ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Sabtu, 02 Desember 2017

Kisah Orang Yang Istiqomah Mengadakan Mawlid Nabi SAW

_*KISAH &HIKMAH........... KEAJAIBAN ORENG AMOLOD*_

Akan saya tulis sedikit kisah tentang keajaiban dalam mengadakan Haflah /perayaan Maulidur Rosul yang terjadi pada masa Sultan Sholahuddin al-Ayyubi yang berkuasa sekitar tahun 580an. 

Dikisahkan ada seorang saudagar kaya raya yang tinggal sebuah pemukiman penduduk desa/qoryah disuatu lembah. Saudagar ini secara rutin setiap tahun selalu mengadakan acara Maulidur Rosul dirumahnya. Dan saudagar ini sebelum tanggal 12 Rabiul awwal selalu pergi ke pasar sendiri dan belanja makanan dalam rangka menjamu para tamu saat diadakan peringatan Maulid Nabi dirumahnya dengan mengundang tetangga kanan kirinya. Saat ditanya pegawainya, kenapa harus kepasar sendiri, kenapa tidak menyuruh pegawainya saja untuk pergi ke pasar, Saudagar itu menjawab,: "Saya lakukan ini, pergi belanja kepasar sendiri demi cinta saya kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW."

Pada suatu saat dia diuji oleh Alloh, dagangannya bangkrut, hartanya habis, bahkan untuk makan saja susah. Dan menjelang tanggal 12 Rabiul awwal sebagaimana biasanya dia mengadakan peringatan Maulid Nabi dirumahnya, tahun itu dia tidak bisa lagi.

Suatu hari dia kelihatan bersedih dan murung dikamar, rupanya ada hal besar yang  sedang dipikirkan. Melihat wajah yang sedih itu, istrinya menghampirinya dan menenangkan jiwanya sambil berkata : “Kenapa engkau kelihatan murung dan bersedih wahai suamiku, padahal biasanya engkau selalu ceria??,  Ada apa gerangan yang menjadikan engkau bersedih??,  Apakah engkau memikirkan harta kita yang habis ini?”

Saudagar itu menjawab: _“Wahai istriku tercinta, saya bersedih bukan karena memikirkan harta kita yang habis, juga bukan karena tiap hari kita kekurangan makanan, tetapi saya bersedih karena tahun ini kita tidak bisa mengadakan peringatan Maulid Nabi dirumah kita, saya bersedih karena tidak bisa mengundang tetangga kanan kiri untuk membacakan Sholawat dan Sejarah Kanjeng Nabi Muhammad SAW”._

Istrinya yang sholehah itu berkata : _“Wahai suamiku, bagaimana jika saya gadaikan diri saya untuk bekerja serabutan atau sebagai pembantu di rumah orang kaya dikampung ini, dengan begitu saya akan dapat uang dan uang itu bisa kita gunakan untuk mengadakan acara Maulid Nabi dirumah kita??._ 

Suaminya menolak dan berkata : _“Jangan, aku tidak rela jika engkau yang bekerja, akan tetapi jika anak-anak kita yang bekerja saya setuju”._ Tiba-tiba anak-anaknya pada datang dan menawarkan diri. Rupanya anak-anaknya sejak tadi menguping pembicaraan kedua orang tuanya ini.

Maka berangkatlah keluarga ini ke rumah orang kaya yang ada dikampung itu dan menawarkan salah satu anaknya untuk bekerja selama satu tahun dengan syarat uang gajinya diberikan didepan. Orang kaya itu setuju dan meminta anaknya yang paling besar untuk bekerja dirumahnya selama satu tahun dengan gaji 10 Dinar.

Selanjutnya uang itu dibawa ke pasar untuk belanja makanan, buah-buahan, gandum dan lain-lain. Setelah sampai dirumah, bahan makanan itu dimasak dan pada tanggal 12 Rabi'ul Awal, dia mengundang tetangga kanan kiri agar hadir dirumahnya untuk membacakan Sholawat Nabi bersama-sama sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

Rupanya tetangganya itu tidak ada yang mau datang, ada yang alasan giginya sakit, ada yang beralasan ada keperluan lain, intinya tidak ada orang yang mau datang sejak dia jatuh miskin ini.

Maka bertambah sedihlah hati si saudagar yang dulunya kaya ini. Dia pergi ke kampung sebelah juga tidak ada yang mau. Tapi pada saat dia berada ditengah jalan diluar kampung, _dia bertemu dengan sekelompok musafir bersorban putih-putih dan diantaranya ada salah seorang yang bersurban hijau. Saudagar ini langsung menawari agar mereka sudi mampir ke rumahnya untuk membacakan Sholawat bersama-sama. Sekelompok musafir ini bersedia, bahkan sambil berjalan menuju rumahnya sang saudagar para musafir itu selalu bersholawat kepada Kanjeng Nabi SAW._

Sesampainya di rumah, saudagar ini mengeluarkan hidangan untuk disuguhkan. Setelah dipersilahkan untuk mencicipinya, para musafir hanya membuka tutupnya saja tapi tidak ada satupun yang memakannya, lalu ditutup kembali.

Setelah beberapa saat para musafir ini minta ijin untuk pergi melanjutkan perjalanannya dan tinggal seorang. _Betapa kagetnya saudagar ini saat melihat para musafir itu berjalan beberapa langkah tiba-tiba hilang. Maka salah seorang musafir yang tinggal seorang itu berkata:_ *“Wahai Saudagar!, Ketahuilah kenapa mereka tidak mau makan hidanganmu? Karena kami ini adalah Malaikat yang mendapat perintah Alloh untuk menemuimu, sedangkan ada diantara kami yang berpakaian hijau itu adalah Rosululloh SAW”.*

_Setelah berkata begitu malaikat itu juga mohon diri dan tiba-tiba hilang dari pandangan mata._

*Hati keluarga ini benar-benar tegang melihat kejadian ini dan betapa terkejutnya lagi setelah saudagar ini membuka tutup hidangan yang disiapkan untuk tamu tadi, karena buah-buahan, kue-kue dan makanan yang lain berubah menjadi emas murni yang mahal harganya. Semua orang dikeluarga ini menangis dan sujud syukur atas pemberian Alloh ini. Maka menyebarlah berita ini keseantero negeri, bahkan Sultan Sholahuddin sendiripun sempat meninjau ke rumahnya dan memerintahkan sebagian pasukannya untuk ikut menjaga harta saudagar ini.*

Selanjutnya dijuallah sebagian kecil dari emasnya itu dan uangnya dipergunakan untuk menebus anaknya yang digadaikan dengan mempekerjakan selama satu tahun tadi. Rupanya orang kaya yang mempekerjakan anaknya itu tahu akan berita yang dialami saudagar ini, maka anaknya itu dikembalikan begitu saja tanpa minta uang sepeserpun sebagai ganti ruginya.

Semoga seklumit kisah ini bermanfaat bagi kita semua, yang rindu akan hadirnya Rosululloh SAW disisi kita. Dan jangan lewatkan moment Bulan Maulid ini untuk bersedekah, bersholawat dan ikut serta dalam memperingati kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

اللهم صل على سيدنا محمد عبدك ورسولك النبي الأمي وعلى آله وصحبه وسلم تسليما بقدر عظمة ذاتك في كل وقت وحين.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar