Perintah Bersholawat
Surah Al-Ahzab: 56
Perintah Bershalawat kepada Nabi saw dan Keluarganya
Allah swt berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىِّ يَأَيهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صلُّوا عَلَيْهِ وَ سلِّمُوا تَسلِيماً
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat
kepada Nabi; wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu
kepadanya dan ucapkan salam kepadanya.” (Al-Ahzab/33: 56)
Ulama dari kalangan mazhab Ahlul bait (as) sepakat bahwa ayat ini diturunkan untuk menegaskan hak Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (as), yaitu perintah bershalawat kepada mereka dan cara bershalawat. Ulama Ahlussunnah juga sepakat kecuali hanya beberapa penulis.
Ulama dari kalangan mazhab Ahlul bait (as) sepakat bahwa ayat ini diturunkan untuk menegaskan hak Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (as), yaitu perintah bershalawat kepada mereka dan cara bershalawat. Ulama Ahlussunnah juga sepakat kecuali hanya beberapa penulis.
Cara bershalawat dalam shahih Bukhari, kitab doa, bab bershalawat kepada Nabi saw:
Abdurrahman bin Abi Layli berkata: Ka’b bin Ujrah menemui aku lalu berkata: Tidakkah kamu diberi hadiah? Nabi saw datang kepada kami, lalu kami berkata: Ya Rasulallah, engkau telah mengajari kami cara mengucapkan salam kepadamu, lalu bagaimana cara bershalawat kepadamu? Beliau menjawab: Kalian ucapkan:
Abdurrahman bin Abi Layli berkata: Ka’b bin Ujrah menemui aku lalu berkata: Tidakkah kamu diberi hadiah? Nabi saw datang kepada kami, lalu kami berkata: Ya Rasulallah, engkau telah mengajari kami cara mengucapkan salam kepadamu, lalu bagaimana cara bershalawat kepadamu? Beliau menjawab: Kalian ucapkan:
اللهمّ صلِّ على محمّد وعلى آل محمّد، كما صلّيت
على آل إبراهيم إنك حميد مجيد، اللّهمّ بارك على محمّد وعلى آل محمّد، كما
باركت على إبراهيم إنك حميد مجيد
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad sebagaimana Kau sampaikan shalawat kepada keluarga
Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah,
berkahi Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau berkahi
Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.
Dalam Shahih Bukhari, kitab tafsir, bab ayat ini :
Abu Said Al-Khudri berkata, kami berkata: Ya Rasulallah, ini adalah cara
mengucapkan salam kepadamu, lalu bagaimana cara bershalawat kepadamu?
Beliau menjawab: kalian ucapkan:
اللّهمّ صلّ على محمّد عبدك ورسولك كما صلّيت على آل إبراهيم، وبارك على محمّد وعلى آل محمّد كما باركت على إبراهيم
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad hamba-Mu
dan Rasul-Mu sebagaimana Engkau sampaikan shalawat kepada keluarga
Ibrahim, dan berkahi Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau
berkahi Ibrahim.
Shahih Muslim, kitab shalawat kepada Nabi saw sesudah tasyahhud:
Abu Mas’ud Al-Anshari berkata: Rasulullah saw pernah mendatangi kami ketika kami berada di majlis Sa’d bin Ubadah. Kemudian Basyir bin Sa’d berkata kepadanya: Allah Azza wa Jalla memerintahkan pada kami agar bershalawat kepadamu ya Rasulallah, lalu bagaimana cara kami bershalawat kepadamu? Lalu beliau diam sepertinya beliau menghendaki kami tidak bertanya tentang hal itu. Kemudian beliau bersabda: Kalian ucapkan:
Abu Mas’ud Al-Anshari berkata: Rasulullah saw pernah mendatangi kami ketika kami berada di majlis Sa’d bin Ubadah. Kemudian Basyir bin Sa’d berkata kepadanya: Allah Azza wa Jalla memerintahkan pada kami agar bershalawat kepadamu ya Rasulallah, lalu bagaimana cara kami bershalawat kepadamu? Lalu beliau diam sepertinya beliau menghendaki kami tidak bertanya tentang hal itu. Kemudian beliau bersabda: Kalian ucapkan:
اللّهم صلّ على محمّد وعلى آل محمّد كما صليت على
آل إبراهم، وبارك على محمّد وعلى آل محمّد كما باركت على آل إبراهيم في
العالمين إنك حميدٌ مجيد
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad sebagaimana Kau sampaikan shalawat kepada keluarga
Ibrahim, dan berkahi Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau
berkahi keluarga Ibrahim di alam semesta, sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji dan Maha Mulia.
Sunan An-Nasa’i 1/190, bab 52, hadis ke 1289:Musa bin
Thalhah dari ayahnya, ia berkata: kami berkata, ya Rasulallah,
bagaimana cara bershalawat kepadamu? Beliau menjawab: Kalian ucapkan:
اللّهمّ صلِّ على محمّد وعلى آل محمّد كما صلّيت
على إبراهيم وآل إبراهيم إنك حميد مجيد ، وبارك على محمّد وعلى آل محمّد
كما باركت على إبراهيم وآل إبراهيم إنك حميد مجيد
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad sebagaimana Kau sampaikan shalawat kepada Ibrahim dan
keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia;
berkahi Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau berkahi
Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha
Mulia.
Sunan An-Nasa’i 1: 190, bab 52, hadis ke 1291:
Musa bin Thalhah berkata, aku bertanya kepada Zaid bin Kharijah, ia berkata, aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw. Kemudian beliau bersabda: Bershalawatlah kalian kepadaku dan bersungguh-sungguhlah kalian dalam berdoa, dan kalian ucapkan:
Musa bin Thalhah berkata, aku bertanya kepada Zaid bin Kharijah, ia berkata, aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw. Kemudian beliau bersabda: Bershalawatlah kalian kepadaku dan bersungguh-sungguhlah kalian dalam berdoa, dan kalian ucapkan:
اللّهم صلِّ على محمّد وعلى آل محمّد
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.
Shahih Ibnu Majah 65, kitab shalat, bab shalawat kepada Nabi saw, hadis ke 906:
Abdullah bin Mas’ud berkata: Jika kalian bershalawat kepada Rasulullah saw, hendaknya kalian memperbaiki shalawat kepadanya, karena kalian tidak tahu kalau shalawat itu hukumnya wajib. Lalu dikatakan kepadanya: ajarkan kepada kami (tentang cara bershalawat). Ia berkata: kalian ucapkan:
Abdullah bin Mas’ud berkata: Jika kalian bershalawat kepada Rasulullah saw, hendaknya kalian memperbaiki shalawat kepadanya, karena kalian tidak tahu kalau shalawat itu hukumnya wajib. Lalu dikatakan kepadanya: ajarkan kepada kami (tentang cara bershalawat). Ia berkata: kalian ucapkan:
اللهم اجعل صلاتك ورحمتك وبركاتك على سيد
المرسلين. اللّهم صلّ على محمّد وعلى آل محمّد كما صلّيت على إبراهيم وعلى
آل إبراهيم إنك حميد مجيد ، اللهم بارك على محمّد وعلى آل محمّد كما باركت
على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد
Ya Allah, curahkan shalawat-Mu, rahmat-Mu dan
keberkahan-Mu kepada penghulu para Rasul. Ya Allah, sampaikan shalawat
kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Kau sampaikan shalawat
kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
dan Maha Mulia. Ya Allah, berkahi Muhammad dan keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau berkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya
Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.
Fathul Bari 13: 441, kitab doa, bab 32, hadis ke 6358:
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang shalawat ini, pada hari kiamat aku akan menjadi saksi baginya dan memberi syafaat padanya:
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang shalawat ini, pada hari kiamat aku akan menjadi saksi baginya dan memberi syafaat padanya:
اللهم صل على محمّد وعلى آل محمّد كما صليت على
إبراهيم وعلى آل إبراهيم ، وبارك على محمّد وعلى آل محمّد كما باركت على
إبراهيم وعلى آل إبراهيم ، وترحم على محمّد وعلى آل محمّد كما ترحمت على
إبراهيم وعلى آل إبراهيم
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad sebagaimana Kau sampaikan shalawat kepada Ibrahim dan
keluarga Ibrahim, berkahi Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana
Engkau berkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sayangi Muhammad dan
keluarga Muhammad sebagaimana Engkau sayangi Ibrahim dan keluarga
Ibrahim.
Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i (Imam Syafi’i) meriwayatkan dalam Musnadnya:
Abu Hurairah bertanya kepada Rasulullah saw: Wahai Rasulullah, bagaimana cara kami bershalawat kepadamu? Nabi saw menjawab: kalian ucapkan:
Abu Hurairah bertanya kepada Rasulullah saw: Wahai Rasulullah, bagaimana cara kami bershalawat kepadamu? Nabi saw menjawab: kalian ucapkan:
اللّهم صل على محمد وآل محمد كما صليت على ابراهيم وبارك على محمد وآل محمد كما باركت على ابراهيم وآل ابراهيم، ثم تسلمون علي
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad sebagaimana Kau sampaikan shalawat kepada Ibrahim dan
keluarga Ibrahim, dan berkahi Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana
Kau berkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim; kemudian ucapkan salam
kepadaku. (Musnad, jilid 2, halaman 97).
Ash-Shawa’iqul Muhriqah, hlm 144:
Ibnu Hajar meriwayatkan bahwa Ka’b bin Ujrah berkata: ketika ayat ini turun kami bertanya kepada Rasulullah saw: Ya Rasulallah, kami telah mengetahui cara mengucapkan salam kepadamu, tapi bagaimana cara bershalawat kepadamu. Nabi saw menjawab: kalian ucapkan:
Ibnu Hajar meriwayatkan bahwa Ka’b bin Ujrah berkata: ketika ayat ini turun kami bertanya kepada Rasulullah saw: Ya Rasulallah, kami telah mengetahui cara mengucapkan salam kepadamu, tapi bagaimana cara bershalawat kepadamu. Nabi saw menjawab: kalian ucapkan:
اللّهم صل على محمد وآل محمد
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad. Kemudian beliau bersabda: Janganlah kalian
bershalawat kepadaku dengan shalawat yang batra’ (puntung). Lalu para
sahabat bertanya: Apa shalawat yang batra’ itu. Beliau menjawab: Kalian
hanya mengucapkan:
اللّهم صل على محمد
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad. Tetapi, hendaknya kalian mengucapkan:
اللّهم صل على محمد وآل محمد
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.
Dalam tafsirnya Al-Qurthubi menyebutkan beberapa
riwayat bahwa ayat ini adalah keharusan menyertakan Ahlul bait ketika
bershalawat kepada Nabi saw. (Al-Jami’ li-Ahkamil Qur’an 14: 233 dan
234).
Ibnul Arabi Al-Andalusi Al-Maliki juga menyebutkan
beberapa riwayat bahwa ayat ini diturunkan untuk menegaskan hak Nabi saw
dan keluarganya yang suci (as). (Ahkamul Qur’an 2: 84).
Jabir (ra) berkata: Sekiranya kamu melakukan shalat
dan tidak bershalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, maka aku
tidak melihat shalatnya diterima. (Dzakhairul Uqba:19).
Al-Qadhi ‘Iyadh meriwayatkan dalam Asy-Syifa’, dari
Ibnu Mas’ud bahwa Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang melakukan shalat
dan dalam shalatnya tidak membaca shalawat kepadaku dan Ahlul baitku,
maka shalatnya tidak diterima.” (Al-Ghadir 2: 303).
Ibnu Hajar mengatakatan: Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi
meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang melakukan
shalat dan dalam shalatnya tidak membaca shalawat kepadaku dan Ahlul
baitku, maka shalatnya tidak diterima.” (Ash-Shawaiqul Muhriqah: 139).
Ar-Razi mengatakan: Doa untuk keluarga Nabi saw
menunjukkan keagungan kedudukan mereka, karena doa ini ditempatkan di
akhir Tasyahhud dalam shalat, yaitu: Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa
âli Muhammad, warham Muhammadan wa âla Muhammad (Ya Allah, sampaikan
shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan sayangi Muhammad dan
keluarga Muhammad). Pengagungan ini tidak akan didapatkan pada selain
keluarga Muhammad. Hal ini menunjukkan bahwa mencintai keluarga Muhammad
adalah wajib. Keagungan kedudukan Ahlul bait Nabi saw terdapat dalam
lima hal: Tasyahhud dalam shalat, salam, kesucian, diharamkannya sedekah
bagi mereka, dan kewajiban mencintai mereka. (Tafsir Ar-Razi 7: 391).
Hadis-hadis tersebut dan yang semakna juga terdapat dalam:
1. Shahih Bukhari, jilid 6, halaman 12.
2. Asbabun Nuzul, Al-Wahidi, halaman 271.
3. Ma’alim At-Tanzil, Al-Baghawi, catatan pinggir Tafsir Al-Khazin, jilid 5, halaman 225.
4. Mustadrak Al-Hakim, jilid 3, halaman 148.
5. Tafsir Fakhrur Razi, jilid 25, halaman 226.
6. Al-Hafizh Abu Na’im Al-Isfahani, Akhbar Isfahan, jilid 1, halaman 131.
7. Al-Hafizh Abu Bakar Al-Khathib, Tarikh Baghdad, jilid 6, halaman 216.
8. Ibnu Abd Al-Birr Al-Andalusi, Tajrid At-Tamhid, halaman 185.
9. Tafsir Ruh Al-Ma’ani, Al-Alusi, jilid 22, halaman 32.
10. Dzakhairul Uqba, Muhibuddin Ath-Thabari, halaman 19.
11. Riyadhush Shalihin, An-Nawawi, halaman 455.
12. Tafsir Ibnu Katsir, jilid 3, halaman 506.
13. Tafsir Ath-Thabari, jilid 22, halaman 27.
14. Tafsir Al-Khazin, jilid 5, halaman 226.
15. Ad-Durrul Mantsur, As-Suyuthi, jilid 5, halaman 215.
16. Fathul Qadir, Asy-Syaukani, jilid 4, halaman 293.
Shalat tidak akan diterima tanpa shalawat, riwayat
yang menerangkan ini terdapat dalam Sunan Al-Baihaqi 2: 379, kitab
shalat, bab 471, hadis 3968, sebagai berikut : Abu Mas’ud berkata:
Sekiranya aku melakukan shalat tanpa bershalawat kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad, niscaya aku memandang shalatku tidak sempurna.
Dalam Sunan Ad-Daruquthni 136, kitab shalat, bab
kewajiban shalawat dalam tasyahhud, hadits ke 6: Ibnu Mas’ud berkata
bahwa Rasululah saw bersabda:
من صلى صلاة لم يصل فيها عليّ ولا على أهل بيتي لم تقبل منه
“Barangsiapa yang melakukan shalat, dan di dalamnya
tidak bershalawat kepada ku dan Ahlul baitku, maka shalatnya tidak
diterima.”
Dalam Dzakhair Al-‘Uqba 19, bab Fadhail Ahlul bait
(sa):Jabir berkata: Sekiranya aku melakukan shalat, dan di dalamnya aku
tidak bershalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, niscaya aku
memandang shalatku tidak diterima.
Dalam Syarah Al-Mawahib halaman 7, Imam Syafi’i berkata :
يا آل بيت رسول الله حبكم فرض من الله في القرآن أنزله
كفا كم من عظيم القدر انكم من لم يصل عليكم لا صلاة له
كفا كم من عظيم القدر انكم من لم يصل عليكم لا صلاة له
Wahai Ahlul bait Rasulullah,mencintaimu diwajibkan
oleh Allah dalam Al-Qur’an yang diturunkanCukuplah keagungan
kedudukanmuorang yang tidak bershalawat kepadamu (dalam
shalatnya)shalatnya tidak sah.
Perkataan Imam Syafi’i tersebut juga terdapat
dalam:1. Musnad Ahmad, jilid 6 halaman 323.2. Ash-Shawaiqul Muhriqah,
Ibnu hajar, halaman 88.3. Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn Al-Abshar,
Asy-Syablanji, halaman 104, bab 2 manaqib Al-Hasan dan Al-Husayn.
Doa tidak akan diijabah tanpa shalawatDalam Kanzul
Ummal 1: 173, pasal 2 Adab Doa : Tidak ada suatupun doa kecuali ada
hijab (penghalang) antara doa itu dan Allah sehingga dibacakan shalawat.
Ketika shalawat dibacakan, maka robeklah hijab itu dan sampailah doa
itu kepada Allah swt. Dan jika tidak dibacakan shalawat, maka kembalilah
doa itu.Pernyataan ini diriwayatkan oleh Ad-daylami dari Ali bin Abi
Thalib (as).
Dalam Ash-Shawaiq Al-Muhriqah haaman 88:Ad-Daylami meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
الدعاء محجوب حتى يُصلّى على محمّد وأهل بيته ، اللّهم صلِّ على محمّد وآله
“Doa itu akan terhijab sampai dibacakan shalawat
kepada Muhammad dan Ahlul baitnya, yaitu: Sampaikan shalawat kepada
Muhammad dan keluarganya.”
Dalam Faydh Al-Qadhir 5: 19, hadis ke 6303:Ali bin Abi Thalib (as) berkata:
كل دعاء محجوب حتى يُصلّى على محمّد وآل محمّد
“Semua doa akan terhalangi sehingga dibacakan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.”
Al-Haitsami mengatakan: Tokoh-tokoh hadis tersebut
dapat dipercaya.Al-Muttaqi Al-Hindi juga menyebutkan dalam kitabnya
Kanzul Ummal 1/314, mengutip dari Ubaidillah bin Abi Hafsh Al-‘Aysyi.
Abdul Qadir Ar-Rahawi menyebutkan dalam Al-Arbain, Ath-Thabrani dalam
Al-Kabir, Al-Baihaqi dalam Syu’b Al-Iman.
Dalam Faydh Al-Qadir 3: 543: Abu Syaikh meriwayatkan bahwa Imam Ali bin Abi Thalib (as) berkata :
الدعاء محجوب عن الله حتى يصلّى على محمّد وأهل بيته
“Doa itu akan terhijabi dari Allah sehingga dibacakan shalawat kepada Muhammad dan Ahlul baitnya.”
Hadis ini juga diriwayatkan Al-Baihaqi dari Asy-Sya’b, At-Tirmidzi dari Ibnu Umar.
Dalam Kanzul Ummal 1: 181:Rasulullah saw bersabda
kepada Ali bin Abi Thalib (sa): Jika disedihkan oleh suatu persoalan,
maka bacalah:
اللّهم احرسني بعينك التي لا تنام، واكنفني بكنفك الذي لا
يرام. أسألك أن تُصلّي على محمّد وعلى آل محمّد، وبك أدرأ في نحور الأعداء
والجبابرة
“Ya Allah, jagalah daku dengan mata-Mu yang tak
pernah tidur, dan jagalah daku dengan benteng-Mu yang tak pernah hancur.
Aku bermohon pada-Mu sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga
Muhammad, dengan-Mu aku berlindung dari permusuhan musuh-musuhku dan
orang-orang yang sombong.”
Ali, Fatimah, Hasan dan Husein (as) adalah keluarga
Nabi sawDalam Musnad Ahmad 6: 324, hadis ke 26206:Ummu Salam berkata
bahwa Rasulullah saw bersabda kepada Fatimah (as): “Bawalah kepadaku
suamimu dan kedua anakmu.” Kemudian Fatimah (as) bersama mereka datang
kepada Nabi saw. Lalu beliau memayungi mereka dengan kain kisa’ dan
meletakkan tangannya pada mereka, lalu bersabda:
اللّهم إن هؤلاء آل محمّد ، فاجعل صلواتك وبركاتك على محمّد وعلى آل محمّد إنّك حميد مجيد
“Ya Allah, sesungguhnya mereka adalah keluarga
Muhammad, curahkan shalawat-Mu dan keberkahan-Mu kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.”Ummu
Salamah berkata: Kemudian aku mengangkat kain kisa’ itu untuk berkumpul
bersama mereka, kemudian Nabi saw menarik kain kisa’ itu (melarang masuk
ke dalam kain kisa’) dan bersabda: “Engkau adalah orang yang baik.”
Dalam Mustadrak Al-Hakim 3: 147, kitab ma’rifah
Shahabah:Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib berkata: Ketika Rasulullah
saw melihat rahmat Allah turun, beliau bersabda: “Datangkan padaku,
datangkan padaku.” Shafiyah bertanya: Siapa yang Rasulallah? Beliau
menjawab: “Ahlul baitku, yaitu Ali, Fatimah, Al-Hasan dan Al-Husayn.”
Lalu mereka datang kepada Nabi saw, kemudian beliau memayungi mereka
dengan kain kisa’, kemudian berdoa dengan mengangkat tangannya:
اللّهمّ هؤلاء آلي ، فصلِّ على محمّد وعلى آل محمّد
“Ya Allah, mereka adalah keluargaku, curahkan
shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.” Kemudian Allah Azza wa
jalla menurunkan surat Al-Ahzab: 33.Al-Hakim mengatakan hadis ini shahih
menurut persyaratan Bukhari dan Muslim.
Hadis ini dan yang semakna juga terdapat dalam :
1. Kanzul Ummal, Al-Muttaqi Al-Hindi, jilid 7 halaman 103, bab Fadhail Ahlul bait, hadis ke 37629.
2. Musykil Al-Atsar, Ath-Thahawi, jilid 1 halaman 334.
3. Tafsir Ad-Durrul Mantsur, tentang surat Al-Ahzab: 33.
4. Musnad Ahmad, jilid 6 halaman 296.
5. Majma’ Az-Zawaid, Al-Haitsami, jilid 9 halaman 167, bab keutamaan Ahlul bait (as).
Larangan shalawat batra’ (terputus)
Shalawat ba’tra’ adalah shalawat yang tidak
menyertakan keluarga Nabi saw dalam bershalawat kepadanya. Dalam
Ash-Shawaiq Al-Muhriqah 87, bab 11:Ibnu Hajar berkata bahwa Nabi saw
bersabda: “Janganlah kalian bershalawat kepadaku dengan shalawat
batra’.” Kemudian sahabat bertanya: Apakah shalawat batra’ itu? Nabi saw
menjawab: Kalian hanya mengucapkan:
اللّهم صلِّ على محمّد
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad. Tetapi hendaknya kalian mengucapkan:
اللّهم صلّ على محمّد وعلى آل محمّد
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.
Disini terdapat hal yang mengherankan: Mengapa
umumnya ummat Islam bershalawat kepada Nabi saw dengan shalawat batra’
yaitu Shallallahu ‘alayhi wa sallam (semoga Allah mencurahkan shalawat
dan salam kepada Muhammad). Padahal para ulama dan para imam ahli hadis
dari Ahlussunnah telah meriwayatkan hadis-hadis bahwa doa itu tidak
diijabah tanpa bershalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, shalat
tidak diterima tanpa bershalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad,
cara bershalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan hadis-hadis
bahwa Nabi saw melarang bershalawat dengan shalawat batra’ (yang
terputus)
Link:http://tarekatqodiriyah.wordpress.com/perintah-bershalawat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar