ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Kamis, 09 Agustus 2012

Ust. Yusuf Mansur: Kerja KPU Setara Shalat Tahajjud.

================================================ Ust. Yusuf Mansur: Kerja KPU Setara Shalat Tahajjud. ================================================= Jakarta, kpu.go.id- Apabila diniatkan sebagai amalan ibadah kepada Allah SWT, kerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menyelenggarakan pemilu, nilainya setara dengan ibadah Sholat Tahajjud. “Kalau diniatkan sebagai ibadah, bekerja di KPU itu bisa disetarakan dengan Sholat Tahajjud. Secara pribadi, saya mengucapkan terimakasih kepada KPU, karena ternyata ada yang mau ngurusi negeri ini dengan serius,” kata Ust. Yusuf Mansur ketika memberikan ceramah Ramadhan sekaligus berbuka puasa bersama dengan para Komisioner dan jajaran Sekretariat Jenderal KPU, Rabu (8/8), di Ruang Sidang Utama KPU, Jl. Imam Bonjol 29, Jakarta. Menurut pimpinan Yayasan Daarul Quran Nusantara itu, selama dilandasi niat untuk beribadah kepada Allah SWT dalam bekerja, maka selama itu pula, doa yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Allah. Karena, bekerja di KPU yang banyak sekali “godaannya” itu, ibarat berada di dalam sebuah kuali, yang jika berhasil menghindar dari ajakan syaitan dan semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah Ta’ala, maka nilainya setara dengan ibadah Sholat Tahajjud. “Tawaran ganjaran pahala dan kebaikan dari Allah SWT itu lebih besar dari sebesar apa pun tawaran yang haram dari syaitan. Allah SWT, melalui Al Qur’an, telah menerangkan hitung-hitungan yang berbeda dari matematika kita,” ujar pria yang enggan digelari kyai tersebut. Ia mencontohkan, 5 (lima) jika ditambah dengan 3 (tiga), hasilnya tidak selalu delapan, melainkan bisa menjadi -2 (minus dua). Artinya, jika yang kita peroleh itu lebih banyak dari yang sumbernya tidak baik (baca: haram-red), maka hasilnya justeru malah akan mengurangi nilai hakiki pendapatan kita. Karena itu, sambungnya, kita diharuskan untuk mensedekahkan harta yang diperoleh di jalan Allah. Dengan sedekah itu, justeru harta kita akan semakin bertambah dan malah dilipatgandakan oleh-Nya. ”Sepuluh dikurangi satu, hasilnya bukan sembilan, tetapi bisa menjadi sembilan belas. Hitungannya begini, satu yang disedekahkan itu akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat, sehingga menjadi sepuluh. Lalu sepuluh ditambah sembilan, kan hasilnya jadi sembilan belas,” urai lelaki yang mengaku pernah mengalami masa-masa kelam dipenjara itu. Selain itu, ustadz yang sangat kental logat Betawinya itu juga menerangkan rahasia keutamaan bacaan shalawat. Dengan bershalawat, keajaiban yang datang dari Allah tidak mustahil bisa terjadi. “Ilmu shalawat itu sangat dahsyat. Minta saja kepada Allah apa yang kita inginkan. Insya Allah, jika Allah berkehendak, semuanya bisa terjadi. Karena Allah itu Maha Pemurah, Maha Kaya. Makanya, kalau mau harta dunia, minta sama Yang Maha Kaya, jangan melalui cara-cara yang haram. Untuk apa? Sebab, azab dari Allah itu sangat mengerikan,” tegasnya, seraya menceritakan kekuatan dari do’a seorang ibu. Karena itu, ustadz yang pernah didaulat untuk membacakan do’a pada acara pengundian nomor urut pasangan Capres-Cawapres 30 Mei 2009 lalu itu berpesan, sebelum berangkat bekerja, hendaknya seluruh komisioner dan karyawan/ti di lingkungan Setjen KPU melandasinya dengan niat semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT, serta bersedekah sebanyak-banyaknya. Pada bagian lain, Ketua KPU, Husni Kamil Manik, menuturkan, bekerja di KPU itu banyak godaannya. Terlebih, saat ini KPU sedang mempersiapkan tahap pendaftaran dan verifikasi partai politik. Dengan menerapkan sikap imsak, yang berarti membatasi diri dan menahan diri, maka kerja KPU akan berhasil. “Saat ini KPU sedang mempersiapkan pendaftaran dan verifikasi partai politik, kalau kita tidak bisa imsak terhadap godaan-godaan itu, kita bisa gagal menyelenggarakan Pemilu 2014,” tandas Husni. Selain Ketua KPU, acara buka puasa bersama itu juga dihadiri oleh anggota KPU, Arief Budiman, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Juri Ardiantoro, Sigit Pamungkas, dan Hadar Gumay; Sekretaris Jenderal (Sekjen), Suripto Bambang Setyadi; Wakil Sekjen, Asrudi Trijono; serta para pejabat dan karyawan/ti Sekretariat Jenderal KPU. (dd/rd) sumber:http://www.kpu.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=7014&Itemid=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar