ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Rabu, 30 Januari 2019

Manaqib KH. Bahar Bin Noer Hasan Sidogiri: Al-Fatihah...






Manaqib KH. Bahar Bin Noer Hasan Sidogiri: Al-Fatihah...
====================
Copas dari Yeh Muh BaSyaiban:

Khusyuk Dzikir, Tak Sadar Ada Banjir
BANYAK yang mengenal KH Bahar bin Noerhasan hanya dari ilmu ladunni-nya. Padahal Kiai yang menjadi Pengasuh Sidogiri saat berusia 12 tahun–karenanya dijuluki “Kiai Alit”–itu memiliki banyak karamah dan keistimewaan lainnya. Salah satunya, beliau dikenal khusyul saat berdzikir, hingga kadang tak menyadari apa yang terjadi di sekitarnya.
Suatu ketika, usai menunaikan salat Jumat, Kiai Bahar tidak beranjak dari Masjid Jamik Sidogiri dan larut dalam dzikir. Tiba-tiba datang banjir besar yang membuat rumah-rumah warga Sidogiri tergenang air. Banjir itu bahkan mencapai tangga pertama lantai Masjid Jamik Sidogiri, padahal lantai masjid dibuat sangat tinggi dan biasanya aman dari banjir.
Tetap Kiai Bahar yang sedang di masjid tidak menyadari kejadian itu. Beliau baru menyadari ketika hendak keluar dari masjid, ternyata terompah beliau raib.
“Endi terompahku, rek? (Mana terompahku?),” tanya beliau.
“Banjir, Kiai!” jawab orang-orang.
“Banjir yo kok ndak kondo! (Ada banjir kok tidak bilang-bilang!),” ujar beliau, padahal banjir berlangsung cukup lama.
Wiridan atau wirid yang biasa dibaca KH Bahar adalah Ayat Kursi dan surat Al-Ikhlash. Sedangkan adiknya, KH Nawawie bin Noerhasan, lebih suka membaca surat Yasin.
Dalam sebuah kesempatan, KH Cholil Nawawie pernah dawuh, “Lek nang pesareane Kiai Nawawie, moco surat Yasin. Lek nang pesareane Kiai Bahar, moco surat Al-Ikhlash. (Kalau berziarah ke makam Kiai Nawawie, baca surat Yasin. Dan kalau berziarah ke makam Kiai Bahar, baca surat al-Ikhlash).
Semoga bermanfaat ...
Amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar