ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Jumat, 31 Agustus 2018

Silsilah Emas Nasab Mulia Ngabehi Darmo Yudho Pasuruan




*Silsilah Emas Nasab Mulia Ngabehi Darmo Yudho Pasuruan:*
====================

7. Sayyid Maulana Rahmatullah @ SUNAN AMPEL DENTA
6. Sayyid Tumapel @Pangeran Tumapel @Pangeran Lamongan @Syaikh Kambyah
5. Ki Ageng Pandanaran @Sunan Pandanaran II @Sunan Tembayat
4. Panembahan Djiwo
3. Panembahan Minanglangse @Panembahan Pase
2. Raden Ayu Alas Kajoran @Raden Ayu Onggo Yudo ( istri Pangeran Alas Kajoran )
1. Ngabehi Darmo Yudo Pasuruan
Berputra:
Ngabehi Onggo Yudo



===================

9. Sayyid Ampel Denta bin;
8. Pangeran Tumapel / Pangeran Lamongan / Syech Kambyah / Panembahan Gung bin;
 7. Sayyid Kalkum Wotgaleh / Panembahan Agung Ponorogo / Bethoro Katong kaping 2;
 6. Panembahan Agung Kajoran / Sunan Kajoran + Putri Sunan Tembayat;
5. Pangeran Bagus Srimpet Adipati Tedjakusuma I Lasem …..makam ing lasem dan dalem kajoran + Putri Kyai Ageng Pemanahan;
 4. Pangeran Raden + Raden Ayu Wongsocipto;
 3. Pangeran Kajoran / Panembahan Rama Kajoran Ambalik / Mbah Agung;
 2. Pangeran Alas Malih / Pangeran Onggoyudho + Putri Panembahan Minanglangse;
1. Raden Ngabehi DARMO YUDHO Pasuruan.
Berputra:

Raden Ngabehi Onggoyudo;
Berputra:

Kyai Onggosuto ing Kudus;
Berputra;

Kyai Surokromo, berputra :
1. Ronggo Amongsastro;
2. Ngabehi Surobongso


Al-Fatihah...



Kamis, 30 Agustus 2018

Obrolan Tentang Leluhur Joko Tingkir:




Obrolan Tentang Leluhur Joko Tingkir:

[28/8 20.26] : Tapi tentang ibrahim asmarakandi, ali nurul alam dan barkat zainal alam.. bin jumadil kubro udah sepakat.. ada 1 lagi Muhammad bin Jumadil Kubro dalam data Cirebon, Banten dan Kelantan yang menjadi leluhur garis laki keluarga Pengging dan Pajang.. yakni Jaka Tingkir dan turunannya
[28/8 20.30] : Klu leluhur jaka tingkir ana lebih memilih urutan silsilahnya yg sesuai dgn kesultanan sulu
[28/8 20.31] : Al afwu.. kalau kesultanan Sulu turunan lewat Muhammad Kebungsuan yang lain.. (bukan azmatkhan) beliau sejaman ama Jaka Tingkir..
[28/8 20.32] : Jadi ada 2 tokoh asia tenggara bergelar Muhammad Kebungsuan.. di data Malaysia sempat terbaur menjadi 1 orang.. padahal ini beda jalur leluhur dan jalur turuannya..
[28/8 20.32] : Ada Muhammad Kebungsuan yang menurunkan Sulu dan Maguindanao Philipina
[28/8 20.35] : Yang disitu nggk pakai penjamanan bib.. ana sudah pernah langsung ke Sulu Philipina.. dan garis ibu ana juga turunan jaka tingkir,.. ana simpulkan jamannya kurang pas.. karna masa hidup jaka tingkir sejaman dan sepantar dengan muhammad kebungsuan sulu philipina jadi mustahil sebagai leluhurnya..
[28/8 20.53] : Muhammad Kebungsuaan Philipina terdata dalam data philipina ber ayah / bin Syarif Ali Zainal Abidin. Beliau mendirikan Kesultanan Maguindanao sekitar tahun 1515 / 1520 dan wafat tahun 1543 Masehi.

Sedangkan Jaka Tingkir Pajang nggk jauh dari itu memerintah Pajang 1549 - 1582 .. dimana dalam sejarah jawa. Masyhur bahwa nenek beliau adalah putri raja majapahit yakni Ratu Ayu Pembayun putri Ratu Champa yang adalah bibinya Sunan Ampel..
[28/8 20.55] : Klu yg jaka tingkir ini antum ngikut pendapat mana?
[28/8 20.56] : Azmatkhan.. mirip pendapat Lina.. tapi bedanya di nama Syamsudin Tabriz bukan alias Ibrahim asmara tapi.. nama Syamsudin tabriz alias Muhammad bin Jumadil Kubro.. sebentar ana kirim dasar2nya
[28/8 21.00] : Nah lebih lanjut data pembanding dan pendukung lainnya adalah data tulisan Penghulu Cirebon Abdul Kohar tahun 1800an ..  yang dikutip pula oleh Sejarawan Banten Husain Jayadiningrat ... yang akan kita bandingkan lagi dengan data Malaysia dari Kelantan ... serta kita sandingkan dengan data Jawa yang diwakili oleh kumpulan silsilah di Foto ini ...
[28/8 21.00] : Data dari Penghulu Abdul Qohar tentang leluhur Pajang disebut turunan Arab yang bernama *Syeikh Jumad* yang memiliki istri dari *Pulau Penang (Malaysia)* memiliki keturunan *Raden Pancala* yang akan menjadi leluhur dari  Jaka Tingkir ...
[28/8 21.00] : Artinya data cirebon dan Banten ini menyebutkan utk merujuk ke Malaysia.. utk lebih lanjut kita melakukan perbandingan data ...
[28/8 21.00] : Ternyata dalam penelitian nasab dari data Kesultanan Kelantan Malaysia yang bisa kita liat secara open source di situs Royal Ark yang diteliti oleh Genealog Barat Christopher Buyer.. terdata Bahwa *Syeikh Jumadil Kubro* menikah dengan putri Cermin / Kelantan yang bernama Putri Selindung Bulan dan berputra *Muhammad Kebungsuan* yang menjadi leluhur Pajang...
[28/8 21.00] : Hanya saja data malaysia ini ada distorsi dengan langsung meng aliaskan Muhammad Kebungsuan bin Jumadil Kubro sebagai Handayaningrat... Kalau kita lihat data jawa.. data ini kurang 1 nama generasi...
[28/8 21.01] : Handayaningrat menantu  Raja Majapahit ... yang ayahnya adalah Bajul putih suami putri pengging... baru bin Jumadil Kubro... dari sini kita sudah bisa menyusun pelurusan silsilah garis lakinya..
[28/8 21.01] : 1. Jamaluddin Akbar Al Husaini / Syeikh Jumadil Kubro, menikah dengan Putri Linang Cahaya Kelantan Malaysia berputra :

2. Muhammad Kebungsuan / Muhammad Syamsudin / Syamsudin Tabriz / Raden Pancala / Ki Bajul Sengara / Bajul Petak / Raja Baya Putih + *Putri Pengging*, berputra

3. Raden Jaka Sengara / Handayaningrat + menikah dengan *Ratu Pembayun Handyaningrat binti Prabu Brawijaya Kertawijaya*, berputra

4. Kebo Kenongo / Ki Ageng Pengging (bersaudara dengan Kebo Kanigoro)

5. Jaka Tingkir / Mas  Karebet / Sultan Hadiwijaya Pajang menantu Sultan Trenggono Demak.
[28/8 21.01] : Jadi dalam data malaysia maksudnya adalah Muhammad Abu Handayaningra (ayah dari Handayaningrat) bukan langsung alias.
[28/8 21.01] : Silsilah nasab garis laki tersebut kalo dilengkapi akan seperti ini :
[28/8 21.01] :
1• Nabi Muhammad SAW,  berputri :
2• Fatimah Az-Zahra menikah dengan Ali bin Abu Tholib, berputra :
3• Al-Imam Sayyidina Hussain, berputra :
4• Sayyidina ‘Ali Zainal ‘Abidin, berputra :
5• Sayyidina Muhammad Al Baqir, berputra :
6• Sayyidina Ja’far As-Sodiq, berputra :
7• Sayyid Al-Imam Ali Uradhi, berputra :
8• Sayyid Muhammad An-Naqib, berputra :
9• Sayyid ‘Isa Naqib Ar-Rumi, berputra :
10• Ahmad al-Muhajir, berputra :
11• Sayyid Al-Imam ‘Ubaidillah berputra :
12• Sayyid Alawi Awwal berputra
13• Sayyid Muhammad Sohibus Saumi’ah berputra
14• Sayyid Alawi Ats-Tsani berputra
15• Sayyid Ali Kholi’ Qosam berputra
16• Muhammad Sohib Mirbath (Oman), berputra
17• Sayyid Alawi Ammil Faqih (Hadhramaut Yaman) berputra :
18• Sayyid Amir ‘Abdul Malik Al-Muhajir (Nasrabad, India) berputra
19• Sayyid Abdullah Al-’Azhomat Khan berputra
20• Sayyid Ahmad Shah Jalal @ Ahmad Jalaludin Al-Khan berputra
21• Sayyid Syaikh Jumadil Qubro @ Jamaluddin Akbar AlHusaini + Putri Linang Cahaya Kelantan, berputra :
22• Muhammad Kebungsuan / Muhammad Syamsudin /Syech Samsu Tamres / Ki Bajul Sengara / Bajul Petak / Raja Baya Putih +  *Putri Pengging* berputra:
23• Adipati Andayaningrat / Kyai Ageng Penging Sepuh + *Ratu Pembayun Handayaningrat binti Prabu Brawijaya Bhre Kertawijaya Majapahit*
24• Kyai Ageng Kebo Kenogo / Ki Ageng Pengging II (bersaudara dengan Kebo Kanigoro)
25• Sultan Hadiwijaya / Jaka Tingkir + *Ratu Mas Cempo binti Sultan Trenggono Demak*
[28/8 21.01] : Jadi silsilah ini tidak bertentangan dengan silsilah riwayat Jawa yang menuliskan silsilah persambungan ke Raja Jawa melalui leluhur garis perempuan.. tapi untuk melengkapi silsilah Raja Pengging - Pajang dari garis laki.. yang berdasar data tua dari Cirebon, Banten dan Malaysia ... meriwayatkan hal ini... 🙏
[28/8 21.02] : Klu ana pilih yg ini,muhammad kebungsuan bin ali zaenal abidin bin ali bin husen bin muhammad bin ali bin abdulloh bin ahmad bin abdurrahman bin alwi ammil faqih,sesuai pendapat mufti johor dan syajaroh kesultanan sulu serta syajaroh di atas tadi yg di tulis oleh salah satu keluarga bilfegih
[28/8 21.03] : Handayaningrat tercatat dalam silsilah ini sebagai anak *Raja Baya Putih*

 dalam data lain misal Kitab Kuno Carang Satus Milik Kesultanan Cirebon dan petikan Kitab Kuno Sunan Tembayat 1443 saka;  menuliskan bahwa Adipati Andayaningrat adalah Putri dari Dewi Andayaningrat dan *Pangeran Bajul Petak*.

Dan disebut pula bergelar / alias *Syamsu Tamres* ... nama Arab yang bertafaulan dengan seorang nama Ulama Sufi guru Jalaludin Rumi..  yakni *Syamsudin Tabriz* ..

Nama Syamsu Tamres / Syamsudin Tabriz ini dalam data babad dan manuskrip Cirebon tercatat sebagai anak dari *Syeikh Jumadil Kubro / Jamaluddin Akbar Al Husaini* yang merupakan leluhur dari sebagian besar Walisongo
[28/8 21.03] : Bajul Petak, Bajul Segoro, Baya Putih.. adalah nama alias gelar tersendiri yang artinya Ulama beraliran putih. Pada masa lalu para pujangga kraton sengaja menuliskan kisah kisah legenda untuk menyembunyikan jati diri dari para tokoh yang diceritakan.
[28/8 21.03] : Petikan KItab Carang Satus Milik Kesultanan Cirebon :

// Bungko dén riwa-riwa ing suji / éstu turning kahot / Ika kang panda-pinda rupané / Mancali putra ingawarni / Ning *buhaya putih* sanyatané iku //
22. // Putra *Syamsutamrés* kang linuwi / Kang remen apanor / Tatapa anéng banyu genahé /
[28/8 21.03] : 24. // Turuning agung iku sayakti / Mangsa kenahasor / Dé ning wong cilik-cilik baktiné / Pon masi bébét isun saking / *Arab* iku yakti / Akongang sinebut //
[28/8 21.03] : Jadi dari Kitab Carang kita dapati bahwa leluhur  Handayaningrat pengging garis laki.. memang beliau sebagai putra Syamsu tamres keturunan dari Arab yang / yang disimbolkan dengan buaya / baya / buhaya putih..
[28/8 21.03] : Jadi dari sini bisa kita dapati Silsilah bahwa Handayaningrat bin Raja Baya Putih / Syamsutamres turunan Arab yang dalam data2 masyhur anak dari Syeikh Jumadil Kubro ... untuk silsilah garis laki Handayaningrat
[28/8 21.03] : Silsilah jawa.. lebih menekankan pada silsilah leluhur Raja di Jawa meskipun itu dari leluhur garis ibunda atau nenek moyangnya...
[28/8 21.03] : Ini ana sepakat sebagai leluhurnya sulu dan maguindana.. tapi bukan leluhurnya Pajang ...
[28/8 21.04] : Karena jalur dan jamannya akan tidak pas.. itu sekedar ada tokoh bernama dan bergelar sama.. tapi beda ayah beda jaman dan beda jalur nasabnya..
[28/8 21.05] : Karna kalau neneknya Jaka Tingkir sudah jelas ratu pembayun binti raja Majapahit + putri Champa yang bibinya Sunan Ampel
[28/8 21.07]: Jadi neneknya Jaka Tingkir masih sepupu / misan dari Sunan Ampel.. menikah dengan Kakek jaka Tingkir, handayaningrat yang levelnya juga misan Sunan Ampel.
[28/8 21.08] : Syarif abu bakar pendiri kesultanan sulu hidup sekitar tahun 1380-1450 masehi,pendapat mufti johor beliau saudara dgn muhammad kebungsuan,
[28/8 21.09] : Klu di carang sewu masa hidup handayaningrat tahun berapa yek?
[28/8 21.09] : Jadi gini bib.. ini yang jadi masalah orang malaysia yang salah menafsirkan muhammad Kebungsuan Philipin sebagai satu orang dengan dengan leluhur Pajang
[28/8 21.09] : Padahal jelas ada 2 tokoh dalam data malaysia dan philipina
[28/8 21.10] : Ada Muhammad Bin Jumadil Kubro dan ada tokoh Muhammad  bin Ali Zainal Abidin
[28/8 21.10] : Utk yang Muhammad bin Ali Zainal Abidin ya memang betul sebagai leluhur Maguindanao
[28/8 21.10] : Tapi yang jadi leluhur pajang adalah Muhammad bin Jumadil Kubro..
[28/8 21.11] : Kenapa dikira 1 orang ? Karena gelar Kebungsuan sebagai anak terakhir.. tapi ayahnya juga beda
[28/8 21.12]: Di syajaroh yg tak kirimkan tadi juga menulis klu salah satu kerabat dari pendiri kesultanan sulu dan brunei ada yg ke jawa,nah tentu yg di maksud adalah handayaningrat tadi,gpp lho ya klu beda pendapat 👌🏻🤝🏼
[28/8 21.13]: Dalam data cirebon, banten dan Kelantan Malaysia.. jelas tercatat kalau jalurnya Pajang dari Syeikh  Jumadil Kubro atau Syeikh Jumad Al Kubro / Jamaluddin Akbar Al Husaini
[28/8 21.14] : Tapi disitu nggak ada tahun penjamanan bib.. krn silsilahnya akan bentrok jaman dan sejarah..

Sebagaimana juga versi Babullah ternate dianggap Saudara Sunab Gunung Jati ..  itu juga distorsi
[28/8 21.15] : Lha klu yg di carang sewu ada tahunnya gak yek?
[28/8 21.23] : Raden pancala ini di asumsikan dengan muhammad kebungsuan tadi kah?perasaan antum bersemangat sekali ya,😃,ana gak dalam posisi vonis memvonis iyed..santai obrolan ilmiah saja
[28/8 21.24] : Yang pasti jelas Handayaningrat sebagai menantu Raja Brawijaya nya.. jadi sejaman / semasa dengan Sunan Ampel yang adalah keponakan dari istrinya Brawijaya..
[28/8 21.28] : Jadi Pancala ini bukan langsung sebagai muhammad kebungsuan.. tapi anak Syamsudin Tabriz yang adalah alias Muhammad Kebungsuan bib.. jadi di data tsb.. jalurnya ke Syeikh Jumad tapi kurang 1 generasi yang menikah dengan putri pengging dulu.. yakni syamsudin Tabriz alias bajul petak alias bajul segara alias Muhammad Kebungsuan bin Jumadil Kubro / Jamaluddin Akbar.. apalagi ada data bahwa Syamsudin memang tersebut alias Muhammad.. nanti ana kirim foto lagi.
[28/8 21.29] : Jadi akan sinkron dengan data jawa yang menghubungkan pada leluhur lokal.. yakni handayaningrat (kakek jaka tingkir) ber istri putri raja majapahir.. dan ber ibu putri Pengging..
[28/8 21.31] : Bapaknya handayaningrat adalah Muhammad Kebungsuan /Syamsudin Tabris / Muhammad Abu Handayaningrat bin Jumadil Kubro..

Bedanya ana Lina.. dia menyimpulkan Syamsudin Tabriz alias Ibrahim asmara.. sedangkan ana dengan data Malaysia dll adalah alias Muhammad Kebungsuan bin Jumadil kubro.. yang beda orang dengan muhammad bin zainal abidin philipina
[28/8 21.50] : Al afwu kalau sayyid abu bakar alias Syarif Hasyim dalam data Sulu Philipina berkuasa tahun 1450 - 1480.. jadi beliau wafat tahun 1480, dan puluhan tahun kemudian, baru Muhammad Kebungsuan mendirikan kesultanan Maguindanao Philipina di antara tahun 1515 / 1520.
[29/8 00.16] : Ana udah cek di data Tarikh Moro nya Dr. Najeeb Shaliby, yang juga menurut habib Alwi bin Thohir Al Hadad , juga menurut Dr. Muhammad Hasan Alaidrus dalam kitab Asyraf Hadhramaut.. bahwa silsilah leluhur  Maguindanao

23. Muhammad bin

22. Ali Zainal Abidin bin

21. Ahmad bin

20. Abdullah bin

19. Muhammad bin

18. Ali bin

17. *Abdullah* bin

16. *Alwi Ammul Faqih*

Artinya Muhammad Kebungsuan Maguindanao Philipina berdasar data ini adalah turunan Rasulullah generasi ke 23.. segenerasi dengan Sunan Gunung Jati, Sunan bonang, sunan drajat dll...

Sunan gunung jati wafat tahun 1568 sedangkan muhammad kebungsuan maguindanao philipina wafat tahun 1543 lebih dulu dari Sunan Gunung Jati..

Kalau pake versi yang antum kirim muhammad kebungsuan maguindanao philipina jadi turunan rasul generasi ke 25 melalui Abdurahman bin Alwi Ammul Faqih..

Padahal data mayor dan tuanya Sulu dan Maguindanao..mereka bukan dari jalur Abdurahman bin Alwi Ammul Faqih tapi lewat saudaranya yakni Abdullah bin Alwi Ammul Faqih.

Anak2 Alwi Ammul Faqih :

1. Abdul Malik (Azmatkhan) menurunkan para zuriat walisongo

2. Abdullah menurunkan sultan dan asyraf sulu dan maguindanao philipina

3. Abdurahman, menurunkan habaib fam. Al hadad, bafaqih, aidid, bin Smith dll..

Sumber data Asyraf Hadhramaut.

NASEHAT AL-HABIB ALI BIN MUHAMMAD AL-HABASYI RA:





"NASEHAT AL-HABIB ALI BIN MUHAMMAD AL-HABASYI RA:"

من لا صحب في زمانه شيخ عارف مكين💭
مرت حياته وهو معدود في المفلسين💭
الإمام الحبشي💚

Al Habib Ali Bin Muhammad Al Habsyi berkata;

Siapa orang yang hidup di dunia ini yang mana dia tidak memiliki seorang guru yang sholeh
yang mulia di dalam pandanganNYA
Maka berlalu-lah hari-hari-nya..., sedangkan dia termasuk kelompok orang-orang yang merugi...,
.
 إذا احببت الصالحين فاعلم أن فيك خير وإذا احبك الصالحون فاعلم ان فيك سر 🌸
.
Jika engkau mencintai orang-orang sholih..., maka ketahui-lah bahwasan-nya di dalam dirimu terdapat sebongkah kebaikan...,,
.
Tapi jika orang-orang sholih yang mencintai-mu..., maka ketahui-lah bahwasan-nya di dalam dirimu terdapat cahaya kebesaranNYA
.
((فوائد من كلام الإمام أحمد بن زين الحبشي رضي الله عنه ))
وقال رضي الله عنه :
الفهم نور يشرق في القلب
ولا يعطاه إلا من جالس الصالحين أو طالع كتبهم .
📚المنهاج السوي للشيخ العلامة الحبيب زين بن سميط
.
Al-Imam Al-Habib Ahmad bin Zein AlHabsyi Ra berkata;
.
Kefahaman hakekat-nya adalah cahaya yang memancar di dalam hati...,
.
Dan cahaya tersebut tidak akan di berikan kecuali kepada dia yang selalu bersama dengan orang-orang sholih atau dia yang gemar mempelajari kitab-kitab karangan mereka... .

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ


Istilah “NKRI Harga Mati, Pancasila Jaya” dicetuskan oleh KH Muslim Rifai Imampuro atau Mbah Liem, sosok kiyai NU yang tersembunyi.




Istilah “NKRI Harga Mati, Pancasila Jaya” dicetuskan oleh KH Muslim Rifai Imampuro atau Mbah Liem, sosok kiyai NU yang tersembunyi.
##########################
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
KH. Muslim Rifai Imampuro atau yang akrab dipanggil Mbah Liem tergolong kiai yang bersahaja, nyentrik, sering berpenampilan nyleneh. Misalnya dalam menghadiri beberapa acara. Saat menyampaikan pidatonya dimuka umum sering berpakaian ala tentara, memakai topi berdasi bersepatu tentara tapi sarungan.

Bahkan pada saat prosesi upacara pemakaman Mbah Liem pun juga tergolong tidak seperti umumnya. Saat jenazah dipikul dari rumah duka menuju makam di Joglo Perdamaian Umat Manusia sedunia di komplek pesantren diarak dengan tabuhan hadroh “sholawat Thola’al Badrun alainaa” proses pemakamannya seperti Tentara menggunakan tembakan salto yang dipimpin langsung oleh TNI/Polri hal ini dilaksanakan sesuai wasiatnya.

Mbah Liem seolah menutupi indentitasnya bahkan hingga kini putra-purtinya tidak mengetahui persis tanggal lahirnya. Salah satu putra Mbah Liem yang bernama Gus Muh mengatakan Mbah Liem lahir pada tanggal 24 April 1924 namun begitu Gus Muh sendiri belum begitu yakin. Soal identitas Mbah Liem hanya sering mengatakan kalau beliau dulu adalah bertugas sebagai Penjaga Rel kereta Api. Tentang silsilah pada akhir akhir hayatnya menurut informasi dari Gus Jazuli putra menantunya bahwa Mbah Lim pernah menulis di kertas bahwa ia masih keturunan keraton Surakarta.

Kiprah Mbah Liem di NU dan untuk NKRI belum banyak orang yang tahu apalagi mendokumentasikannya. Hanya setelah beliau wafat sudah mulai ada yang menulis artikel atau cerita-cerita mengenai Mbah Liem di web/blog dan di medsos. Mbah Liem dikenal sangat dekat dengan Gus Dur bahkan jauh sebelum Gus Dur menjadi presiden, kedua kiai ini sudah saling akrab.

Banyak orang mengatakan bahwa Mbah Liem adalah Guru spiritualnya Gus Dur. Dalam struktur NU baik mulai tingkat bawah hingga pengurus besar nama Mbah Lim tidak pernah tercatat sebagai pengurus namun kiprahnya dalam menjaga dan membesarkan NU tidak absen sedikitpun. Mbah Liem walaupun tidak pernah menjadi pengurus NU namun selalu mejadi rujukan para kiai dalam menahkodai NU, bahkan Mbah Liem hampir pasti selalu hadir  dalam setiap acara-acara PBNU mulai dari Konbes, Munas hingga Muktamar NU.

Setelah berkelana nyantri ke berbagai pondok pesantren terutama nyantri pada kiai Shirot Solo, Mbah Liem akhirnya hijrah ke Klaten tinggal di dusun Sumberejo Desa Troso Kecamatan Karanganom lalu mendirikan Pondok Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti. Nama pesantrren tergolong unik dan sudah pasti merupakan bukti konsistensi Mbah Liem dalam mencintai dan menjaga NKRI dan Pancasila.

Pada kurun tahun 1983 kelompok Islam radikal atau bisa disebut islam transnasional mulai mempersoalkan lagi Pancasila sebagai dasar negara dan mempertanyakan lagi relevansi Pancasila dengan Islam. Gagasan kelompok radikal yang mulai menyoal lagi Pancasila dipandang oleh para kiai NU sangat membahayakan keutuhan NKRI dan Pancasila maka NU segera menyikapi dengan mengadakan Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama di Sukorejo, Situbondo Jawa Timur dengan hasil sebagai berikut:

1. Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara Republik Indonesia bukanlah agama, tidak dapat menggantikan Agama dan tidak dapat dipergunakan untuk menggantikan kedudukan Agama.

2. Sila ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar Negara Republik Indonesia menurut pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945, yang menjiwai sila-sila yang lain, mencerminkan tauhid menurut pengertian keimanan dalam Islam.

3. Bagi Nahdlatul Ulama, Islam adalah akidah dan syariat, meliputi aspek hubungan manusia dengan Allah dan hubungan antar manusia.

4. Penerimaan dan pengalaman pancasila merupakan perwujudan dari upaya umat lslam Indonesia untuk menjalankan syariat agamanya.

5. Sebagai konsekuensi dari sikap di atas, Nahdlatul Ulama berkewajiban mengamalkan pengertian yang benar tentang Pancasila dan pengamalannya yang murni dan konsekuen oleh semua pihak.

Semenjak Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia mulai dipersoalkan oleh kelompok radikal maka para kiai terutama Mbah Liem dalam setiap acara apapun terus mengatakan dan mendoakan agar NKRI Pancasila Aman Makmur Damai HARGA MATI.

Mbah Liem kalau berpidato selalu judul utamanya adalah tentang kebangsaan dan kenegaraan. Kurang lebih kalimatnya “mugo-mugo NKRI Pancasila Aman Makmur Damai Harga Mati” (Semoga NKRI Pancasila Aman Makmur Damai Harga Mati).

Di masjid Pondoknya Mbah Liem setiap setelah iqamah sebelum shalat berjama’ah selalu diwajibkan membaca do’a untuk umat Islam, bangsa dan negara Indonesia, berikut doanya:

Subhanaka Allahumma wa bihamdika tabaroka ismuka wa ta’ala jadduka laa ilaha Ghoiruka.

“Duh Gusti Alloh Pangeran kulo, kulo sedoyo mbenjang akhir dewoso dadosno lare ingkang sholeh, maslahah, manfaat dunyo akherat bekti wong tuo, agomo, bongso maedahe tonggo biso nggowo becik ing deso, soho NEGORO KESATUAN REPUBLIK INDONESIA PANCASILA KAPARINGAN AMAN, MAKMUR, DAMAI. Poro pengacau agomo lan poro koruptor kaparingono sadar-sadar, Sumberejo wangi berkah ma’muman Mekah.”

Menurut kesaksian Habib Luthfi bin Yahya dalam buku Fragmen Sejarah NU karya Abdul Mun’im DZ mengatakan bahwa pada saat Panglima TNI Jenderal Benny Moerdani datang ke Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti Klaten, Mbah Liem meneriakkan yel, NKRI Harga Mati...! NKRI Harga Mati...! NKRI Harga Mati...! Pancasila Jaya, maka sejak itulah yel-yel NKRI Harga Mati menjadi jargon, slogan tidak hanya di NU tapi di beberapa pihak seperti di TNI. Jadi slogan atau jargon “NKRI Harga Mati, Pancasila Jaya” dicetuskan oleh KH Muslim Rifai Imampuro atau Mbah Liem.

Gus Dur dan kewalian Mbah Liem (KH. Muslim Rifai Imampuro)

GUS DUR mengenalkan KH Muslim Rifa'i Imampuro atau yang lebih dikenal dengan Mbah Liem, sebagai Wali Allah. Di obrolan terbatas, di pengajian umum, Gus Dur bilang bahwa Mbah Liem itu wali. Kepada wartawan, Gus Dur juga bilang demikian. Ta syak, khalayak ramai percaya Mbah Liem Wali.

M. Said Budairy pernah bercerita pada saya. Suatu kesempatan, dirinya bertanya tentang kewalian Mbah Liem, langsung kepada Mbah Liem, waktu itu Gus Dur juga ada di tengah-tengah keduanya. Mereka ngobrol santai-santai selepas Magrib, di kantor PBNU.

“Mbah, di mana-mana Gus Dur bilang Sampean Wali. Bagaimana ceritanya?” tanya Budairy, mungkin iseng, mungkin juga serius.

“Hahaha... Sampean diapusi Gus Dur,” jawab Mbah Liem sambil terkekeh-kekeh.

“Lho, saya tanya serius Mbah. Saya juga pengen jadi wali,” desak Budairy. Tawa dia antara mereka makin keras, Gus Dur yang tadinya serius baca majalah pun ikut tertawa.

“Begini Mas Said. Gus Dur pancen jago mempromosikan sahabat-sahabatnya, termasuk mempromosikan saya yang pendek, kurus, ndeso, bahasa Indonesia ora lancar,” Mbah Liem menjelaskan.

“Maksudanya pripun, Mbah?” Budairy tidak paham.

“Maksudnya biar saya terkenal, terangkat derajatku, dilirik orang,” ujar Mbah Liem enteng.

“Kok Gus Dur endak promosiin saya sebagai wali ya?” tanya Budairy sambil tertawa dan melirik Gus Dur.

“Lho, Sampean kan sudah jadi orang. Tinggal di tengah kota, jurnalis senior, aktivis PBNU, koncone okeh,” tambah Mbah Liem kalem.

Mbah Liem dalam cerita para santri baik dari santri 5 atau yang disebut Mbah Lim sebagai Pendowo Limo maupun dari cerita santri senior yang lain seperti  KH Muhaimin Yogyakarta. Mbah Liem memang tidak pernah membacakan sebuah Kitab kepada para santrinya melainkan beliau langsung mengajarkan dengan ilmu hal atau memberi contoh langsung.
##########################
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ajaran-ajaran Mbah Liem tersebut yaitu:

1. “Nguwongke Uwong, Gawe Legane Uwong.” Mbah Liem selalu menghargai dan menerima setiap orang dengan segala potensi dan niat baiknya. Kalau pun kita tidak membutuhkan, mungkin manfa’atnya bisa dirasakan keluarga, tetangga atau masyarakat kita. Contohnya setiap kali ada tamu, baik pejabat maupun tokoh yang lain, Mbah Liem selalu menyambut dengan hangat siapapun orangnya dan Mbah Lim tidak lupa memberikan ruang interaksi untuk mendekatkan pejabat/tokoh dengan masyarakat.

2. “3 T“: Titi – Tatak – Tutuk. Mbah Liem mengajarkan jika melaksanakan setiap tugas dalam hidup, haruslah Titi (cermat, teliti dan selektif), Tatak (legowo, sabar), sehingga Tutuk (sampai, selesai dengan hasil yang memuaskan).

3. “3 K “: Kuli – Kiai – Komando. Setiap santri haruslah mampu memerankan diri sebagai Kuli (siap bekerja keras), Kiai (siap mengamalkan ilmu dan berdo’a), Komando (siap menjadi pemimpin yang piawai mengambil keputusan, bijak serta berwibawa)

4. “Kita harus Tegak, Tegas dan Tegar selama benar “. Setiap melaksanakan kebenaran kita harus Tegak ( penuh keyakinan, tidak goyah oleh pengaruh apapun), Tegar ( tak kenal kompromi terhadap pelanggaran aturan ), Tegar ( Ikhlas, Sabar ).

5. “3 R “: Rampung bangunane – Rame jama’ahe – Rukun masyarakate “. Dalam mendirikan sarana apapun ada 3 hal yang harus diupayakan yakni “ Rampung bangunane “ (bisa terwujud ), Rame jama’ahe ( berfungsi dan dibutuhkan para pemangku kepentingan ), Rukun masyarakate ( menjadi sumber kedamaian dan perekat persatuan ).

6. “Aja Mung Benteng Ulama, ning Nahnu Anshorullah, Masyriq-Maghrib “ di samping perannya sebagai Benteng Ulama, Banser seharusnya mampu menjalankan peran yang lebih luas di seluruh permukaan bumi, dalam bingkai “ Nahnu Anshorulloh”.

7.     “ 3 S “:  Sholat – Sinau – Sungkem. Maksudnya  “ Sholat “ Seorang santri harus tekun beribadah, prihatin dan berdoa.  “ Sinau “ santri harus belajar terus menerus. “ Sungkem “santri harus mempunyai akhlak yang mulia, tau sopan santun, tawadhu’ pada Kyai/Guru.

8.   “ 2 B “ Berhasil – Berkah . dalam mencapai cita – cita/usaha  harus mempunyai komitmen yang kuat agar tercapai yang di inginkan,”  Berkah “setiap cita – cita/ usaha harus di mulai dengan niat ibadah (niat baik) agar mendapat keberkahan dari Allah SWT.

9. “ Dadi uwong ki ojo gur mangan terus tapi yo Ngising barang” (Jadi orang itu jangan hanya makan aja tapi ya buang air besar juga). Kita tidak boleh hanya melulu mencari harta terus tapi kita juga harus rajin bersedekah. (sumber dari Umi Hasanah dari Hj Siti Choiriyah putri pertama Mbah Liem.
##########################
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Kebiasaan Mbah Liem

1. Setiap bertemu dengan orang lain, di manapun selalu mendo’akan dengan uluk salam “Assalamu’alaikum!“

2. Dalam perjalanan setiap kali bertemu dengan Makam dan Sungai, beliau selalu membaca Fatehah kepada Ahli kubur dan Fatehah kepada Nabiyullah Khidzir AS.

3. Jika berpapasan dengan Pelajar/Mahasiswa, beliau selalu mendo’akan “Sholeh, Sholehah Penerus”.

Selain itu saya mendengar pemaparan pak Haji Danun (santri/sopir mbah Liem) setiap mau berangkat perjalanan silaturrahmi ke manapun Mbah Liem selalu berkata “ niate silaturrahmi, ngubengi RI untuk mendo’akan NKRI Pancasila agar AMD (Aman, Makmur, Damai). Dan di dalam mobil Mbah Liem selalu mengajak Dzikir, Sholawat di sepanjang perjalanan.
##########################
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Mengenal sosok KH Muslim Imam Puro atau Mbah Liem sebagai Sang Ulama Nasionalis Sejati

Mbah Liem dikenal sebagai ulama besar sekaligus nasionalis sejati. Ia meninggal pada usia 91 tahun. Mbah Liem lahir di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Pada 1959, ia mengasingkan diri ke gubuk kecil di pinggiran kali di Desa Troso Kecamatan Karanganom Klaten.

”Tempat itulah yang kini jadi pesantren dengan ribuan alumnus,” papar Jazuli A Kasmani, menantu Mbah Liem, ketika itu.

Mbah Liem meninggalkan sembilan anak dan 18 cucu. Dia dikenal sebagai kiai nasionalis sekaligus nyentrik. Nama Pesanteran Al Muttaqien Pancasila Sakti dan Kampus Kader Bangsa (KKB) yang didirikannya adalah bentuk kecintaannya kepada Ibu Pertiwi.

Kepada para santrinya, Mbah Liem selalu mewajibkan menyanyikan Indonesia Raya sebagai lagu pembuka setiap kegiatan. Dia juga peduli terhadap kerukunan antarumat beragama. Dia merintis Joglo Perdamaian Umat Manusia Sedunia di kompleks pesantren.

Dia juga dikenal sebagai pribadi yang sederhana, ia senang memakai topi saja atau topi dikalung sorban macam petani di desa-desa. Gayanya mirip petani dan rakyat biasa. Ia senang berjalan-jalan dengan sepedanya. Namun jangan salah. Di dalam kesederhanaannya itu, Mbah Liem merupakan tokoh yang disegani. Bahkan, setiap keruwetan politik penting, banyak pejabat yang datang ke pesantrennya untuk minta pencerahan dari Mbah Liem.
##########################
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Weruh Sakdurunge Winarah

Sebagai seorang tokoh ulama, ia juga dikenal sedikit ‘nyentrik’. Perilaku nyentrik ditunjukkan dengan banyak hal. Beberapa kali Mbah Liem menyambut tamu dengan sarung dan baju lengan panjang murahan. Kadang dia mengenakan topi usang kebanggaannya. Pernah pula dia dengan sepeda motor tuanya memboncengkan musisi kondang Iwan Fals. Saat bersama Iwan Fals di panggung, Mbah Liem berbaju koko, bersarung dan bersepatu boot.

Namun kenyentrikannya itu juga diimbangi dengan sikap beliau yang terkadang disebut orang sebagai weruh sakdurunge winarah (tahu sebelum terjadi). Seperti halnya ketika menjelang Muktamar NU ke-28 tahun 1989 di Yogyakarta, saat itu Mbah Kiyai Hamid Kajoran tengah sakit. Mbah Liem mengajak Gus Dur menengok ke kediaman beliau.

“Aku tak mati yo, Lim… (Aku mau mati nih, Liem),” kata Mbah Hamid.

“Ndak bisa ndak bisa ndak bisa….”, Mbah Liem dengan gayanya yang khas, “mau Muktamar kok mati… enak aja…”

“Lha gimana…?”

“Mati ya mati tapi nunggu Muktamar dulu!”

Tepat empat puluh hari sesudah hari itu, beberapa minggu sesudah Muktamar, Mbah Hamid Kajoran wafat.

Maut pula yang kemudian juga mempertemukannya kembali dengan Mbah Hamid Kajoran. Mbah Liem wafat Kamis 24 Mei 2012. Jenazah Mbah Liem dikebumikan di Joglo Perdamaian Umat Manusia Sedunia di kompleks pesantren pada Kamis pukul 20.00 WIB. Jenazah dikebumikan berdampingan dengan makam istrinya, Umi As’adah.

Teruntuk beliau Al fatihah...

Rabu, 29 Agustus 2018

Sunan Prapen Pelantik Raja Islam di Nusantara


*Sunan Prapen Pelantik Raja Islam di Nusantara:*
*Giri Kedaton awalnya bukan sebuah kerajaan, tetapi sekolah atau pondok pesantren. Aktif di abad ke-15 hingga ke-17. Dan, didirikan Raden Paku pada 1487 Masehi:*
===================

Gresik, pernah ada kerajaan besar. Kerajaan itu bernama Giri Kedaton. Lokasinya, saat ini berada di Gunung Giri, Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.

Dari pusat kota, lokasi pusat kerajaan besar itu berjarak sekitar tiga kilometer. Sedangkan dari Makam Sunan Prapen, maupun Makam Sunan Giri, berjarak hanya sekitar 800 meter saja. Lokasinya, masih satu pegunungan, di Gunung Giri.

"Giri Kedaton itu awalnya pesantren. Tapi lama-kelamaan, karena pengasuhnya sering berhubungan dengan kerajaan, akhirnya terbentuk pemerintahan," ujar Hendrik Umardi Luhung, sastrawan asal Gresik.

Memang Giri Kedaton awalnya bukan sebuah kerajaan, tetapi sekolah atau pondok pesantren. Aktif di abad ke-15 hingga ke-17. Dan, didirikan Raden Paku pada 1487 Masehi.

Saat itu, Raden Paku mendapat pesan dari ayahnya Maulana Ishak, yang merupakan ulama besar di Pasai. Pesannya, untuk mendirikan pesantren yang lokasinya di Gunung Giri.

Pondok Pesantren Giri Kedaton, cukup terkenal mencetak para santri yang handal. Tidak hanya pandai ilmu agama Islam. Namun, mereka juga punya semangat untuk melawan imprialisme pada masa penjajahan.

"Dulu santrinya Ponpes Giri Kedaton itu, tidak hanya warga lokal. Tapi para pangeran dan bangsawan," tambah Hendrik.

Nah, ada tujuh pimpinan Giri Kedaton yang paking dikenal. Raden Paku atau Sunan Giri I atau dikenal dengan Prabu Satmata. Memerintah periode tahun 1487-1506.

Kemudian berturut-turut, Sunan Dalem atau Sunan Kedul, yakni Sunan Giri II (1487-1546). Dilanjutkan Sunan Seda ing Margi, atau Sunan Giri III (1546-1548).

Lantas Sunan Prapen, atau Sunan Mas Ratu Pratikal, dikenal juga sebagai Sunan Giri IV (1548-1605). Sunan Kawis Guwa, atau Sunan Giri V yang memerintah pada tahun 1605.

Dari Sunan Giri V, kepemimpinan dilanjutkan kepada Panembahan Ageng Giri, yang berakhir tahun 1680. Terakhir, tampuk kepemimpinan dipegang Panembahan Mas Witana Sideng Rana.

Dari tujuh era pimpinan Giri Kedaton, puncak kejayaan terjadi pada era Sunan Prapen. Giri Kedaton yang semula dikenal sebagai pesantren, pelan dan pasti menancapkan menjadi kekuatan politik.

Pengaruhnya tidak hanya di kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa, seperti Kerajaan Majapahit, Mataram, hingga Kerajaan Kasultanan Demak. Namun, sampai Maluku, dan Ternate.

Saking dihormatinya, baik secara keilmuan maupun prilakunya, Sunan Prapen kerap dimintai bantuan untuk menjadi pelantik raja-raja dari kerajaan Islam di Nusantara.

"Diantaranya, Sunan Prapen menjadi pelantik Sultan Adiwijaya, selaku Raja Pajang," kata Hendrik.

Bahkan, masih menurut Hendrik, dikisahkan juga, bila Sunan Perapen merupakan seorang yang pandai dalam lobi. Sampai-sampai Sunan Prapen, diminta menjadi mediator antar raja atau pemimpin kerajaan yang bersitegang.

Salah satunya, menjadi mediator Raja Adiwijaya, dengan para bupati di wilayah Jawa Timur pada Tahun 1568. Berkat usaha Sunan Prapen, akhirnya semua bupati di Jawa Timur, mengakui kedaulatan Pajang, sebagai kelanjutan Kedaulatan Demak.

Selain itu, masih kata Hendrik, Sunan Perapen juga pandai menjadi juru damai. Peperangan antara Penembahan Senopati, Raja Mataram, melawan Jayalengkara selaku Bupati Surabaya, tahun 1588.

Saat ini, makam Sunan Prapen masih ada di komplek Makam Sunan Giri, atau Raden Paku. Hanya saja, peziarah lebih banyak bertabarukan di Makam Sunan Giri.

Lepas dari persoalan itu semua, bahwa Giri Kedaton merupakan cikal bakal Kabupaten Gresik. Raden Pakulah peletak pondasi Islam di Kota Santri ini.
(eyt)
Al-Fatihah...

Sumber:https://jatim.sindonews.com/read/924/1/menyusuri-jejak-sunan-prapen-pelantik-raja-islam-di-nusantara-1535296101


Silsilah Emas Genealogi Raden Patah (Jin Bun alias Praba alias Raden Hasan alias Raden Fatah selanjutnya menjadi Senapati Jin Bun Ngabdur Rahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama dan menjadi Sultan Demak Pertama)



*Silsilah Emas Genealogi Raden Patah  (Jin Bun alias Praba alias Raden Hasan alias Raden Fatah selanjutnya menjadi Senapati Jin Bun Ngabdur Rahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama dan menjadi Sultan Demak Pertama):*
=====================

Raden Patah putra dari Syarifah Tan Siu Banci Putri Cina dari Negeri Champa ( di makamkan di Palembang ) dengan Prabu Brawijaya V   sesuai Data Manuskrip kuno Abad 15  dan Data Data Milik Kraton Banten dan Kraton Cirebon juga Kraton Jogja, Solo, Mangkunagran, Pakualaman ...didukung data dari Demak sendiri......
==============
Berikut Silsilahnya:
===============
*1. Sayyidina Wa Mawlana Wa Habibina Wa Syafi'ina Kanjeng Nabi Muhammad SAW (Dimakamkan di Madinah Al-Munawwaroh):*
*2. Sayyidatuna Fathimah Az-Zahro' Al-Batul RA ((Dimakamkan di Madinah Al-Munawwaroh):*
*3. Sayyidina Al-Imam Al-Husain putera Sayyidina Al-Imam  'Ali Bin Abi Tholib KRW dan Sayyidatuna Fathimah Az-Zahro'  Al-Batul RA Binti Nabi Muhammad Al-Rosul SAW (Dimakamkan di Karbala', Iraq);*
*4. Sayyidina Al-Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin Al-Sajjad RA (Dimakamkan Di Al-Madinah Al-Munawwaroh);*
*5. Sayyidina Al-Imam Muhammad Al-Baqir RA Dimakamkan Di Al-Madinah Al-Munawwaroh);*
*6. Sayyidina Al-Imam Ja’far As-Shodiq RA (Dimakamkan Di Al-Madinah Al-Munawwaroh);*
*7. Al-Sayyid Al-Imam 'Ali Al-'Uroidli RA (Dimakamkan Di Al-Madinah Al-Munawwaroh);*
*8. Al-Sayyid Al-Imam Muhammad An-Naqib RA (Dimakamkan Di Bashroh Iraq);*
*9. Al-Sayyid Al-Imam  ‘Isa An-Naqib Ar-Rumi Al-Bashri RA (Dimakamkan Di Bashroh Iraq);*
*10. Al-Sayyid Al-Imam Ahmad al-Muhajir Ila Alloh RA (Dimakamkan Di Al-Husayyisah, Hadlromaut, Yaman):*
*11. Al-Sayyid Al-Imam ‘Ubaidillah RA (Dimakamkan Di Hadlromaut, Yaman):*
*12. Al-Sayyid Al-Imam 'Alawi Al-Mubtakir RA (Dimakamkan Di Sahal, Yaman):*
*13. Al-Sayyid Al-Imam Muhammad Sohibus Shouma’ah RA (Dimakamkan di Bait Jabir, Hadlromaut, Yaman);*
*14. Al-Sayyid Al-Imam  'Alawi RA (Dimakamkan di Bait Jabir, Hadlromaut, Yaman);*
*15. Al-Sayyid Al-Imam  'Ali Kholi’ Qosam RA (Dimakamkan Di Tarim,  Hadlromaut, Yaman);*
*16. Al-Sayyid Al-Imam Muhammad Shohib Mirbath RA (Dimakamkan Di Zhifar,  Hadlromaut, Yaman);*
*17. Al-Sayyid Al-Imam 'Alawi 'Ammil Faqih RA (Dimakamkan Di Tarim,  Hadlromaut, Yaman);*
*18. Al-Sayyid Al-Imam Al-Amir ‘Abdul Malik Al-Muhajir Ila Alloh Azmatkhan RA (Dimakamkan Di Naserabad, India);*
*19. Al-Sayyid Al-Imam Abdulloh 'Azmatkhan RA (Dimakamkan Di Naserabad, India);*
*20. Al-Sayyid Al-Imam Ahmad Syah Jalal @ Ahmad Jalaluddin 'Azmatkhan RA (Dimakamkan Di Naserabad, India);*
*21. Al-Sayyid Al-Imam Al-Syaikh Muhammad Jumadil Kubro @ Jamaluddin Al-Husein Al-Akbar 'Azmatkhan (Dimakamkan Di Troloyo, Trowulan Mojokerto);*
*22. Syekh Yusuf Siddiq;*
*23. Syekh Hasanuddin /Maulana Hasanuddin ( Syekh Tan Quro A’in )/ Syeikh Quro;*
*24. Syekh Bentong/ Syekh Bantiong/ Kiyai Bah Tong alias Tan Go HWat (nikah dengan Siu Te Yo);*
*25. Siu Ban Ci;*
*26. Raden Patah (Jin Bun alias Praba alias Raden Hasan alias Raden Fatah selanjutnya menjadi Senapati Jin Bun Ngabdur Rahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama dan menjadi Sultan Demak Pertama).*

*Sejarah :*
===============
Syekh Bentong atau Syekh Bantiong
Kiyai Bah Tong alias Tan Go HWat adalah seorang saudagar muslim sekaligus seorang ulama, Syekh Bentong putra Syekh Quro putra Syekh Yusuf Siddik yang masih putra Syekh Jamaluddin Akbar al-Husain, datang dari Cina bersama armada angkatan laut Kekaisaran Cina dalam misi persahabatan.

Pada tahun 1416 M, armada angkatan laut Cina mengadakan pelayaran keliling, atas perintah Kaisar Cheng-Hu atau Kaisar Yunglo, Kaisar Dinasti Ming yang ketiga. Armada angkatan laut tersebut dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho alias Sam Po Tay Kam seorang muslim. Dalam rombongan armadanya, terdapat seorang Ulama Islam bernama Syekh Hasanudin berasal dari Campa, bermaksud berdakwah di Jawa.

Dalam pelayaran menuju Majapahit, armada Cheng Ho singgah di Pura, Karawang. Ketika armada Cheng Ho singgah di Pura Karawang, Syekh Hasanudin atau Syekh Quro dan pengiringnya turun, di antara pengiringnya adalah putranya yang bernama Syekh Bentong alias Kiyai Bah Tong alias Tan Go HWat.

*Kesultan Demak:*
===============
Syekh Bentong selanjutnya tinggal di Gresik menjadi Saudagar dan da’i. Dari istrinya Siu Te Yo, ia mempunyai seorang puteri diberi nama Siu Ban Ci, puteri ini yang diperistri oleh Prabu Brawijaya V Kertabumi Raja Majapahit. Dari perkawinannya dengan Siu Ban Ci, memperoleh putera yang diberi nama Jin Bun oleh Kakeknya. Jin Bun alias Praba alias Raden Hasan alias Raden Fatah selanjutnya menjadi Senapati Jin Bun Ngabdur Rahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama dan menjadi Sultan Demak Pertama.

Menurut Babad Syekh Quro yang ditulis oleh K.H Tubagus Abdul Halim Majalengka disebutkan bahwa Syekh Quro mengunjungi Karawang pada tahun 1410 Masehi. Ulama besar ini melalui aliran sungai Citarum dan bertengger di Pelabuhan Karawang yang berada di Kampung Teluk Bunut atau saat ini berada di sekitar ujung Jalan Kaum 1 untuk pelabuhan sebelah hilir dan di kampung Jebug untuk pelabuhan sebelah hulu.

Syekh Quro nama aslinya Syekh Hasanuddin. Beliau merupakan putera Syekh Yusuf Siddik yang memiliki garis keturunan dengan Syekh Jamaluddin serta Syekh Jalaludin ulama besar Mekah. Bahkan menurut sumber lain garis keturunannya itu menantunya Nabi Muhammad Rosulullah S.A.W. Syekh Yusuf Siddik ayah Syekh Quro adalah merupakan ulama besar pimpinan pengurus Islam terkenal di daerah Campa termasuk wilayah Kamboja.

Sumber: Raden Ayu Linawati (Penulis Ranjisarkub).

======
NB: Komentar TB Nur Fadlil  sebagai berikut:

*Raden Patah tidak pernah berselisih faham dengan ayah beliau Prabu Brawijaya Raja Majapahit:*
==========================

(Sejarah versi Pararaton dan Nagarakretabhumi yang juga sesuai dengan Atlas Walisongo karya KH Agus Sunyoto)

Membaca kisah Raden Patah dan Prabu Brawijaya masa akhir Majapahit dari Sumber Babad Tanah Jawi dan data lain yang digubah sekitar abad 18 dan masa lebih baru.. kita akan terdistorsi seakan-ada perbedaan pendapat antara Raden Patah Demak dengan ayah kandungnya yang Raja Majapahit bahkan berujung perang. Padahal kalo kita menilik sumber sejarah yang lebih tua, baik dari prasasti majapahit, inkripsi makam ratu champa, data yang lebih tua semisal pararaton, serat kandha, nagarakretabhumi, pustaka rajya i bhumi nusantara  dll ternyata Raden Patah berselisih faham dengan Raja Majapahit yang kemudian, yang bukan ayah kandung beliau.

Dalam banyak sumber historiografi disebutkan bahwa Brawijaya yang menjadi ayah Raden Patah menikahi pula putri Champa bernama Dwarawati sebagai garwa padmi nya, sehingga tidak diragukan lagi ayah Raden Patah adalah Sri Prabu Kertawijaya yang berkuasa tahun 1447 - 1451.

Ketika Kertawijaya wafat beliau digantikan oleh anak menantu beliau Dyah Wijayakumara Bhre Pamotan Sang Sinagara / Sri Rajasawardhana yang berkuasa tahun 1451 - 1453. Beliau adalah ayah dari Bhre Kertabhumi raja Majapahit yang menjabat tahun 1468 - 1478.

Ketika Rajasawardhana wafat, menurut Pararaton terjadi kekosongan kekuasan selama 3 tahun yang berakhir dengan naik tahtanya  Bhre Wengker yang bergelar Girisawarddhana Dyah Suryyawikrama alias Hyang Purwwawisesa (1456 - 1466) yang menurut Pararaton adalah anak dari Prabu Kertawijaya dan saudara ipar dari Bhre Pamotan Rajasawarhana. Jadi Hyang Purwwawisesa adalah saudara 1 ayah beda ibu dari Raden Patah Demak. Dimasa Bhre Wengker Hyang Purwwawisesa menjabat, beliau memberikan kedudukan-kedudukan penting kepada kerabat-kerabatnya yang beragama Islam, antara lain Raden Patah saudara lain ibu diangkat menjadi Pecat Tandha di Bintara Demak.

Kala Hyang Purwwawisesa mangkat digantikan oleh putranya yakni Bhre Pandansalas Dyah Suraprabhawa bergelar Singhawikramawarddhana. Beliau menjabat hanya 2 tahun dari 1466 - 1468, di ibukota Majapahit selanjutnya berkuasa di Daha sampai mangkatnya tahun 1474. Beliau Berkuasa di ibu kota Majapahit hanya sampai tahun 1468 menurut Pararaton karena dikudeta oleh Bhre Kertabumi (putra Sri Rajasawardhana) , yang kekerabatannya masih sepupu atau misan.

Ketika Bhre Kertabumi menjabat, di tahun 1478, Dyah Ranawijaya Girindrawardhana putra dari Suraprabhawa merebut kekuasaan yang dalam Pararaton Bhre Kertabumi adalah masih terhitung paman daripada Girindrawardhana.

Momen perang saudara di Majapahit tersebutlah yang diambil hikmahnya oleh kekuatan pihak Muslim membangun kekuatan politik dengan mendirikan Kerajaan Islam Demak yang berdiri tahun 1475. Masa dimana sedang ada rawan perpecahan di Majapahit antara kubu Bhre Kertabumi dan Kubu Girindrawardhana yang meletus konflik tajam perang di tahun 1478. Kertabhumi kekerabatannya masih terhitung keponakan dari Raden Patah, sedangkan Girinderawardhana terhitung masih cucu keponakan dari Raden Patah Demak. Jadi Raden Patah Demak tidak pernah berselisih faham dengan ayahnya. Karena sejak kecil ayahnya sudah mangkat lebih dulu. Raden Patah lahir antara sekitar akhir tahun 1448 an dan tahun 1450an (Raden Patah Demak agak sepantar dengan besan beliau Sunan Gunung Jati Cirebon yang lahir tahun 1448). Raden Patah lahir kala Kertawijaya sudah berusia lanjut (Kertawijaya wafat tahun 1451).

Sumber: Tb. Nur Fadlil
===========

Tb Nur Fadlil juga berkomentar berikut ini:

*Bedanya Brawijaya: Bhre Kertawijaya (1447 - 1451) Dan Brawijaya: Wikramawardhana (1389 - 1427).:*

*Bedanya Brawijaya: Bhre Kertawijaya (1447 - 1451) Dan Brawijaya Majapahit ayahanda dari Arya Dillah / Arya Damar Palembang yang ayah kandung Rd. Husein dan paman sekaligus ayah tiri Rd. Patah adalah Wikramawardhana yang semestinya sebagai Brawijaya IV / 4 menjabat tahun 1389 - 1427.*
====================

Kata Brawijaya disambungkan dengan V dalam silsilah yg beredar, biasa terjadi distorsi sekedar dimaksud sebagai Brawijaya di masa akhir majapahit.

Penguasa / Raja Majapahit yang pria digelari Brawijaya.. yang pada urutan ke 5 jatuhnya pada Bhre Kertawijaya 1447 - 1451. Beliaulah yang dalam sejarah nusantara dianggap sebagai ayah dari Raden Patah Demak.

Sedangkan Brawijaya Majapahit ayahanda dari Arya Dillah / Arya Damar Palembang yang ayah kandung Rd. Husein dan paman sekaligus ayah tiri Rd. Patah adalah Wikramawardhana yang semestinya sebagai Brawijaya IV / 4 menjabat tahun 1389 - 1427. Arya Damar palembang yang putra raja Majapahit ini menjabat di palembang mulai tahun 1443.

Sedangkan Arya Damar Palembang yang lain mengikuti data Babad Arya Tabanan Bali.. adalah identik / alias Adityawarman BIN (putra dari) Adwaya Brahman Shri Tinuheng Pura ( Dia yang di hormati di Singasari & Majapahit ) / Mahisa Anabrang / Kebo Anabrang / Lembu Anabrang (wafat: 1295) dan Dara Jingga ( Sira Alaki Dewa / dia yang bersuami seorang Dewa )

Arya Damar Palembang yang lebih awal ini membantu menaklukkan bali tahun 1343 dan wafat tahun 1375 M. Arya Damar palembang / Adityawarman ini bukan trah lurus Majapahit tapi berkerabat sebagai adik ipar Tribuana Tungga Dewi dan sebagai Paman daripada Prabu Hayam Wuruk 1350 - 1389. Dari penelitian penjamanan jalur Arya Damar alias Adityawarman ini kelak menurunkan raja-raja di Madura.

Sumber: Tb. Nur Fadlil

JAKA TARUB DAN DEWI NAWANG WULAN SATU SATUNYA ANAK MEREKA ADALAH PEREMPUAN BERNAMA RARA KINASIHAN





"JAKA TARUB DAN DEWI NAWANG WULAN SATU SATUNYA ANAK MEREKA ADALAH PEREMPUAN BERNAMA RARA KINASIHAN"
=======================

Jaka Tarub itu Putra Ki Supo Dengan Dewi Rasa Wulan Adik Kandung Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah Jaka Supa Anom ( ini sesuai cerita dalam Kitab Kuno Sunan Tembayat 1443 saka ).

Jaka Tarub Mendapat Anugerah Putri Triman dari Prabu Brawijaya V karena Jasanya Membuat Keris utk Sang Raja.

Putri Triman adalah selir kesayangan Raja yang masih perawan krn konon katanya Prabu Brawijaya V kala itu sedang terkena gangguan impotensi ......

Ketika Majapahit dan Demak Berperang.

Jaka Supa Anom dan Putri Triman ini didawuhi Sunan Kalijaga utk Melarikan diri pada malam sblm perang terjadi.......dan sampailah mereka di Desa Tarub dekat Pondoknya Gus Mbodo II, Dan Berganti Gelar Jaka Tarub dan Nawang Wulan.......Kedua duanya adalah Manusia Bukan Bidadari seperti cerita dalam legenda di pulau jawa.

Di Desa Tarub mrk Hidup Damai dan Bahagia serta di Karuniai Putri yang sangat cantik jelita bernama RARA KINASIH yang Kemudian dinikahi oleh Raden Lembu Peteng / Raden Bondan Kejawen Putra Prabu Brawijaya V dari Istri Selir Asal Sulawesi ....

Jadi dari sinilah Silsilah Nasab Keturunan Jaka Tarub di Mulai .....tapi jalur garis perempuannya memang bersambung  melalui Maulana Maghribi Parang kusumo Yang Hidup Abad 15 ( karena ada puluhan yg mengunakan nama Maulana Maghribi )......


Sumber: Raden Ayu Linawati.

Jangan BerSedih Ketika Orang MemBenci mu



*"Jangan BerSedih Ketika Orang MemBenci mu":*

Saat Orang Lain Membencimu Tanpa Alasan yang Jelas.... Ingatlah Bahwa Allah Menyayangimu Tanpa Syarat....

Cukup engkau hadapkan hatimu pada-Nya, agar kau tak mudah mengeluh dan berbuat sesuatu yang pada akhirnya hanya merugikan dirimu sendiri....

Jangan Terlalu Bersedih Saat Orang Lain Membencimu...
Selagi Kau Yakin Dirimu Baik Maka Allah Yang Akan Selalu Menyandingkanmu Dengan Kebaikan-Nya....

Jangan Balik Membencinya... Biarkan Saja Ia Dengan Kebenciannya.... Bersabarlah......!!!Karena Allah Melihat Semua Yang Kau Alami......

Kau Hanya Butuh Bidik Hatimu Dengan KeIkhlasan, Dengan Demikian Maka Tentu Allah Akan Selalu Menyayangimu...

Bila Kau Sadar Bahwa Allah Menyayangimu Tanpa Syarat...
Maka Siapapun Yang Membencimu Sudah Pasti Tidak Akan Dapat Mengusik Ketenanganmu......

Kau takkan pernah terusik dengan keBencian mereka, karena sudah pasti Allah terlebih dulu membingkai hatimu dengan kasih sayang-Nya, sehingga hatimu kuat......

Banyak orang hebat yang dikucilkan dan dibunuh pada jamannya....
Menjadi Hebat berarti siap menjadi Berbeda, siap diTentang, siap melawan arus....

Walaupun begitu, rasa dikhianati memang membuat kita Marah, Sedih, Kecewa, tapi disitulah kita diuji, seberapa kuat hati kita Memaafkan....

Karena Memilih Menjadi Seorang PeMaaf itu Berarti Memilih Hidup Tentram dan Damai juga Bahagia ....
Karena di hati seorang Pemaaf tidak tersimpan Dendam dan Kebencian yg Berkarat ......

#KeepSmile

illustrasi Dahsyatnya Perang Kajoran & Trunojoyo Melawan Mataram* *(( Amangkurat I yang dibantu Belanda )):



*illustrasi Dahsyatnya Perang Kajoran & Trunojoyo Melawan Mataram* *(( Amangkurat I yang dibantu Belanda )):*
=========================

Pangeran Kajoran Alias Panembahan Rama Kajoran asal dari Kajoran, Wedi, Klaten adalah Mertua dari Pangeran Trunojoyo dan Paman dari Amangkurat I sendiri ........

Pangeran Trunojoyo dijadikan Alat Pemberontakan klrg Kajoran waktu itu atas kesewenang wenangan dan kekejaman Amangkurat.

Pangeran Kajoran Mendapat Tanah Perdikan di Desa Kajoran, Wedi Klaten dari Panembahan Senopati semasa hidupnya ...........

Dan tanah itu pun turun temurun hingga sekarang dikuasai oleh Anak Cucu Kajoran yang Asli ......

Bahkan Bekas Kraton Dalem Kajoran yang di bakar Amangkurat dan Belanda sampai hari ini pun masih ada dan menjadi saksi bisu kisah pedih pembantaian 6000 ulama santri kajoran dan bayat .....

Bayat sendiri terletak tidak jauh dari Dalem Kajoran ...disanalah pusat pengemblengan dan Kawah Candra Dimuka Laskar Laskar Perang Kajoran dan Bayat sejumlah 140.000 sampai dengan 200.000 pasukan dan laskar santri kajoran juga bayat  .......

Bukti Bukti Sejarah ini dituliskan didalam Naskah Kuno Pangeran Kajoran dan juga disimpan di Museum Leiden pun di tuliskan dalam Babad Tanah Jawi dan Babad Mataram ........

DIBAWAH INI ADALAH KRONOLOGI PECAHNYA PERANG KAJORAN MELAWAN MATARAM HINGGA MERUNTUHKAN ISTANA PLERED JOGJA DAN MEMAKSA AMANGKURAT I MELARIKAN DIRI HINGGA KE CIREBON ( beliau Mertua langsung Raja Cirebon V Panembahan Girilaya )  namun dalam perjalanan Meninggal Dunia di Tegal Arum, Tegal akibat meminum Air Dogan yg sdh diracun oleh Putranya sendiri, Amangkurat II yang dibantu oleh Pangeran Kajoran utk merebut Tahta sang ayah ......:

1624 ~ Sultan Agung Membawa Raden Prasena dari Madura ke Mataram dan Memberikannya Gelar Tjakraningrat I

1647. ~ Raden Demang Mlaya Putra Tjakraningrat I gugur di alun alun melawan Pangeran Alit.

1656. ~ Kematian Tjakraningrat I, Raden Turnajaya diasuh oleh Saudara laki laki Demang Mlaya yaitu Pangeran Adipati Sampang ( Tjakraningrat II )

1667. ~ Kematian Ratu Malang, istri kesayangan Amangkurat

1668. ~ Penculikkan Roro Oyi

Juli 1669. ~ Pembakaran dalem Pangeran Adipati

1670. ~ Kematian Pangeran Wiromenggolo dan Pengucilan Sementara Pangeran Adipati Anom ke Lipura. Tidak lama kemudian dia menjadi Adipati Surabaya.

1672. ~ Meletusnya Gunung Merapi, beribu ribu org mati.

1672. ~ Insiden Dhobras karena Ratu Singasari / Ratu Blitar

1673. ~ Perjanjian Pangeran Adipati Anom, Turnojoyo dan Pangeran Kajoran

1674. ~ Org org Makasar di terima baik di Madura

Thn Baru 1675 ~ Penyerangan pertama org2 Makasar mereka menjarah rayah pelabuhan pelabuhan di Jawa Timur bekerjasama dgn bupati bupati dan Pangeran Adipati Anom

1675 – 1677. ~ terjadi bahaya kekeringan dan kelaparan di Jawa

1675. ~ terjadi perjanjian antara Turnojoyo dan karaeng galesung diteguhkan dgn pernikahan Galesung + Raden Ayu Suraretna putri turnojoyo

Desember 1675. ~ serangan kedua org org Makasar atas pelabuhan2 bahkan surabaya dibakar atas perintah pangeran adipati anom

April 1676. ~ Ekspedisi Belanda + Mataram melawan org org Makasar

24 Mei 1676. ~ Raden Prawirataruna gugur dekat Demung

25 Mei 1676. ~ Kekalahan didarat Kyai Panji Karsula

Juni 1676. ~ Karaeng Galesung menyingkir ke Madura

19 Juni 1676. ~ Penghancuran Armada Mataram dekat Sidapaksa

Agustus 1676. ~ seluruh jawa timur jatuh ke tangan para pemberontak lagi

September 1676. ~ Jenderal Speelman Menghancurkan sebagian armada Makasar dn kemudian mengunjungi Turnojoyo di Madura

13 Okt 1676. ~ Pertempuaran dekat Gogodog , Pangeran Purbaya dan lain lainnya gugur.

20 nop 1676. ~ org2 Madura masuk jepara sampai ke alun alun mrk dihadang org org jawa dan belanda

29 Des 1676. ~ Corn. Speelman mengepalai sebuah ekspedisi dari betawi utk membereskan pemberontak di jawa timur

29 Desember 1676. ~ Pekalongan Jatuh di Tangan Trunojoyo. Lasem, Jepara dibakar.

Jan – Feb 1677. ~ org org Mor Piero sbg utusan belanda mengunjungi Turnojoyo di Surabaya.
Bersamaan itu Pangeran Kajoran Memimpin pemberontakan di jawa tengah tapi gagal.

6 Maret 1677. ~ Musyawarah perang antara Pangeran Kajoran dan Pangeran Turnajaya utk menyerang Mataram dari dua jurusan.

Maret 1677. ~ P Martasana merebut kembali Semarang dn membuka jalan bg belanda

12 – 20 Maret 1677. ~ Belanda membuat perjanjian dgn Amangkurat I dan keempat putranya utk membantu Mataram melawan Pangeran Kajoran dn Turnajaya

Februari 1677. ~ Pembakaran Dalem Kajoran Olh Purbaya Muda dlm penyerbuan yg di Pimpin oleh Amangkurat I langsung.

April – Juni 1677. ~ dua serangan atas Mataram olh kajoran dan turnajay dgn kekuatan pasukan 200.000 org.

April 1677. ~ semarang direbut, hubungan antara mataram dan betawi terputus

2 Juni 1677. ~ Kraton direbut, Amangkurat I Melarikan diri

Juli 1677. ~ Kematian Amangkurat I di tegalwangi
Pangeran Adipati Anom putranya mengantikan sbg Amangkurat II, sementara sdr tirinya , Puger menyebut dirinya sbg Susuhunan Ing Alaga.

27 Maret – 29 Agt 77 ~ ekspedisi Speelman melawan Surabaya

13 Mei 1677. ~ Surabaya di rebut , turnajaya pindah ke kediri

Sept 1677. ~ kedatangan Amangkurat II di Jepara

Oktober 1677. ~ Puger Masuk Kraton. Kediri di rebut kembali olh Turnojoyo

20 okt 1677. ~ Amangkurat II membuat Kontrak dgn Kumpeni

Nopember 1677. ~ Penyerangan org org kajoran terhadap daerah pesisir pantai

17 Januari 1678. ~ Kematian Martapura dan Martalaya

Juni – Juli 1678 ~ penyerangan org org kajoran terhadap daerah pantai

Sep – Nop 1678. ~ perang org org mataram dan kumpeni melawan turnojoyo di kediri

1 Nopember 1678. ~ Pangeran Kajoran meninggalkan kediri dan pulang ke jawa tengah.

April – agustus 1679. ~ Namrud org Makasar menjadi Senopati Pangeran Kajoran dn mencapai berbagai keberhasilan

14 sept 1679. ~ Kapten JA Sloot, merebut Melambang Benteng Pertahanan Kajoran, dan menyuruh membunuh Pangeran Kajoran, Kartapada, Kertanadi,  semua anak anak kajoran. Mrk melakukan perlawanan.

13 Nopember 1679. ~ Benteng induk org org Makasar direbut belanda

25 Desember 1679. ~ Kapten Yangker menangkap Raden Turnajaya dan para pengikutnya di Gunung Kelud

2 Januari 1680. ~ Amangkurat II membunuh Turnojoyo dan memenggal kepalanya dgn keris.

28 April 1680. ~ Amangkurat II menaklukkan Giri Kedathon dgn Bantuan Belanda dn banyak membunuh org disana

Pertengahan 1680. ~ org org kajoran merebut Kraton Sunan. Belanda mengusir mrk kearah timur, Kertapada putra kajoran meninggal.

18 nopember 1680. ~ amangkurat II dibantu belanda. Menduduki Kraton Plered. Puger menyingkir ke Bagelen.

Des 1680 – jan 1681. Puger dikalahkan berkali kali dan gagal mencari perlindungan

Agustus – September 1681 ~ Pemberontakan org org wanakusuma keturunan pangeran kajoran disusul penyerbuan Couper ke pegunungan di Gunung Kidul Basis terakhir org org kajoran. Kartanadi dan adik adiknya diusir ke barat.

Nopember 1681. ~ Kartanadi dan  putra putra pangeran kajoran memperkuat perlawanan puger terhadap Amangkurat II dn Belanda tp tanpa membuahkan hasil hingga mrk lari ke Namrud di Slinga

17 Nopember 1681. ~ Puger menyerah di Ambal tetapi posisi nya tetap sulit

18 Februari 1681. ~ org org Wanakusuma kembali mengempur Amangkurat II hingga masuk ke alun alun kartasura tp disana mrk mendapat pukulan dr tentara mataram yg di bantu belanda

September 1682. ~ Kartanadi dan adiknya mengunjungi kuburan nenek moyangnya di Dalem Kajoran ( Panembahan Agung Kajoran maksudnya )

Juni 1683. ~ Kertanadi dan adiknya terbunuh terbunuh

Juni Juli 1683. ~ serangan baru org org wanakusuma tetapi ditahan olh puger yg sdh berbalik mendukung sunan krn mendapat pengampunan

Nopember 1683. ~ penghargaan difinitif terhadap org org wanakusuma. Wanakusuma merupakan sebuah nama daerah di gunung kidul dan nama seorang raden wanakusuma keturunan Ki Ageng Giring IV yg menikah dgn Putri klrg kajoran.

Januari 1683. ~ berita terakhir tentang org org wanakusuma yg bergabung dgn Untung Suropati

bersambung …..

Sumber: Ileh : RADEN AYU LINAWATI

KENAPA MAWLANA AL-HABIB LUTHFY BIN YAHYA FANATIK KEPADA NU? INI JAWABANNYA:




*KENAPA MAWLANA AL-MURSYID AL-HABIB KH. MUHAMMAD LUTHFY BIN YAHYA FANATIK KEPADA NU?*
*INI JAWABANNYA:

Oleh: Maulana Al-Mursyid Al-Habib KH.Mihammad Luthfy Bin Yahya

Dulu saya sering duduk di rumahnya Kyai Abdul Fattah, untuk mengaji. Di situ ada seorang wali, namanya Kyai Irfan Kertijayan. Kyai Irfan adalah sosok yang nampak hapal keseluruhan kitab Ihya Ulumiddin, karena kecintaannya yang mendalam pada kitab tersebut. Setiap kali ketemu saya beliau pasti memandangi dan lalu menangis. Di situ ada Kyai Abdul Fattah dan Kyai Abdul Adzim.

Lama-kelamaan akhirnya beliau bertanya, “Bib, saya mau bertanya. Cara dan gaya berpakaian Anda kok sukanya sarung putih, baju dan kopyah putih, persis guru saya.”

“Siapa Kyai?” jawabku.

“Habib Hasyim bin Umar,” Jawab Kyai Irfan.

Saya mau ngaku cucunya tapi kok masih seperti ini, belum menjadi orang yang baik, batinku dalam hati. Mau mengingkari/berbohong tapi kenyataannya memang benar saya adalah cucunya Habib Hasyim. Akhirnya Kyai Abdul Adzim dan Kyai Abdul Fattah yang menjawab, “Lha beliau itu cucunya.”

Lalu Kyai Irfan merangkul dan menciumiku sembari menangis hebat saking gembiranya. Kemudian beliau berkata, “Mumpung saya masih hidup, saya mau cerita Bib. Tolong ditulis.”

“Cerita apa Kyai?” jawabku.

“Begini,” kata Kyai Irfan mengawali ceritanya. Mbah Kyai Hasyim Asy’ari setelah beristikharah, bertanya kepada Kyai Kholil Bangkalan, bermula dengan mendirikan Nahdlatut Tujjar dan Nahdlah-nahdlah yang lainnya, beliau merasa kebingungan. Hingga akhirnya beliau ke Mekkah untuk beristikharah di Masjidil Haram. Di sana kemudian beliau mendapat penjelasan dari Kyai Mahfudz at-Turmusi dan Syaikh Ahmad Nahrawi, ulama Jawa yang sangat alim. Kitab-kitab di Mekkah kalau belum di-tahqiq atau ditandatangani oleh Kyai Ahmad Nahrawi maka kitab tersebut tidak akan berani dicetak. Itu pada masa Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, mufti Mekkah pada waktu itu.

Syaikh Mahfudz at-Turmusi dan Syaikh Ahmad Nahrawi dawuh kepada Kyai Hasyim Asy’ari, “Kamu pulang saja. Ini alamat/pertanda NU bisa berdiri hanya dengan dua orang. Pertama Habib Hasyim bin Umar Bin Yahya Pekalongan, dan kedua Kyai Ahmad Kholil Bangkalan (Madura).”

Maka Kyai Hasyim Asy’ari pun segera bergegas untuk pamit pulang kembali ke Indonesia. Beliau bersama Kyai Asnawi Kudus, Kyai Yasin dan kyai-kyai lainnya langsung menuju ke Simbang Pekalongan untuk bertemu Kyai Muhammad Amir dengan diantar oleh Kyai Irfan dan kemudian langsung diajak bersama menuju kediaman Habib Hasyim bin Umar.

Baru saja sampai di kediaman, Habib Hasyim langsung berkata, “Saya ridha. Segeralah buatkan wadah Ahlussunnah wal Jama’ah. Ya Kyai Hasyim, dirikan, namanya sesuai dengan apa yang diangan-angankan olehmu, Nahdlatul Ulama. Tapi tolong, namaku jangan ditulis.” Jawaban terakhir ini karena wujud ketawadhuan Habib Hasyim.

Kemudian Kyai Hasyim Asy’ari meminta balagh (penyampaian ilmu) kepada Habib Hasyim, “Bib, saya ikut ngaji bab hadits di sini. Sebab Panjenengan punya sanad-sanad yang luar biasa.” Makanya Kyai Hasyim Asy’ari tiap Kamis Wage pasti di Pekalongan bersama Hamengkubuwono ke sembelian yang waktu itu bernama Darojatun, mengaji bersama. Jadi Sultan Hamengkubowono IX itu bukan orang bodoh, beliau orang yang alim dan ahli thariqah.

Setelah dari Pekalongan Kyai Hasyim Asy’ari menuju ke Bangkalan Madura untuk bertemu Kyai Ahmad Kholil Bangkalan. Namun baru saja Kyai Hasyim Asy’ari tiba di halaman depan rumah Kyai Kholil sudah mencegatnya seraya dawuh, “Keputusanku sama seperti Habib Hasyim!” Lha ini dua orang kok bisa kontak-kontakan padahal Pekalongan-Madura dan waktu itu belum ada handphone. Inilah hebatnya.

Akhirnya berdirilah Nahdlatul Ulama. Dan Muktamar NU ke-5 ditempatkan di Pekalongan sebab hormat kepada Habib Hasyim bin Umar. Jadi jika dikatakan Habib Luthfi kenceng (fanatik) kepada NU, karena merasa punya tanggungjawab kepada Nahdlatul Ulama dan semua habaib. Dan ternyata cerita ini disaksikan bukan hanya oleh Kyai Irfan, tapi juga oleh Habib Abdullah Faqih Alattas, ulama yang sangat ahli ilmu fiqih.

Maka dari itu Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alattas dengan Habib Hasyim Bin Yahya tidak bisa terpisahkan. Kalau ada tamu ke Habib Hasyim, pasti disuruh sowan (menghadap) dulu kepada yang lebih sepuh yakni Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alattas. Dan jika tamu tersebut sampai ke Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib maka akan ditanya, “Kamu suka atau tidak kepada adikku Habib Hasyim bin Umar?” dengan maksud agar sowannya ke Habib Hasyim saja. Itulah ulama memberikan contoh kepada kita tidak perlunya saling berebut dan sikut, tapi selalu kompak dan rukun.

Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alattas wafat tahun 1347 Hijriyah bulan Rajab tanggal 14, dan haulnya dilaksanakan tanggal 14 Sya’ban. Tiga tahun setelahnya, tahun 1350 Hijriyah, Habib Hasyim bin Umar Bin Yahya wafat. Setahun kemudian (1351 H) adalah wafatnya Habib Abdullah bin Muhsin Alattas Bogor. Waktu itu banyak para ulama besar seperti Mbah Kyai Adam Krapyak dan Kyai Ubaidah, merupakan para wali Allah dan samudera keilmuan.

(Dokumentasi ceramah Habib Luthfi Bin Yahya pada Haul Pakisputih Kedungwuni Pekalongan: https://youtu.be/7d_TsdSBVvE. Dialihbahasakan oleh Syaroni As-Samfuriy).  atau di link youtube ini:
https://youtu.be/YTuA04TTybg

------------Follow_us--------------- @matanyudhartapasuruan

#matanjosgandos
#matanhebat
#matanisthebest
#matanyudharta
#matanpasuruan
#matanjatim
#matanindonesia
#sohibmatan
#srikandimatan
#jatmanjatim
#jatmanindonesia
#nkrihargamati 🇲🇨
#salammatan 👊

Senin, 27 Agustus 2018

20 Wasiyat Al-Habib Salim bin Abdullah bin Umar asy-Syathiri) dari beberapa ceramahnya di Indonesia:




20 wasiat penting dari ulama besar Tarim yang wafat pada hari: Sabtu, 17 Februari 2018 (Al-Habib Salim bin Abdullah bin Umar asy-Syathiri) dari beberapa ceramahnya di Indonesia:

1. Durhaka pada orangtua itu bernasab, turun-temurun, pasti akan dibalas melalui keturunannya kelak.

2. Seorang yang menghormati ulama besar tapi ia meninggalkan orangtuanya artinya ia mementingkan sunnah dan melalaikan yang wajib. Sama seperti orang memakai imamah tapi auratnya justru terbuka, sungguh tidak pantas.

3. Berkata Imam Ahmad bin Hanbal: “Orangtua ada 3; yang melahirkan, yang memberi ilmu (guru), dan yang menikahkanmu dengan anaknya (mertua).”

4. Pada saat kita kecil, orangtua mencintai kita, bersabar dengan keadaan dan tangisan kita, menghadapi berbagai tingkah pola kita, berdoa supaya kita panjang umur dan sehat sampai dewasa. Maka wajib bagi kita bersabar terhadapnya ketika mereka sudah tua dan memiliki banyak kekurangan.

5. Syafaat Rasulullah Saw. pun tak dapat menolong orang yang durhaka kepada orangtuanya dari siksa neraka kecuali orangtuanya sendiri yang memberi kesempatan padanya untuk diberi rahmat oleh Allah.

6. Memutus silaturrahim akan mendapat laknat dari Allah, tertolak seluruh amalnya, tidak akan diterima doanya walaupun ia seorang yang alim. Maka sambunglah silaturrahim sebelum kita mati dalam keadaan terlaknat dan sebelum kita masuk barzakh dengan amarah Allah selagi ada kesempatan.

7. Majelis ilmu lebih baik seribu kali daripada majelis maulid atau shalawat.

8. Orang yang hadir majelis ilmu akan mendapat rahmat Allah meski tidak paham atau tidak hafal apa yang telah disampaikan.

9. Banyak orang yang baru bisa merasakan manfaatnya hadir majelis ilmu ketika menjelang sakaratul maut.

10. Orang berakal bukanlah orang yang hanya bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jelek. Tetapi orang berakal adalah orang yang mengerti mana yang baik untuk dilakukan dan mengerti mana yang jelek untuk dijauhi. Dan itu semua ada dalam majelis ilmu.

11. Janganlah mengobrol sendiri dalam majelis ilmu. Syaikh Abubakar Bin Salim berkata: “Orang-orang yang sering mengobrol di majelis ilmu dikhawatirkan akhir hayatnya menjadi bisu.”

12. Ketika kamu tidak bisa menjadi seorang pengajar, maka setidak-tidaknya jadilah seorang pencari ilmu, atau orang yang semangat dalam menghadiri majelis ilmu, atau orang yang cinta kepada majelis ilmu.

13. Jauhilah orang-orang yang benci majelis ilmu.

14. Apabila zakat dikelola dengan baik dan benar niscaya tidak akan ada fakir miskin di dalam sebuah negara muslim. Seperti era Khalifah Umar bin Abdul Aziz.

15. Barangsiapa memuliakan/menjamu tamu yang tidak dikenal, maka bagaikan memuliakan Allah Swt. Barangsiapa memuliakan/menjamu tamu yang dikenal, maka bagaikan memuliakan Rasulullah Saw.

16. Siwak mempunyai 120 manfaat. Sedangkan rokok mempunyai 120 bahaya.

17. Di Belanda terdapat sebuah penelitian bahwa ada kuman gigi yang tidak bisa mati kecuali dengan zat yang terkandung dalam kayu arok/siwak.

18. Dalam najis anjing dan babi ada beberapa kuman yang tidak bisa dihancurkan dengan berbagai macam zat kimia, tapi justru bisa dibasmi dengan debu. Oleh sebab itu, syariat mewajibkan membasuh najis anjing dan babi dengan tujuh kali basuhan yang salah satunya harus dicampur dengan debu.

19. Dalam salah satu sayap lalat ada empat penyakit dan dalam sayap lainnya ada empat obat penyakit tersebut. Jadi, jika terdapat lalat mati di dalam minuman maka tenggelamkan terlebih dahulu sebelum membuang lalat tersebut agar aman diminum. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sebuah hadits.

20. Agar futuh dalam ilmu, Habib Abdullah al-Haddad berkata: “Saya mendapatkan futuh dalam ilmu dengan sebab 3 perkara; dengan menangis dan merendahkan hati serta beristighfar di waktu Sahur, dengan berzuhud terhadap dunia, dan tidak aku mendengar ada seorang lelaki yang saleh atau perempuan yang salehah kecuali aku mengunjunginya dan meminta doa darinya.”

Al-Fatihah...

Sikapi Pilpres Tahun 2019....ini Arahan Sekjend Idaroh Aliyah JATMAN di Mojosari Mojokerto pd hari Ahad, 26 Agustus 2018:




*Sikapi Pilpres Tahun 2019....ini Arahan Sekjend Idaroh Aliyah JATMAN di Mojosari Mojokerto pd hari Ahad, 26 Agustus 2018:*
==========================

Berikut ini link youtubenya:
https://youtu.be/zoHCToAYPlo
*Sikapi Pilpres...ini Arahan Sekjend Idaroh Aliyah JATMAN di Mojosari Mojokerto pd hari Ahad, 26 Agustus 2018*

Semoga Bermanfa'at Untuk Semuanya, Aaamiin.

Sikapi Pilpres Tahun 2019....ini Arahan Sekjend Idaroh Aliyah JATMAN di Mojosari Mojokerto pd hari Ahad, 26 Agustus 2018





*Sikapi Pilpres Tahun 2019....ini Arahan Sekjend Idaroh Aliyah JATMAN di Mojosari Mojokerto pd hari Ahad, 26 Agustus 2018:*
==========================

Berikut ini link youtubenya:
https://youtu.be/zoHCToAYPlo
*Sikapi Pilpres...ini Arahan Sekjend Idaroh Aliyah JATMAN di Mojosari Mojokerto pd hari Ahad, 26 Agustus 2018*

Semoga Bermanfa'at Untuk Semuanya, Aaamiin.

Shalat dan Mulutmu Menunjukkan Siapa Dirimu




*Shalat dan Mulutmu Menunjukkan Siapa Dirimu.....*



قال يونس بن عبيد رحمه الله :

 Berkata Yunus bin Abid rahimahullah

خصلتان إذا صلحتا من العبد ، صلح ما سواهما ، صلاته ولسانه ٠
_Dua hal yang terdapat pada seseorang, apabila dua hal itu baik pada dirinya, baik pula secara keseluruhan_

_Pertama, shalatnya_
_Kedua, lisannya"_

📚 سير أعلام النبلاء 6/ 293


📚 *Siyar A'lamin Nubala 6/293*

 hikmah salaf
Meniti untaian nasihat dan kisah hikmah para ulama salaf


Minggu, 26 Agustus 2018

Kisah sekilas mondoknya Al-Habib Salim Bin Ahmad bin Jindan ke Syaikhona KH. Muhammad Kholil Al-Bangkalani Yg Dikisahkan oleh cucunya




Kisah sekilas mondoknya Al-Habib Salim Bin Ahmad bin Jindan ke Syaikhona KH. Muhammad Kholil Al-Bangkalani Yg Dikisahkan oleh cucunya:
==============
Kisahnya menurut beliau bhw ketika kakeknya diantar  mondok ke Syaikhona Kholil AlBangkalany dimana kehadiran kakeknya itu pd saat Syaikhona mengajar duduk diatas kursi, lalu Syaikhona berdiri menemui kakeknya yg masih kecil saat itu (belum berumur 8 thn) seraya dhawoh kpd kakeknya: "Engkau ini memang aku tunggu" sambil didudukkan di kursi tempat mengajarnya Syaikhona Kholil. Lalu kakeknya tdk mau didudukkan di kursi itu sambil berkata kpd Syaikhona Kholil: "Jangan didudukkan disini, sbb Panjenengan ini Syeikh saya", tapi Syaikhona tetap mendudukkannya di kursi Syaikhona Kholil sambil dhwaoh lagi: " Futuhku ini menunggumu dan futuhku bareng dg futuhmu". Lalu dijeab: kok bisa begitu? Ya begitu, sbb tadi kamu berjalan datang kesini ini tanfan kirimu dituntun Ayahmu sedang tangan kananmu dituntun Rosululloh SAW dan dibelakangmu banyak para Awliya' yg mengantarkanmu.


Singkat cerita bhw setelah mondok tdk begitu lama di Syaikhona Kholil tsbt, lalu kakeknya oleh Syaikhona Kholil disuruh pulang dan sudah cukup mondoknya.

Kemudian saat pulang ke Surabaya, kakeknya yg berumur 8 tahun itu sudah mampu mengajar di Al-Khoiriyyah Surabaya. Subhanalloh...

AlFatihah....

(begitulah sekilas kisah yg dikisahkan tadi mlm).

Wallohu A'lam.

https://youtu.be/KcWImm1q-gU
*Ini Habib Salim bin sholahuddin bin salim bin Ahmad bin jindan...bercerita ttg kakeknya (Hbb Salim Bin Ahmad Bin Jindan) yg mjd murid Syaikhona Kholil Al-Bangkalani.*...👍🏻✍🏻👍🏻Video pd hari ahad/ Minggu malam senin, 26 Agustus 2018/ 14 malam 15 Dzulhijjah 1439 H.✍🏻




Sabtu, 25 Agustus 2018

Ungkapan Orang Yang Ikhlash Itu Berkah, Walaupun Tidak Fashih



*Ungkapan Orang Yang Ikhlash Itu Berkah, Walaupun Tidak Fashih:*
=====================

كلام أهل الإخلاص والصدق نورٌ وبركةٌ وإن كان غير فصيح، وكلام التكلف والرياء ظلمةٌ ووحشةٌ وإن كان فصيحاً . انتهى

( الامام عبدالله بن علوي الحداد رضي الله عنه )

‎"Ungkapan orang-orang yang ikhlas dan jujur merupakan sebuah cahaya dan berkah meskipun tidak fasih, sedangkan ungkapan orang yang memainkan kata-kata dan riya' merupkaan kegelapan dan kegelisahan meskipun fasih."


Sumber :
المنهج السوي   ٣٨-٣٩


*🌹۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞🌹*


Silsilah Emas Genealogi Mulia KH. Azkiya' Bendungan Tengah Pasuruan Ke Sunan Cendana Kwanyar Madura:


*Silsilah Emas Genealogi Mulia KH. Azkiya' Bendungan Tengah Pasuruan Ke Sunan Cendana Kwanyar Madura:*
============

1.KH. Azkiya' ;
2. Bin Sholihah;
3. Bt Shiddiq;
4. bn Fathimah;
5. bt Nur;
 6. bn Arbanu ( sulaiman);
7. bn Ya'qub ( Putro Menggala );
 8. Zainal Abiidin ( Buju' Candena/ Sunan Cendana ) Kuanyar Bangkalan Madura.

Al-Fatihah....


Sunan Cendana Bin R. Khotib Bandardayo  Bin R.Qosim Sunan Derajat Bin R.Ali Ahmad Rahmatulloh Sunan Ampel

Al-Fatihah....


Jumat, 24 Agustus 2018

Nasihat syekh Asy syinqithi kepada anaknya Tentang RAHASIA KEBAHAGIAAN:




💎💧
*Nasihat syekh Asy syinqithi kepada anaknya Tentang RAHASIA
 KEBAHAGIAAN:*💡💫

وصية ﺍﻟﺸﻨﻘﻴﻄﻲ لابنه :
🎓

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
ﻳﺎﻭﻟﺪﻱ... ﺭﺍﺟﻊ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ؛ ﻻﺗﻨﺴﻪ... ﺃﻣﺎﻣﻚ ﺣﻔﻞ ﺗﻜﺮﻳﻢ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ، ﻟﻴﺲ ﻛﺎﺣﺘﻔﺎﻻﺕ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ
ﺇﻳﺎﻙ ﺃﻥ ﺗﺨﻄﺊ ﻭﻗﺪ ﻗﻴﻞ ﻟﻚ: ‏(ﺍﻗﺮﺃ ﻭﺍﺭﺗﻖ ﻭﺭﺗﻞ)

Wahai ananda, ulangi terus membaca Alquran, jgn sampai melupakannya, hari kiamat kelak akan ada acara penghargaan tidak sama dg acara2 di dunia, oleh karena itu jgn sampai salah, padahal sudah disampaikan kepadamu "bacalah, naiklah dan tartilkanlah.. "

جالس العلماء بعقلك
Duduklah bersama ulama dg akalmu

وجالس الامراء بعلمك
Duduklah bersama pemimpin dg ilmumu

وجالس الاصدقاء بأدبك
Duduklah bersama teman dg etikamu

وجالس أهل بيتك بعطفك
Duduklah bersama keluarga dg kelembutanmu

وجالس السفهاء بحلمك
Duduklah bersama org bodoh dg kemurahan hatimu

Jadilah hamba Allah dg mengingatNYA

Dan jadilah teman bagi diri anda sendiri dg nasihatmu

لا تَحزنْ على طيبتك؛ فَإن لَم يُوجَد في الارض مَن يقدرها؛ ففي السَماء مَن يباركهَا...
Tidak usah bersedih jika di dunia tidak ada yg menghargai kebaikanmu, karena di langit ada yg mengapresiasinya

حياتنا كالورود فيها من الجمال ما يسعدنا وفيها من الشوك ما يؤلمنا.
Kehidupan kita ibarat mawar, disamping memiliki keindahan yg bikin kita bahagia, juga memiliki duri yg bikin kita tersakiti

ما كان لك سيأتيك رغم ضعفك.!!
Apa yg ditetapkan bagimu niscaya akan mendatangimu, meskipun kamu tdk ada daya

وما ليس لك لن تناله بقوتك.!!
Sebaliknya apa yg bukan milikmu, kamu tidak akan mampu meraihnya dg kekuatanmu

لا أحد يمتاز بصفة الكمال سوى اللہ. لذا كف عن نبش عيوب الآخرين.
Tidak seorangpun yg memliki sifat sempurna selain Allah, oleh karna itu berhentilah dr menggali aib orang lain

الوعي في العقول وليس في الأعمار، فالأعمار مجرد عداد لأيامك، أما العقول فهي حصاد فهمك وقناعاتك في حياتك..
Kesadaran itu pada akal, bukan pada usia, umur hanyalah bilangan harimu, sedangkan akal adalah hasil pemahaman dan kerelaanmu trhadap kehidupanmu

كن لطيفاً بتحدثك مع الآخرين، فالكل يعاني من وجع الحياة وأنت ﻻتعلم.
Berlemah lembutlah ketika bicara dg orang lain, setiap org merasakan derita hidupnya masing2, sedangkan kamu tdk mengetahuinya

كل شيء ينقص إذا قسمته على اثنين إلا
"السعادة"
فإنها تزيد إذا تقاسمتها مع الآخرين.
Semua hal akan berkurang jika dibagi bagi, kecuali KEBAHAGIAAN, justru akan bertambah jika kamu bagi kepada yg lain

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

◻ Mutiara Salaf

•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════•