ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Selasa, 16 Oktober 2018

NGALAP BERKAH DENGAN MENATA SANDAL WALI ALLOH







*NGALAP BERKAH DENGAN MENATA SANDAL WALI ALLOH:*
================
التبرُّكُ بالنَّعلين من الوليِّ أفضلُ منه بغيرهما لأنهما يَحمِلانِ الجُثَّةَ كلَّها . ( الفوائد المختارة : ٥٧٠ )
"Ngalap berkah melalui sandal seorang wali lebih utama dari pada dengan selainnya. Karena sandal di gunakan untuk membawa jasad seutuhnya."
Satu hal unik yang sudah menjadi ciri khas santri adalah mereka suka berebutan menata sandal kyainya. Menata sandal kyai adalah bentuk kepatuhan yang tulus dan keta'dliman kepada sosok guru atau kyai dan diyakini didalamnya ada keberkahan.
Santri menyebutnya sebagai upaya ngalap berkah.
Perbuatan menata sandal ini juga melibatkan 2 kyai besar Indonesia yaitu KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari saat mereka bersama berguru pada Kyai Sholeh Darat Semarang.
Keduanya selalu berebutan dan bersaing untuk dapat menata sandal kyainya. Sebagai ganjarannya, karena perbuatannya itu dimata Kyai keduanya dipandang sangat istimewa.
Kegiatan menata sandal ini terlihat sepele, namun ternyata ada dasar kisah dibalik perbuatan yang melibatkan 2 ulama besar Indonesia itu.
Ceritanya adalah sebagai berikut :
"Di zaman Rosululloh Saw ada seorang bocah berumur belasan tahun bernama Salman. Ia selalu datang lebih dulu ke Mesjid sebelum nabi Muhammad saw datang. Setelah nabi Muhammad saw masuk mesjid, Salman kemudian bergegas merapikan dan membalik posisi sandal Rosululloh. Hal itu dilakukan setiap hari sehingga membuat Rosululloh saw penasaran untuk mengetahui siapa yang melakukan itu.
Suatu kali saat masuk Mesjid, Rosululloh saw sengaja bersembunyi untuk melihat siapa orang yang merapikan dan mengubah letak sandalnya. Saat itulah dilihatlah Salman yang melakukannya.
Nabi Muhammad saw kemudian mendoakan Salman agar menjadi orang yang alim dalam ilmu Fiqh. Setelah dewasa, di kalangan ulama Salman kemudian dikenal sebagai ahli Fiqh sesuai yang Nabi saw do'akan terhadapnya." ( Diambil dari buku kebiasaan-kebiasaan ulama' besar KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari).

Wallohu a’lam.

# *Selamat Hari Santri Nasional*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar