ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Rabu, 29 Agustus 2018

Silsilah Emas Genealogi Raden Patah (Jin Bun alias Praba alias Raden Hasan alias Raden Fatah selanjutnya menjadi Senapati Jin Bun Ngabdur Rahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama dan menjadi Sultan Demak Pertama)



*Silsilah Emas Genealogi Raden Patah  (Jin Bun alias Praba alias Raden Hasan alias Raden Fatah selanjutnya menjadi Senapati Jin Bun Ngabdur Rahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama dan menjadi Sultan Demak Pertama):*
=====================

Raden Patah putra dari Syarifah Tan Siu Banci Putri Cina dari Negeri Champa ( di makamkan di Palembang ) dengan Prabu Brawijaya V   sesuai Data Manuskrip kuno Abad 15  dan Data Data Milik Kraton Banten dan Kraton Cirebon juga Kraton Jogja, Solo, Mangkunagran, Pakualaman ...didukung data dari Demak sendiri......
==============
Berikut Silsilahnya:
===============
*1. Sayyidina Wa Mawlana Wa Habibina Wa Syafi'ina Kanjeng Nabi Muhammad SAW (Dimakamkan di Madinah Al-Munawwaroh):*
*2. Sayyidatuna Fathimah Az-Zahro' Al-Batul RA ((Dimakamkan di Madinah Al-Munawwaroh):*
*3. Sayyidina Al-Imam Al-Husain putera Sayyidina Al-Imam  'Ali Bin Abi Tholib KRW dan Sayyidatuna Fathimah Az-Zahro'  Al-Batul RA Binti Nabi Muhammad Al-Rosul SAW (Dimakamkan di Karbala', Iraq);*
*4. Sayyidina Al-Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin Al-Sajjad RA (Dimakamkan Di Al-Madinah Al-Munawwaroh);*
*5. Sayyidina Al-Imam Muhammad Al-Baqir RA Dimakamkan Di Al-Madinah Al-Munawwaroh);*
*6. Sayyidina Al-Imam Ja’far As-Shodiq RA (Dimakamkan Di Al-Madinah Al-Munawwaroh);*
*7. Al-Sayyid Al-Imam 'Ali Al-'Uroidli RA (Dimakamkan Di Al-Madinah Al-Munawwaroh);*
*8. Al-Sayyid Al-Imam Muhammad An-Naqib RA (Dimakamkan Di Bashroh Iraq);*
*9. Al-Sayyid Al-Imam  ‘Isa An-Naqib Ar-Rumi Al-Bashri RA (Dimakamkan Di Bashroh Iraq);*
*10. Al-Sayyid Al-Imam Ahmad al-Muhajir Ila Alloh RA (Dimakamkan Di Al-Husayyisah, Hadlromaut, Yaman):*
*11. Al-Sayyid Al-Imam ‘Ubaidillah RA (Dimakamkan Di Hadlromaut, Yaman):*
*12. Al-Sayyid Al-Imam 'Alawi Al-Mubtakir RA (Dimakamkan Di Sahal, Yaman):*
*13. Al-Sayyid Al-Imam Muhammad Sohibus Shouma’ah RA (Dimakamkan di Bait Jabir, Hadlromaut, Yaman);*
*14. Al-Sayyid Al-Imam  'Alawi RA (Dimakamkan di Bait Jabir, Hadlromaut, Yaman);*
*15. Al-Sayyid Al-Imam  'Ali Kholi’ Qosam RA (Dimakamkan Di Tarim,  Hadlromaut, Yaman);*
*16. Al-Sayyid Al-Imam Muhammad Shohib Mirbath RA (Dimakamkan Di Zhifar,  Hadlromaut, Yaman);*
*17. Al-Sayyid Al-Imam 'Alawi 'Ammil Faqih RA (Dimakamkan Di Tarim,  Hadlromaut, Yaman);*
*18. Al-Sayyid Al-Imam Al-Amir ‘Abdul Malik Al-Muhajir Ila Alloh Azmatkhan RA (Dimakamkan Di Naserabad, India);*
*19. Al-Sayyid Al-Imam Abdulloh 'Azmatkhan RA (Dimakamkan Di Naserabad, India);*
*20. Al-Sayyid Al-Imam Ahmad Syah Jalal @ Ahmad Jalaluddin 'Azmatkhan RA (Dimakamkan Di Naserabad, India);*
*21. Al-Sayyid Al-Imam Al-Syaikh Muhammad Jumadil Kubro @ Jamaluddin Al-Husein Al-Akbar 'Azmatkhan (Dimakamkan Di Troloyo, Trowulan Mojokerto);*
*22. Syekh Yusuf Siddiq;*
*23. Syekh Hasanuddin /Maulana Hasanuddin ( Syekh Tan Quro A’in )/ Syeikh Quro;*
*24. Syekh Bentong/ Syekh Bantiong/ Kiyai Bah Tong alias Tan Go HWat (nikah dengan Siu Te Yo);*
*25. Siu Ban Ci;*
*26. Raden Patah (Jin Bun alias Praba alias Raden Hasan alias Raden Fatah selanjutnya menjadi Senapati Jin Bun Ngabdur Rahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama dan menjadi Sultan Demak Pertama).*

*Sejarah :*
===============
Syekh Bentong atau Syekh Bantiong
Kiyai Bah Tong alias Tan Go HWat adalah seorang saudagar muslim sekaligus seorang ulama, Syekh Bentong putra Syekh Quro putra Syekh Yusuf Siddik yang masih putra Syekh Jamaluddin Akbar al-Husain, datang dari Cina bersama armada angkatan laut Kekaisaran Cina dalam misi persahabatan.

Pada tahun 1416 M, armada angkatan laut Cina mengadakan pelayaran keliling, atas perintah Kaisar Cheng-Hu atau Kaisar Yunglo, Kaisar Dinasti Ming yang ketiga. Armada angkatan laut tersebut dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho alias Sam Po Tay Kam seorang muslim. Dalam rombongan armadanya, terdapat seorang Ulama Islam bernama Syekh Hasanudin berasal dari Campa, bermaksud berdakwah di Jawa.

Dalam pelayaran menuju Majapahit, armada Cheng Ho singgah di Pura, Karawang. Ketika armada Cheng Ho singgah di Pura Karawang, Syekh Hasanudin atau Syekh Quro dan pengiringnya turun, di antara pengiringnya adalah putranya yang bernama Syekh Bentong alias Kiyai Bah Tong alias Tan Go HWat.

*Kesultan Demak:*
===============
Syekh Bentong selanjutnya tinggal di Gresik menjadi Saudagar dan da’i. Dari istrinya Siu Te Yo, ia mempunyai seorang puteri diberi nama Siu Ban Ci, puteri ini yang diperistri oleh Prabu Brawijaya V Kertabumi Raja Majapahit. Dari perkawinannya dengan Siu Ban Ci, memperoleh putera yang diberi nama Jin Bun oleh Kakeknya. Jin Bun alias Praba alias Raden Hasan alias Raden Fatah selanjutnya menjadi Senapati Jin Bun Ngabdur Rahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama dan menjadi Sultan Demak Pertama.

Menurut Babad Syekh Quro yang ditulis oleh K.H Tubagus Abdul Halim Majalengka disebutkan bahwa Syekh Quro mengunjungi Karawang pada tahun 1410 Masehi. Ulama besar ini melalui aliran sungai Citarum dan bertengger di Pelabuhan Karawang yang berada di Kampung Teluk Bunut atau saat ini berada di sekitar ujung Jalan Kaum 1 untuk pelabuhan sebelah hilir dan di kampung Jebug untuk pelabuhan sebelah hulu.

Syekh Quro nama aslinya Syekh Hasanuddin. Beliau merupakan putera Syekh Yusuf Siddik yang memiliki garis keturunan dengan Syekh Jamaluddin serta Syekh Jalaludin ulama besar Mekah. Bahkan menurut sumber lain garis keturunannya itu menantunya Nabi Muhammad Rosulullah S.A.W. Syekh Yusuf Siddik ayah Syekh Quro adalah merupakan ulama besar pimpinan pengurus Islam terkenal di daerah Campa termasuk wilayah Kamboja.

Sumber: Raden Ayu Linawati (Penulis Ranjisarkub).

======
NB: Komentar TB Nur Fadlil  sebagai berikut:

*Raden Patah tidak pernah berselisih faham dengan ayah beliau Prabu Brawijaya Raja Majapahit:*
==========================

(Sejarah versi Pararaton dan Nagarakretabhumi yang juga sesuai dengan Atlas Walisongo karya KH Agus Sunyoto)

Membaca kisah Raden Patah dan Prabu Brawijaya masa akhir Majapahit dari Sumber Babad Tanah Jawi dan data lain yang digubah sekitar abad 18 dan masa lebih baru.. kita akan terdistorsi seakan-ada perbedaan pendapat antara Raden Patah Demak dengan ayah kandungnya yang Raja Majapahit bahkan berujung perang. Padahal kalo kita menilik sumber sejarah yang lebih tua, baik dari prasasti majapahit, inkripsi makam ratu champa, data yang lebih tua semisal pararaton, serat kandha, nagarakretabhumi, pustaka rajya i bhumi nusantara  dll ternyata Raden Patah berselisih faham dengan Raja Majapahit yang kemudian, yang bukan ayah kandung beliau.

Dalam banyak sumber historiografi disebutkan bahwa Brawijaya yang menjadi ayah Raden Patah menikahi pula putri Champa bernama Dwarawati sebagai garwa padmi nya, sehingga tidak diragukan lagi ayah Raden Patah adalah Sri Prabu Kertawijaya yang berkuasa tahun 1447 - 1451.

Ketika Kertawijaya wafat beliau digantikan oleh anak menantu beliau Dyah Wijayakumara Bhre Pamotan Sang Sinagara / Sri Rajasawardhana yang berkuasa tahun 1451 - 1453. Beliau adalah ayah dari Bhre Kertabhumi raja Majapahit yang menjabat tahun 1468 - 1478.

Ketika Rajasawardhana wafat, menurut Pararaton terjadi kekosongan kekuasan selama 3 tahun yang berakhir dengan naik tahtanya  Bhre Wengker yang bergelar Girisawarddhana Dyah Suryyawikrama alias Hyang Purwwawisesa (1456 - 1466) yang menurut Pararaton adalah anak dari Prabu Kertawijaya dan saudara ipar dari Bhre Pamotan Rajasawarhana. Jadi Hyang Purwwawisesa adalah saudara 1 ayah beda ibu dari Raden Patah Demak. Dimasa Bhre Wengker Hyang Purwwawisesa menjabat, beliau memberikan kedudukan-kedudukan penting kepada kerabat-kerabatnya yang beragama Islam, antara lain Raden Patah saudara lain ibu diangkat menjadi Pecat Tandha di Bintara Demak.

Kala Hyang Purwwawisesa mangkat digantikan oleh putranya yakni Bhre Pandansalas Dyah Suraprabhawa bergelar Singhawikramawarddhana. Beliau menjabat hanya 2 tahun dari 1466 - 1468, di ibukota Majapahit selanjutnya berkuasa di Daha sampai mangkatnya tahun 1474. Beliau Berkuasa di ibu kota Majapahit hanya sampai tahun 1468 menurut Pararaton karena dikudeta oleh Bhre Kertabumi (putra Sri Rajasawardhana) , yang kekerabatannya masih sepupu atau misan.

Ketika Bhre Kertabumi menjabat, di tahun 1478, Dyah Ranawijaya Girindrawardhana putra dari Suraprabhawa merebut kekuasaan yang dalam Pararaton Bhre Kertabumi adalah masih terhitung paman daripada Girindrawardhana.

Momen perang saudara di Majapahit tersebutlah yang diambil hikmahnya oleh kekuatan pihak Muslim membangun kekuatan politik dengan mendirikan Kerajaan Islam Demak yang berdiri tahun 1475. Masa dimana sedang ada rawan perpecahan di Majapahit antara kubu Bhre Kertabumi dan Kubu Girindrawardhana yang meletus konflik tajam perang di tahun 1478. Kertabhumi kekerabatannya masih terhitung keponakan dari Raden Patah, sedangkan Girinderawardhana terhitung masih cucu keponakan dari Raden Patah Demak. Jadi Raden Patah Demak tidak pernah berselisih faham dengan ayahnya. Karena sejak kecil ayahnya sudah mangkat lebih dulu. Raden Patah lahir antara sekitar akhir tahun 1448 an dan tahun 1450an (Raden Patah Demak agak sepantar dengan besan beliau Sunan Gunung Jati Cirebon yang lahir tahun 1448). Raden Patah lahir kala Kertawijaya sudah berusia lanjut (Kertawijaya wafat tahun 1451).

Sumber: Tb. Nur Fadlil
===========

Tb Nur Fadlil juga berkomentar berikut ini:

*Bedanya Brawijaya: Bhre Kertawijaya (1447 - 1451) Dan Brawijaya: Wikramawardhana (1389 - 1427).:*

*Bedanya Brawijaya: Bhre Kertawijaya (1447 - 1451) Dan Brawijaya Majapahit ayahanda dari Arya Dillah / Arya Damar Palembang yang ayah kandung Rd. Husein dan paman sekaligus ayah tiri Rd. Patah adalah Wikramawardhana yang semestinya sebagai Brawijaya IV / 4 menjabat tahun 1389 - 1427.*
====================

Kata Brawijaya disambungkan dengan V dalam silsilah yg beredar, biasa terjadi distorsi sekedar dimaksud sebagai Brawijaya di masa akhir majapahit.

Penguasa / Raja Majapahit yang pria digelari Brawijaya.. yang pada urutan ke 5 jatuhnya pada Bhre Kertawijaya 1447 - 1451. Beliaulah yang dalam sejarah nusantara dianggap sebagai ayah dari Raden Patah Demak.

Sedangkan Brawijaya Majapahit ayahanda dari Arya Dillah / Arya Damar Palembang yang ayah kandung Rd. Husein dan paman sekaligus ayah tiri Rd. Patah adalah Wikramawardhana yang semestinya sebagai Brawijaya IV / 4 menjabat tahun 1389 - 1427. Arya Damar palembang yang putra raja Majapahit ini menjabat di palembang mulai tahun 1443.

Sedangkan Arya Damar Palembang yang lain mengikuti data Babad Arya Tabanan Bali.. adalah identik / alias Adityawarman BIN (putra dari) Adwaya Brahman Shri Tinuheng Pura ( Dia yang di hormati di Singasari & Majapahit ) / Mahisa Anabrang / Kebo Anabrang / Lembu Anabrang (wafat: 1295) dan Dara Jingga ( Sira Alaki Dewa / dia yang bersuami seorang Dewa )

Arya Damar Palembang yang lebih awal ini membantu menaklukkan bali tahun 1343 dan wafat tahun 1375 M. Arya Damar palembang / Adityawarman ini bukan trah lurus Majapahit tapi berkerabat sebagai adik ipar Tribuana Tungga Dewi dan sebagai Paman daripada Prabu Hayam Wuruk 1350 - 1389. Dari penelitian penjamanan jalur Arya Damar alias Adityawarman ini kelak menurunkan raja-raja di Madura.

Sumber: Tb. Nur Fadlil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar