Oleh Habib Abdurrahman Bin Muhdhor Al Habsy
=============
Apabila
jiwa atau ruh telah dikembalikan pada jasad, dan jiwa telah menemukannya saat
jasad dimandikan. Kalau ia dimandikan, maka jiwa tersebut akan duduk di dekat
kepalanya sampai ia dimandikan. Allah SWT akan membukakan penglihatan hati
orang yang dikehendaki-Nya dari orang-orang yang saleh, sehingga ia mampu
melihatnya sebagaimana bentuk dan rupa semasa hidup di dunia.
Apabila
jasad si mayit telah dibungkus dengan kain kafan, maka ruhnya akan melekat di
dada bagian luar, ia akan melenguh seperti lenguhan seekor sapi dan berkata, “Cepatlah kalian membawaku ke tempat dimana rahmat Tuhanku berada. Seandainya
kalian tahu, tentu tidak mengusung aku kesana”
Apabila
ia termasuk golongan orang-orang yang diberitahu akan celaka di akhirat, maka
ia berkata, “Pelan-pelanlah kalian membawaku menuju azab Tuhan yang telah
menanti kedatanganku. Seandainya kalian tahu, tentu tidak akan mengusungku
kesana”
Itulah
sebabnya, setiap kali ada iring-iringan jenazah yang diusung di depan
rasulallah SAW, tentu beliau berdiri. Dalam
kitab Shahih diterangkan bahwa suatu saat ada jenazah yang diusung, kemudian
beliau berdiri untuk menghormatinya.
Lalu
Rasulullah ditanya : “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ia itu Yahudi”
Beliau
menjawab : “Bukankah ia juga termasuk jiwa ?”
Beliau
berbuat demikian karena mengetahui rahasia-rahasia alam malakut, dan beliau
merahasiakan apa yang akan terjadi pada si mayit, karena beliau termasuk orang
yang dapat memahami esensi apa yang terjadi.
Kemudian jika si mayit telah
dimasukkan ke dalam liang kubur dan ditimbuni dengan tanah, maka kuburnya akan
memanggilnya, “Ketika Anda berada diatas punggungku, Anda bersenang-senang dan
memakan aneka warna makanan. Tapi kini Anda akan menjadi santapan cacing-cacing
yang berada di dalam perutku”.
Bumi akan terus mengeluarkan
kata-kata yang senada, sampai kuburnya penuh dengan tanah dan rata dibagian
atas.
Selanjutnya datanglah malaikat
memanggilnya, Malaikat itu bernama Rauman, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu
Mas’ud ra.
Ia berkata : “Wahai Rasulullah,
apa yang pertama kali ditemukan oleh seorang mayit ketika telah masuk ke liang
kuburnya ?”
Rasulullah SAW menjawab : “Wahai
Ibnu Mas’ud, tidak ada seorangpun yang bertanya seperti ini kecuali engkau.
Maka yang pertama kali diucapkan malaikat Rauman yang berkeliling disela-sela
kubur adalah kata-kata :
“Wahai hamba Allah, tulislah amal
perbuatan Anda !”
Maka si mayit berkata : “Aku
tidak punya Tinta dan Kertas”
Malaikat Rauman menjawab : “pakai
saja kain kafan Anda sebagai kertas, air ludah Anda sebagai Tinta, dan
jari-jemari Anda sebagai Pena”
Kemudian si mayit mulai menyobek
kain kafannya dan mulai menulis.
Jika semasa di dunia tidak bisa
menulis, maka pada saat itu akan bisa menulis dengan baik tentang seluruh
kebaikan dan kejahatannya seperti waktu sehari. Kemudian malaikat Rauman meliipat
lembaran itu dan dikalungkan di lehernya”
Kemudian Rasulullah SAW membaca
firman Allah SWT, “Dan tiap-tiap manusia itu telah
Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya”. (QS. Al-Isra’ : 13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar