Sholawatan Sayyidina Hasan Bin Tsabit Al-Anshoriy RA, MENANGISI WAFATNYA ROSULULLOH SAW
قا ل حسا ن بن ثا بت الاْ نصا ر ي رضى الله عنه يبكى رسول لله صلى لله عليه وسلم .
(Qasidah Sayyidina Hassan bin Tsabit Al- Anshoriy ra, Menangisi wafatnya Rasul saw)أطَالَتْ وُقُوفَاتَدْرِفُ الْعَيْنَ جُهْدَ هَا عَلَى طَلَلِ الْقَبْرِ الَّذِي فِيْهِ اَحْمَدُ
lama kutegak dg airmata deras mengalir menghadap gundukan tanah yang padanya Ahmad (Muhammad saw)لَقَدْ غَيَّبُواحُلْمًاوَعِلْمًا وَرَحْمَةً عَشِيَّةَ عَلَّوْهُ الْثَرَى لَا يُوَسَّدُ
sungguh kami dan mereka telah kehilangan orang yang paling berkasih sayang dan lembut,samudera ilmu, dan kelembutan yang ramah, di petang ketika jasad beliau saw ..ditumpahkan tanah tanpa bantalوَرَاحُوابِحُزْنٍ لَيْسَ فِيْهِمْ نَبِيُّهُمْ وَقَدْ وَهَنَتْ مِنْهُمْ ظُهُورٌ وَأِعْضُدُ
dan satu persatu mereka pergi dengan penuh kesedihan kehilangan Nabi yang selalu bersama mereka, yang membuat lemas pundak dan lutut merekaيُبَكّونَ مَنْ تَبْكِي السّمَوَاتُ يَوْمَهُ وَمَنْ قَدْ بَكَتْهُ الْأِرْضُ فَالنّاسُ اَكْمَدُ
mereka terus menangis, yang jagad raya menangis dihari itu, dan makhluk mulia yang ditangisi bumi dan orang-orang dalam kebingunganوَهَلْ عَدَلَتْ يَوْمًارَزِيّةَ هَالِكٍ رَزِيّةَ يَوْمٍ مَاتَ فِيهِ مُحَمّدُ؟
dan adakah hari musibah yang seimbang dengan hari musibah dan kedihan hari wafat padanya Muhammad saw ?فَبَكِّي رَسُولَ للهِ يَا عَيْنُ عَبْرَةً وَلَا اِّعْرِفَنَّكِ الدّهْرَ دَمْعُك يُذْمَدُ
maka tangisilah Rasulullah whai mata sebagai tanda bukti , agar jangan sampai zaman/ masa tidak mengenalmu tentang tetesan airmatamu yang tetap membeku dengan hal ini.وَمَا لَكِ لَا تَبْكِيْنَ ذَا النِّعْمَةِ الّتِي عَلَى النّاسِ مِنْهَا سَابِغٌ يُتَغَمَّدُ
dan apa yang menyebabkanmu tetap menahan tangis atas wafatnya sang pembawa kenikmatan pada seluruh manusia menyempurnakan kenikmatan yang padanya ummat ini menikmati limpahannyaفَجُودِي عَلَيْهِ بِالدّ مُوعِ وَأِعْوِلِي لِفَقْدِ الَّذِي لَا مِثلُهُ الدّهْرَ يُوجَدُ
maka jangan kikir atas hal ini dengan airmata dan tersedu keras menangis, ketika kehilangan yang tiada akan di jumpai makhluk menyamainya sepanjang zaman.وَمَا فَقَدَالْمَاُضونَ مِثْلَ مُحَمّدٍ وَلَا مِثْلُهُ حَتىَّ الْقِيَا مَةِ يُفْقَدُ
tiada kehilangan selamanya, seperti kehilangan Muhammad saw yang tiada menyamai kehilangannya (saw) hingga kiamatمَا بَالُ عَيْنِكَ لَا تَنَامُ كَأَ نّمَا كُحِلَتْ مَآ قِيهَابِكُحْلِ الْاِّ رْمَدِ
bagaimana pendapatmu jika matamu tidak bisa tertidur, karena terus dipenuhi airmata yang basah dan mengering..جَزَعًاعَلَى الْمَهْدِيّ اَصْبَحَ ثَاوِيًا يَاخَيْرَ مَنْ وَطِئَ اَلْحَصَى لَا تَبْعَدِ
guncangan yang mengagetkan hati pada pusara wahai yang semulia mulia makhluk dalam pendaman tanah, (wahai nabi saw) janganlah menjauh..وَجْهِي يَقِيكَ التُرْبَ لَهْفِي لَيْتَنِي غُيّبْتُ قَبْلَكَ فِي بَقِيْعِ الْغَرْقدِ
wajahku menatapmu wahai tanah , alangkah beruntungnya jika aku mati dan terpendam sebelummu (wahai Rasul saw) dan sudah terkubur di pekuburan Baqi’بِاَّبِي وَاُمِي مَنْ شَحِدْتُ وَفَاتَهُ فِي يَوْمِ الَا ثُنَيْنِ النَّبِيّ
demi ayahku dan ibuku , siapa yang menyaksikan seperti ku wafat beliau saw di harisenin nabi pembawa hidayah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar