Susunan dan Bagian-bagian: 
Lambang  Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu’tabaroh An Nahdliyyah terdiri atas 4  susunan warna dan 7 bagian:
1. Susunan warna hijau
2.  Susunan warna hitam
3. Susunan warna putih
4.  Susunan warna biru
Kemudian 7 bagian sebagai berikut:
1.  Bintang sembilan
2. Tampar melingkar
3. Kitab ditumpuk berdiri
4.  Ka’bah di tengah berdiri tegak
5. Kapal/ perahu besar.
6. Lautan  bergelombang
7. Tulisan Huruf arab
[2] Isi dan Bentuk Lambang  serta Warna
Lambang Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu’tabaroh An  Nahdliyyah terdapat:
1. Bintang sembilan di luar tampar dan terletak  di atas kapal, 5 buah  dan yang atas sendiri paling besar, serta di bawah  kapal 4 buah, yang  mana bintang sembilah tersebut berwarna putih
2.  Tampar berwarna putih melingkar di dalam bintang sembilah dan diikat  wangsal dengan tidak erat.
3. kitab sebanyak 45 buah ditumpuk berdiri  melingkari ka’bah dan berada di bawah tampar, kapal di atas dan  berwarna putih
4. ka’bah berdiri tegak dan di tengah-tengah, serta  kelihatan pintunya, dan berwarna hitam di atas dasar putih.
5.  Kapal/perahu besar berwarna hitam berada di atas lautan, yang di   tengahnya dituliskan “JAM’IYYAH AHLITH THARIQAH” dengan huruf arab   berwarna putih.
6. Lautan bergelombang dan berwarna hitam-biru dan  berada di bawah kapal/perahu besar.
7. Tulisan “AL MU’TABAROH AN  NAHDLIYYAH” dengan huruf arab berbentuk  melengkung, berwarna putih di  atas dasar hijau dan berada di bawah  lautan.
[3] Arti dan Warna dan  Bagian
Di dalam lambang Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabaroh An  Nahdliyyah terdapat 4 warna:
1. Warna hijau, warna hijau sebagai  dasar yang mempunyai arti hidup dan  berkembang. Maksudnya: bahwa  Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah  An-Nahdliyyah adalah hidup dan  berkembang dimana-mana daerah / kota  maupun desa, untuk menuju ridlo  Allah Subhanahu Wata’ala.
2. Warna hitam, warna hitam terdapat pada  kitab, ka’bah dan kapal/  perahu yang mempunyai arti: teguh, abadi dan  istiqomah. Maksudnya:  bahwa pengikut-pengikut thariqah mu’tabarah  nahdliyyah selalu berusaha  meningkatkan keteguhan iman dan islam,  mengabdikan amal sholeh dan  pembangunan serta istiqomah ‘ala  tho’atil-Lah wa tho’atir rosul wa  ‘ulilamri.
3. Warna putih, warn  putih terdapat pada bintang 9 (sembilan), dasar  ka’bah dan kitab serta  tulisan huruf arab yang mempunyai arti: bersih  dan suci. Maksudnya:  bahwa pengikut-pengikut Thariqah Mu’tabarah  An-Nahdliyyah selalu  meningkatkan kebersihan dhohir dan batin dari  sifat madzmumat (tercela)  menuju kepada sifat mahmudat (terpuji), baik  kepada Allah sebagai  kholiqnya atau kepada manusia sebagai sesama  makhluknya.
4. Warna  biru, warna biru hanya terdapat di dalam lautan, yang  mempunyai arti  damai dan dalam. Maksudnya: bahwa pengikut-pengikut  Thariqah Mu’tabarah  Nahdliyyah selalu melaksanakan dan meningkatkan  serta menggalang  persatuan dan perdamaian, untuk mengamalkan Syariat  Islamiyyah Ahli  Sunnah Wal Jama’ah dan Thariqiyyah menurut ajaran  ‘Ulama Salafus  Shalihin secara berhati-hati dan bijaksana.
Kemudian di dalam  Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu’tabaroh An Nahdliyyah terdapat 7 (tujuh)  bagian.
1. Bintang sembilan, mempunyai arti sebagai berikut:
2.  Bahwa Thoriqoh Mu’tabaroh Nahdliyyah di Indonesia ini, pertama-tama  dibawa/diajarkan oleh Walisongo (Wali 9).
3. Bintang 5 (lima) buah di  atas melambangkan bahwa Jam’iyyah Ahlith  Thoriqoh Al Mu’tabaroh An  Nahdliyyah selalu berpegang dan mengamalkan  ajaran Rosulullah serta  ajaran Khulafa’ur Rasyidin (Abu Bakar, Umar,  Utsman, Ali) dan  melaksanakan Pancasila.
4. Bintang 4 buah di bawah menunjukkan bahwa  Jam’iyyah Ahlith Thariqah  Al Mu’tabaroh An Nahdliyyah selalu berpegang  Al-Quran, Hadits, Ijma’  dan Qiyas serta berhaluan Ahlus Sunnah Wal  Jama’ah ‘Ala Ahadi  Madzahibil Arba’ah (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan  Hambali) dan  melaksanakan UUD ’45 (4, terdapat empat buah bintang  dibawah dan 5,  terdapat lima buah bintang di atas).
5. Tampar  melingkar dan diikat wangsal dengan tidak erat, mempunyai arti sebgai  berikut:
1. Bahwa Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah  An-Nahdliyyah selalu  berpegang teguh pada Hablullah (agama Allah / agama  Islam)
2. Bahwa jam’iyyah ahlith thariqah al-mu’tabarah  an-nahdliyyah selalu  menggalang persatuan dan kesatuan yang kokoh dan  sentosa.
3. Bahwa Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah  An-Nahdliyyah selalu  terbuka untuk semua orang Islam Ahlus Sunnah Wal  Jamaah ‘Ala Ahadi  Madzahibil Arba’ah, yang berminat.
6. Kitab  sebanyak 45 buah yang ditumpuk berdiri melingkari ka’bah mempunyai arti  sebagai berikut:
1. Bahwa jumlah Thariqah Mu’tabarah Nahdliyyah  sebanyak 45 macam (berbeda namanya tetapi sama tujuannya).
2.  Penganut-penganut Thariqah Mu’tabarah Nahdliyyah selalu taat dan   melaksanakan hukum-hukum Allah SWT dan Rasul-Nya dan peraturan-peraturan   pemerintah Republik Indonesia, selama tidak bertentangan dengan  Syariat  Islam.
3. Tokoh-tokoh Thariqah Mu’tabarah Nahdliyyah secara ikhlash  dan gigih  banyak yang ikut memperjuangkan kemerdekaan republik Indonesia  tahun  1945.
7. Ka’bah berdiri tegak di tengah-tengah, mempunyai arti  sebagai berikut:
1. Ke-Tauhidan, maksudnya: peserta Thariqah  Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah  selalu ma’rifat atas ke-Esaan Allah  Subhanahu Wata’ala.
2. Keabadian, maksudnya: peserta Thariqah  Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah  tidak akan goyah iman, islam dan ihsannya  karena suatu hal.
3. Istiqomah, maksudnya: peserta Thariqah  Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah  selalu melaksanakan amal sholeh di mana saja  berada dan pada waktu  kapan saja.
8. Kapal/ perahu besar mempunyai  arti sebagai berikut:
1. Syari’at Islam, maksudnya bahwa Thariqah  Mu’tabaroh Nahdliyyah tidak  dapat dipisahkan dengna Syari’at Islam dan  bangsa Indonesia yang  terbesar memeluk agama Islam.
2. Sebagai alat  untuk menuju keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat
3.  Bercita-cita besar dan tinggi serta mulia untuk mohon Ridlo Allah.
9.  Lautan bergelombang, mempunyai arti sebagai berikut:
1. Ilmu  thoriqoh lebih dalam daripada ilmu syari’at.
2. Ilmu thoriqoh adalah  salah satu jalan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. dan  untuk perdamaian bangsa.
3. Amalan thoriqoh adalah amalan yang sangat  terpuji baik bagi Allah SWT. maupun bagi manusia.
10. Tulisan huruf  arab yang berbunyi “JAM’IYYAH AHLITH THORIQOH AL MU’TABAROH AN  NAHDLIYYAH” bermaksud sebagai berikut:
1. Bahwa Thoriqah Mu’tabaroh  Nahdliyyah ini adalah organisasi Islam  yang menjadi salah satu niven  Jam’iyyah Nahdlatul Ulama’ (keputusan  muktamar NU ke-26 di Semarang pada  bulan Rojab 1399 H. bertepatan  dengan bulan Juli 1979 M.) yang  dikukuhkan oleh Pengurus Besar  Nahdlatul Ulama dengan surat keputusan  nomor: 13/Syur.PB/V/1980  tertanggal 21 Robi’ul Akhir 1400 H. bertepatan  dengan tanggal 6 Mei  1980 M.
2. bahwa Thoriqoh Mu’tabaroh Nahdliyyah  ini sambung menyambung sampai  kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Beliau  dari malaikat Jibril AS.  Malaikan Jibril dari Allah ‘Azza wa Jalla.
3.  Bahwa Jam’iyyah ini selalu bergerak dan melaksanakan pembangunan  fisik/material dan mental/spiritual.
Nabi SAW:مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي كِتَابٍ لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تَسْنَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ اسْمِي فِي ذَلِكَ الْكِتَابِ (Barang siapa menulis sholawat kpdku dlm sebtah buku, maka para malaikat selalu memohonkan ampun kpd Alloh pd org itu selama namaku masih tertulis dlm buku itu). اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّٰهِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar