KH Said Aqil Siroj: Cheng Ho Waliyullah
(Catatan Perjalanan ke China)
Kemasyhuran Laksamana Cheng Ho di Indonesia tak lepas dari kiprahnya menyiarkan Islam. Di samping ikut serta membangun kota Semarang, Laksamana Cheng Ho juga membangun komunikasi dengan para pendakwah Islam, salah satunya dengan Sunan Gunung Jati Cirebon.
Laksamana Cheng Ho menjadi tokoh berpengaruh di dunia Islam tidak lepas dari Kaisar Yongle, generasi ketiga Dinasti Ming. Di dalam negeri pun Kaisar Yongle menghormati koommunitas muslim. Tak kurang sembilan jenderal beragama Islam. Laksamana Cheng Ho juga diperintah merevitalisasi situs situs Islam, seperti masjid lama, makam makam muslim kuno bahkan membangun masjid baru, termasuk Masjid Jing Jue Nanjing.
Nama besar Laksamana Cheng Ho dikenang dan dihormati Pemerintah China. Kompleks makam Cheng Ho saat ini tampak megah. Berbagai fasilitas publik dibangun sehingga menjadi daerah tujuan wisata religi.
Mirip makam makam para sunan, wali di Indonesia, makam Laksamana Cheng Ho berada di luar kota. Jika dari Masjid Jing Jue kira kira satu jam petjalanan. Letaknya di dataran tinggi. Menujunya harus melewati jalan menanjak yang indah, lalu meniti lima puluh anak tangga. Sesampai di atas, posisi makam di tengah tanah segi empat yang luasnya kira kira tiga puluh meter persegi. Di lokasi tersebut cuma ada makam Laksamana Cheng Ho.
Kami menikmati ziarah tokoh besar muslim dunia ini. Kiai Said Aqil memimpin tahlil, kami mengikuti. Usai tahlil Kiai Said Aqil mengatakan, "Saya meyakini Laksamana Cheng Ho adalah waliyullah. Pengaruhnya tak hanya di China namun hingga ke Cirebon berkah hubungan baiknya dengan Sunan Gunung Jati." Menurut Kiai Said Aqil, saat masuk Cirebon, Laksamana Cheng Ho menemui Sunan Gunung Jati dan menyampaikan bahwa dalam rombongannya terdapat juga orang orang yang beragama Islam. Kemudian rombongannya ia tempatkan di dua lokasi yang terpisah.
Reportase dari Kiai Sulthan Fatoni
Alfatihah....
Nabi SAW:مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي كِتَابٍ لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تَسْنَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ اسْمِي فِي ذَلِكَ الْكِتَابِ (Barang siapa menulis sholawat kpdku dlm sebtah buku, maka para malaikat selalu memohonkan ampun kpd Alloh pd org itu selama namaku masih tertulis dlm buku itu). اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّٰهِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar