Nabi SAW:مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي كِتَابٍ لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تَسْنَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ اسْمِي فِي ذَلِكَ الْكِتَابِ (Barang siapa menulis sholawat kpdku dlm sebtah buku, maka para malaikat selalu memohonkan ampun kpd Alloh pd org itu selama namaku masih tertulis dlm buku itu). اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّٰهِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ
Minggu, 14 Agustus 2011
(HUMOR GUS DUR)"Ayo Gus tanggapannya?"
HUMOR GUS DUR> Tanggapan
=========================
Melempar lelucon bagai tak pernah sirna dari Gus Dur, walau dalam kondisi terdesak sekalipun.
Usai menghadiri Forum Konsolidasi Pemenangan Pilkada Langsung dan Pemilu 2009 di Pondok Pesantren Edi Mancoro, Semarang, Gus Dur didesak wartawan agar memberikan komentar terkait kemelut PKB pasca Muktamar II. "Bagaimana Gus tanggapannya?" desak wartawan.
Namun, Gus Dur yang sudah hapal kelakuan pers menjawab, "Sudah tidak perlu saya tanggapi. Kalau saya ngomong, sama saja dengan menanggapi," Gus Dur dengan lihai berkelit.
Dasar wartawan, mereka tak pernah patah semangat. Agar Gus Dur terpancing, mereka terus merangsek Ketua Dewan Syura PKB ini. "Ayo Gus tanggapannya?"
Akhirnya karena tak tahan, Gus Dur menyerah dan pernyataan pun terlontar. "Memangnya ini tanggapan (pertunjukan -red). Tanggapan itu ludruk atau wayang," kata Gus Dur santai.
Wartawan pun kecele. (ahm)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar