Dalam PILPRES>JAWABAN John F. Kennedy dari Senator Partai Demokrat dan Richard M. Nixon dari Partai Republik, Yang menarik Simpati Masyarakat Amerika:
==================================
KONON Pada PILPRES (Pemilihan Presiden) 8 November 1960, John F. Kennedy keluar sebagai pemenang. Al-Kisah: Bahwa ada 2 (dua) calon kuat, Nixon dan Kennedy bertarung sengit di medan laga. Akan halnya Kennedy, karena ia adalah seorang Katolik banyak rakyat Amerika menyangsikan kesetiaannya kepada jabatannya sebagai Presiden. Orang-orang Katolik pada umumnya adalah pengikut setia dari Paus dan mereka keras dalam melakasanakan disiplin agama. Andaikan kepentingan Amerika menghendaki suatu hal, sementara Paus menghendaki yang lain pula apa yang akan diperbuat oleh Kennedy? Dari dua kesetiaan yang saling bertabrakan ini mana yang akan ia pilih? Apakah ia akan memilih mendahulukan kepentingan Amerika dan kedudukan presidennya atau akan memilih keyakinan Katoliknya? Apakah ia akan memainkan peranannya sebagai presiden sepenuhnya penuh 100% ataukah ia akan mengkompromikan antara kepentingan negaranya dengan keta’atannya kepada Paus? Bagaimana komentar Kennedy menanggapi apa yang disangsikan oleh sebahagian rakyat Amerika itu? Maka Secara lihai dan jitu Kennedy memecahkan masalah itu dengan suatu jawaban sederhana saja. Sekiranya antara kedua kesetiaan itu memang harus dibagi, kepada Paus dan kepada jabatan presiden dan harus diadakan pilihan, maka Kennedy akan melepaskan jabatan presidennya dan selanjutnya tinggal sebagai seorang Katolik biasa...(Time, 26 September 1960).
KONON JUGA Bahwa Jawaban Kennedy ini ternyata berhasil memikat dan mengundang simpati orang-orang Amerika, sehingga dalam pemilihan, masyarakat Amerika memihak Kennedy dan selanjutnya mengantarnya ke Gedung Putih menjadi Presiden, dengan selisih suara tipis pada popular vote. Ia meraih 34.220.984 popular vote (49,7 %), sedangkan rivalnya Nixon memperoleh 34.108.157 popular vote (49,6 %). Sementara pada tingkat electoral vote, Kennedy jauh meninggalkan Nixon dengan perolehan 303 suara sedangkan lawannya hanya mendapat 219 suara. Wallohu A’lam Bisshowab.
==================================
KONON Pada PILPRES (Pemilihan Presiden) 8 November 1960, John F. Kennedy keluar sebagai pemenang. Al-Kisah: Bahwa ada 2 (dua) calon kuat, Nixon dan Kennedy bertarung sengit di medan laga. Akan halnya Kennedy, karena ia adalah seorang Katolik banyak rakyat Amerika menyangsikan kesetiaannya kepada jabatannya sebagai Presiden. Orang-orang Katolik pada umumnya adalah pengikut setia dari Paus dan mereka keras dalam melakasanakan disiplin agama. Andaikan kepentingan Amerika menghendaki suatu hal, sementara Paus menghendaki yang lain pula apa yang akan diperbuat oleh Kennedy? Dari dua kesetiaan yang saling bertabrakan ini mana yang akan ia pilih? Apakah ia akan memilih mendahulukan kepentingan Amerika dan kedudukan presidennya atau akan memilih keyakinan Katoliknya? Apakah ia akan memainkan peranannya sebagai presiden sepenuhnya penuh 100% ataukah ia akan mengkompromikan antara kepentingan negaranya dengan keta’atannya kepada Paus? Bagaimana komentar Kennedy menanggapi apa yang disangsikan oleh sebahagian rakyat Amerika itu? Maka Secara lihai dan jitu Kennedy memecahkan masalah itu dengan suatu jawaban sederhana saja. Sekiranya antara kedua kesetiaan itu memang harus dibagi, kepada Paus dan kepada jabatan presiden dan harus diadakan pilihan, maka Kennedy akan melepaskan jabatan presidennya dan selanjutnya tinggal sebagai seorang Katolik biasa...(Time, 26 September 1960).
KONON JUGA Bahwa Jawaban Kennedy ini ternyata berhasil memikat dan mengundang simpati orang-orang Amerika, sehingga dalam pemilihan, masyarakat Amerika memihak Kennedy dan selanjutnya mengantarnya ke Gedung Putih menjadi Presiden, dengan selisih suara tipis pada popular vote. Ia meraih 34.220.984 popular vote (49,7 %), sedangkan rivalnya Nixon memperoleh 34.108.157 popular vote (49,6 %). Sementara pada tingkat electoral vote, Kennedy jauh meninggalkan Nixon dengan perolehan 303 suara sedangkan lawannya hanya mendapat 219 suara. Wallohu A’lam Bisshowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar