ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Selasa, 23 Oktober 2018

EMPAT ORANG PKI ITU MEMBAWA SENJATA LARAS PANJANG /BREN & GRANAT" (Kisah Pengurus Ansor Di Sebelah Sungai Sedodol dan Sebelah Sungai Sidogiri):








*"EMPAT ORANG PKI ITU MEMBAWA SENJATA LARAS PANJANG (BREN) & GRANAT"*
*Kisah Pengurus Ansor Di Sebelah Sungai Sedodol dan Sebelah Sungai Sidogiri:*
===========
Pagi-pagi gini saat mentari mulai muncul ceriah, bahagia nan penuh barokah, tiba-tiba terbersit dalam benak diriku kisah dari Ayahku saat menjadi Pengurus Ansor di tahun 1965-an.

Saat itu kisah Ayahku...baru naik dari sungai di bawah jembatan Dusun Sedodol Desa Plinggisan Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan waktu ba'da isya' awwal yang gelap gulita, karena memang saat itu belum ada penerangan PLN dan masyarakat masih memakai damar templek/ templuk dengan minyak tanah di rumah-rumahnya, lalu setelah naik dari sungai Sedodol saat itu dan baru nyampai di pinggir jalan raya Sedodol, tiba-tiba ada 2 (Dua) becak dari arah timur di penghujung sebelah barat jembatan Sedodol, lalu berhenti di sebelah Ayahku yang lagi ada di pinggir jalan raya.

Masing-masing Becak itu bermuatan 2 (Dua) orang seraya langsung bertanya:

Penumpang becak:  "Apa Anda tahu yang namanya Abdul Mudjib Ansor?"

(Nah disaat Penumpang becak bertanya itu, Ayahku melihat si penumpang becak itu ada senjata laras panjang/ bren dan membawa granat banyak ada di kerdus terbuka di sebelahnya, sehingga Ayahku berpikiran negatif...wah ini PKI....dan masa itu memang saat ramainya PKI dengan jer genjernya), sehingga Ayahku menjawab:

Ayahku: "Oh Abdul Mudjib gak ada di Sedodol, sebab dia lagi mondok di Sidogiri, jawab Ayahku.

Akhirnya 2 (Dua) becak itu melaju ke arah barat ke arah Sidogiri, sementara Ayahku secepatnya segera ambil sepeda pancalnya, lalu langsung pancal sepeda pancal itu secepat-cepatnya hingga bisa menyalip becak yang tadi ada penumpang yang bawa senjata laras panjang/ bren dan granat itu.

Ayahku dengan menggas menggos terus pancal sepeda pancalnya hingga akhirnya nyampai di Pon.Pes. Sidogiri dan saat itu juga melaporkan insiden yang dialaminya itu kepada Pondoknya.

Akhirnya, oleh pondok langsung tanggap, sigap, tangkas, cerdas, cepat dan tepat dengan dipimpin keamanan pondok waktu itu menuju sebelah jembatan sungai Sidogiri untuk membuktikan kebenaran cerita insiden yang dialami Ayahku itu dengan siap siaga segala kemungkinan apa saja yang mungkin akan terjadi.

Lalu kisah berikutnya setelah nyampai di sebelah barat jembatan Sungai Sidogiri, langsung ditangkap oleh keamanan pondok Sidogiri sebanyak 3 (Tiga orang), sementara yang 1 (satu) orang PKl itu melarikan diri ke Desa Ngempit, tapi terus dikejar berkejar-kejaran dengan lari tunggang langgang hingga akhirnya 1 (satu) orang PKl itu ketangkap juga.

*Singkat cerita:*
=============
Akhirnya keempat orang PKI tersebut dihakimi massa rame-rame, dipentungi, digebugi, dibacok, ditendang dan lain sebagainya, tapi awwal mulanya keempat orang tersebut walaupun diperlakukan oleh massa semacam itu di timur lapangan Sidogiri, awwalnya masih tegar kayak orang sakti mandraguna begitu, tapi lama kelamaan entah mungkin dengan pukulan yang telah di asma'i dan barokah Do'a Para Ulama' & Awliya', akhirnya keempat orang PKI itu terkapar juga tak berdaya, hingga kisah akhirnya disembelih oleh petugas khusus di lapangan Sidogiri, lalu dikebumikan, hal mana kalo pisisi sekarang ini dikebumikan ada di belakang SDN Sidogiri di Utara Lapangan Sidogiri. (Bisa masuk lewat selatan Puskesmas Ngempit itu ada gang masuk ke barat hingga ke belakang/ utaranya SDN Sidogiri).

Sementara senjata laras panjang/ bren dan granat-granatnya dikisahkan diantar ke markas kodim Pasuruan.

Wallohu A'lam.

Semoga mereka semua diampuni semua khilaf, salah dan dosanya, Aaamiiin.
==============

*NB khusus kasuistik pada insiden di daerah sendiri berdasar kisah tutur, sedang di daerah lain kami tidak tahu kisah tuturnya:*
====
#Kisahnya di Dusun Sedodol, tidak ada satu orang pun yang terlibat PKI;
#Di Desa Plinggisan banyak yang terlibat PKI, sedang yang terbunuh ada 13 (Tiga Belas) orang, sedang lainnya ada yang lari ke hutan dan ke luar pulau jawa;
#Orang-orang yang terlibat di desa ini berafiliasi dengan  partai PNI Marhaen saat itu dan PKI; Lalu setelah kejadian tahun 1965 itu kisahnya berafiliasi dengan PNI ASU. Bahkan dikisahkan bahwa mereka yang terlibat dan berafiliasi itu mendapat suatu azimat dari Ponorogo dengan satu pentungan sebesar/ sepanjang pentungan olah raga kasti;
#Para Kepala Desa dan Carik (Sekdes) saat itu di wilayah kecamatan Kraton dan sekitarnya diwasiyati oleh HadlrotusSyeikh KH. Mas Hasani Bin HadlrotusSyeikh KH. Mas Nawawi BaSyaiban Pengasuh Pon.Pes.Sidogiri agar ikut mengaji kepada HadlrotusSyeikh KH. Mas Syakhona Kholil Bin HadlrotusSyeikh KH. Mas Nawawi BaSyaiban Pengasuh Pon.Pes.Sidogiri;
# Akhirnya dengan berkah wasiyat HadlrotusSyeikh KH. Mas Hasani Bin HadlrotusSyeikh KH. Mas Nawawi BaSyaiban Pengasuh Pon.Pes.Sidogiri ttersebut, mereka ikut mengaji kepada HadlrotusSyeikh KH. Mas Syakhona Kholil Bin HadlrotusSyeikh KH. Mas Nawawi BaSyaiban Pengasuh Pon.Pes.Sidogiri,  Bahkan juga banyak yang datang ke Ayahku untuk diantar ikut ngaji ke Pon.Pes.Sidogiri;
#Berdasar Wasiyat HadlrutusSyeikh KH. Ahmad Djufri saat Menyampaikam Maw'idzoh Hasanah di Masjid Jami' Al-Anwar Kota Pasuruan pada acara: Isro' Mi'roj yang mewasitatkan: *Habiskan PKI seakar-akarnya...!!!*
#Dengan wasiyat tersebut, di Dusun Sedodol Desa Plinggisan terjadi beda penafsiran sbb: Ada yang menafsirkan wasiyat itu, bahwa dibunuh termasuk anak dan istrinya, tapi ada juga yang menafsirkan hanya dibunuh Orang lelaki yang terlibat itu saja...tidak pada anak dan istrinya (Dan yang diikuti adalah penafsiran yang kedua ini oleh masyarakat bawah di Dusun Sedodol;
#Di Dusun Sedodol ada 2 (Dua Orang) yang mendapat mandat untuk penyembelihan di Lapangan Sidogiri, yaitu: Al-Marhum Hadlori dan Kufal;
#Di Desa Plinggisan dikisahkan memang masyhur saat itu bahwa Nahdliyyin akan dibunuh semua, dan setelah nahdliyyin terbunuh, lalu sawah-sawahnya akan dirampas dan dikuasai PKI Plinggisan sebagai hak milik;
#Tapi Alloh SWT Maha Kuasa Ya Jabbar Ya Qohhar berkat Do'a Para Ulama' & Awliya'...Al-Fatihah....
#Ayah saya sangat heran sekali...kok sampai tahu empat orang PKI itu kepada nama dan alamat Ayah saya??? Terheran-heran....???? Tapi memang orang-orang PKI Plinggisan sering mengatakan di khalayak dengan berkata penoh congkak dan sombongnya begini:*" Si A iku maringono dipateni...!!! Terus sawah-sawahe dadi hakku...!!!...dst....!!!!!

Allohu Kariiim .....Ya Arhamar_Rohimin Fallohu Khoirun Hafidzon Wahuwa  Arhamur_Rohimin.

Terakhir, bila ada kurang lebihnya dan/ atau ada yang kurang berkenan dengan kisah memilukan itu, kami mohon samudera luas maaf yang tak terhingga.

Terima kasih.

 Wallohu A'lam Bisshowab Wal Khotho'.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar