ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Selasa, 30 Desember 2014

MbahRomo Kyai Hamid Pasuruan Bersembunyi Di Masjidil Haram, Karena Tidak Ingin Terkenal. Lahu Al-Fatihah..



Keteladanan Kyai Hamid Pasuruan : Tidak mau masyhur, Kyai Hamid bersembunyi di Masjidil Haram.
=================
Suatu ketika seorang habaib dari Kota Malang, ketika masih muda, yaitu Al-Habib Baqir Mauladdawilah (sekarang beliau masih hidup), di ijazahi sebuah do'a oleh Al Ustadzul Imam Al Habr Al Quthb Al Habib Abdulqadir bin Ahmad Bilfaqih (Pendiri Pesantren Darul Hadist Malang). 

Habib AbdulQadir Bilfaqih berpesan kepada Habib Baqir untuk membaca do'a tersebut ketika akan menemui seseorang agar tahu sejatinya orang tersebut siapa,orang atau bukan.
Suatu saat Datanglah Habib Baqir menemui seorang Wali min Auliya illah di daerah Pasuruan, Jawa Timur, yang masyhur dengan nama Mbah Hamid Pasuruan. 

Ketika itu di tempat Mbah Hamid banyak sekali orang yang sowan / bertamu kepada baliau, meminta do'a atau keperluan yang lain. Setelah membaca do'a tersebut kaget Habib Baqir, ternyata orang yang terlihat seperti Mbah Hamid sejatinya bukan Mbah Hamid, Beliau mengatakan, “Ini bukan Mbah Hamid, khodam ini, Mbah Hamid tidak ada disini” kemudian Habib Baqir mencari dimanakah sebetulnya Mbah Hamid.

Setelah bertemu dengan Mbah Hamid yang asli, Habib Baqir bertanya kepada beliau, “Kyai, Kyai jangan begitu, jawab Mbah Hamid: “ada apa Bib..??” kembali Habib Baqir melanjutkan, “kasihan orang-orang yang meminta do'a, itu do'a bukan dari Panjenengan, yang mendo'akan itu khodam, Panjenengan di mana waktu itu?” Mbah Hamid tidak menjawab, hanya diam.
Namun Mbah Hamid pernah menceritakan masalah ini kepada Seorang Habib sepuh (maaf, nama habib ini dirahasiakan). Hal mana Habib sepuh tersebut juga pernah bertanya kepada beliau begini:
“Kyai Hamid, waktu banyak orang-orang meminta doa kepada Panjenengan, yang memberikan do'a bukan Panjenengan, Panjenengan di mana? Kok tidak ada..?” jawab Mbah Hamid, “hehehee.. kesana sebentar” .
Habib sepuh tsbt semakin penasaran, “Kesana ke mana Kyai??”

Jawab Mbah Hamid, “Kalau Panjenengan pengen tahu, datanglah ke sini lagi”.
Singkat cerita, habib sepuh tsb kembali menemui Mbah Hamid, ingin tahu di mana
“tempat persembunyian” beliau. Setelah bertemu, bertanyalah Habib sepuh tadi, “Di mana Kyai..?”

Mbah Hamid tidak menjawab, hanya langsung memegang Habib sepuh tadi, seketika itu, kagetlah Habib sepuh, melihat suasana di sekitar mereka berubah menjadi bangunan Masjid yang sangat megah, “di mana ini Kyai..?” Tanya Habib Sepuh, “Monggoh njenengan pirsoni piyambek niki teng pundi..?” jawab Mbah Hamid.
Subhanalloh..!!! Ternyata Habib Sepuh tadi di bawa oleh Mbah Hamid mendatangi Masjidil Harom.
Habib sepuh kembali bertanya kepada Kyai Hamid, “Kenapa Panjenengan memakai doa??” Mbah Hamid kemudian menceritakan,
“Saya sudah terlanjur terkenal, saya tidak ingin terkenal, tidak ingin muncul, hanya ingin asyik sendirian dengan Alloh, saya sudah berusaha bersembunyi, bersembunyi di mana saja, tapi orang-orang selalu ramai datang kepadak.

Kemudian saya ikhtiar menggunakan doa ini, itu yang saya taruh di sana bukanlah khodam dari jin, melainkan Malakul Ardli, Malaikat yang ada di bumi, berkat do'a ini, Alloh Ta’ala menyerupakan malaikatnya, dengan rupaku”.
Habib sepuh yang menyaksikan secara langsung peristiwa tersebut, sampai meninggalnya merahasiakan apa yang pernah dialaminya bersama Mbah Hamid, hanya sedikit yang di ceritakan kepada keluarganya. Lahum Al-Fatihah....


Sumber: Seorang Kyai (disadur dari Bakiak Pesantren)

Jumat, 26 Desember 2014

Jumat, 12 Desember 2014

Fadlilah Keutamaan Dzikir Tasbih, Tahmid, Tahlil Dan Takbir


 
Fadlilah Keutamaan Dzikir Tasbih, Tahmid, Tahlil Dan Takbir

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَحَبُّ اْلكَلاَمِ اِلَى اللهِ اَرْبَعٌ لاَ يَضُرُّكَ بِاَيّهِنَّ بَدَأْتَ: سُبْحَانَ اللهِ، وَ اْلحَمْدُ ِللهِ وَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ، وَ اللهُ اَكْبَرُ. مسلم
Dari Samurah bin Jundab RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Ucapan yang paling disukai Allah itu ada empat. Tidak mengapa kamu memulai membaca dari mana saja, (yaitu) Subhaanallooh wal hamdu lillaah wa Laa ilaaha illallooh walloohu akbar (Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar). [HR. Muslim].
Keutamaan dzikir tasbih tahmid tahlil dan takbir
Subhaanallaah

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عَلَى اللّسَانِ ثَقِيْلَتَانِ فِى اْلمِيْزَانِ حَبِيْبَتَانِ اِلَى الرّحْمنِ: سُبْحَانَ اللهِ وَ بِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ اْلعَظِيْمِ. البخارى و مسلم
Dari Abu Hurairah RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua ucapan yang ringan bagi lesan tetapi berat pada timbangan dan disukai oleh Allah Yang Maha Rahman, (yaitu) Subhaanalloohi wa bihamdihi subhaanalloohil ‘adhiim (Maha Suci Allah dan dengan segala puji-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung)”. [HR. Bukhari dan Muslim]

عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ حَدَثَنِى اَبِى قَالَ: كُنَّا عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ ص فَقَالَ: اَيَعْجِزُ اَحَدُكُمْ اَنْ يَكْسِبَ كُلَّ يَوْمٍ اَلْفَ حَسَنَةٍ؟ فَسَأَلَهُ سَائِلٌ مِنْ جُلَسَائِهِ: كَيْفَ يَكْسِبُ اَحَدُنَا اَلْفَ حَسَنَةٍ؟ قَالَ: يُسَبّحُ مِائَةَ تَسْبِيْحَةٍ فَيُكْتَبُ لَهُ اَلْفُ حَسَنَةٍ اَوْ يُحَطُّ عَنْهُ اَلْفُ خَطِيْئَةٍ. مسلم
Dari Mus’ab bin Sa’ad, ayahku telah bercerita kepadaku, ia berkata : Ketika kami duduk di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau bersabda, “Apakah tidak mampu salah seorang diantaramu untuk menghasilkan seribu kebaikan setiap hari?”. Maka diantara kami ada seorang yang bertanya, ”Bagaimanakah caranya seseorang diantara kami untuk mendapatkan keuntungan seribu kebaikan itu?”. Nabi SAW bersabda, “Bertasbih seratus kali tasbih, maka dicatat untuknya seribu kebaikan atau dihapus dari padanya seribu kesalahan”. [HR. Muslim].

عَنْ اَبِى ذَرُّ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلاَ اُخْبِرُكُمْ بِاَحَبِّ اْلكَلاَمِ اِلَى اللهِ؟ قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اَخْبِرْنِى بِاَحَبِّ اْلكَلاَمِ اِلىَ اللهِ. فَقَالَ: اِنَّ اَحَبَّ اْلكَلاَمِ اِلىَ اللهِ: سُبْحَانَ اللهِ وَ بِحَمْدِهِ. مسلم و النسائى و الترمذى الا انه قال: سُبْحَانَ رَبِّى وَ بِحَمْدِهِ. و قال حديث حسن صحيح 
Dari Abu Dzarr RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Maukah aku beritahukan kepadamu tentang ucapan yang paling disukai Allah?”. Aku menjawab, “Ya Rasulullah, beritahukan kepadaku tentang ucapan yang paling disukai Allah”. Beliau SAW bersabda, “Sesungguhnya ucapan yang paling disukai Allah ialah Subhaanalloohi wa bi hamdih. (Maha Suci Allah dan dengan Pujian-Nya)”. [HR. Muslim dan Nasai. Dan Tirmidzi juga meriwayatkan tetapi dengan perkataan Subhaana robbii wa bi hamdih (Maha Suci Tuhanku dan dengan segala pujian-Nya), ia mengatakan, “Hadits Hasan”].

عَنْ اَبِى ذَرٍّ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص سُئِلَ: أَيُّ اْلكَلاَمِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: مَا اصْطَفَى اللهُ لِمَلاَئِكَتِهِ اَوْ لِعِبَادِهِ: سُبْحَانَ اللهِ وَ بِحَمْدِهِ. مسلم
Dari Abu Dzarr RA, bahwasanya Rasulullah SAW ditanya, “Ucapan yang bagaimana yang paling utama?”. Beliau SAW bersabda, “Ucapan yang telah Allah pilihkan untuk para malaikat-Nya atau para hamba-Nya, yaitu : Subhaanalloohi wa bi hamdih”. [HR. Muslim]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: وَ مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَ بِحَمْدِهِ، فِى يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ غُفِرَتْ لَهُ ذُنُوْبُهُ، وَ اِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ اْلبَحْرِ. مسلم و الترمذى
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membaca Subhaanalloohi wa bi hamdih, sehari seratus kali, maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun dosanya itu sebanyak buih di laut”. [HR. Muslim dan Tirmidzi].

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: َلاَنْ اَقُوْلَ: سُبْحَانَ اللهِ وَ اْلحَمْدُ ِللهِ وَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرُ اَحَبُّ اِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ. مسلم و الترمذى
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh aku membaca Subhaanalloohi wal-hamdu lillaah wa laa ilaaha illallooh walloohu akbar, yang demikian itu lebih aku senangi daripada apa-apa yang disinari matahari (dunia)”. [HR. Muslim dan Tirmidzi]. 



عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَ بِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِى اْلجَنَّةِ. البزار باسناد جيد
Dari Abdullah bin ‘Amr RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membaca Subhaanalloohi wa bi hamdih, ditanamkan pohon kurma baginya di surga”. [HR. Al-Bazzar dengan sanad Jayyid].

عَنْ جَابِرٍ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ اْلعَظِيْمِ وَ بِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِى اْلجَنَّةِ. الترمذى و حسنه
Dari Jabir RA dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Barangsiapa membaca Subhaanalloohil ‘adhiim wa bi hamdih (Maha Suci Allah yang Maha Agung dan dengan segala pujian-Nya), ditanamkan pohon kurma baginya di surga”. [HR. Tirmidzi dan ia menghasankannya].

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص مَرَّ بِهِ وَ هُوَ يَغْرِسُ غَرْسًا، فَقَالَ: يَا اَبَا هُرَيْرَةَ، مَا الَّذِى تَغْرِسُ؟ قُلْتُ: غِرَاسًا. قَالَ: اَلاَ اَدُلُّكَ عَلَى غِرَاسٍ خَيْرٍ مِنْ هذَا؟ سُبْحَانَ اللهِ وَ اْلحَمْدُ ِللهِ وَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرُ، تُغْرَسُ لَكَ بِكُلِّ وَاحِدَةٍ شَجَرَةٌ فِى اْلجَنَّةِ. ابن ماجه باسناد حسن
Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Nabi SAW melewatinya, ketika itu dia sedang menanam pohon. Nabi SAW bertanya, “Hai Abu Hurairah, apa yang sedang kau tanam?”. Aku menjawab, “Menanam pohon”. Beliau SAW bersabda, “Maukah aku tunjukkan kepadamu suatu tanaman yang lebih baik dari pada ini? Subhaanalloohi dan Al-hamdu lillaah dan Laa ilaaha illallooh dan Alloohu akbar, akan ditanam untukmu setiap satu kalimat kamu membacanya sebuah pohon di surga”. [HR. Ibnu Majah dengan sanad hasan].

عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ هَلَّلَ مِائَةَ مَرَّةٍ وَ سَبَّحَ مِائَةَ مَرَّةٍ وَ كَبَّرَ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَ خَيْرًا لَهُ مِنْ عَشْرِ رِقَابٍ يُعْتِقُهُنَّ، وَ سِتِّ بَدَنَاتٍ يَنْحَرُهُنَّ. و فى رواية: وَ سَبْعِ بَدَنَاتٍ. ابن ابى الدنيا
Dari Anas bin Malik RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bertahlil seratus kali, bertasbih seratus kali dan bertakbir seratus kali adalah lebih baik baginya dari pada memerdekakan sepuluh budak dan berkurban enam unta badanah (unta yang besar)”. Dan dalam satu riwayat, “Tujuh unta badanah”. [HR. Ibnu Abid-Dunya].

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ وَ اَبِى سَعِيْدٍ رض عَنِ النَّبِيِّ ص، قَالَ: اِنَّ اللهَ اصْطَفَى مِنَ اْلكَلاَمِ اَرْبَعًا: سُبْحَانَ اللهِ وَ اْلحَمْدُ ِللهِ وَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرُ، فَمَنْ قَالَ: سُبْحَانَ اللهِ، كُتِبَتْ لَهُ عِشْرُوْنَ حَسَنَةً وَ حُطَّتْ عَنْهُ عِشْرُوْنَ سَيِّئَةً. وَ مَنْ قَالَ: اَللهُ اَكْبَرُ، فَمِثْلُ ذلِكَ. وَ مَنْ قَالَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ، فَمِثْلُ ذلِكَ. وَ مَنْ قَالَ: اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ مِنْ قِبَلِ نَفْسِهِ كُتِبَتْ لَهُ ثَلاَثُوْنَ حَسَنَةً وَ حُطَّتْ عَنْهُ ثَلاَثُوْنَ سَيِّئَةً. احمد و ابن ابى الدنيا و النسائى و اللفظ له
Dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id RA dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah telah memilihkan empat kalimat, yaitu Subhaanallooh wal hamdu lillaah, wa laa ilaaha illallooh walloohu akbar. Maka barangsiapa membaca Subhaanallooh dicatat untuknya dua puluh kebaikan dan dihapuskan darinya dua puluh kesalahan. Barangsiapa membaca Alloohu Akbar, seperti itu (kebaikannya). Barangsiapa membaca Laa ilaaha illallooh seperti itu (kebaikannya). Barangsiapa membaca Al-hamdu lillaahi robbil ‘aalamiin ikhlash dari dirinya, dicatat untuknya tiga puluh kebaikan dan dihapus darinya tiga puluh keburukan”. [HR. Ahmad, Ibnu Abid-Dunya dan Nasai, dan lafadh itu baginya]. 

 
عَنْ اَبِى مَالِكِ اْلاَشْعَرِيِّ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلطُّهُوْرُ شَطْرُ اْلاِيْمَانِ، وَ اْلحَمْدُ ِللهِ تَمْـَلأُ اْلمِيْزَانِ، وَ سُبْحَانَ اللهِ وَ اْلحَمْدُ ِللهِ تَمْـَلآنِ اَوْ تَمْـَلأُ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَ اْلاَرْضِ. وَ الصَّلاَةُ نُوْرٌ وَ الصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَ الصَّبْرُ ضِيَاءٌ وَ اْلقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ اَوْ عَلَيْكَ، كُلُّ النَّاسِ يَغْدُوْ فَبَائِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا اَوْ مُوْبِقُهَا. مسلم و الترمذى و النسائى
Dari Abu Malik Al-Asy’ariy RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Bersuci adalah separuh iman, Al-hamdu lillaah adalah memenuhi mizan (timbangan), Subhaanallooh dan Al-hamdu lillaah keduanya memenuhi atau ia memenuhi antara langit dan bumi. Shalat adalah sinar (cahaya), shadaqah adalah tanda bukti, shabar adalah cahaya, Al-Qur’an adalah hujjah untuk kebaikanmu atau keburukanmu. Setiap manusia di pagi hari menjual dirinya, maka ia membebaskannya (dari neraka) atau membinasakannya”. [HR. Muslim, Tirmidzi dan Nasai].

عَنْ رَجُلٍ مِنْ بَنِى سُلَيْمٍ قَالَ: عَدَّهُنَّ رَسُوْلُ اللهِ ص فِى يَدِى اَوْ فِى يَدِهِ قَالَ: اَلتَّسْبِيْحُ نِصْفُ اْلمِيْزَانِ، وَ اْلحَمْدُ ِللهِ تَمْلَؤُهُ، وَ التَّكْبِيْرُ يَمْـَلأُ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَ اْلاَرْضِ وَ الصَّوْمُ نِصْفُ الصَّبْرِ وَ الطُّهُوْرُ نِصْفُ اْلاِيْمَانِ. الترمذى و قال حديث حسن
Dari seorang laki-laki dari Bani Sulaim, ia berkata : Rasulullah SAW menghitung dengan tanganku atau dengan tangan beliau. Beliau bersabda, “Tasbih adalah separuh mizan, Al-hamdu lillaah adalah memenuhinya, takbir adalah memenuhi antara langit dan bumi, puasa adalah separuh shabar, dan bersuci adalah separuh iman”. [HR. Tirmidzi, ia berkata : Hadits Hasan].

عَنْ اَبِى ذَرٍّ رض اَنَّ نَاسًا مِنْ اَصْحَابِ النَّبِيِّ ص قَالُوْا لِلنَّبِيِّ ص: يَا رَسُوْلَ اللهِ، ذَهَبَ اَهْلُ الدُّثُوْرِ بِاْلاُجُوْرِ يُصَلُّوْنَ كَمَا نُصَلِّى وَ يَصُوْمُوْنَ كَمَا نَصُوْمُ، وَ يَتَصَدَّقُوْنَ بِفُضُوْلِ اَمْوَالِهِمْ، قَالَ: اَوَ لَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ لَكُمْ مَا تَصَدَّقُوْنَ بِهِ؟ اِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيْحَةٍ صَدَقَةً، وَ كُلُّ تَكْبِيْرَةٍ صَدَقَةٌ، وَ كُلُّ تَحْمِيْدَةٍ صَدَقَةٌ وَ اَمْرٌ بِاْلمَعْرُوْفِ صَدَقَةٌ، وَ نَهْيٌ عَنْ مُنْكَرٍ صَدَقَةٌ، وَ فِى بُضْعِ اَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ. وَ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ أَ يَأْتِى اَحَدُنَا شَهْوَتَهُ، وَ يَكُوْنُ لَهُ فِيْهَا اَجْرٌ؟ قَالَ: اَرَاَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ كَانَ عَلَيْهِ وِزْرٌ؟ فَكَذلِكَ اِذَا وَضَعَهَا فِى اْلحَلاَلِ كَانَ لَهُ اَجْرٌ. مسلم و ابن ماجه
Dari Abu Dzarr RA, bahwasanya orang-orang dari shahabat Nabi SAW berkata kepada Nabi SAW, “Ya Rasulullah, orang-orang kaya bisa mendapatkan pahala yang banyak. Mereka shalat sebagaimana kami shalat. Mereka puasa sebagaimana kami puasa, dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka”. Nabi SAW bersabda, “Bukankah Allah telah menjadikan untuk kalian apa-apa yang kalian bisa bersedeqah dengannya? Sesungguhnya setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, pada kemaluan seseorang dari kalianpun ada sedekah”. Para shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana seseorang dari kami melampiaskan syahwatnya bisa mendapatkan pahala?”. Beliau SAW menjawab, “Bagaimana pendapatmu seandainya dia meletakkannya pada yang haram? Tentu dia berdosa. Maka begitulah apabila dia meletakkannya pada yang halal, tentu dia mendapat pahala”. [HR. Muslim dan Ibnu Majah].

عَنْ عَائِشَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: خُلِقَ كُلُّ اِنْسَانٍ مِنْ بَنِى آدَمَ عَلَى سِتِّيْنَ وَ ثَلاَثِمِائَةِ مَفْصِلٍ. فَمَنْ كَبَّرَ اللهَ وَ حَمِدَ اللهَ وَ هَلَّلَ اللهَ وَ سَبَّحَ اللهَ وَ اسْتَغْفَرَ اللهَ وَ عَزَلَ حَجَرًا عَنْ طَرِيْقِ اْلمُسْلِمِيْنَ اَوْ شَوْكَةً اَوْ عَظْمًا عَنْ طَرِيْقِ اْلمُسْلِمِيْنَ اَوْ اَمَرَ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ نَهَى عَنْ مُنْكَرٍ عَدَدَ تِلْكَ سِتِّيْنَ وَ ثَلاَثِمِائَةٍ فَاِنَّهُ يُمْسِى يَوْمَئِذٍ وَ قَدْ زَحْزَحَ نَفْسَهُ عَنِ النَّارِ. مسلم و النسائى
Dari ‘Aisyah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Setiap manusia anak Adam diciptakan atas 360 persendian, maka barangsiapa bertakbir kepada Allah, memuji Allah, bertahlil kepada Allah, bertasbih kepada Allah, istighfar kepada Allah, menyingkirkan batu (yang mengganggu) di jalannya orang-orang Islam, atau duri atau tulang dari jalannya orang-orang Islam, atau amar ma’ruf, atau nahi munkar sebanyak 360, maka sesungguhnya dia memasuki sore pada hari itu telah menjauhkan dirinya dari neraka. [HR. Muslim dan Nasai]

عَنِ ابْنِ اَبِى اَوْفَى رض قَالَ: قَالَ اَعْرَابِيٌّ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنّى قَدْ عَالَجْتُ اْلقُرْآنَ، فَلَمْ اَسْتَطِعْهُ فَعَلّمْنِى شَيْئًا يُجْزِى مِنَ اْلقُرْآنِ، قَالَ: قُلْ، سُبْحَانَ اللهِ، وَ اْلحَمْدُ ِللهِ، وَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ، وَ اللهُ اَكْبَرُ. فَقَالَهَا وَ اَمْسَكَهَا بِاَصَابِعِهِ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، هذَا لِرَبّى، فَمَالِى؟ قَالَ: تَقُوْلُ: اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى وَ ارْحَمْنِى وَ عَافِنِى وَ ارْزُقْنِى، وَ اَحْسِبُهُ قَالَ: وَ اهْدِنِى. وَ مَضَى اَعْرَابِيٌّ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: ذَهَبَ اْلاَعْرَابِيُّ وَ قَدْ مَـَلأَ يَدَيْهِ خَيْرًا. ابن ابى الدنيا
Dari Ibnu Abi ‘Aufa RA ia berkata : Ada seorang ‘Arab gunung berkata kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, saya masih sulit membaca Al-Qur’an, saya masih belum bisa, maka ajarkanlah kepadaku sesuatu yang pahalanya seperti membaca Al-Qur’an”. Nabi SAW bersabda, “Ucapkanlah : Subhaanallooh, dan Alhamdulillaah, dan Laa ilaaha illallooh dan Alloohu Akbar”. Lalu ia membacanya dan menghitungnya dengan jari-jarinya. Kemudian orang tersebut berkata, “Ya Rasulullah, ini untuk Tuhanku, lalu untukku bagaimana?”. Nabi SAW bersabda, “Ucapkanlah : Alloohummaghfirlii warhamnii wa’aafinii warzuqnii (Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, selamatkanlah aku, dan berilah rizki kepadaku)”. Ibnu Abi ‘Aufa berkata, “Aku mengira beliau juga mengucapkan Wahdinii (dan tunjukilah aku)”. Setelah orang ‘Arab gunung itu pergi, Rasulullah SAW bersabda, “Orang ‘Arab gunung itu pergi dan sungguh telah memenuhi kedua tangannya dengan kebaikan”. [HR. Ibnu Abid Dunya]. 

 
عَنْ سَلْمَى اُمّ بَنِى اَبِى رَافِعٍ رض مَوْلَى رَسُوْلِ اللهِ ص، اَنَّهَا قَالَتْ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اَخْبِرْنِى بِكَلِمَاتٍ، وَ لاَ تُكْثِرْ عَلَيَّ! فَقَالَ: قُوْلِى اَللهُ اَكْبَرُ عَشْرَ مَرَّاتٍ. يَقُوْلُ اللهُ: هذَا لِى، وَ قُوْلِى: سُبْحَانَ اللهُ عَشْرَ مَرَّاتٍ، يَقُوْلُ اللهُ: هذَا لِى، وَ قُوْلِى: اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى، يَقُوْلُ: قَدْ فَعَلْتُ، فَتَقُوْلِيْنَ عَشْرَ مَرَّاتٍ، وَ يَقُوْلُ: قَدْ فَعَلْتُ. الطبرانى
Dari Salma Ummu bani Abi Rafi’ RA maula Rasulullah SAW, ia berkata, “Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku tentang ucapan-ucapan yang baik dan jangan banyak-banyak”. Maka beliau SAW bersabda, “Ucapkanlah Alloohu akbar sepuluh kali, maka Allah akan menjawab : “Ini untuk-Ku”. Ucapkanlah Subhaanallooh sepuluh kali, maka Allah akan menjawab, “Ini untuk-Ku”. Dan ucapkanlah Alloohummaghfirlii, Allah akan menjawab, “Sungguh pasti Aku kabulkan”. Kamu mengucapkan sepuluh kali. Dan Allah akan menjawab, “Sungguh pasti Aku kabulkan”. [HR. Thabrani].

عَنْ اَبِى سَعِيْدِ اْلخُدْرِيّ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِسْتَكْثِرُوْا مِنْ اْلبَاقِيَاتِ الصَّالِحَاتِ. قِيْلَ: وَ مَا هُنَّ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: اَلتَّكْبِيْرُ وَ التَّهْلِيْلُ وَ التَّسْبِيْحُ وَ اْلحَمْدُ ِللهِ وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ. احمد و ابو يعلى و النسائى و اللفظ له و ابن حبان فى صحيحه و الحاكم و قال: صحيح الاسناد
Dari Abu Sa’id Al-Khudriy RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Perbanyaklah mengucapkan ucapan-ucapan yang kekal lagi baik”. Beliau SAW ditanya, “Ucapan-ucapan apa itu ya Rasulullah?”. Beliau SAW menjawab, “Ucapan takbir, tahlil, tasbih, ucapan Alhamdulillaah dan Laa haula walaa quwwata illaa billaah”. [HR. Ahmad, Abu Ya’la dan Nasai dan lafadh itu baginya. Ibnu Hibban di dalam shahihnya dan Al-hakim, ia berkata : Shahih Sanadnya].

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: خُذُوْا جُنَّتَكُمْ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، عَدُوٌّ حَضَرَ؟ قَالَ: لاَ، وَلكِنْ جُنَّتُكُمْ مِنَ النَّارِ. قُولُوْا: سُبْحَانَ اللهِ، وَ اْلحَمْدُ ِللهِ، وَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ، وَ اللهُ اَكْبَرُ. فَاِنَّهُنَّ يَأْتِيْنَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ مُجَنَّبَاتٍ وَ مُعَقّبَاتٍ، وَ هُنَّ اْلبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ. النسائى و اللقظ له و الحاكم و البيهقى و قال الحاكم: صحيح على شرط مسلم
Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Ambillah perisai kalian”. Para shahabat menjawab, “Ya Rasulullah, apakah musuh datang ?”. Nabi SAW menjawab, “Tidak, tetapi perisai kalian dari api neraka. Ucapkanlah : Subhaanallooh walhamdu lillaah wa laa ilaaha illallooh walloohu akbar. Sesungguhnya ucapan-ucapan itu akan datang pada hari qiyamat melindungi kalian dari depan dan dari belakang, dan ucapan-ucapan itu adalah Al-Baaqiyaatush shoolihaat (yang kekal lagi baik)”. [HR. Nasai dan lafadh itu baginya. Hakim dan Baihaqi. Hakim berkata : Shahih atas syarath Muslim].

عَنْ اَبِى الدَّرْدَاءِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: قُلْ، سُبْحَانَ اللهِ، وَ اْلحَمْدُ ِللهِ، وَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ، وَ اللهُ اَكْبَرُ، وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ، فَاِنَّهُنَّ اْلبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ، وَ هُنَّ يَحْطُطْنَ اْلخَطَايَا كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا وَ هِيَ مِنْ كُنُوْزِ اْلجَنَّةِ. الطبرانى
Dari Abud Darda’ RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Ucapkanlah Subhaanallooh walhamdu lillaah wa laa ilaaha illaallooh walloohu akbar wa laa haula walaa quwwata illa billaah, karena sesungguhnya ucapan-ucapan itu Al-baaqiyaatush shoolihaat (yang kekal lagi baik). Sesungguhnya ucapan-ucapan itu akan menggugurkan dosa-dosa sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya, dan itu termasuk simpanan surga”. [HR. Thabrani].

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: اِذَا حَدَّثْتُكُمْ بِحَدِيْثٍ اَتَيْنَاكُمْ بِتَصْدِيْقِ ذلِكَ فِى كِتَابِ اللهِ. اِنَّ اْلعَبْدَ اِذَا قَالَ سُبْحَانَ اللهِ، وَ اْلحَمْدُ ِللهِ، وَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ، وَ اللهُ اَكْبَرُ، وَ تَبَارَكَ اللهُ قَبَضَ عَلَيْهِنَّ مَلَكٌ فَضَمَّهُنَّ تَحْتَ جَنَاحِهِ، وَ صَعِدَ بِهِنَّ لاَ يَمُرُّ بِهِنَّ عَلَى جَمْعٍ مِنَ اْلمَلاَئِكَةِ اِلاَّ اسْتَغْفَرُوْا لِقَائِلِهِنَّ حَتَّى يُحَيَّا بِهِنَّ وَجْهُ الرَّحْمنِ ثُمَّ تَلاَ عَبْدُ اللهِ: اِلَيْهِ يَصْعَدُ اْلكَلِمُ الطَّيّبُ وَ اْلعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ. الحاكم و قال: صحيح الاسناد
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud RA ia berkata, “Apabila aku ceritakan kepada kalian suatu hadits, aku datangkan kepada kalian pembe-narannya dalam kitab Allah : Sesungguhnya seorang hamba apabila mengucapkan : Subhaanallooh dan Alhamdu lillaah dan Laa ilaaha illallooh dan Alloohu akbar dan Tabaarokallooh (Allah yang Maha Berkah), maka malaikat menangkapnya lalu membawanya di bawah sayapnya dan naik dengan membawa ucapan-ucapan itu, dan tidaklah malaikat tersebut melewati sekumpulan para malaikat yang lain, kecuali para malaikat itu memohonkan ampun untuk orang yang mengucapkan kalimat-kalimat tersebut, sehingga malaikat yang membawanya itu datang di hadapan Allah yang Maha Pengasih”. Kemudian ‘Abdullah bin Mas’ud membaca ayat yang artinya : Kepada-Nya lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang shalih dinaikkan-Nya. (QS. Al-Fathir : 10). [HR. Hakim, dan ia berkata : Shahih sanadnya].

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا عَلَى اْلاَرْضِ اَحَدٌ يَقُوْلُ: لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ، وَ اللهُ اَكْبَرُ، وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ، اِلاَّ كَفَّرَتْ عَنْهُ خَطَايَاهُ. وَ لَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ اْلبَحْرِ. النسائى و الترمذى و اللفظ له و قال: حديث حسن
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang di atas bumi ini mengucapkan : Laa ilaaha illallooh dan Alloohu akbar dan Laa haula wa laa quwwata illaa billaah, kecuali ucapan-ucapan tersebut menghapus kesalahan-kesalahannya, walaupun kesalahannya itu sebanyak buih di laut”. [HR. Nasai dan Tirmidzi, dan lafadh itu baginya, dan ia berkata : Hadits hasan].

عَنْ اَنَسٍ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص اَخَذَ غُصْنًا فَنَفَضَهُ فَلَمْ يَنْتَفِضْ، ثُمَّ نَفَضَهُ فَلَمْ يَنْتَفِضْ، ثُمَّ نَفَضَهُ فَانْتَفَضَ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ سُبْحَانَ اللهِ، وَ اْلحَمْدُ ِللهِ، وَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ، وَ اللهُ اَكْبَرُ تَنْفُضُ اْلخَطَايَا كَمَا تَنْفُضُ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا. احمد و رجاله رجال الصحيح
Dari Anas RA, bahwasanya Rasulullah SAW memegang dahan suatu pohon lalu menggoyangkannya, tetapi tidak tergoyangkan, lalu menggoyangkannya lagi tetapi belum tergoyangkan. Lalu menggoyangkannya lagi, maka tergoyanglah dahan itu. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya ucapan : Subhaanallooh dan Alhamdu lillah dan Laa ilaaha illallooh dan Alloohu akbar menggugurkan kesalahan-kesalahan seperti pohon ini menggugurkan daun-daunnya”. [HR. Ahmad dan para perawinya perawi-perawi shahih].

عَنْ اَبِى الدَّرْدَاءِ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: مَنْ قَالَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ، وَ اللهُ اَكْبَرُ اَعْتَقَ اللهُ رُبُعَهُ مِنَ النَّارِ. وَ لاَ يَقُوْلُهَا اثْنَتَيْنِ اِلاَّ اَعْتَقَ اللهُ شَطْرَهُ مِنَ النَّارِ. وَ اِنْ قَالَهَا اَرْبَعًا اَعْتَقَهُ اللهُ مِنَ النَّارِ. الطبرانى فى الكبير و الاوسط
Dari Abud Darda’ RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Barangsiapa mengucapkan Laa ilaaha illallooh walloohu akbar, Allah membebas-kannya seperempat dari orang itu dari api neraka. Tidaklah ia mengucapkannya dua kali melainkan Allah membebaskannya separohnya dari api neraka. Dan jika ia mengucapkannya empat kali, Allah membebaskannya dari neraka”. [HR. Thabrani di dalam Al-Kabir dan Al-Ausath].

عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا يَسْتَطِيْعُ اَحَدُكُمْ اَنْ يَعْمَلَ كُلَّ يَوْمٍ مِثْلَ اُحُدٍ عَمَلاً؟ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَ مَنْ يَسْتَطِعْ اَنْ يَعْمَلَ كُلَّ يَوْمٍ عَمَلاً مِثْلَ اُحُدٍ؟ قَالَ: كُلُّكُمْ يَسْتَطِيْعُهُ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا ذَا؟ قَالَ: سُبْحَانَ اللهِ اَعْظَمُ مِنْ اُحُدٍ، وَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ اَعْظَمُ مِنْ اُحُدٍ، وَ اْلحَمْدُ ِللهِ اَعْظَمُ مِنْ اُحُدٍ، وَ اللهُ اَكْبَرُ اَعْظَمُ مِنْ اُحُدٍ. ابن ابى الدنيا و النسائى و الطبرانى و البزار
Dari ‘Imran bin Husain RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apakah seseorang diantara kalian setiap hari tidak mampu mengamalkan suatu amalan sebesar gunung Uhud?”. Para shahabat menjawab, “Ya Rasulullah, siapa yang mampu melakukan amalan sebesar gunung Uhud setiap hari?”. Nabi SAW bersabda, “Kalian semua mampu”. Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana caranya?”. Beliau SAW bersabda, “Ucapan : Subhaanallooh lebih besar (pahalanya) dari pada gunung Uhud, ucapan Laa ilaaha illallooh lebih besar dari pada gunung Uhud, ucapan Alhamdu lillah lebih besar dari pada gunung Uhud, dan ucapan Alloohu akbar lebih besar dari pada gunung Uhud”. [HR. Ibnu Abid Dunya, Nasai, Thabrani dan Al-Bazzar].

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَوَّلُ مَنْ يُدْعَى اِلَى اْلجَنَّةِ الَّذِيْنَ يَحْمَدُوْنَ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ فِى السَّرَّاءِ وَ الضَّرَّاءِ. ابن ابى الدنياو البزار و الطبرانى و الحاكم و قال : صحيح على الشرط مسلم
Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Pertama-tama orang yang dipanggil ke surga ialah orang-orang yang selalu memuji Allah ‘Azza wa Jalla di waktu lapang dan sempit”. [HR. Ibnu Abid Dunya, Al Bazzar, Thabrani dan Al Hakim, ia berkata : Shahih atas syarath Muslim]

Pon.Pes. Sidogiri : Zahrotul Qolbi



Sidogiri Zahrotul Qolbi adalah Lagu utama Ikhtibar 273 yg bertema "Hidup Sehat Syukuri Nikmat"

Minggu, 07 Desember 2014

PERJANJIAN (Hilful Fudhul )YG DIIKUTI NABI SAW SAAT UMUR 15 TAHUN


Ruh dari perjanjian Hilful Fudhul adalah MENGHILANGKAN KEBERANIAN MODEL JAHILIYYAH yang lebih banyak dibangkitkan oleh rasa fanatisme. [Lihat Shafiyyurrahman Al_Mubarakfury Ar_Rahiqul Makhtum Bahtsun fis Sirah An_Nabawiyah ‘Ala Shahibiha Afdhalish Shalati was Salam, hal. 82]
======

Pada waktu Nabi usia lima belas tahun, meletus Perang Fijar antara pihak Quraisy bersama Kinanah, berhadapan dengan pihak Qais Ailan. Komandan pasukan Qaraisy bersama Kinanah dipegang oleh Harb bin Umayyah, karena pertimbangan usia dan kedudukannya yang terpandang. Pada mulanya pihak Qais Ailan yang mendapat kemenangan. Namun kemudian beralih ke pihak Quraisy bersama Kinanah.
Dinamakan Perang Fijar, karena terjadi pelanggaran terhadap kesucian tanah haram dan bulan_bulan suci. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ikut berga-bung dalam peperangan ini dengan cara mengumpulkan anak panah bagi paman_paman beliau untuk dilemparkan kembali ke pihak musuh. [Lihat Fu’ad Hamzah, Qalbu Jaziratil ‘Arab, (Mesir: Al_Mathba’ah As_Salafiyyah wa Maktabuha, 1923 M), hal. 260]
Hilful Fudhul
Pengaruh dari peperangan ini, maka diadakanlah Hilful Fudhul pada bulan Dzulqaidah pada bulan suci, yang melibatkan beberapa kabilah Quraisy, yaitu Bani Hasyim, Bani Al_Muththalib, Bani Asad bin Abdul Uzza, Bani Zuhrah bin Kilab, dan Bani Taim bin Murrah. Mereka berkumpul di rumah Abdullah bin Jud’an At_Taimy karena pertimbangan umur dan kedudukannya yang terhormat. Mereka mengukuhkan perjanjian dan kesepakatan bahwa tidak seorang pun dari penduduk Makkah dan juga yang lainnya yang dibiarkan teraniaya. Siapa yang teraniaya, maka mereka sepakat untuk berdiri di sampingnya. Sedangkan terhadap siapa yang berbuar dzalim, maka kedzalimannya harus dibalaskan terhadap dirinya. Perjanjian ini juga dihadiri oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku pernah mengikuti perjanji-an yang dikukuhkan di rumah Abdullah bin Jud’an, suatu perjanjian yang lebih aku sukai daripada keledai yang terbagus. Andaikata aku diundang untuk perjanjian itu semasa Islam, tentu aku akan memenuhuinya.”
Syaikh Shafiyyurrahman Al_Mubarakfury mengatakan bahwa ruh dari perjanjian itu adalah menghilangkan keberanian model Jahiliyah yang lebih banyak dibang-kitkan oleh rasa fanatisme. [Lihat Shafiyyurrahman Al_Mubarakfury Ar_Rahiqul Makhtum Bah-tsun fis Sirah An_Nabawiyah ‘Ala Shahibiha Afdhalish Shalati was Salam, hal. 82]
Mengembalakan Kambing
Pada masa awal remajanya Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mempu-nyai pekerjaan tetap. Hanya saja beberapa riwayat menyebutkan bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menggembala kambing di kalangan Bani Sa’d bin Bakr dan juga di Makkah dengan imbalan uang beberapa dinar. [Lihat Muhammad Al_Ghazaly, Fiqhus Sirah, (Mesir: Darul Al_Kitab Al_Araby, 1375 H / 1955 M), cet. 2, hal. 52]
Menikah dengan Khadijah
Pada usia dua puluh lima tahun, beliau pergi berdagang ke Syam untuk men-jalankan barang dagangan milik Khadijah. Ibnu Ishaq menuturkan bahwa Khadijah binti Khuwalid adalah seorang wanita pedagang, terpandang, dan kaya raya. Dia biasa menyuruh orang_orang untuk menjalankan barang dagangannya dengan membagi sebagian hasilnya kepada mereka, karena orang_orang Quraisy memiliki hobi berdagang. Tatkala Khadijah mendengar kabar tentang kejujuran perkataan beliau, kredibilitas, dan kemuliaan akhlaq beliau, maka dia pun mengirim utusan dan menawarkan kepada beliau agar berangkat ke Syam untuk menjalankan barang dagangannya. Dia siap memberikan imbalan jauh lebih banyak dari imbalan yang pernah dia berikan kepada pedagang yang lain. Tetapi beliau harus pergi bersama seorang pembantu yang bernama Maisarah. Beliau menerima tawaran ini, maka beliau berangkat ke Syam untuk berdagang dengan diserta Maisarah. . [Lihat Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam bin Ayyub Al_Humary, As_Sirah An_ Nabawiyah, (Mesir: Syirkah Maktabah wa Mathba’ah Musthafah Al_Baby Al_Halaby wa Auladuhu, 1375 H), cet. 2, hal. 1/187-188]
Setibanya di Makkah dan setelah Khadijah bin Khuwalid tahu bahwa keuntungan dagangannya yang melimpah, yang tidak pernah dilihatnya sebanyak itu sebelumnya, apalagi setelah pembantunya, yaitu Maisarah mengabarkan kepadanya apa yang dilihatnya pada diri beliau selama menyertainya, bagaimana sifat_sifat beliau yang mulia, kecerdikan dan kejujurannya, maka seakan_akan Khadijah binti Khuwalid mendapatkan barangnyanya yang pernah hilang dan sangat diharapkannya. Sebenarnya sudah banyak para pemuka dan pemimpin kaum yang hendak menikahinya, tetapi dia tidak mau. Tiba_tiba saja dia teringat seorang rekannya, yaitu Nafisah binti Munyah. Dia meminta agar rekannya ini menemui beliau dan membuka jalan agar mau menikah dengan Khadijah binti Khuwalid. Ternyata beliau menerima tawaran itu, lalu beliau menemui paman_ pamannya. Kemudian paman_paman beliau menemui paman Khadijah binti Khuwalid untuk mengajukan lamaran. Setelah semuanya dianggap beres, maka pernikahan siap dilaksanakan. Adapun yang ikut hadir dalam pelaksanaan akad nikah adalah Bani Hasyim dan para pemuka Bani Mudhar. Hal ini terjadi dua bulan sepulang beliau dari Syam. Maskawin beliau adalah dua puluh ekor unta muda. Usia Khadijah binti Khuwalid sendiri adalah empat puluh tahun, yang pada masa itu dia merupakan wanita yang paling terpandang, cantik, pandai, dan kaya. Dia adalah wanita pertama yang dinikahi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau tidak pernah menikahi wanita lain hingga Khadijah binti Khuwalid meninggal dunia.
Putra_putri beliau – selain Ibrahim dilahirkan dari Maria Al_Qibthiyah – dilahirkan dari Khadijah binti Khuwalid adalah Al_Qasim – dengan nama ini beliau dijuluki Abul Qasim –, Abdullah – dia dijuluki Ath_Thayyib dan Ath_Thahir –, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kaltsum, dan  Fatimah. Semua putra beliau meninggal dunia selagi kecil. Sedangkan semua putri beliau sempat menjumpai Islam, dan mereka memeluk Islam serta ikut hijrah. Hanya saja mereka semua meninggal dunia selagi beliau masih hidup, kecuali Fatimah. Dia meningga dunia selang enam bulan sepeninggalan beliau, untuk bersua dengan beliau.
Al_Hafizh Ibnu Hajar Al_Asqalani mengatakan bahwa ada sedikit perbedaan di antara beberapa kitab referensi tentang hal di atas. Tetapi yang kami tulis di sini adalah pendapat yang paling kuat. [Lihat Ahmad bin ‘Ali bin Hajar Al_Asqalany, Fathul Bari, (Kairo: Al_Mathba’ah As_Salafiyah wa Maktabuha, tt), hal. 7/507]

Sabtu, 29 November 2014

JIKA EMAS DI IRIAN DIBAGI RATA RAKYAT INDONESIA ,AKAN KEBAGIAN TIGA TON SETIAP JIWA



TAHUKAH ANDA JIKA EMAS DI IRIAN DIBAGI RATA RAKYAT INDONESIA ,AKAN KEBAGIAN TIGA TON SETIAP JIWA ???
Negara Terkaya di Dunia Itu Ternyata adalah Indonesia. Banyak sebenarnya yang tidak tahu di manakah negara terkaya di planet bumi ini, ada yang mengatakan Amerika, ada juga yang mengatakan negera-negara di timur tengah. tidak salah sebenarnya, contohnya Amerika. negara super power itu memiliki tingkat kemajuan teknologi yang hanya bisa disaingi segelintir negara, contoh lain lagi adalah negara-negara di timur Tengah.
Rata-rata negara yang tertutup gurun pasir dan cuaca yang menyengat itu mengandung jutaan barrel minyak yang siap untuk diolah. tapi itu semua belum cukup untuk menyamai negara yang satu ini. bahkan Amerika, Negara-negara timur tengah serta Uni Eropa-pun tak mampu menyamainya.
Dan inilah negara terkaya di planet bumi yang luput dari perhatian warga bumi lainya. warga negara ini pastilah bangga jika mereka tahu. tapi sayangnya mereka tidak sadar "berdiri di atas berlian" langsung saja kita lihat profil negaranya.
Wooww… Apa yang terjadi? apakah penulis (saya) salah? tapi dengan tegas saya nyatakan bahwa negara itulah sebagai negara terkaya di dunia. tapi bukankah negara itu sedang dalam kondisi terpuruk? hutang dimana-mana, kemiskinan, korupsi yang meraja lela, kondisi moral bangsa yang kian menurun serta masalah-masalah lain yang sedang menyelimuti negara itu.
baiklah mari kita urai semuanya satu persatu sehingga kita bisa melihat kekayaan negara ini sesungguhnya.
1. Negara ini punya pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di dunia. namanya PT Freeport.
Apa saja kandungan yang di tambang di Freeport? ketika pertambangan ini dibuka hingga sekarang, pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 JUTA ton tembaga dan 724,7 JUTA ton emas. saya (penulis= suranegara) mencoba meng-Uangkan jumlah tersebut dengan harga per gram emas sekarang, saya anggap Rp. 300.000. dikali 724,7 JUTA ton emas/ 724.700.000.000.000 Gram dikali Rp 300.000. = Rp.217.410.000.000.000.000.000 Rupiah!!!!! ada yang bisa bantu saya cara baca nilai tersebut? itu hanya emas belum lagi tembaga serta bahan mineral lain-nya. Seharusnya nama kota di sana itu bukan Tembagapura tapi Emaspura.
Lalu siapa yang mengelola pertambangan ini? bukan negara ini tapi AMERIKA! prosentasenya adalah 1% untuk negara pemilik tanah dan 99% untuk amerika sebagai negara yang memiliki teknologi untuk melakukan pertambangan disana. bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400 meter ditemukan kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas, ya.. dialah URANIUM! bahan baku pembuatan bahan bakar nuklir itu ditemukan disana. belum jelas jumlah kandungan uranium yang ditemukan disana, tapi kabar terakhir yang beredar menurut para ahli kandungan uranium disana cukup untuk membuat pembangkit listrik Nuklir dengan tenaga yang dapat menerangi seluruh bumi hanya dengan kandungan uranium disana. Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini.
2. Negara ini punya cadangan gas alam TERBESAR DI DUNIA! tepatnya di Blok Natuna.
Berapa kandungan gas di blok natuna? Blok Natuna D Alpha memiliki cadangan gas hingga 202 TRILIUN kaki kubik!! dan masih banyak Blok-Blok penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll. DIKELOLA SIAPA? EXXON MOBIL! dibantu sama Pertamina.
3. Negara ini punya Hutan Tropis terbesar di dunia. hutan tropis ini memiliki luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah terlengkap di dunia.
Letaknya di pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi dan. sebenarnya jika negara ini menginginkan kiamat sangat mudah saja buat mereka. tebang saja semua pohon di hutan itu makan bumi pasti kiamat. karena bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis ini untuk menjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan Amazon tak cukup kuat untuk menyeimbangkan iklim bumi. dan sekarang mereka sedikit demi sediki telah mengkancurkanya hanya untuk segelintir orang yang punya uang untuk perkebunan dan lapangan Golf. sungguh sangat ironis sekali.
4. Negara ini punya Lautan terluas di dunia. dikelilingi dua samudra, yaitu Pasific dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain.
Saking kaya-nya laut negara ini sampai-sampai negara lain pun ikut memanen ikan di lautan negara ini.
5. Negara ini punya jumlah penduduk terbesar ke 4 didunia. dengan jumlah penduduk segitu harusnya banyak orang-orang pintar yang telah dihasilkan negara ini, tapi pemerintah menelantarkan mereka-mereka. sebagai sifat manusia yang ingin bertahan hidup tentu saja mereka ingin di hargai. jalan lainya adalah keluar dari negara ini dan memilih membela negara lain yang bisa menganggap mereka dengan nilai yang pantas.
6. Negara ini memiliki tanah yang sangat subur. karena memiliki banyak gunung berapi yang aktif menjadikan tanah di negara ini sangat subur terlebih lagi negara ini dilintasi garis katulistiwa yang banyak terdapat sinar matahari dan hujan.
Jika dibandingkan dengan negara-negara timur tengah yang memiliki minyak yang sangat melimpah negara ini tentu saja jauh lebih kaya. coba kita semua bayangkan karena hasil mineral itu tak bisa diperbaharui dengan cepat. dan ketika seluruh minyak mereka telah habis maka mereka akan menjadi negara yang miskin karena mereka tidak memiliki tanah sesubur negara ini yang bisa ditanami apapun juga. bahkan tongkat kayu dan batu jadi tanaman.
7. Negara ini punya pemandangan yang sangat eksotis dan lagi-lagi tak ada negara yang bisa menyamainya. dari puncak gunung hingga ke dasar laut bisa kita temui di negara ini.
Negara ini sangat amat kaya sekali, tak ada bangsa atau negara lain sekaya INDONESIA! tapi apa yang terjadi ? Kekayaan Alam Indonesia tdk seirama dgn kehidupan Rakyatnya yang miskin,terpuruk,melarat tak berdaya...
Oleh Sebab itu, Untuk EXXON MOBIL OIL, FREEPORT, SHELL, PETRONAS dan semua PEJABAT NEGARA yang menjual kekayaan Bangsa untuk keuntungan negara asing, diucapkan TERIMA KASIH.
Dan rasa terima kasih KAMI untuk Kemerdekaan Indonesia yang ke 67 tahun, kami pemuda-pemudi Indonesia memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada pejuang yang telah mengorbankan darah dan air mata mereka untuk bangsa ini..Pengorbanan kalian telah di sia-siakan oleh para Pemimpin yang hanya mementingkan keluarga,perut,& Partainya sendiri,Rakyat baru di tengok ketika PEMILU tinggal hitung Hari dengan mengharap suara & dukungan mereka...namun Ketika PEMILU usai,maka Rakyat kembali dicampakkan & kembali terjadi kesenjangan antara si kaya & si miskin,si kaya makin kaya & si miskin makin miskin...Para pejabat pemerintah makin kaya & rakyat makin miskin dibuatnya...kekayaan Alam Indonesia akhirnya kembali dinikmati oleh segelintir orang khusunya para pejabat,aparatur negara & Pihak Asing..Namun Rakyat hanya mendapatkan janji kosong berbuah dusta & kebohongan berbalut penderitaan ...

AKANKAH DISERAHKAN KEPADA PEMIMPIN DARI RAS KORUPTOR DAN PARTAI KORUPTOR ?... bisa-bisa NEGARA DAN PEMERINTAHANYA DIPRIVATISASI !!!!
NUSANTARA MILIK KITA SEMUA !

Selasa, 18 November 2014

قصة إنشاءمحمد البوصيري قصيدة في مدح النبي صلى الله عليه وسلم يتوسل ويستشفع به إلى الله عزّ وجلّ




واسمعوا معي قصة رجل من علماء المسلمين في القرن السابع الهجري واسمه شرف الدين محمد البوصيري فقد أصيب هذا العالم بفالج أبطل نصفه شُلّ بسببه نصف بدنه فأقعده الفراش ففكّر بإنشاء قصيدة في مدح النبي صلى الله عليه وسلم يتوسل ويستشفع به إلى الله عزّ وجلّ فعمل قصيدة مطلعها:

أمن تذكّر جيران بذي سلم مزجت دمعًا جرى من مقلةٍ بدم

ومنها قوله :

محمد سيد الكونين والثقلين والفريقين من عُرب ومن عجم

هو الحبيب الذي تُرجى شفاعته لكُلّ هول من الأهوال مقتَحَمِ

فاق النبيين في خَلْقٍ وفي خُلُقٍ ولم يدانوه في علمٍ وفي كرمِ

ثم نام فرأى في منامه سيدنا محمدًا عليه الصلاة والسلام فمسح عليه بيده المباركة فقام من نومه وقد شفاه الله مِمّا به وعافاه فخرج من بيته فلقيه بعض فقراء الصوفية فقال له: يا سيّدي أريد أن أسمع القصيدة التي مدحت بها النبي صلى الله عليه وسلم، فقال: وأي قصيدة تريد ؟ فإني مدحته بقصائد كثيرة، فقال : التي أولها: أمن تذكّر جيران بذي سلم ، والله لقد سمعتها البارحة في منامي وهي تنشَد بين يدي رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو يسمع وقد أعجبته

سبب تأليف كتاب دلائل الخيرات


سبب تأليف كتاب دلائل الخيرات:
--------------------------------------
نقل الشيخ يوسف النبهاني عن سبب تأليف الجزولي لهذا الكتاب(كتاب دلائل الخيرات) بقوله: حضرت وقت الصلاة وقام محمد الجزولي ليتوضأ فلم يجد ما يخرج به الماء من البئر، فبينما هو كذلك إذ نظرت اليه صبية من مكان عال، فقلت له: من أنت؟ فاخبرها. فقالت له: أنت الرجل الذي يثنى عليك بالخير وتتحير فيما تخرج به الماء من البئر!! ثم بصقت في البئر ففاض ماؤها على وجه الأرض. فقال الشيخ بعد أن فرغ من وضوئه: أقسمت عليك بم نلت هذه المرتبة؟ فقالت: بكثرة الصلاة على من كان إذا مشى في البر الأقفر تعلقت الوحوش بأذياله . فحلف يميناً أن يؤلف كتابا في الصلاة على النبي صلى الله علية وسلم

NAHWU "HATI" dan I'ROBNYA HATI Dinukil dari kitab Minhajul 'Arifin karya Imam Al-Ghozali RA

-----------------
NAHWU "HATI", I'RABNYA HATI
Dinukil dari kitab Minhajul 'Arifin karya Imam Al
Ghazzali
ﺑﺎﺏ ﺍﻷﺣﻜﺎﻡ
ﻭ ﺇﻋﺮﺍﺏ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ ﻋﻠﻰ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﻧﻮﺍﻉ : ﺭﻓﻊ , ﻭ ﻓﺘﺢ , ﻭ ﺧﻔﺾ , ﻭ ﻭﻗﻒ .
- I'rabnya hati ada empat macam :
1. rafa' (terangkat)
2. fatha (terbuka)
3. khafadz (turun)
4. waqaf (berhenti/mati)
ﻓﺮﻓﻊ ﺍﻟﻘﻠﺐ : ﻓﻲ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ .
ﻭ ﻓﺘﺢ ﺍﻟﻘﻠﺐ : ﻓﻲ ﺍﻟﺮﺿﺎﺀ ﻋﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ .
ﻭ ﺧﻔﺾ ﺍﻟﻘﻠﺐ : ﻓﻲ ﺍﻻﺷﺘﻐﺎﻝ ﺑﻐﻴﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ .
ﻭ ﻭﻗﻒ ﺍﻟﻘﻠﺐ : ﻓﻲ ﺍﻟﻐﻔﻠﺔ ﻋﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ .
Rafa' (terangkat) nya hati adalah ketika dzikir kpd
Allah,
Fath (terbuka) nya hati adalah ketika ridha kepada
Allah,
Khafadz (turun) nya hati adalah ketika sibuk dgn
selain Allah,
Waqaf (berhenti/mati) nya hati adalah ketika lalai
dari Allah.
ﻓﻌﻼﻣﺔ ﺍﻟﺮﻓﻊ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ : ﻭﺟﻮﺩ ﺍﻟﻤﻮﺍﻓﻘﺔ , ﻭ ﻓﻘﺪ ﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻔﺔ , ﻭ ﺩﻭﺍﻡ
ﺍﻟﺸﻮﻕ .
ﻭ ﻋﻼﻣﺔ ﺍﻟﻔﺘﺢ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ : ﺍﻟﺘﻮﻛﻞ , ﻭ ﺍﻟﺼﺪﻕ , ﻭ ﺍﻟﻴﻘﻴﻦ .
- Tanda rafa' nya hati ada 3 :
1. ada kecocokan
2. hilangnya penyimpangan
3. lestarinya kerinduan
- Tanda fath nya hati ada 3 :
1. kepasrahan
2. kejujuran
3. keyakinan
ﻭ ﻋﻼﻣﺔ ﺍﻟﺨﻔﺾ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ : ﺍﻟﻌﺠﺐ , ﻭ ﺍﻟﺮﻳﺎﺀ , ﻭ ﺍﻟﺤﺮﺹ ﻭ ﻫﻮ ﻣﺮﻋﺎﺓ
ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ .
ﻭ ﻋﻼﻣﺔ ﺍﻟﻮﻗﻒ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ : ﺯﻭﺍﻝ ﺣﻼﻭﺓ ﺍﻟﻄﺎﻋﺔ , ﻭ ﻋﺪﻡ ﻣﺮﺍﺭﺓ
ﺍﻟﻤﻌﺼﻴﺔ , ﻭ ﺍﻟﺘﺒﺎﺱ
ﺍﻟﺤﻼﻝ
- Tanda khafadz nya hati ada 3 :
1. bangga diri
2. pamer
3. tamak yaitu selalu memperhatikan dunia.
- Tanda waqaf nya hati ada 3 :
1. hilangnya rasa manis dlm ketaatan
2. tiadanya rasa pahit dalam kemaksiatan
3. ketidak jelasan kehalalan.
Wallahu a'lam.
ﻣﻨﻬﺎﺝ ﺍﻟﻌﺎﺭﻓﻴﻦ
ﻟﻼﻣﺎﻡ ﺃﺑﻲ ﺣﺎﻣﺪ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ
Yaa Allah..
Semoga Engkau jadikan hati kami menjadi hati yang
beri'rob Rafa' dan beri'rab Fath,
janganlah Engkau jadikan hati kami menjadi hati
yang beri'rab Khafadz dan beri'rab Waqaf...
Aamiin..

Minggu, 16 November 2014

Singkatan Nama-Nama Ulama Pengarang, Judul Kitab dan Beberapa Istilah dalam Kitab Fiqih Madzhab Syafi'i

==============
Singkatan Nama-Nama Ulama Pengarang, Judul Kitab dan Beberapa Istilah dalam Kitab Fiqih Madzhab Syafi'i
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::































Singkatan Nama-Nama Ulama Pengarang, Judul Kitab dan Beberapa Istilah dalam Kitab Fiqih Madzhab Syafi'i
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Ketika membaca kitab fiqih madzhab syafi'i, mungkin sebagian sahabat-sahabat santri pernah mengalami kesulitan seperti yang pernah saya rasakan, yaitu memahami istilah, judul kitab dan nama ulama yang ditulis dengan singkatan. Dalam kitab i'anah ath-tholibin, misalnya, kita akan mendapatkan beberapa singkatan nama pengarang kitab yang ditulis dengan huruf hija'iyah seperti ع ش, ق ل dan sejenisnya.
Berikut ini perkenankan saya ingin berbagi kepada para sahabat beberapa singkatan nama pengarang, judul kitab dan istilah yang sering digunakan dalam kitab fiqih madzhab Syafi'i. Semoga bermanfaat.
Singkatan Nama Ulama Madzhab Syafi'i
1. خط : محمد الشربيني الخطيب
2. م ر : شمس الدين محمد بن أحمد الرملي
3. حج : شهاب الدين أحمد بن حجر الهيتمي
4. ع ش : علي الشبراملسي
5. سم : شهاب الدين أحمد بن قاسم العبادي
6. زي : علي الزيادي
7. طب : منصور الطبلاوي
8. ح ل : إبراهيم الحلبي
9. ق ل : احمد بن سلامة القليوبي
10. ش ق : عبد الله الشرقاوي
Singkatan Judul Kitab Madzhab Syafi'i
1. (المختصر : إسماعيل بن يحيى المزني (تلميذ الإمام الشافعي
2. الشرح : الشرح الكبير على متن العزيز للإمام الرافعي
3. الإيضاح : للإمام النووي
4. الشروح : شروح المنهاج الطالبين للنووي
5. المنهاج : منهاج الطالبين للنووي
Laqob (Gelar) Ulama Madzhab Syafi'i
1. الإمام : ضياء الدين أبو المعالي إمام الحرمين عبد المالك بن محمد الجويني
2. الإمامان : إمام الحرمين والرازي
3. الشيخان : الرافعي والنووي
4. الشيوخ : الرافعي والنووي وتقي الدين بن علي بن عبد الكافي السبكي
5. الشيخ : أبو إسحاق إبراهيم بن علي الشيرازي
6. القاضي : أبو علي حسين بن محمد المروزي
7. السبكي : تقي الدين بن علي بن عبد الكافي السبكي, والد عبد الوهاب تاج الدين السبكي
8. العراقي : زين الدين عبد الرحيم بن الحسين العراقي
9. القفال الصغير أو المطلق : القاضي أبو بكر عبد الله بن محمد القفال الصغير المروزي
10. القفال الكبير : القاسم بن محمد بن علي القفال الكبير الشاشي
11. حجة الإسلام : محمد بن محمد بن محمد الغزالي
12. شيخ الإسلام : أبو يحيى زكريا الأنصاري
13. البلقيني : سراج الدين عمر بن رسلان البلقيني
14. الفيروزابادي : مجد الدين محمد بن يعقوب الفيروزابادي الشيرازي
Istilah Kelompok yang Sering Digunakan
1. المتقدمون : من انتمى لأربع من المئين سنة
2. المتأخرون : من انتمى بعد أربع من المئين سنة
3. السلف : من كان لثلاثة القرون
4. الخلف : من كان بعد ثلاثة القرون
5. الأصحاب : المتقدمون أصحاب الوجوه الناقلون من الإمام الشافعي
6. المعتمد : الأظهر من القولين أو الأقوال
7. الأوجه : الأصح من الوجهين أو الوجوه
Sumber: Kitab Bayan al-Mubhamat karya al-Maghfurlah Raden K.H. Ma'mun Nawawi bin Raden K.H. Anwar Cibogo - Cibarusah

Sabtu, 15 November 2014

DUNIA HANYALAH SEBUAH PANGGUNG SANDIWARA



"DUNIA HANYALAH SEBUAH PANGGUNG SANDIWARA"
===============================
Tafsir Jalalain:
-----------
(Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan) sebagai perhiasan (dan bermegah-megahan antara kalian serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak) artinya, menyibukkan diri di dalamnya. Adapun mengenai ketaatan dan hal-hal yang membantu menuju kepadanya termasuk perkara-perkara akhirat (seperti) kehidupan dunia yang menyilaukan kalian dan kepunahannya sesudah itu bagaikan (hujan) bagaikan air hujan (yang membuat orang-orang yang bertani merasa kagum) merasa takjub (akan tanam-tanamannya) yang tumbuh disebabkan turunnya hujan itu (kemudian tanaman itu menjadi kering) lapuk dan kering (dan kamu lihat warnanya yang kuning itu kemudian menjadi hancur) menjadi keropos dan berjatuhan ditiup angin. (Dan di akhirat ada adzab yang keras) bagi orang-orang yang lebih memilih keduniaan, (dan ampunan dari Alloh serta keridloan-Nya) bagi orang-orang yang lebih memilih akhirat daripada dunia. (Dan kehidupan dunia ini tidak lain) maksudnya bersenang-senang dalam dunia ini tiada lain (hanyalah kesenangan yang menipu).

Tafsir Ibnu Katsir:
-----------------------
Menerangkan bentuk kehidupan dunia dalam semua tingkatnya sejak kecil berupa main-main, kemudian berubah menjadi hiburan, lalu perhiasan kecantikan dan ketampanan dan berbangga-banggaan, kemudian berbanyak-banyak harta dan anak buah, jika telah mencapai usia cukup tua. Tidak berbeda dengan air hujan yang di atas ladang, kebun dan menumbuhkan berbagi tumbuhan yang sangat menakjubkan. Orang-orang yang memperhatikannya, terutama orang-orang kafir yang tidak mengenal akhirat, mereka sangat kagum melihat hasil yang diperoleh dari kebun dan ladang itu. Kemudian tiba saatnya daun-daun tumbuhan itu menjadi kuning lalu berguguran menjadi sampah. Itulah contoh dunia bagimana indahnya akan habis, rusak dan binasa. Sedangkan akhirat ada siksa yang sangat berat keras, disamping ada pengampunan dan ridlo Alloh. Kehidupan dunia hanyalah bekal kesenangan sementara bagaikan menipu bagi orang yang menyangka akan dapat hidup kekal selamanya.

Tafsir Al-Maroghi:
----------------------
 Menurut Al-Maraghi bahwa ayat tersebut menggambarkan sifat dari kehidupan dunia, diantaranya adalah yang mudah sirna, sebagaimana halnya hujan yang turun dan membelah bumi yang tandus, kemudianberaneka ragam tanaman tumbuh, hijau menguning, menyenangkan petani atau orang yang menanamnya, kemudian tidak lama pohon tersebut menua,layu dan kering kemudian mati. hal ini tidak berarti bahwa seseorang dilarang mencari dan menikmati kehidupan dunia, namun yang dianjurkan agar ia tidak terperdaya hanya mementingkan kehidupan didunia, melupakan akhirat. Kehidupan dunia justru harus dilihatdalam mencari kehidupan akhirat. Hal lain yang perlu dicatat, bahwa jika seseorang hanya memenyingkan kehidupan dunia,maka yang ia dapati hanya kehidupan dunia itu saja. Sedangkan jika ia mementingkan kehidupan akhirat, ia akan mendapatkan dunia dan akhirat, sebab untuk mencapai kebahagiaan hidup diakhirat ia harus mencapai kehidupan dunia. Orang yang bersedekah atau berinfak dijalan allah misalnya ia harus memiliki harta. Demikian pula yang akan menjalankan ibdah haji, juga harus memerlukan harta benda.
Tingkatan kehidupan manusia di dunia dalam hubungannya dengan kehidupan akhirat, maka manusia terbagi menjadi tiga kelompok: kelompok pertama yaitu orang yang melihat dunia ini hanya tempat persinggahan sementara untuk melakukan investasi amal ibadah kebajikan untuk hidup di akhirat. Kelompok ini tidak membenci dunia, bahkan memerlukan dunia (harta) tetapi dunia (harta) tersebut bukan sebagai tujuan, melainkan sebagai alat. Ia juga memiliki harta, namun tidak sampai terperdaya dan terpesona oleh harta tersebut.
Sedangkan kelompok yang kedua yaitu kelompok yang hampr saja terbuai, terpedaya dan terlena oleh kehidupan dunia, dan hampir saja melupakan akhirat. Pada masa mudanya orang ini gemar mengumpulkan harta benda, berfoya-foya, memperturutkan selera hawa nafsu, dan lupa mengerjakan amal ibadah untuk bekal kehidupan akhirat. Kesadaran akan perlunya bekal kehidupan akhirat baru terjadi menjelang akhir hayatnya di waktu tua. Ia segera bertaubat memohon ampunan kepada allah, diiringi dengan memperbanyak ibadah.
Adapun kelompok yang ketiga adalah mereka yang benar-benar terbuai, terpesona dan tergila-gila oleh harta benda. Hidupnya hanya untuk dunia, memperturutkan hawa nafsu, tanpa sedikitpum memikirkan kehidupan akhirat. Sikap yang seperti itu, ia lakukan sampai ajal (kematian) datang menjemputnya, tanpa ada sedikitpun waktu untuk bertaubat dan memperbaiki perbuatan buruknya. Alloh SWT sebagai Dzay Yang Maha Pengasih dan Penyayang, mengingatkan kepada makhluk-Nya agar jangan sampai terpedaya oleh kenikmatan dunia yang demikian itu dalam surat Al-Hadid ayat 20.
Adanya kehidupan akhirat dengan berbagai permasalahannya bukanlah termasuk masalah empiris yang dapat diobservasi, melainkan termasuk masalah yang hanya dapat diimani, yaitu mengimani adanya berdasarkan informasi yang diberikan oleh Alloh. Atas dasar keyakinan ini, maka untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang kehidupan akhirat harus merujuk kepada informasi yang diberikan Alloh di dalam al-Qur’an.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, terlihat bahwa keimanan terhadap hari akhirat paling kurang memiliki empat implikasi kependidikan sebagai berikut: Pertama, implikasi materi atau muatan pendidikan. Yakni bahwa keimanan terhadap hari akhirat merupakan bagian terpenting dari materi pelajaran yang harus diberikan.
Kedua, implikasi materi atau muatan pendidikan akhlaq sebagai hasil dari materi pendidikan keimanan. Dengan keimanan yang kuat akan adanya hari akhirat seseorang akan memanfa'atkan kehidupannya di dunia ini untuk melakukan amal ibadah dan perbuatan kebajikan yang sebanyak-banyaknya. Bersamaan dengan itu, juga dapat mendorong seseorang untuk menjauhkan perbuatan yang tercela.
Ketiga, implikasi evaluasi pendidikan yang berfungsi untuk melihat hasil pendidikan secara obyektif. Yaitu evaluasi yang didasarkan kepada hasil yang dicapai oleh setiap orang yang menjadi sasaran dalam kegiatan pendidikan.
Keempat, implikasi administrative, yakni bahwa hasil dari proses pendidikan sekecil apapun harus dihitung, dinilai, dan dipadukan secara komprehensif dan dikorrelasikan antara satu bagian dengan bagian yang lain, sehingga dapat diketahui hasilnya secara utuh. WALLOHU A'LAM BISSHOWAB.
==========
“Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadiid: 20)

===========

Kesenangan-kesenangan duniawi itu hanya sebentar dan tidak kekal. Oleh karena itu, janganlah terperdaya dengan kesenangan-kesenangan dunia, serta lalai dari memperhatikan urusan akhirat.
----------------------
“Dan Tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS. Al-An’am: 32)
 

Minggu, 26 Oktober 2014

NAMA THORIQOH SE-DUNIA

=============
NAMA THORIQOH SE-DUNIA(Dikutib dari Buku Sabilus Salikin Oleh Pon.Pes. Ngalah Sengonagung Purwosari Pasuruan halaman 80 - 88)



Sabtu, 18 Oktober 2014

حكم الولاية فى النّكاح (إختلف الفقهاء هل الولاية شرط من شروط النكاح أم ليست بشرط)

========

حكم الولاية فى النّكاح



          إختلف الفقهاء هل الولاية شرط من شروط النكاح أم ليست بشرط إلى ثلاثة مذاهب:
المذهب الأول : ذهب الأئمة الثلاثة غير الحنفية والزيدية إلى أنه لا يكون النكاح إلا بالولي، وأن الولاية شرط من شروط النكاح.
المذهب الثاني : ذهب الحنفية إلى أنه إذا عقدت المرأة نكاحها بغير الولي وكان كفئا وبمهر المثل صح زواجها رضى الولي بذالك أو لم يرض.
المذهب الثالث : ذهب أكثر الإمامية إلى أن البالغة الرشيدة تملك ببلوغها ورشدها جميع التصرفات من العقود وغيرها حتى الزواج، بكرا كانت أو شيبا، فيصح لها أن يعقد لنفسها مباشرة، وتوكيلا إيجابا وقبولا، سواء كان لها أب أو جد أو غيره من العصابات أولم يكن، وسواء  رضى الأب أو كره.
منشأ الخلاف
          أنه لم تأت آية ولا سنة ظاهرة فى إشتراط الولاية فى النكاح فضلا من أن يكون بذالك نص بل الآيات والسنن التي جرت العادة بالإحتجاج بها عند من يشترطها هي كله محتملة، وكذلك  الآيات والسنن التى يحتاج بها من يشترط اسقاطها هي أيضا محتملة فى ذلك.
أدلة المذاهب
أدلة المذهب الأول :
من الكتاب : قوله تعالى :" وإذا طلقتم النساء فبلغن أجلهن فلا تعضلوهن أن ينكحن أزواجهن"[1]
من السنة : مارواه الزهرى عن عروة عن عائشة قالت: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:" لا نكاح إلا بولى، وأيما امرأة تزوجت بغير إذن وليها فنكاحها باطل ثلاث مرات، فإن لم يكن لها ولى فالسلطان ولى من لا ولى له.
من المعقول : فلأن الزواج من العقود التى تراد لأغراض ومصالح لا تتحق من كل زوج، فهو يكلب العناية و الدقة والدراسة الواسعة لأحوال الرجل، من يصلح منهم ومن لم يصلح، فهذه الأمور غير متيسرة بالنسبةللنساء لقلة خبرتهن فلهذا لا تتحق مقاصج الزواج إذا باشرت المرأة بنفسها عقد زواجها، فلا ينعقد الزواج بعبارتها.
أدلة المذهب الثانى:
من الكتاب:" وإذا طلقتم النساء فبلغن أجلهن فلا تعضلوهن أن ينكحن أزواجهن"
من السنة : فيما روى عن ابن عباس أن النبى صلى الله وسلم قال:" الأيم أحق بنفسها من وليها"
من المعقول: فلأن المرأة البلغة العاقلة حين تزوج نفسها، فقد تصرفت فى خالص حقها، وهي من أهل التصرف فيكون تصرها صحيحا.
أدلة المذهب الثالث:
من الكتاب : قوله تعالى " ولا تعضلوهن أن ينكحن أزواجهن"
من السنة : فيما روى عن ابن عباس أن النبى صلى الله وسلم قال:" الأيم أحق بنفسها من وليها"
من المعقول: فحيث يحكم بأن لكل إنسان الحرية التامة من تصرفاته، وليس لغيره أي سلطان عليه قريبا كان أو بعيدا.
مناقشة الأدلة:
-       ونوقش استدلال الجمهور فى قولهم على أن المرأة ليس لها أن تستبد وتنفرد بأمر زواجها، فتتولى العقد بدون اذن وليها كما ينطق بذلك قوله  صلى الله عليه وسلم:" وأيما امرأة تزوجت بغير إذن وليها فنكاحها باطل". وإذا كانت الدلالة كذلك يكون قوله صلى الله عليه وسلم:" لا نكاح إلا بولى" معناه لازواج الا بإذن الولى.
-       ونوقش استدلال الحنيفة والامامية أن الحديث الذي تمسكوا به في رأيهم وهو قوله صلى الله عليه وسلم:" الأيم أحق" انما يدل على أن الولى يستأذن المرأة في زواجها. وما استدلوا به على أنها حين تتولى عقد زواجها تتصرف فى خالص حقه غير مسلم لهم، لأن الزواج ليس حقا خالصا لها، وليس كالتصرف فى مالها، لأن الزواج أمره خطير، لما يترتب عليه من آثار تبقى مدى الحياة وبعد الممات، وليس لبمال كذلك، فلا يمبغى فى عقد الزواج ذى المزايا الكثيرة أن يهمل فيه رأي الولى.
الرأي المختار:
          وبعد استعراض أدلة الفقهاء و مناقشتها، تبين أن الرأي المختار هو رأي الجمهور بأنه لا ينعقد الزواج بدون ولى ورضا المرأة، لأنه يتفق مع المصلحة والمعقول.


[1] . البقرة :