ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Kamis, 10 Januari 2019

KH. AMINULLOH: Pendiri Masjid Sidogiri





*KH. AMINULLOH: Pendiri Masjid Sidogiri:*
========================

Sebagaimana lumrahnya sebuah pesantren, tentu di sana terdapat sebuah masjid sebagai tempat sentral kegiatan ibadah dan dakwah. Setelah pembabatan mencapai hasil yang diinginkan, KH Aminullah segera membangun sebuah masjid. Akan tetapi pembangunan itu selalu gagal, karena setiap hampir rampung, masjid itu roboh. Kejadian itu berlangsung hingga beberapa kali. Setelah diamati, ternyata biang keladinya adalah jin-jin jahat yang selalu mengganggu. Karena kesal dengan perbuatan jin-jin pengganggu itu, maka Kiai Aminullah bertarung melawan makhluk-makhluk halus itu. Akhirnya setelah beberapa hari pertempuran, mereka dapat ditaklukkan. Baru setelah itu, pembangunan masjid dapat dilanjutkan. Masjid yang dibangun oleh Kiai Aminullah tidak begitu
luas. Lokasi masjid itu bisa kita saksikan pada bagian dalam dekat mihrab imam. Dengan luas sekitar 66 m2 dan hanya mampu menampung 120 jamaah saja. Selanjutnya Masjid Jamik Sidogiri mengalami beberapa kali pemugaran dan perluasan. Di antaranya adalah pada tahun 1955 (?) ketika KH Cholil Nawawie manjadi pengasuh PPS, dan paruh pertama tahun 2000-an ketika KH Abd. alim abd. djalil menjadi Pengasuh PPS. Kini masjid yang menjadi pusat ubudiah santri itu belasan kali lipat lebih luas dari sebelumnya, sehingga mampu menampung lebih dari 4.500 jamaah. Narasumber lain menyebutkan kalau masjid besar yang ada di lokasi pondok itu asalnya dibangun oleh Wedana (pembantu Bupati yang membawahi beberapa Camat). Setelah Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1942, nama Wedana dihapus dan diganti dengan Camat. Beberapa tahun kemudian, Camat dihapus dan diganti Mantri Polisi, yang akhirnya berubah menjadi Desa. Saat itulah status masjid itu terkatung-katung. Tidak ada pihak yang mau mengurusi. Ketika masyarakat Sidogiri menganggap perlu untuk mengusulkan agar segera membentuk nazhir (pengelola) masjid. Karena hingga saat itu masjid Sidogiri tidak ada nazhir-nya. Akhirnya disepakati bahwa masjid itu dinazhir-i oleh masyarakat sekitar dan kemudian pengelolaan
masjid itu dipasrahkan kepada KH Abd. Alim Abd. Djalil, Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri saat itu. Sangat mungkin masjid ini merupakan pengembangan dari masjid yang sudah dirintis dengan susah payah oleh Kiai Aminullah.

~Sumber Buku: JEJAK LANGKAH 9 MASYAYIKH SIDOGIRI 1, hal. 33-34

Semoga kita semua mendapat barokahnya guru² kita...
Dan semoga tulisan ini bermanfaat .
Amiin.

Al-Fatihah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar