ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Sabtu, 09 September 2017

Wahai Pecinta Kopi

....Untukmu Wahai Pecinta Kopi....

Dalam Tarikh Ibnu Toyyib dikatakan:
ﻳﺎ ﻗﻬﻮﺓ ﺗﺬﻫﺐ ﻫﻢ ﺍﻟﻔﺘﻰ # ﺍﻧﺖ ﻟﺤﺎﻭﻯ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻧﻌﻢ ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ
ﺷﺮﺍﺏ ﺍﻫﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺸﻔﺎ # ﻟﻄﺎﻟﺐ ﺍﻟﺤﻜﻤﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ
ﺣﺮﻣﻬﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﺟﺎﻫﻞ # ﻳﻘﻮﻝ ﺑﺤﺮﻣﺘﻬﺎ ﺑﺎﻟﻌﻨﺎﺩ
" *Kopi adalah penghilang kesusahan pemuda, senikmat-nikmatnya keinginan bagi engkau yang sedang mencari ilmu*.
*Kopi adalah minuman orang yang dekat pada Allah didalamnya ada kesembuhan bagi pencari hikmah diantara manusia*.
*Kopi diharamkan bagi orang bodoh yang mengatakan keharamannya dengan keras kepala*."

Kita juga bisa melihat komentar Al Imam Ibnu Hajar Al Haitami ;
ﺛﻢ ﺍﻋﻠﻢ ﺍﻳﻬﺎ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﺍﻟﻤﻜﺮﻭﺏ ﺃﻥ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻘﻬﻮﻩ ﻗﺪ ﺟﻌﻠﻬﺎ ﺍﻫﻞ ﺍﻟﺼﻔﺎﺀ ﻣﺠﻠﺒﺔ ﻟﻸﺳﺮﺍﺭ ﻣﺬﻫﺒﺔ ﻟﻸﻛﺪﺍﺭ ﻭﻗﺪ ﺍﺧﺘﻠﻒ ﻓﻲ ﺣﻠﻬﺎ ﺍﻭﻻ ﻭﺣﺎﺻﻞ ﻣﺎ ﺭﺟﺤﻪ ﺍﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻌﺒﺎﺏ ﺑﻌﺪ ﺍﻥ ﺫﻛﺮ ﺃﻧﻬﺎ ﺣﺪﺛﺖ ﻓﻲ ﺍﻭﻝ ﻗﺮﻥ ﺍﻟﻌﺎﺷﺮ . ﺍﻥ ﻟﻠﻮﺳﺎﺋﻞ ﺣﻜﻢ ﺍﻟﻤﻘﺎﺻﺪ ،ﻓﻤﻬﻤﺎ ﻃﺒﺨﺖ ﻟﻠﺨﻴﺮ ﻛﺎﻧﺖ ﻣﻨﻪ ﻭﺑﺎﻟﻌﻜﺲ ﻓﺎﻓﻬﻢ ﺍﻷﺻﻞ
" *Lalu ketahuilah duhai hati yang gelisah bahwa kopi ini telah dijadikan oleh _Ahli shofwah_ (orang orang yang bersih hatinya) sebagai pengundang akan datangnya cahaya dan rahasia Tuhan, penghapus kesusahan*."

Suatu ketika as-Sayyid Ahmad bin Ali Bahr al-Qadimi jumpa dengan Nabi Muhammad SAW dalam keadaan terjaga. Ia berkata kepada Nabi Saw.: _“Wahai Rasulullah, aku ingin mendengar hadits darimu tanpa perantara.”_
Nabi Muhammad SAW. kemudian bersabda: “Aku akan memberimu 3 hadits yang salah satunya : " *Selama bau biji kopi ini masih tercium aromanya di mulut seseorang, maka selama itu pula malaikat akan beristighfar (memintakan ampun) untukmu*."

Al-Habib Abubakar bin Abdullah al-Atthas berkata: “ *Sesungguhnya tempat yang ditinggalkan dalam keadaan sepi atau kosong maka jin akan menempatinya*. *Sedangkan tempat yang biasa digunakan untuk membuat hidangan kopi maka para jin takkan bisa menempati dan mendekatinya*.”
( _Lihat dalam kitab Tadzir an-Nas halaman 177 dan at-Tadzkir al-Mushthafa li Aulad al-Musthafa wa Ghairahum min Man Ijtbahu Allahu Washthafa karya al-Habib Abubakar al-Atthas bin Abdullah bin Alwi bin Zain al-Habsyi halaman 117_ ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar