunung yang kokoh
sekalipun, tentu akan hancur.
Apabila jiwa (an-nafs) si mayit
melihat kedua malaikat tersebut, niscaya ia menjadi gemetar dan langsung
berpaling untuk segera lari menyingkir. Kemudian ia menyelusup ke hidung si
mayit, sehingga mayit itu menjadi hidup mulai dari bagian dadanya, dalam
kondisi sebagaiman di saat sedang sekarat, tetapi ia tidak mampu bergerak,
hanya mampu mendengar dan melihat saja.
Selanjutnya perawi menceritakan :
“Kemudian kedua malaikat tersebut mulai bertanya kepada si mayit dengan kejam
dan bengis, membentaknya dengan keras, sehingga tanah bagi si mayit menjadi
seperti air. Kemudian kedua malaikat itu bartanya kepada si mayit : “Siapa
Tuhanmu … Apa Agamamu …Siapa Nabimu … Dan apa Kiblatmu … ?
Barangsiapa yang mendapatkan
pertolongan Allah SWT dan diberi keteguhan lidahnya untuk dapat menjawab, maka
ia akan balik bertanya kepada kedua malaikat tersebut : “Siapa yang memberi tugas
dan mengutus kalian berdua kepadaku ? Selanjutnya ia menjawab : “Allah adalah
Tuhanku, Muhammad Nabiku, dan Islam Agamaku”. Yang demikian itu tidak ada yang
dapat mengatakannya, kecuali para ulama pilihan yang terbaik.
Lalu salah seorang dari malaikat itu
berkata pada yang lain : “Ia benar, dan cukup dapat membuat kita tak berdaya,
hujjahnya begitu menukik dan tajam”
Kemudian mereka meletakkan di dalam
kuburnya semacam kubah besar, lalu membukakan pintu dari sebelah kanannya
menuju ke surga, dan memberinya alas dengan hamparan sutera dari surga, dan
aroma yang semerbak mewangi. Hembusan aroma wangi surga masuk ke dalam kubur.
Kemudian ia didatangi oleh amal perbuatannya ketika di dunia dalam bentuk rupa
orang yang paling dicintai, ia akan menghiburnya, mengajak bicara dengannya dan
memenuhi kuburnya dengan sinar terang. Ia menjadi selalu dalam kondisi riang
gembira selama dunia masih ada hingga terjadinya hari Kiamat. Dan tidak ada
yang lebih dicintainya daripada terjadinya hari Kiamat.
Sementara kedudukan yang lebih
rendah dari hal tersebut adalah kedudukan seorang Mukmin yang mempunyai sedikit
ilmu dan amal, ia tidak punya bagian ilmu dan juga rahasia alam malakut.
Amalnya akan masuk ke dalam kuburnya setelah malaikat Rauman pergi
meninggalkannya, dengan bentuk yang paling rupawan dan aroma paling harum,
pakaian yang paling indah dan rapi, lalu ia berkata padanya : “Apakah Anda mengenal Aku ?”
Ia kembali bertanya : “Siapakah Anda
… Mengapa Allah memberi anugerah kepadaku dengan ditemani orang yang sebaik Anda
di kondisi kesendirianku ini ?”
Ia menjawab : “Aku adalah amal saleh
Anda, janganlah Anda merasa gemetar dan takut”. Kemudian ia membimbing dan
memberi alasan-alasan sebagai jawaban atas pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir
yang sebentar lagi akan berlangsung.
Dalam kondisi seperti ini, tiba-tiba
dua malaikat (Munkar dan Nakir) masuk dengan wajah dan kondisi yang sama dengan
diatas. Kedua malaikat ini membentak dan mendudukkannya dengan posisi berlutut
didepannya, lalu keduanya bertanya : “Siapa Tuhan Anda … dan seterusnya ”
Maka ia menjawab dengan tenang :
“Allah adalah Tuhanku … Muhammad Nabiku … Al-Qur’an adalah Imamku … Ka’bah
sebagai Kiblatku … Ibrahim ayahku … dan agamanya adalah agamaku” dengan jawaban
yang fasih.
Kemudian kedua malaikat itu berkata
: “Anda benar”.
Lalu keduanya memperlakukan si mayit
itu, sebagaimana mayit yang pertama, hanya saja kedua malaikat itu membukakan
pintu dari sebelah kirinya menuju ke neraka, maka ia melihat ular-ular neraka,
kalajengking, belenggu, borgol, rantai, air dan nanah yang mendidih, duri-duri
yang panas dan seluruh isi neraka, sehingga ia menjadi takut karenanya.
Kemudian kedua malaikat berkata
padanya : “Anda tidak akan tertimpa keburukan itu. Tempat Anda yang dari neraka
ini telah diganti oleh Allah dengan tempat yang ada di surga, tidurlah dengan
penuh bahagia”. Lalu keduanya menutup pintu menuju ke neraka itu, sehingga
tidak terasa lagi baginya selama bulan telah berganti bulan, tahun berganti
tahun, dan abad berganti abad.
Diantara manusia ada yang tidak
dapat menjawab pertanyaan malaikat secara tegas, apabila aqidahnya
berganti-ganti. Ia menjadi kesulitan untuk mengatakan : “Allah Tuhanku”. Dan ia
akan mengucapkan dengan kalimat lain, akhirnya kedua malaikat ini memukulnya
dengan pukulan yang membuat kuburnya terbakar. Selang beberapa hari api itu
padam sendiri, kemudian terbakar lagi, begitu seterusnya selama dunia masih ada
(sampai datangnya hari Kiamat).
Diantara manusia ada juga yang
kesulitan menjawab : “Islam adalah Agamaku”. Karena ia selalui dihantui
keraguan atau karena adanya fitnah yang terjadi pada saat kematiannya. Maka
kedua malaikat itu memukulnya dengan sekali pukulan yang membuat kuburnya
terbakar seperti kondisi kunuran orang yang pertama (yang kesulitan memberikan
jawaban tentang Tuhannya).
Diantara manusia ada pula yang
kesulitan untuk menjawab : “Al-Qur’an adalah Imamku”. Karena ia membacanya,
akan tetapi tidak mau mengambil nasihat darinya, tidak mau mengamalkan
perintah-perintahnya, dan tidak meninggalkan larangan-larangannya. Bertahun-tahun
ia membacanya. Maka ia diperlakukan seperti kondisi orang pertama dan kedua. Semua ini ada di dalam kitab
“Al-Ihya’ Ulumuddin”.
Adapun terhadap mayit orang yang
durhaka (fajir) di dalam kubur, maka kedua malaikat tersebut bertanya : “Siapa
Tuhan Anda ?”
Ia menjawab : “Aku tidak tahu”
Kedua malaikat berkata : “Anda tidak
tahu dan tidak kenal ?”
Lalu malaikat itu memukulnya dengan
tongkat besi yang ada di tangannya sampai menggoncangkan bumi hingga lapis ke
tujuh. Kemudian bumi menghancurkan si mayit dalam kuburnya. Kedua malaikat itu
memukulnya lagi sebanyak tujuh kali.
Dan masih banyak lagi tentang alam
kubur (barzah). Jika diungkapkan semua, akan panjang sekali …
Insya Allah semua ini akan memacu kita untuk
membuat persiapan demi alam kehidupan mendatang yang pasti akan kita alami .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar