ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Kamis, 31 Maret 2011

TAWASSUL Oleh Romo K.H. Ali Ma’shum Krapyak Yogyakarta

(Foto Hadlrotussyeikh KH. Ali Ma'shum Krapyak Yogyakarta)
                                                                Foto KH Ali Ma’shum




                                       KH.Ali Ma'shum sa'at hadiri haul Mbah Ma'shum Lasem
  KH. Ali Makshum bersama Gus Dur sedang siapkan persiapan Muktamar NU 27 di Situbondo
 =======================================================================
TAWASSUL
 Oleh KH Ali Ma’shum


Pengertian
 Kata Tawassul  berasal dari bahasa Arab artinya adalah memakai perantara. Jadi Doa yang memakai tawassul adalah memohon kepada Allah  dengan perantaraan sesuatu. Sedangkan  sesuatu yang di pakai perantara itu disebut dengan wasilah.

 Rahasia Dan Latar Belakang Tawassul

          Syaikh Abu Saif Al-Hammamiy salah seorang Ulama Al-Azhar menyatakan bahwa terdapat sekelompok orang yang mengatakan bahwa tawassul hukumnya musyrik, -membawa kekafiran dan karenanya maka orang yang bertawassul dengan Nabi dan para wali Allah telah menjadi halal darahnya.
           
Lebih lanjut Abu Saif Al-Hammamiy mengatakan bahwa orang yang bertawassul itu sama sekali tidak beri’tiqad  -bahkan terlintas dalam hatinya bahwa Nabi dan para Wali yang ditawassuli itu tempat tujuan akhir  memohon. Melainkan mereka yakin hanya Allah belaka yang mengabulkan permohonan. Demikian sesungguhnya keyakinan yang ada dalam benak hati orang-orang yang tawassul. Siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.

          Jika kita mau membaca diri sendiri , maka akan mengetahui bahwa diri kita ini penuh dosa, maksiat, dan kelaliman. Dan ini semua mengakibatkan terhalangnya pengabulan pengabdian kita. Dan karena doa itu termasuk pengabdian (ibadah) , maka doapun akan tidak terkabulkan karena Allah berfirman :

“ …… sesungguhnya Allah hanya menerima (pengabdian) dari orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al- Maidah : 27)

          Oleh Karena itu, maka selayaknya jika dalam mengajukan suatu permohonan  memakai perantara  orang-orang yang dekat kepada Allah, para Nabi, Waliyullah, Ulama, dan Orang-orang yang Sholih; Sebab merekalah orang-orang yang paling berhak memperoleh kenikmatan dari Allah dan permohonannya selalu dikabulkan.

          Dengan begitu, maka sesungguhnya Tawassul adalah salah satu cara yang lebih etis/sopan serta luwes dalam mengajukan suatu permohonan kepada Allah, Zat yang Maha Suci dan Maha Agung.

          Allah adalah Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Mengabulkan permohonan. Sedangkan manusia sebagai makhluk sudah pasti mempunyai aturan, sopan santun dan tata karma sendiri dalam upaya mendapatkan kemurahan tersebut. Memanglah kesopanan dan tata karma hanya dilakukan oleh orang yang mau sopan, tahu adab dan tidak sombong.

          Dalam kenyataannya hamper seluruh anugerah Allah yang dicurahkan kepada makhluknya itu pasti dengan perantaraan sesuatu. Obat menjadi perantara datangnya kesembuhan. Ulama / guru menjadi wasilah datangnya ilmu. Orang kaya menjadi wasilah datangnya rezeki Allah. Dan lain-lain. Semua itu sebagai wasilah. Sedangkan sumber pertama adalah Allah. Demikian pula dalam masalah doa, anugerah Allah yang wujudnya keterkabulan itu datangnya dengan wasilah para Nabi, Ulama dan Sholihin.


Bentuk Tawassul
Tawassul itu bentuknya ada 2 ( dua ) macam :
1.    Tawassul dengan orang lain.
Tawassul bentuk ini ada 2 ( dua ) macam, yaitu ;
a). Meminta tolong kepada orang lain agar orang itu     memohonkan     sesuatu yang kita kehendaki kepada Allah. Hal ini telah terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana dinyatakan dalam ayat :

“ …...Dan kalaulah mereka telah berbuat lalim atas diri mereka, lalu datang kepadamu (Muhammad) untuk memohon ampunan kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun buat mereka, niscaya akan mereka dapati Allah Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang “. (QS. An-Nisa : 64 )

Ayat ini dengan jelas mengajarkan kita untuk bertawassul. Dalam hal ini meminta tolong kepada Rasul agar beliau memohonkan ampun buat kita kepada Allah.

b.) Memohon kepada Allah dengan perantara / tawassul keagungan derajat  orang lain di sisi Allah. Misalnya membaca Shalawat Badar ; adalah memohonkan rahmat Nabi dengan perantaraan keagungan sahabat pahlawan Badar (Bi ahli Badri Ya Allah). Dalam suatu Hadits Nabi mengajarkan kepada seseorang yang buta dan ingin memohon agar sembuh dari butanya. Doa tersebut adalah memakai tawassul,  yaitu : 

اَلّلهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ، يَامحَمَّدُ إِنِّي تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّى فِى حَجَتِي هَدِهِ لِتَقْضِيَ، اَلّلهُمَّ فَشَفِّعْهُ فِيَّ.     (رواه الترمذى وغيره)
“ Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu dan menghadap kepadaMu dengan perantaraan NabiMu, Muhammad Nabi Rahmah, Ya Muhammad sesungguhnya aku menghadap kepada Tuhanku dengan perantaraan engkau dalam hajatku ini agar engkau penuhi, Ya Allah Syafa’atkanlah dia buatku “.  
( Riwayat At-Turmudzi, An-Nasa’i, Baihaqi, dan Thabarani).

Setelah selesai berdoa, maka sembuhlah penyakitnya dan bisa melihat seperti sedia kala. Demikian ajaran Nabi untuk tawassul.

2.    Tawassul dengan amal kebaikani. Hal ini adalah berdasarkan sebuah hadts riwayat Bukhari dan Muslim. Hadtsnya terlalu panjang untuk kita kutip di sini. Inti ceritanya sebagai berikut : “ Ada tiga ( 3 ) orang tertidur di dalam gua, gua tersebut lalu pintunya tertutup. Dengan Tawassul amal kebaikannya orang bertiga tersebut, ternyata dalam waktu singkat doanya terkabul dan pintu gua pun terbuka. ( Hadts ini termaktub juga dalam kitab syarah Hadits Dalilul Falihin Juz I, hal. 71 – 77 )

Praktek Pelaksanaan Tawassul

          Pada dasarnya tawassul itu dilaksanakan dalam rangka mencari / menempuh jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagaimana firmanNya :

“ Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu kepada Allah dan carilah wasilah ( = jalan untuk mendekatkan ) kepada Allah …..”. ( QS. Al Maidah : 35 )

Ayat ini memerintahkan agar kita bertakwa dan mencari wasilah kepadaNya.
          Dalam sejarah perjalanan Islam, tawassul selalu dilakukan oleh para Ulama, bahkan oleh Nabi dan sahabat beliau.

1.    Rasulullah pernah tawassul dengan hak Sa iliin (pemohon kepada Allah) dan hak perjalanan beliau sendiri. Yaitu beliau berdoa :

اَلّلهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِحَقِّ السَّا ئِلِيْنَ لَكَ أَسْأَلُكَ بِحَقِّ مَمْشَايَ هَذَا إِلَيْكَ
(رواه أحمد وغيره)  
“ Ya Allah kami memohon kepadaMu dengan tawassul pada hak para pemohon kepadaMu dan hak perjalanan kami ini…..”. (HR. Ahmad, Baihaqi, Thabrani ).

Beliau mendoakan pada jenazah Ummu Fathimah dan tawassul dengan para Nabi sebelum beliau, yaitu sebagai berikut :

إِغْفِرْ ِلأُمَّ فَاِطمَةِ بِنْتِ أَسَدٍ وَوَسِّعْ عَلَيْهَا مَدْخَلَهَا بِحَقِّ نَبِيِّكَ وَاْلأِ نْبِيَاءِ اّلَذِيْنَ مِنْ قَبْلِي
(رواه الطبراني وصححه إبن حبّان)  
 “ Ampunilah (dosa) Ummu Fathimah binti Asad dan luaskanlah tempatnya, dengan tawassul pada Nabi-Mu dan para Nabi sebelum aku “. ( Riwayat Ath-Thabrani, dan dinyatakan Shahih oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim, dari Anas bin Malik )

2.    Sahabat Umar pernah tawassul dengan Sayidina Abbas. Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari :
إِنَّ عُمَرَاْبنَ الْخَطَّاب كَانَ إِذَا قحَطْوَا إِسْتَسْقَى بِاْلعَبَّاسِ بن عبدِ المُطَّلِب، فَقَالَ :
 اَلّلهُمَّ كُناَّ نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا وإنَا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِعَمِّ بِنَبِيِّنَا فَاسْقِنَا – فَيَسْقَوْنَ
(رواه البخاري)
“ Sesungguhnya Umar bin Khathab bila terjadi kemarau panjang memohon hujan dengan tawassul pada Saidina Abbas bin Abdul Mutholib dan doanya : Ya Allah, kami memohon kepadaMu dengan tawassul pada Nabi kami maka turunkanlah hujan dan tawassul dengan paman Nabi kami maka, turunkanlah hujan. Maka hujanpun turun dengan deras “. (HR. Bukhari ).

3.    Imam Syafi’i sukan berziarah ke makam Imam Hanafi dan tawassul dengannya.
4.    Imam Hambali berziarah ke makam Imam Syafi’i  dan tawassul dengannya.
5.    Imam Abu Hasan Asy-Syazili menganjurkan agar tawassul dengan Imam Al-Ghozali bila orang mempunyai hajat.
6.    Syaikh Al-Bakri bin Muhammad Syatha’ –penyusun kitab ‘I’anatuth thalibin tawassul dengan Rasulullah.
7.    Imam Abdul Rauf Al-Manawi pengarang Faidhul Qadir kitab syarah hadts Al-Jamiush Shaghir bertawassul dengan Rasulullah.
8.    Syaikh Tharabulusi pengarang kitab Tauhid Al-Husunul Hamidiyah bertawassul dengan Zat Allah, sifat, dan Asma Allah serta Ruhaniyyah Rasulullah.
9.    Para Ulama dan Kyai di Indonesia semuanya hampir ahli ziarah kubur dan bertawassul dengan Rasulullah, waliyullah, dan para Ulama yang telah meninggal dunia.
10. Shalawat Badar yang biasa di baca oleh kaum Muslimin Indonesia adalah merupakan tawassul dengan para Syuhada Badar (Bi Ahlil Badri Ya Allah).
          Melihat data tersebut, maka jika benar tawassul itu hukumnya musyrik sebagaimana didakwahkan oleh sekelompok orang, berarti Rasulullah, para sahabat, dan para Ulama tersebut masuk neraka. Sebab musyrik itu merupakan dosa besar yang tidak bias diampuni. Lalu, siapa gerangan yang akan masuk sorga. Adakah surga yang seluas langit dan bumi itu hanya disediakan untuk beberapa gelintir manusia yang memusyrikkan tawassul ?



Tawassul Dengan Orang Mati

          Melihat uraian di atas, maka deketahui bahwa tawassul dapat dengan orang-orang yang dekat pada Allah, baik masih hidup maupun sudah meninggal dunia.

Apabila wasilah itu Rasulullah, maka ada sebuah Hadits yang menyatakan bahwa para Nabi itu masih tetap hidup setelah di kubur, bahkan melakukan shalat. Bunyi Haditsnya :

َاْلأَ نْبِيَاءُ أَحْيَاءٌ فِى قُبُوْرِهِمْ يُصَلُّوْنَ (رواه البيهقى)
“ Para Nabi adalah masih tetap hidup di kubur mereka dan melakukan shalat “.
(Riwayat Al-Baihaqi)

          Apabila wasilah itu para Ulama dan Shalihin, maka dinyatakan suatu ayat bahwa mereka tetap hidup setelah mati dan mendapat kenikmatan dari Allah :


“ Dan janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang mati di jalan Allah itu mati, melainkan mereka hidup di sisi Tuhannya dengan memperoleh rezeki “.
(QS. Ali Imran : 169 )

Ayat ini menyatakan bahwa sesungguhnya orang mati di jalan Allah, atau orang mati dalam keadaan Shalih pada hakekatnya tetap hidup. Sudah barang tentu hidupnya bukan di alam dunia lagi tetapi di alam Barzah. Mereka mendapat kenikmatan dan keutamaan di sana termasuk keutamaan mereka adalah mampu digunakan sebagai wasilah

          Disamping itu, Mazhab empat telah sepakat memperbolehkan tawassul dengan orang-orang Sholih, baik masih hidup maupun sudah meninggal dunia. Bahkan menganjurkan untuk melakukannya. Ulama Salaf dan Khalaf dari Ahlil Madzahibil Arba’ah mensunnahkan bagi penziarah ke makam Nabi agar memohon syafa’at dan tawassul dengan Nabi. Yaitu sebagai berikut :

يَارَسُوْلَ اللهِ إِنِّي قَدْ جِئْتَكَ مُسْتَغْفِرًامِنْ ذَنْبِى مُتَشَفِّعًا بِكَ إِلَى رَبِّى

“ Ya Rasulullah sesungguhnya aku datng menghadap engkau seraya memohon syafa’atmu guna memohon ampun kepada Tuhanku dari dosaku”.

Gus Mus (KH A Mustofa Bisri Rembang):“Jika tiap bibir kita sedang menganggur komat-kamit/mengucapkan “sollallooh ‘ngalaa Muhammad",terus-menerus sedikitnya setahun, kok tidak sukses-bahagia-tentram-sentosa, datangi aku,ludahi mukaku dan caci-makilah diriku!”


 
Gus Mus (KH A Mustofa Bisri Rembang) berkali-kali mengatakan: “Jika tiap bibir kita sedang menganggur komat-kamit/mengucapkan “sollallooh ‘ngalaa Muhammad (Ya Allah, limpahkan solawat untuk Nabi Muhammad SAW,–huruf hidup dobel dibaca panjang) terus-menerus sedikitnya setahun, kok tidak sukses-bahagia-tentram-sentosa, datangi aku,ludahi mukaku dan caci-makilah diriku!”

Sholawat Fatih

 
Sholawat Fatih :

ﺍﻠﻠﻬﻢ ﺼﻞ ﻮﺴﻠﻢ ﻮﺒﺎﺮﻚ ﻋﻠﻰ ﺴﻴﺪ ﻥ ﻤﺤﻤﺪ ﻥ ﺍﻠﻔﺎ ﺘﺢ ﻠﻤﺎ ﺃﻏﻠﻕ٬ ﻮﺍﻠﺨﺎﺘﻢ ﻠﻤﺎ ﺴﺑﻕ٬ ﻨﺎﺻﺮﺍﻠﺤﻕ ﺒﺎﺍﻠﺤﻕ٬ ﻮﺍﻠﻬﺎﺪﻱ ﺍﻠﻰ ﺼﺮﺍﻄﻚ ﺍﻠﻤﺴﺘﻘﻴﻢ٬ ﻮﻋﻠﻰﺍﻠﻪ ﻮﺍﺻﺤﺎﺒﻪ ﺤﻖ ﻘﺪ ﺮﻩ ﻮﻤﻘﺪﺍﺮﻩ ﺍﻠﻌﻅﻴﻡ

“Ya Allaah limpahkanlah shalawat, kesejahteraan, keberkahan kepada penghulu kami (Nabi) Muhammad; pembuka hal-hal yang terkunci; penutup perkara-perkara yang terdahulu; sang penolong kebenaran dengan kebenaran; dan penunjuk jalan kepada jalan-Mu yang lurus; dan (limpahkan pula) kepada keluarganya, para sahabatnya dengan sebenar-benar kedudukan dan tingkatannya yang agung.”

Sholawat Munjiyat

 
Sholawat Munjiyat :

ﺍﻠﻠﻬﻡ ﺼﻞﻋﻟﻰ ﺴﻴﺪ ﻧﺎﻣﺤﻣﺪ٬ ﺼﻼﺓ ﺘﻨﺠﻴﻧﺎ ﺒﻬﺎ ﻤﻥ ﺠﻤﻴﻊ ﺍﻷﻫﻮﺍﻞ ﻮﺍﻻﻓﺎﺖ٬ ﻮﺘﻘﻀﻰ ﻠﻨﺎ ﺒﻬﺎ ﻤﻥ ﺠﻤﻴﻊﺍﻠﺤﺎﺠﺎﺖ٬ ﻮﺘﻄﻬﺭﻨﺎﺒﻬﺎ ﻤﻥ ﺠﻤﻴﻊ ﺍﻠﺴﻴﺌﺎﺖ٬ ﻮﺘﺭﻔﻌﻧﺎ ﺒﻬﺎﻋﻧﺪ ﻚﺍﻋﻠﻰﺍﻠﺪ ﺮﺟﺎﺖ٬ ﻮﺘﺒﻠﻐﻧﺎ ﺒﻬﺎ ﺍﻘﺼﻰ ﺍﻠﻐﺎﻴﺎﺕ٬ ﻤﻥ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻠﺨﻴﺮﺍﺕ ﻔﻰﺍﻠﺤﻴﺎﺓ ﻮﺒﻌﺪ ﺍﻠﻤﻤﺎ ﺕ

“Ya Allaah limpahkanlah shalawat kepada penghulu kami (Nabi) Muhammad, suatu shalawat yang (barakah-nya) menyebabkan kami selamat dari semua ketakutan dan malapetaka, menunaikan semua hajat kami, menyucikan kami dari semua kejahatan, mengangkat kami ke derajat yang tinggi, dan menyampaikan semua cita-cita kami, berupa kebaikan dunia dan akhirat.”

Selasa, 29 Maret 2011

Pendapat Habib Mundzir al-Musawa tentang berdirinya saat mahallul qiyam> Yg pertama kali berbuat mahallul qiyam disaat shalawat:Imam Tajussubki




 
Yg pertama kali berbuat mahallul qiyam disaat shalawat:Imam Tajussubki.Beliau:muhaddits&Hujjatul Islam yg sederajat dg Imam Nawawi RA

Pendapat Habib Munzir tentang berdirinya saat mahallul qiyam

Dari para Imatunal Akramin berikhtilaf tentang bolehnya berdiri, tetapi Hujjatul Islam Al Imam Nawawi mengatakan bahwa pendapat yang paling shahih dan paling tsigah adalah layaknya berdiri untuk menghormati ulama atau orang yang dicintai. Tapi ulama mengatakan makruh, sebagian mengatakan haram berdiri untuk penguasa yang jahat. Penguasa yang dhalim, jangan berdiri menghormatinya, itu kata Al Imam Nawawi.

Sebagian mengatakan makruh, sebagian mengatakan haram. Tapi berdiri untuk para ulama adalah amrun mustahab (hal yang baik/disukai), berdiri untuk tamu adalah amrun mustahab (hal yang baik/disukai). Menghargai tamu, Rasulullah juga berdiri menghargai tamu. Keluar dari semua ikhtilaf ini, kita berdiri bukan untuk apa – apa, tapi saat mahallul qiyam karena gembira menyambut kelahiran Nabi Muhammad saw, tidak terikat Rasulullahnya ada atau tidak ada.

Yang mengawalinya siapa? Imam Taajusubkiy alaihi rahmatullah, seorang muhaddits dan seorang Hujjatul Islam. Hujjatul Islam itu adalah orang hafal lebih dari 300.000 hadits. Murid – muridnya adalah para huffadh dan beliau seorang muhaddits besar, dan dikenal di banyak wilayah. Satu – waktu beliau mengumpulkan murid – muridnya, para Al Hafidz. Murid – muridnya hafal lebih dari 100.000 hadits, murid – muridnya kumpul. Para ulama lain yang sejajar dengan beliau juga hadir. Satu orang baca qasidah (pujian kepada Rasul saw), tiba – tiba Imam Tajusubkiy memegang tongkatnya dan berdiri. Beliau berdiri, berdiri seluruh hadirin, maka mereka merasakan 1 sakinah, 1 ketenangan dan 1 kekhusyu’an yang sangat dahsyat. Airmata mereka mengalir merindukan Nabi Muhammad Saw.

Jadi saat sedang baca qasidah, tiba – tiba Imam Tajusuki memegang tongkatnya dan berdiri tanpa sebab, yang lain ikut berdiri, maka disaat itu mereka merasakan 1 keanehan dan 1 ketenangan dan 1 rindu yang sangat dahsyat kepada Nabi Muhammad Saw. Jadi yang pertama kali berbuat mahallul qiyam disaat shalawat adalah Imam Tajusubki. Yang mana beliau itu diakui sebagai muhaddits dan sebagai Hujjatul Islam yang sederajat dengan Imam Nawawi, Imam Ibn Hajar dan Imam – Imam lainnya.

Sumber Habib Munzir Al Musawwa Majelis Rasulullah

Kisah Keajaiban Sholawat: "Hentikan sikaan thdp mereka sbb berkahnya shalawat dari org laki2 ini atas Nabi SAW"

 
Kisah Keajaiban Sholawat: "Hentikan sikaan thdp mereka sbb berkahnya shalawat dari org laki2 ini atas Nabi SAW", sebagaimana berikut :

Ada seorang wanita datang kepada Hasan Basri, seraya berkata, “Wahai ustadz, aku mempunyai anak perempuan yang sudah meninggal dunia. Aku ingin melihatnya. Karena itulah, perkenankanlah aku meminta suatu amalan khusus agar aku bisa melihatnya”
Oleh Hasan Al-Basri ia diajari membaca shalawat, sehingga ia dapat bermimpi melihat anaknya yang sudah meninggal. Ia berada di neraka, ia memakai baju dari cairan besi, sedangkan kakinya diikat tali dari api.
Selang beberapa hari kemudian, Hasan Al-Basri melihat anak itu sudah berada dalam surga. Duduk diatas sebuah singgasana dan bertahta mahkota.
“Wahai Ustadz, apakah tuan mengenal diriku?” tanya perempuan itu. Hasan Al-Basri menjawab, “Tidak, aku tidak mengenalmu”.
Anak wanita itu memperkenalkan diri, “Aku adalah anak perempuan yang tuan ajari shalawat”.
Hasan Al-Basri bertanya, “Dengan sebab apa engkau peroleh kedudukan setinggi ini?”
Anak itu menjawab, “Wahai Syeikh, ada seorang laki-laki melewati kuburan kami, kemudian ia membaca shalawat yang ia hadiahkan kepada kami. Maka terdengarlah suara, “Hentikan sikaan terhadap mereka sebab berkahnya shalawat dari orang laki-laki ini atas Nabi SAW”.

SHOLAWAT KUBRONYA AL-SYEIKH ABDUL QODIR AL-JILANY RA/ الصلاة الكبرىلسيدنا ومولانا الشيخ عبد القادر الجيلاني رضي الله عنه

 
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عِنْتُمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَحِيمٌ " أَعْبُدُ الله رَبِّي وَلاَ أَشْرِكُ بِهِ شَيْئاً .. اللَّهُمَّ إِنِّي أَدْعُوكَ بِأَسْمَائِكَ الْحُسْنَى كُلِّهَا لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ .. أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ . اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ وَعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيماً . وَصَلَّى الله عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ صَلاَةً هُوَ أَهْلُهَا. اللَّهُمَّ يَا رَبَّ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَاجْزِ مُحَمَّداً مَا هُوَ أَهْلُهُ . اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ وَالزَّبُورِ والْفُرْقَانِ الْعَظِيمِ .. اللَّهُمَّ أَنْتَ الأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ ، وَأَنْتَ الآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ .. فَلَكَ الْحَمْدُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الْظَّالِمِينَ .. مَا شَاءَ الله كَانَ وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بالله .. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُولِكَ صَلاَةً مُبَارَكَةً طَيِّبَةً كَمَا أَمْرْتَ أَنْ نُصَلِّيَ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيماً. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ حَتَّى لاَ يَبْقَى مِنْ صَلاَتِكَ شَيْءٌ ، وَارْحَمْ مُحَمَّداً حَتَّى لاَ يَبْقَى مِنْ رَحْمَتِكَ شَيْءٌ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ حَتَّى لاَ يَبْقَى مِنْ بَرَكَاتِكَ شَيْء .ٌ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَأَفْلِحْ وَأَنْجِحْ وَأَتِمَّ وَأَصْلِحْ وَزَكّ وَأَرْبِحْ وَأَوْفِ وَأَرْجِحْ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ وَأَجْزَلَ الْمِنَنِ وَالْتَّحِيَّاتِ عَلَى عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُولِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِي هُوَ فَلَقُ صُبْحِ أَنْوَارِ الْوَحْدَانِيَّةِ ، وَطَلْعَةُ شَمْسِ الأَسْرَارِ الرَّبَّانِيَّةِ ، وَبهْجَةُ قَمَرِ الْحَقَائِقِ الصَّمَدَانِيَّةِ ، وَحَضْرَةُ عَرْشِ الْحَضَرَاتِ الرَّحْمَانِيَّةِ .. نُورُ كُلِّ رَسُولٍ وَسَنَاهُ .. " يس . وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ . إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ . عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ " .. سِرد كُلِّ نَبِيٍّ وَهُدَاهُ " ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ " ، وَجَوْهَرُ كُلِّ وَلِيٍّ وَضِيَاهُ " سَلاَمٌ قَوْلاً مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ " .. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ الْعَرَبِيِّ الْقُرَشِيِّ الْهَاشِمِيِّ الأَبْطَحِيِّ التِّهَامِيِّ الْمَكِّيِّ صَاحِبِ التَّاجِ وَالْكَرَامَةِ صَاحِبِ الْخَيْرِ وَالْمَيْرِ ، صَاحِبِ السَّرَايَا وَالْعَطَايَا وَالْغَزْوِ وَالْجِهَادِ وَالْمَغْنَمِ وَالْمَقْسَمِ ، صَاحِبِ الآياتِ وَالْمُعْجِزَاتِ وَالْعَلاَمَاتِ الْبَاهِرَاتِ ، صَاحِبِ الْحَجِّ وَالْحَلْقِ وَالتَّلْبِيَةِ ، صَاحِبِ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ وَالْمَشْعَرِ الْحَرَامِ وَالْمَقَامِ وَالْقِبْلَةِ وَالْمَحْرَابِ وَالْمِنْبَرِ ، صَاحِبِ الْمَقَامِ الْمَحْمُودِ وَالْحَوْضِ الْمَوْرُودِ وَالشَّفَاعَةِ وَالسُّجُودِ لِلرَّبِّ الْمَعْبُودِ ، صَاحِبِ رَمْيِ الْجَمَرَاتِ وَالْوُقُوفِ بِعَرَفَاتٍ ، صَاحِبِ الْعَلَمِ الطَّوِيلِ وَالْكَلاَمِ الْجَلِيلِ ، صَاحِبِ كَلِمَةِ الإِخْلاَصِ وَالصِّدْقِ والتَّصْدِيق .. ِاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيَّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةٍ تُنْجِينَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ الْمِحَنِ وَالإِحَنِ وَالأَهْوَالِ وَالْبَلِيَّاتِ ، وَتُسَلِّمُنَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ الْفِتَنِ وَالأَسْقَامِ وَالآفَاتِ وَالْعَاهَاتِ ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ الْعُيُوبِ وَالسَّيِّئَاتِ وَالآفَاتِ وَالْعَاهَاتِ ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيعَ الْخَطِيئَاتِ ، وَتَقْضِي لَنَا بِهَا جَمِيعَ مَا نَطْلُبُهُ مِنَ الْحَاجَاتِ ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيعِ الْخَيْرَاتِ فِي الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ .. يَا رَبِّ يَا الله يَا مُجِيبَ الدَّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ لِي فِي مُدَّةِ حَيَاتِي وَبَعْدَ مَمَاتِي أَضْعَافَ أَضْعَافِ ذَلِكَ أَلْفَ أَلْفِ صَلاَةٍ وَسَلاَمٍ مَضْرُوبَيْنِ فِي مِثْلِ ذَلِكَ ، وَأَمْثَالَ أَمْثَالِ ذَلِكَ عَلَى عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ وَالرَّسُولِ الْعَرَبِيِّ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَوْلاَدِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ وَأَصْهَارِهِ وَأَنْصَارِهِ وَأَشْيَاعِهِ وَأَتْبْاعِهِ وَمَوَالِيهِ وَخُدَّامِهِ وَحُجَّاجِهِ .. إِلَهِي اجْعَلْ كُلَّ صَلاَةٍ مِنْ ذَلِكَ تَفُوقُ وَتَفْضُلُ صَلاَةَ الْمُصَلَّينَ عَلَيْهِ مِنْ أَهْلِ السَّمَوَاتِ وَأَهْلِ الأَرَضِينَ أَجْمَعِينَ كَفَضْلِهِ الَّذِي فَضَّلْتَهُ عَلَى كَافَّةِ خَلْقِكَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِينَ وَيَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ .. " رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ " " وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ ". اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَكَرِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَبِيَّكَ وَرَسُولِكَ النَّبِيِّ الأُمِيِّ السَّيِّدِ الْكَامِلِ الْفَاتِحِ الْخَاتِمِ حَاءِ الرَّحْمَةِ وَمِيمِ الْمُلْكِ وَدَالِ الدَّوَامِ .. بَحْرِ أَنْوَارِكَ وَمَعْدِنِ أَسْرَارِكَ ، وَلِسَانِ حُجَّتِكَ ، وَعَرُوسِ مَمْلَكَتِكَ ، وَعَيْنِ أَعْيَانِ خَلْقِكَ ، وَصَفِيِّكَ السَّابِقُ لِلْخَلْقِ نُورُهُ ، وَالرَّحْمَةُ لِلْعَالَمِينَ ظُهُورُهُ .. الْمُصْطَفَى الْمُجْتَبَى الْمُنْتَقَى الْمُرْتَضَى ..
عَيْنِ الْعِنَايَةِ ، وَزَيْنِ الْقِيَامَةِ ، وَكَنْزِ الْهِدَايَةِ ، وَإِمَامِ الْحَضْرَةِ ، وَأَمِينِ الْمَمْلَكَةِ ، وَطِرَازِ الْحُلَّةِ ، وَكَنْزِ الْحَقِيقَةِ ، وَشَمْسِ الشَّرِيعَةِ ، كَاشِفِ دَيَاجِي الظُّلْمَةِ ، وَنَاصِرِ الْمِلَّةِ ، وَنَبِيِّ الرَّحْمَةِ ، وَشَفِيعِ الأُمَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ .. يَوْمَ تَخْشَعُ الأَصْوَاتُ وَتَشْخَصُ الأَبْصَارُ .. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ النُّورِ الأَبْلَجِ وَالْبَهَاءِ الأَبْهَجِ .. نَامُوسِ تَوْرَاةِ مُوسَى .. وَقَامُوسِ إِنْجِيلِ عِيسَى .. صَلَوَاتُ الله وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلَيْهِمْ أَجْمَعِينَ .. طِلَّسْمِ الْفَلَكَ الأَطْلَسِ فِي بُطُونِ " كُنْتُ كَنْزاً مَخْفِيًّا فَأَحْبَبْتُ أَنْ أُعْرَفَ " .. طَاوُوسِ الْمَلَكِ الْمُقَدَّسِ فِي ظُهُورِ " فَخَلَقْتُ خَلْقاً فَتَعَرَّفْتُ إِلَيْهِمْ فَبِي عَرَفُونِي " قُرَّةِ عَيْنِ الْيَقِينِ .. مِرْآةِ أُولِي الْعَزْمِ مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلَى شُهُودِ الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِينِ .. نُورِ أَنْوَارِ أَبْصَارِ بَصَائِرِ الأَنْبِيَاءِ الْمُكَرَّمِينَ ، وَمَحَلِّ نَظَرِكَ وَسَعَةِ رَحْمَتِكَ مِنَ العَوَالِمِ الأَوَّلِينَ وَالآخِرِينَ .. صَلَّى الله تَعَالَى عَلَيْهِ وَعَلَى إِخْوَانِهِ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالْمُرْسَلِينَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ .. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَأَتْحِفْ وَأَنْعِمْ وَامْنَح وَأَكْرِمْ وَأَجْزِلْ وَأَعْظِمْ أَفْضَلَ صَلاَتِكَ وَأَوْفَى سَلاَمِكَ .. صَلاَةً وَسَلاَماً يَتَنَزَّلاَنِ مِنْ أُفُقِ كُنْهُ بَاطِنِ الذَّاتِ إِلَى فَلَكِ سَمَاءِ مَظَاهِرِ الأَسْمَاءِ وَالصِّفَاتِ ، وَيَرْتَقِيَانِ عِنْدَ سِدْرَةِ مُنْتَهَى الْعَارِفِينَ إِلَى مَرْكَزِ جَلاَلِ النُّورِ الْمُبِينِ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُولِكَ .. عِلْمِ يَقِينِ الْعُلَمَاءِ الرَّبَّانِيِّينَ ، وَعَيْنِ يَقِينِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ ، وَحَقِّ يَقِينِ الأَنْبِيَاءِ الْمُكَرَّمِينَ .. الَّذِي تَاهَتْ فِي أَنْوَارِ جَلاَلِهِ أُولُو العَزْمِ مِنَ الْمُرْسَلِينَ ، وَتَحَيَّرَتْ فِي دَرْكِ حَقَائِقِهِ عُظَمَاءُ الْمَلاَئِكَةِ الْمُهَيَّمِينَ .. الْمُنَزَّلِ عَلَيْهِ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ " لَقَدْ مَنَّ الله عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلاَلٍ مُبِينٍ " .. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ صَلاَةَ ذَاتِكَ عَلَى حَضْرَةِ صِفَاتِكَ .. الْجَامِعِ لِكُلِّ الْكَمَالِ ، الْمُتَّصِفِ بِصِفَاتِ الْجَلاَلِ وَالْجَمَالِ ، مَنْ تَنَزَّهَ عَنِ الْمَخْلُوقِينَ فِي الْمِثَالِ .. يَنْبُوعِ الْمَعَارِفِ الرَّبَّانِيَّةِ وَحِيطَةِ الأَسْرَارِ الإِلَهِيَّةِ ..غَايَةِ مُنْتَهَى السَّائِلِينَ ، وَدلِيلِ كُلِّ حَائِرٍ مِنَ السَّالِكِينَ مُحَمَّدٍ الْمَحْمُودِ بِالأَوْصَافِ وَالذَّاتِ ، وَأَحْمَدِ مَنْ مَضَى وَمَنْ هُوَ آتٍ ، وَسَلِّمْ تَسْلِيماً بِدَايَةَ الأَزَلِ وَغَايَةَ الأَبَدِ حَتَّى لاَ يَحْصُرُهُ عَدَدٌ وَلاَ يُنْهِيهِ أَمَدٌ ، وَارْضَ عَنْ تَوَابِعِهِ فِي الشَّرِيعَةِ وَالطَّرِيقَةِ وَالْحَقِيقَةِ مِنَ الأَصْحَابِ وَالْعُلَمَاءِ وَأَهْلِ الطَّرِيقَةِ ، وَاجْعَلْنَا يَا مَوْلاَنَا مِنْهُمْ حَقِيقَةً .. آمِينْ
 
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فَتْحِ أَبْوَابِ حَضْرَتِكَ ، وَعَيْنِ عِنَايَتِكَ بِخَلْقِكَ ، وَرَسُولِكَ إِلَى جِنِّكَ وَإِنْسِكَ .. وَحْدَانِيِّ الذَّاتِ الْمُنَزَّلِ عَلَيْهِ الآيَاتُ الْوَاضِحَاتُ .. مُقِيلِ الْعَثَرَاتِ ، وَسَيِّدِ السَّادَاتِ مَاحِي الشِّرْكِ وَالضَّلاَلاَتِ بِالسُّيُوفِ الصَّارِمَاتِ الآمِرِ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهِي عَنِ الْمُنْكَرَاتِ .. الثَّمِلِ مِنْ شَرَابِ الْمُشَاهَدَاتِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْبَرِيَّاتِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مَنْ لَهُ الأَخْلاَقُ الرَّضِيَّةُ وَالأَوْصَافُ الْمَرْضِيَّةُ وَالأَقْوَالُ الشَّرْعِيَّةُ وَالأَحْوَالُ الْحَقِيقِيَّةُ وَالْعِنَايَاتُ الأَزَلِيَّةُ وَالسَّعَادَاتُ الأَبَدِيَّةُ وَالْفُتُوحَاتُ الْمَكِيَّةُ وَالظُّهُورَاتُ الْمَدَنِيَّةُ وَالْكَمَالاَتُ الإِلَهِيَّةُ وَالْمَعَالِمُ الرَّبَّانِيَّةُ وَسِرُّ الْبَرِيَّةِ وَشَفِيعُنَا يَوْمَ بَعْثِنَا .. الْمُسْتَغْفِرُ لَنَا عِنْدَ رَبِّنَا الدَّاعِي إِلَيْكَ وَالْمُقْتَدَى بِهِ لِمَنْ أَرَادَ الْوُصُولَ إِلَيْكَ .. الأَنِيس بِكَ وَالْمُسْتَوْحِشُ مِنْ غَيْرِكَ حَتَّى تَمَتَّعَ مِنْ نُورِ ذَاتِكَ ، وَرَجَعَ بِكَ لاَ بِغَيْرِكَ ، وَشَهِدَ وَحْدَتَكَ فِي كَثْرَتِكَ ،وَقُلْتَ لَهُ بِلِسَانِ حَالِكَ وَقَوَّيْتَهُ بِكَمَالِكَ " فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ " الذَّاكِرُ لَكَ فِي لَيْلِكَ وَالصَّائِمُ لَكَ فِي نَهَارِكَ .. الْمَعْرُوفُ عِنْدَ مَلاَئِكَتِكَ أَنَّهُ خَيْرُ خَلْقِكَ .. اللَّهُمَّ إِنَّا نَتَوَسَّلَ إِلَيْكَ بِالْحَرْفِ الْجَامِعِ لِمَعَانِي كَمَالِكَ .. نَسْأَلُكَ إِيَّاكَ بِكَ أَنْ تُرِيَنَا وَجْهَ نَبِيِّنَا صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَأَنْ تَمْحُوَ عَنَّا وُجُودَ ذُنُوبِنَا بِمُشَاهَدَةِ جَمَالِكَ وَتُغَيِّبَنَا عَنَّا فِي بِحَارِ أَنْوَارِكَ .. مَعْصُومِينَ مِنَ الْشَّوَاغِلِ الدُّنْيَوِيَّةِ رَاغِبِينَ إِلَيْكَ غَائِبِينَ بِكَ .. يَا هُوَ يَا الله يَا هُوَ يَا الله يَا هُوَ يَا الله لاَ إِلَهَ غَيْرُكَ .. اسْقِنَا مِنْ شَرَابِ مَحَبَّتِكَ وَاغْمِسْنَا فِي بِحَارِ أَحَدِيَّتِكَ حَتَّى نَرْتَعَ فِي بُحْبُوحَةِ حَضْرَتِكَ ، وَتَقطَعَ عَنَّا أَوْهَامَ خَلِيقَتِكَ بِفَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ ، وَنَوِّرْنَا بِنُورِ طَاعَتِكَ وَاهْدِنَا وَلاَ تُضِلَّنَا وَبَصِّرْنَا بِعُيُوبِنَا عَنْ عُيُوبِ غَيْرِنَا .. بِحُرْمَةِ نَبِيِّنَا وَسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ مَصَابِيحِ الْوُجُودِ وَأَهْلِ الشُّهُودِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ .. نَسْأَلُكَ أَنْ تُلْحِقَنَا بِهِمْ وَتَمْنَحَنَا حُبَّهُمْ يَا الله يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ " رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ " " وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ " وَهَبْ لَنَا مَعْرِفَةً نَافِعَةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ .. يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيمُ نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنَا رُؤْيَةَ وَجْهِ نَبِيِّنَا فِي مَنَامِنَا وَيَقْظَتِنَا وَأَنْ تُصَلِّيَ وَتُسَلِّمَ عَلَيْهِ صَلاَةً دَائِمَةً إِلَى يَوْمِ الدِّينِ وَأَنْ تُصَلِّيَ عَلَى خَيْرِنَا وَكُنْ لَنَا ..
اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَفْضَلَ صَلَوَاتِكَ أَبَداً وَأَنْمَى بَرَكَاتِكَ سَرْمَداً ، وَأَزْكَى تَحِيَّاتِكَ فَضْلاً وَعَدَداً .. عَلَى أَشْرَفِ الْحَقَائِقِ الإِنْسَانِيَّةِ وَالْجَانِّيَّةِ ، وَمَجْمَعِ الرَّقَائِقِ الإِيمَانِيَّةِ ، وَطُورِ التَّجَلِّيَاتِ الإِحْسَانِيَّةِ وَمَهْبَطِ الإِسْرَارِ الرَّحْمَانِيَّةِ ، وَاسِطَةِ عِقْدِ النَّبِيِّينِ ، وَمُقَدِّمَةِ جَيْشِ الْمُرْسَلِينَ ، وَقَائِدِ رَكْبِ الأَوْلِيَاءِ وَالصِّدِّيقِينَ وَأَفْضَلِ الْخَلْقِ أَجْمَعِينَ ، حَامِلِ لِوَاءِ الْعِزِّ الأَعْلَى ، وَمَالِكِ أَزِمَّةِ الْمَجْدِ الأَسْنَى .. شَاهِدِ أَسْرَارِ الأَزَلِ وَمُشَاهِدِ أَنْوَارِ السَّوَابِقِ الأُوَلِ ، وَتَرْجُمَانِ لِسَانِ الْقِدَمِ وَمَنْبَعِ الْعِلْمِ وَالْحِكْمِ وَالْحِكَمِ .. مَظْهَرِ سِرِّ الْجُود الْجزئيِّ وَالْكُلِّيِّ ، وَإِنْسَانِ عَيْنِ الْوُجُودِ الْعُلْوِيِّ وَالسُّفْلِيِّ .. رُوحِ جَسَدِ الْكَوْنَيْنِ وَعَيْنِِ حَيَاةِ الدَّارَيْنِ .. الْمُتَحَقِّقِ بِأَعْلَى رُتَبِ الْعُبُودِيَّةِ ، وَالْمُتَخَلِّقِ بِأَخْلاَقِ الْمَقَامَاتِ الإِصْطِفَائِيَّةِ .. الْخَلِيلِ الأَعْظَمِ وَالْحَبِيبِ الأَكْرَمِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا وَحَبِيبِنَا محَمَّدٍ بْنِ عَبْدِ الله بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِه .. عَدَدَ مَعْلُومَاتِكَ وَمِدَادِ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ وَذَكَرَهُ الذَّاكِرُونَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ وَذِكْرِهِ الْغَافِلُونَ ، وَسَلِّمْ تَسْلِيماً كَثِيراً دَائِماً .. اللَّهُمَّ إِنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِنُورِهِ السَّارِي فِي الْوُجُودِ .. أَنْ تُحْيِيَ قُلُوبَنَا بِنُورِ حَيَاةِ قَلْبِهِ الْوَاسِعِ لِ" كلِّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْماً" "وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ " .. وَأَنْ تَشْرَحَ صُدُورَنَا بِنُورِ صَدْرِهِ الْجَامِعِ " مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ " " وَضِيَاءً وَذِكْرَى لِلْمُتَّقِينَ " .. وَتُطَهِّرَ نُفُوسَنَا بِطَهَارَةِ نَفْسِهِ الزَّكِيَّةِ الْمَرْضِيَّةِ ، وَتُعَلِّمَنَا بِأَنْوَارِ عُلُومِ " وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ " وَتُسْرِيَ سَرَائِرَهُ فِينَا بِلَوَامِعِ أَنْوَارِكَ حَتَّى تُغَيِّبَنَا عَنَّا فِي حَقِّ حَقِيقَتِهِ .. فَيَكُونَ هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ فِينَا بِقَيُّومِيَّتِكَ السَّرْمَدِيَّةِ .. فَنَعِيشَ بِرُوحِهِ عَيْشَ الْحَيَاةِ الأَبَدِيَّةِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيماً كَثِيراً ..آمِينْ.. بِفَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ علََيْنَا يَا حَنَّانُ يَا مَنَّانُ يَا رَحْمَنُ .. وَبِتجَلِّيَاتِ مُنَازَلاَتِكَ فِي مِرْآىِ شُهُودِهِ لِمُنَازَلاَتِ تَجَلِّيَاتِكَ .. فَنَكُونَ فِي الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ فِي وِلاَيَةِ الأَقْرَبِينَ .. اللَّهُمَّ صَل وَسَلمْ عَلَى سَيدِنَا وَنَبِينَا مُحَمَّدٍ جَمَالِ لُطْفِكَ ، وَحَنَانِ عَطفِكَ ، وَجَلاَلِ مُلْكِكَ ، وَكَمَالِ قُدْسِكَ .. النُّورِ الْمُطْلَقِ بِسِرِّ الْمَعِيَّةِ الَّتِي لاَ تَتَقَيَّدُ .. الْبَاطِنِ مَعْنًى فِي غَيْبِكَ الظَّاهِرِ حَقًّا فِي شَهَادَتِكَ .. شَمْسِ الأَسْرَارِ الرَّبَّانِيَّةِ ، وَمَجْلَى حَضْرَةِ الْحَضَرَاتِ الرَّحْمَانِيَّةِ ..مَنَازلِ الْكُتُبِ الْقَيِّمَةِ وَنُورِ الآيَاتِ الْبَيِّنَةِ .. الّذي خَلَقْتَهُ منْ نُورِ ذَاتكَ وَحَقَّقْتَهُ بأَسْمَائكَ وَصِفَاتِكَ ، وَخَلَقْتَ مِنْ نُورِهِ الأَنْبِيَاءَ وَالْمُرْسَلِينَ ، وَتَعَرَّفْتَ إِلَيْهِمْ بِأَخْذِ الْمِيثَاقِ عَلَيْهِمْ
بِقَوْلِكَ الْحَقِّ الْمُبِينِ " وَإِذْ أَخَذَ الله مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا آتَيْتُكُمْ مِنْ كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمً جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنْصُرُنَّهُ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذّتُمْ عَلَى ذَلِكُمْ إِصْرِي
قَالُوا أَقْرَرْنَا قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ " .
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلمْ عَلَى بَهْجَةِ الْكَمَالِ وَتَاجِ الْجَلاَلِ وَبَهَاءِ الْجَمَالِ وَشَمْسِ الْوِصَالِ وَعَبَقِ الْوُجُودِ وَحَيَاةِ كُلِّ مَوْجُودٍ .. عِزِّ جَلاَلِ سَلْطَنَتِكَ ، وَجَلالِ عِزِّ مَمْلَكَتِكَ ، وَمَلِيكِ صُنْعِ قُدْرَتِكَ ، وَطِرَازِ صَفْوَةِ الصَّفْوَةِ مِنْ أَهْلِ صَفْوَتِكَ ، وَخُلاَصَةِ الْخَاصَّةِ مِنْ أَهْلِ قُرْبِكَ .. سِر الله الأَعْظَمِ وَحَبِيبِ الله الأَكْرَمِ وَخَلِيلِ
الله الْمُكَرَّمِ سَيدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .. اللَّهُمَّ إِنَّا نَتَوَسَّلُ بِهِ إِلَيْكَ وَنَتَشَفَّعُ
بِهِ لَدَيْكَ صَاحِبِ الشَّفَاعَةِ الْكُبْرَى وَالْوَسِيلَةِ الْعُظْمَى وَالشَّرِيعَةِ الْغَرَّا وَالْمَكَانَةِ الْعُلْيَا وَالْمَنْزِلَةِ الزُّلْفَى ، وَقَابِ قَوْسَيْن ِأَوْ أَدْنَى .. أَنْ تُحَقِّقَنَا بِهِ ذَاتاً وَصِفَاتٍ وَأَسْمَاءً وَأَفْعَالاً وَآثَاراً .. حَتَّى
لاَ نَرَى وَلاَ نَسْمَعَ وَلاَ نُحِسَّ وَلاَ نَجِدَ إِلاَّ إِيَّاكَ .. إِلَهِي وَسَيِّدِي بِفَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ أَسْأَلُكَ
أَنْ تَجْعَلَ هُوِيَّتَنَا عَيْنَ هُوِيَّتِهِ فِي أَوَائِلِهِ وَنِهَايَتِهِ .. وَبِوُدِّ خُلَّتِهِ وَصَفَاءِ مَحَبَّتِهِ وَفَوَاتِحِ أَنْوَارِ بَصِيرَتِهِ وَجَوَامِعِ أَسْرَارِ سَرِيرَتِهِ وَرَحِيمِ رَحْمَائِهِ وَنَعِيمِ نَعْمَائِهِ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِجَاهِ نَبِيِّكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَغْفِرَةَ وَالْرِّضَى وَالْقَبُولَ قَبُولاً تَامًّا .. لاَ تَكِلْنَا فِيهِ إِلَى أَنْفُسِنَا طَرْفَةَ
عَيْنٍ يَا نِعْمَ الْمُجِيبُ فَقَدْ دَخَلَ الدَّخِيلُ يَا مَوْلاَيَ بِجَاهِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله تَعَالَى عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ .. فَإِنَّ غُفْرَانَ ذُنُوبِ الْخَلْقِ بِأَجْمَعِهِمْ أَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ بَرهِمْ وَفَاجِرِهِمْ كَقَطْرَةٍ فِي
بَحْرِ جُودِكَ الْوَاسِعِ الَّذِي لاَ سَاحِلَ لَهُ فَقَدْ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ الْمُبِينُ " وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ
رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ " صَلَّى الله عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ .. " رَب إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأَْسُ شَيْباً وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَب شَقِيًّا "" رَبِّ إِنَّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ ""رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ" يَا عَوْنَ الْضُّعَفَاءِ يَا عَظِيمَ الرَّجَاءِ يَا مُوقِظَ الْغَرْقىَ يَا مُنْجِيَ الْهَلْكَى يَا نِعْمَ الْمَوْلَى يَا أَمَانَ الْخَائِفِينَ .. لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله الْعَظِيمُ الْرحَِيمُ ..
لاَ إِلَهَ إِلاً الله رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمُ .. لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله رَبُّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِِ ..
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلمْ عَلَى الْجَامِعِ الأَكْمَلِ ، وَالْقُطْبِ الرَّبَّانِيِّ الأَفْضَلِ .. طِرَازِ حُلَّةِ الإِيمَانِ ،
وَمَعْدِنِ الْجُودِ وَالإِحْسَانِ .. صَاحِبِ الْهِمَمِ السَّمَاوِيَّةِ وَالْعُلُومِ اللَّدُنِيَّةِ .. اللَّهُمَّ صَل وَسَلمْ
عَلَى مَنْ خَلَقْتَ الْوُجُودَ لأِجْلِهِ ، وَرَخَّصْتَ الأَشْيَاءَ بِسَبَبِهِ .. مُحَمَّدٍ الْمَحْمُودِ صَاحِبِ الْمَكَارِمِ وَالْجُودِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الأَقْطَابِ السَّابِقِينَ إِلَى جَنَابِ ذَلِكَ الْجَنَابِ .. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيدِنَا مُحَمَّدٍ النُّورِ الإِلَهِيِّ وَالْبَيَانِ الْجَلِيِّ وَاللسَانِ الْعَرَبِيِّ وَالدِّينِ الْحَنِيفِيِّ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ .. الْمُؤَيَّدِ بِالرُّوحِ الأَمِينِ وَبِالْكِتَابِ الْمُبِينِ ، وَخَاتِمِ النَّبِيِّينَ وَرَحْمَةِ الله لِلْعَالَمِينَ وَالْخَلاَئِقِ أَجْمَعِينَ .. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلمْ عَلَى مَنْ خَلَقْتَهُ مِنْ نُورِكَ ، وَجَعَلْتَ كَلاَمَهُ مِنْ كَلاَمِكَ ، وَفَضَّلْتَهُ عَلَى أَنْبِيَائِكَ وَأَوْلِيَائِكَ ، وَجَعَلْتَ السعَايَةَ مِنْكَ إِلَيْهِ وَمِنْهُ إِلَيْهِمْ .. كَمَالِ كُل وَلِيٍّ لَكَ ، وَهَادِي كُل مُضِلٍّ عَنْكَ .. هَادِي الْخَلْقِ إِلَى الْحَق .. تَارِكِ الأَشْيَاءِ لأَجْلِكَ وَمَعْدِنِ الْخَيْرَاتِ بِفَضْلِكَ وَخَاطَبْتَهُ عَلَى بِسَاطِ قُرْبِكَ " وَكَانَ فَضْلُ الله عَلَيْكَ عَظِيماً " الْقَائِمِ لَكَ فِي لَيْلِكَ وَالصَّائِمِ لَكَ فِي نَهَارِكَ وَالْهَائِمِ بِكَ فِي جَلاَلِكَ .. اللَّهُمَّ صَل وَسَلمْ عَلَى نَبِيِّكَ الْخَلِيفَةِ فِي خَلْقِكَ .. الْمُشْتَغِلِ بِذِكْرِكَ .. الْمُتَفَكَّرِ فِي خَلْقِكَ .. وَالأَمِينِ لِسِركَ ، وَالْبُرْهَانِ لِرُسُلِكَ .. الْحَاضِرِ
فِي سَرَائِرِ قُدْسِكَ ، وَالْمُشَاهِدِ لِجمَالِ جَلاَلِكَ .. سَيدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ الْمُفَسرِ لآيَاتِكَ ، وَالظَّاهِرِ فِي مُلْكِكَ ، وَالْغَائِبِ فِي مَلَكُوتِكَ ، وَالْمُتَخَلِّقِ بِصِفَاتِكَ ، وَالدَّاعِي إِلَى جَبَرُوتِكَ .. الْحَضْرَةِ الرَّحْمَانِيَّةِ ، وَالْبُرْدَةِ الْجَلاَلِيَّةِ ، وَالسَّرَابِيلِ الْجَمَالِيَّةِ ، الْعَرِيشِ السَّقِيِّ ، وَالْحَبِيبِ
النَّبَوِيِّ ، وَالنُّوِرِ الإِلَهِيِّ ، وَالدُّر النَّقِي ، وَالْمِصْبَاحِ الْقَوِيِّ .. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلمْ عَلَيْهِ عَلَى آلِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ .. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ بَحْرِ أَنْوَارِكَ وَمَعْدِنِ أَسْرَارِكَ ، وَرُوحِ أَرْوَاحِ عِبَادِكَ .. الدُّرَّةِ الْفَاخِرَةِ وَالْعَبِقَةِ النَّافِحَةِ .. بُؤْبُؤِ الْمَوْجُودَاتِ ، وَحَاءِ الرَّحَمَاتِ ، وَجِيمِ الدَّرَجَاتِ ، وَسِينِ السَّعَادَاتِ ،
وَنُونِ الْعِنَايَاتِ ، وَكَمَالِ الْكُليَّاتِ ، وَمَنْشَأِ الأَزَلِيَّاتِ ، وَخَتْمِ الأَبَدِيَّاتِ .. الْمَشْغُولِ بِكَ عَنِ الأَشْيَاءِ الدُّنْيَوِيَّاتِ .. الطَّاعِمِ مِنْ ثَمَرَاتِ الْمُشَاهَدَاتِ .. الْمَسْقِيِّ مِنْ أَسْرَارِ الْقُدْسِيَّاتِ ..
الْعَالِمِ بِالْمَاضِي وَالْمُسْتَقْبَلاَتِ سَيدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الأَخْيَارِ وَأَصْحَابِهِ الأَبْرَارِ ..
اللَّهُمَّ صَل وَسَلِّمْ عَلَى رُوحِ سَيدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الأَرْوَاحِ وَعَلَى جَسَدِهِ فِي الأجْسَادِ وَعَلَى قْبِرِهِ فِي الْقُبُورِ وَعَلَى اسْمِهِ فِي الأَسْمَاءِ وَعَلَى مَنْظَرِهِ فِي الْمَنَاظِرِ وَعَلَى سَمْعِهِ فِي الْمَسَامِعِ وَعَلَى حَرَكَتِهِ فِي الْحَرَكَاتِ وَعَلَى سُكُونِهِ فِي السَّكَنَاتِ وَعَلَى قُعُودِهِ فِي الْقُعُودَاتِ وَعَلَى قِيَامِهِ فِي الْقِيَامَاتِ وَعَلَى لِسَانِهِ الْبَشَّاشِ الأَزَلِيِّ وَالْحَتْمِ الأَبَدِيِّ صَلِّ اللَّهُمِّ وَسَلمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ مَا عَلِمْتَ وَمِلْءَ مَا عَلِمْتَ .. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ الَّذِي أَعْطَيْتَهُ وَكَرَّمْتَهُ وَفَضَّلْتَهُ وَنَصَرْتَهُ وَأَعَنْتَهُ وَقَرَّبْتَهُ وَأَدْنَيْتَهُ وَسَقَيْتَهُ وَمَكَّنْتَهُ وَمَلأْتَهُ بِعِلْمِكَ الأَنْفَسِ ، وَبَسَطْتَهُ بِحُبِّكَ الأَطْوَسِ وَزَيَّنْتَهُ بِقَوْلِكَ الأَقْبَسِ .. فَخْرِ الأَفْلاَكِ وَعَذْبِ الأَخْلاَقِ وَنُورِكَ الْمُبِينِ وَعَبْدِكَ الْقَدِيمِ وَحَبْلِكَ الْمَتِينِ وَحِصْنِكَ الْحَصِينِ وَجَلاَلِكَ الْحَكِيمِ وَجَمَالِكَ الْكَرِيمِ .. سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ مَصَابِيحِ الْهُدَى وَقَنَادِيلِ الْوُجُودِ وَكَمَالِ السُّعُودِ الْمُطَهَّرِينَ مِنَ الْعُيُوبِ .. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ صَلاَةً تَحُلُّ بِهَا الْعُقَدَ ، وَرِيحً تَفُكُّ بِهَا الْكُرَبَ ، وَتَرْحُّماً تُزِيلُ بِهِ الْعَطَبَ ، وَتَكْرِيماً تَقْضِي بِهِ الأَرَبَ .. يَا رَبِّ يَا الله يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ .. نَسْأَلُكَ ذَلِكَ مِنْ فَضَائِلِ لُطْفِكَ ، وَغَرَائِبِ فَضْلِكَ يَا كَرِيمُ يَا رَحِيمُ .. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلمْ عَلَى عَبْدِكَ وَنَبِيكَ وَرَسُولِكَ سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُميِّ وَالرَّسُولِ الْعَرَبِيِّ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ .. صَلاَةً تَكُونُ لَكَ رِضَاءً وَلِحَقِّهِ أَدَاءً وَآتِهِ الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ الرَّفِيعَةَ وَابْعَثْهُ الْمَقَامَ الْمَحْمُودَ الَّذِي وَعَدْتَهُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ .. اللَّهُمَّ إِنَّا نَتَوَسَّلُ بِكَ وَنَسْأَلُكَ ، وَنَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِكِتَابِكَ الْعَزِيزِ ، وَنَبِيِّكَ الْكَرِيمِ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ صَلَّى الله تَعَالَى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَبِشَرَفِهِ الْمَجِيدِ ، وَبِأَبَوَيْهِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ ، وَبِصَاحِبَيْهِ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَذِي النُّورَيْنِ عُثْمَانَ ، وَآلِهِ فَاطِمَةَ وَعَلِيٍّ وَوَلَدَيْهِمَا الْحَسَنَِ وَالْحُسَيْنِ ، وَعَمَّيْهِ حَمْزَةَ وَالْعَبَّاسِ وَزَوْجَتَيْهِ خَدِيجَةَ وَعَائِشَةَ .. اللَّهُمَّ صَل وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى أَبَوَيْهِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَعَلَى آلِ كُلٍّ ، وَصَحْبِ كُلٍّ .. صَلاَةً يُتَرْجِمُهَا لِسَانُ الأَزَلِ فِي رِيَاضِ الْمَلَكُوتِ ، وَعَلَيِّ الْمَقَامَاتِ وَنَيْلِ الْكَرَامَاتِ ، وَرَفْعِ الدَّرَجَاتِ .. وَيَنْعِقُ بِهَا لِسَانُ الأدَبِ فِي حَضِيضِ النَّاسُوتِ بِغُفْرَانِ الذُّنُوبِ وَكَشْفِ الْكُرُوبِ وَدَفْعِ الْمُهِمَّاتِ .. كَمَا هُوَ اللاَّئِقُ بِإِلَهِيَّتِكَ وَشَأْنِكَ الْعَظِيمِ .. وَكَمَا هُوَ اللاَّئِقُ بِأَهْلِيَّتِهِمْ وَمَنْصِبِهِمُ الْكَرِيمِ بِخُصُوصِ خَصَائِصِ " يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَنْ يَشَاءُ وَالله ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ " .. اللَّهُمَّ حَقِّقْنَا بِسَرَائِرِهِمْ فِي مَدَارِجِ مَعَارِفِهِمْ بِمَثُوبَةِ الَّذِينَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِنْكَ الْحُسْنَى آلِ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَالْفَوْزُ بِالسَّعَادَةِ الْكُبْرَى بِمَوَدَّتِهِ الْقُرْبَى وَعُمَّنَا فِي عِزهِ الْمَصْمُودِ فِي مَقَامِهِ الْمَحْمُودِ ، وَتَحْتَ لِوَائِهِ الْمَعْقُودِ وَاسْقِنَا مِنْ حَوْضِ عِرْفَانِ مَعْرُوفِهِ الْمَوْرُودِ يَوْمَ لاَ يُخْزِي الله النَّبِيَّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .. بِبُرُوزِ بِشَارَةِ " قُلْ يُسْمَعْ وَسَلْ تُعْطَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ " بِظُهُورِ بِشَارَةِ " وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبكَ فَتَرْضَى " تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ .. اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِعِزِّ جَلاَلِكَ وَبِجَلاَلِ عِزَّتِكَ وَبِقُدْرَةِ سُلْطَانِكَ وَبِسلْطانِ قُدْرَتِكَ وَبِحُبِّ نَبِيكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله تَعَالَى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .. مِنَ الْقَطِيعَةِ وَالأَهْوَاءِ الرَّدِيئَةِ ..
يَا ظَهِيرَ اللاَّجِينَ يَا جَارَ الْمُسْتَجِيرِينَ أَجِرْنَا مِنَ الْخَوَاطِرِ الّنَفْسَانِيَّةِ ، وَاحْفَظْنَا مِنَ الشَّهَوَاتِ الشَّيْطَانِيَّةِ ، وَطَهِّرْنَا مِنْ قَاذُورَاتِ الْبَشَرِيَّةِ ، وَصَفِّنَا بِصَفَاءِ الْمَحَبَّةِ الصِّدِّيقِيَّةِ مِنْ صَدَإِ الْغَفْلَةِ وَوَهْمِ الْجَهْلِ حَتَّى تَضْمَحِلَّ رُسُومُنَا بِفَنَاءِ الأَنَانِيَّةِ ، وَمُبَايَنَةِ الطَّبِيعَةِ الإِنْسَانِيَّةِ فِي حَضْرَةِ الْجَمْعِ وَالْتَّخْلِيَةِ وَالْتَّحَلِّي بِالأُلُوهِيَّةِ الأَحَدِيَّةِ ، وَالتَّجَلي بِالْحَقَائِقِ الصَّمَدَانِيَّةِ فِي شُهُودِ الْوَحْدَانِيَّةِ ..
حَيْثُ لاَ حَيْثُ وَلاَ أَيْنَ وَلاَ كَيْفَ وَيَبْقَى الْكُلُّ لله وَبِالله وَمِنَ الله وَإِلَى الله وَمَعَ الله .. غَرِقاً بِنِعْمَةِ الله فِي بَحْرِ مِنَّةِ الله .. مَنْصُورِينَ بِسَيْفِ الله .. مَخْصُوصِينَ بِمَكَارِمِ الله .. مَلْحُوظِينَ بِعَيْنِ الله .. مَحْظُوظِينَ بِعِنَايَةِ الله .. مَحْفُوظِينَ بِعِصْمَةِ الله مِنْ كُلِّ شَاغِلٍ يَشْغَلُ عَنِ الله ، وَخَاطِرٍ يَخْطُرُ فِي غَيْرِ الله .. يَا رَبِّ يَا الله يَا رَبِّ يَا الله يا رَبِّ يَا الله .. وَمَا تَوِْفيقِي إِلاَّ بالله عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ .. اللَّهُمَّ اشْغَلْنَا بِكَ وَهَبْ لَنَا هِبَةً لاَ سَعَةَ فِيهَا لِغَيْرِكَ ، وَلاَ مَدْخَلَ فِيهَا لِسِوَاكَ .. وَاسِعَةً بِالْعُلُومِ الإِلَهِيَّةِ وَالصِّفَاتِ الرَّبَّانيَّةِ وَالأَخْلاَقِ الْمُحَمَّدِيَّةِ ، وَقَوِّ عَقَائِدَنَا بِحُسْنِ الظَّنِّ الْجَمِيلِ وَحَق الْيَقِينِ ، وَشُدَّ قَوَاعِدَنَا عَلَى صِرَاطِ الاِسْتِقَامَةِ وَقَواعِدِ الْعِزِّ الرَّصِينِ ، صِرَاطِ الذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ صِرَاطِ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ، وَشَيِّدْ مَقَاصِدَنَا فِي الْمَجْدِ الأَثِيلِ عَلَى أَعْلَى ذِرْوَةَ الْكَرَامَةِ وَعَزَائِمِ أَولِي الْعَزْمِ مِنَ الْمُرْسَلِينَ .. يَا صَرِيخَ الْمُسْتَصْرِحِينَ يَا غِيَاثَ الْمُسْتَغِيثِينَ أَغِثْنَا بِأَلْطَافِ رَحْمَتِكَ مِنْ ضَلاَلِِ الْبُعْدِ ، وَاشْمَلْنَا بِنَفَحَاتِ عِنَايَتِكَ فِي مَصَارِعِ الْحُبِّ ، وَأَسْعِفْنَا بِأَنْوَارِ هِدَايَتِكَ فِي حَضَائِرِ الْقُرْبَى وَأَيِّدْنَا بِنَصْرِكَ الْعَزِيزِ نَصْراً مُؤَزَّراً بِالْقُرْآنِ الْمَجِيدِ بِفَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ .. " رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ " " وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ " .. اللِّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ وَأَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينِ وَذُرِّيَّتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ .. يا عِمَادَ مَنْ لاَ عِمَادَ لَهُ ، يَا سَنَدَ مَنْ لاَ سَنَدَ لَهُ ، يَا ذُخْرَ مَنْ لاَ ذُخْرَ لَهُ ، يَا جَابِرَ كُلِّ كَسِيرٍ ، يَا صَاحِبَ كُلِّ غَرِيبٍ ، يَا مُؤْنِسَ كُلِّ وَحِيدٍ .. " لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ " " أَنْتَ وَِيِّيِ فِي الدِّنْيَا وَالآخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِماً وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ " " وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ " .. صَلَوَاتُ الله وَمَلاَئِكَتِهِ وَأَنْبِيَائِهِ وَرُسُلِهِ وَجَمِيعِ خَلْقِهِ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سِيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَيْهِ وَعَلَيْهِمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكَاتُهُ .. اللَّهُمَّ أَدْخِلْنَا مَعَهُ بِشَفَاعَتِهِ وَضمَانِهِ وَرِعَايَتِهِ مَعَ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ بِدارِكَ دَارِ السَّلاَمِ فِي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيكٍ مُقْتَدِرٍ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ ، وَأَتْحِفْنَا بِمُشَاهَدَتِهِ بِلَطِيفِ مُنَازَلَتِهِ .. يَا كَرِيمُ يَا رَحِيمُ أَكْرِمْنَا بِالنَّظَرِ إِلَى جَمَالِ سُبُحَاتِ وَجْهِكَ الْعَظِيمِ ، وَاْحفَظْنَا بِكَرَامَتِهِ بِالتَّكْرِيمِ وَالتَّبْجِيلِ وَالتَّعْظِيمِ ، وَأَكْرِمْنَا بِنُزُلِهِ " نُزُلاً مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ " فِي رَوْضِ رِضْوَانِ " أُحِلُّ عَلَيْكُمْ رِضْوَانِي فَلاَ أَسْخَطُ عَلَيْكُمْ أَبَداً وَأُعْطِيكُمْ مَفَاتِيحَ الْغَيْبِ لِخَزَائِنِ السِّرِّ الْمَكْنُونِ " فِي مُكْنُونِ جَنَّاتِ مَعَارِفِ صِفاَتِ الْمَعَانِي بِأَنْوَارِ ذَاتِ " عَلَى الأَرَائِكِ يَنْظُرُونَ "
" وَلَهُمْ مَا يَدَّعُون "َ " سَلاَمٌ قَوْلاً مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ " بِانْعِطَافِ رَأْفَةِ الرَّأْفَةِ الْمُحَمَّدِيَّةِ مِنْ عَيْنِ عِنَايَتِهِ " فَضْلاً مِنْ رَبِّكَ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ " فِي مَحَاسِنِ قُصُورِ ذَخَائِرِ سَرَائِرِ " فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ " فِي مِنَصَّةِ مَحَاسِنِ خَوَاتِمِ
" دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلاَمٌ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِينَ ".

هذه الصلاة الكبرى لسيدنا ومولانا الشيخ عبد القادر الجيلاني رضي الله عنه .. من كتاب أفضل الصلوات على سيد السادات من ص 117- 126

 
 

Sholawat diriwayatkan dari sayyidina Ali Bin Abi Tholib كرم الله وجهه ورضي عنه


إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها لذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما لبيك اللهم ربي وسعديك صلوات الله البر الرحيم والملائكة المقربين والنبيين والصديقين والشهداء والصالحين وما سبح لك من شئ يا رب العالمين على سيدنا محمد بن عبد الله خاتم النبيين وسيد المرسلين وإمام المتقين ورسول رب العالمين الشاهد البشير الداعي إليك بإذنك السراج المنير وعليه السلام
===================
ذكر هذه الصلاة في الشفاء عن سيدنا على بن أبي طالب كرم الله وجهه ورضي عنه ، ونقل في شرح الدلائل عن المواهب أن الشيخ زين الدين بن الحسين المراغي ذكرها في كتابه تحقيق النصره ، وقال أنه روى لما صلى الله عليه وسلم بعد إنتقاله إلى الرفيق الأعلى أهل بيته لم يدر ما يقولون للناس فسألوا ابن مسعود فأمرهم أن يسألو علياً فقال لهم هذه الصلاة

الإمام الشعراني قال أنها كنز من كنوز العرش فإن من دعا بها أجيبت دعوته ، وهذه الصلاة هي ختام حزب سيدي على البيوم

 
اللهم صل على سيدنا محمد صلاة تنجينا بها من جميع الأهوال والآفات وتقضي لنا بها جميع الحاجات وتطهرنا بها من جميع السيئات و ترفعنا بها عندك أعلى الدرجات و تبلغنا بها أقصى الغا يات من جميع الخيرات في الحياة و بعد الممات

قال الشيخ العارف محمد حقي أفندي في كتابه خزينة الأسرار أعلم أن الصلاة متنوعة إلى أربعة آلاف وفي رواية إلى إثني عشر ألفاً كل منها مختارة جماعة من أهل المشرق والمغرب بحسب ما وجوده رابطة المناسبة بينهم و بين رسول الله صلى الله عليه وسلم وفهموا فيه الخواص والمنافع ووجدوا فيه أسراراً بعضها مشهورة بالتجربة والأفضل أن يقول اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد صلاة تنجينا إلى آخرها لقوله عليه الصلاة والسلام " إذا صليتم فَعُمُّوا " صدق رسول الله صلى الله عليه وسلم فتأثيرها مع ذكر الآل أتم وأعم وأكثر وأسرع . وذكرها أيضاً الإمام الشعراني وقال أنها كنز من كنوز العرش فإن من دعا بها أجيبت دعوته ، وهذه الصلاة هي ختام حزب سيدي على البيومي سلطان الموحدين رضي الله عنه وأرضاه

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد صلاةً تنجينا بها من جميع الأهوال والآفات وتقضي لنا بها جميع الحاجات وتطهرنا بها من جميع السيئات وترفعنا بها عندك أعلى الدرجات وتبلغنا بها أقصى الغايات من جميع الخيرات في الحياة وبعد الممات

Imam Nawawi R.A > Tata Cara Sholawat dan Salam ketika berziyaroh Kpd Sayyidina Nabi Muhammad SAW

 
السلام عليك يا رسول الله ، السلام عليك يا نبي الله ، السلام عليك يا خيرة الله ، السلام عليك يا خير خلق الله السلام عليك يا حبيب الله السلام عليك يانذير السلام عليك يا بشير السلام عليك يا طهر السلام عليك يا طاهر السلام عليك يا نبي الرحمة السلام عليك يا أبا القاسم السلام عليك يا رسول رب العالمين السلام عليك يا سيد المرسلين وخاتم النبيين السلام عليك يا خير الخلائق أجمعين السلام عليك يا قائد الغر المحجلين السلام عليك يا وعلى آلك وأهل بيتك وأزواجك وذريتك وأصحابك أجمعين ، السلام عليك يا وعلى سائر الأنبياء وجميع عباد الله الصالحين ، جزاك الله يا رسول الله عن أفضل ما جزى به نبياً ورسولاً عن أمته وصلى الله عليك كلما ذكرك ذاكر وغفل عن ذكرك غافل أفضل وأكمل وأطيب ما صلى على أحد من خلقه أجمعين ، أشهد أنه لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أنك عبده ورسوله وخيرته من خلقه وأشهد أنك قد بلغت الرساله وأديت الأمانه ونصحت المه وجاهدت في الله حق جهاده ، اللهم وآته الوسيلة والفضيله وابعثه مقاما محموداً الذي وعدته وآته نهاية ما ينبغي أن يسأله السالون ، اللهم صل لى سيدنا محمد عبدك ورسولك النبي الأمي وعلى آل سيدنا محمد وأزواجه وذريته كما صليت على سيدنا إبراهيم وعلى آل سيدنا إبراهيم وبارك على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محم وأزواجه وذريته كما باركت على سيدنا إبراهيم وعلى آل سيدنا إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد


هذه الصلاة الشريفة المشتملة على كيفية السلام والصلاة على سيد نا رسول الله صلى الله عليه وسلم عند زيارته ذكرها الإمام النووي رضي الله عنه وأرضاه في مناسكه .

رزقنا الله وإياكم زيارة النبي المصطفى صلى الله عليه وسلم

kitab Khozinatul Asror (hlm. 179) :Salah satu sholawat y4g mustajab>Sholawat Tafrijiyah Qurthubiyah/Sholawat Nariyah

 
أللّهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
(Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau)

Dalam kitab Khozinatul Asror (hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yang mustajab ialah Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan Shalawat Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).”

“Shalawat ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia alam diyakini sebagai kunci gudang yang mumpuni:. .. Dan imam Dainuri memberikan komentarnya: Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat (Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rizekinya tidak akan putus, di samping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang kaya.”


Sholawat Nariyah adalah sebuah sholawat yang disusun oleh Syekh Nariyah. Syekh yang satu ini hidup pada jaman Nabi Muhammad sehingga termasuk salah satu sahabat nabi. Beliau lebih menekuni bidang ketauhidan. Syekh Nariyah selalu melihat kerja keras nabi dalam menyampaikan wahyu Allah, mengajarkan tentang Islam, amal saleh dan akhlaqul karimah sehingga syekh selalu berdoa kepada Allah memohon keselamatan dan kesejahteraan untuk nabi. Doa-doa yang menyertakan nabi biasa disebut sholawat dan syekh nariyah adalah salah satu penyusun sholawat nabi yang disebut sholawat nariyah.

Suatu malam syekh nariyah membaca sholawatnya sebanyak 4444 kali. Setelah membacanya, beliau mendapat karomah dari Allah. Maka dalam suatu majelis beliau mendekati Nabi Muhammad dan minta dimasukan surga pertama kali bersama nabi. Dan Nabi pun mengiyakan. Ada seseorang sahabat yang cemburu dan lantas minta didoakan yang sama seperti syekh nariyah. Namun nabi mengatakan tidak bisa karena syekh nariyah sudah minta terlebih dahulu.

Mengapa sahabat itu ditolak nabi? dan justru syekh nariyah yang bisa? Para sahabat itu tidak mengetahui mengenai amalan yang setiap malam diamalkan oleh syekh nariyah yaitu mendoakan keselamatan dan kesejahteraan nabinya. Orang yang mendoakan Nabi Muhammad pada hakekatnya adalah mendoakan untuk dirinya sendiri karena Allah sudah menjamin nabi-nabiNya sehingga doa itu akan berbalik kepada si pengamalnya dengan keberkahan yang sangat kuat.

Jadi nabi berperan sebagai wasilah yang bisa melancarkan doa umat yang bersholawat kepadanya. Inilah salah satu rahasia doa/sholawat yang tidak banyak orang tahu sehingga banyak yang bertanya kenapa nabi malah didoakan umatnya? untuk itulah jika kita berdoa kepada Allah jangan lupa terlebih dahulu bersholawat kepada Nabi SAW karena doa kita akan lebih terkabul daripada tidak berwasilah melalui bersholawat.

Inilah riwayat singkat sholawat nariyah. Hingga kini banyak orang yang mengamalkan sholawat ini, tak lain karena meniru yang dilakukan syekh nariyah. Dan ada baiknya sholawat ini dibaca 4444 kali karena syekh nariyah memperoleh karomah setelah membaca 4444 kali. Jadi jumlah amalan itu tak lebih dari itba’ (mengikuti) ajaran syekh.

Agar bermanfaat, membacanya harus disertai keyakinan yang kuat, sebab Allah itu berada dalam prasangka hambanya. Inilah pentingnya punya pemikiran yang positif agar doa kita pun terkabul. Meski kita berdoa tapi tidak yakin (pikiran negatif) maka bisa dipastikan doanya tertolak.

Inilah bacaan sholawat nariyah yang terkenal itu :


أللّهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ”

Artinya :

“Ya Allah Tuhan Kami, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW. Semoga terurai dengan berkahnya segala macam buhulan/ikatan, dilepaskan/ lenyap dari segala kesusahan, ditunaikan/ dikabulkan segala macam hajat, tercapai segala keinginan dan khusnul khotimah, dicurahkan hujan rahmat dengan berkah pribadinya yang mulia/yang pemurah. Kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna itu, semoga Engkau limpahkan juga kepada para keluarga dan sahabatnya setiap kedipan mata dan hembusan nafas, bahkan sebanyak pengetahuan/ ilmu Engkau, Ya Alloh Tuhan semesta alam”

Dalam kitab terjemahan Afdhal al Salawat ‘ala Sayyid as Sadat karangan Yusuf bin Ismail an Nabhani (diterjemahkan oleh Muzammal Noer dengan judul Bershalawat untuk mendapat keberkahan hidup, dengan penerbit Mitra Pustaka, Cetakan I Desember 2003 hal 302), Imam Ad Dinawari berkata : Siapa saja membaca shalawat setiap selesai sholat sebanyak 11 kali dan ia menjadikannya sebagai bacaan rutin maka rizkinya tidak akan pernah putus dan ia mendapatkan derajat yang tinggi.

Diriwayatkan juga Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits, beliau bersabda: Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amal­amal kalian disampaikan kepadaku, jika saya tahu amal itu baik, aku memujii Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah. Hadits riwayat al-Hafizh Ismail al­Qadhi, dalam bab Shalawat ‘ala an-Nary. Imam Haitami menyebutkan dalam kitab Majma' az-Zawaid, ia menganggap shahih hadits di atas.

Hal ini jelas bahwa Rasulullah memintakan ampun umatnya di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa untuk umatnya pasti bermanfaat. Ada lagi hadits lain: Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa mennjawab salam itu. (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih).

Rasulullah SAW juga pernah bersabda: Siapa membaca shalawat untukku, Allah akan membalasnya 10 kebaikan, diampuni 10 dosanya, dan ditambah 10 derajat baginya
Keutamaan Membaca Sholawat

Allah SWT berfirman:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيما

Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bershalawat salamlah kepadanya. (QS Al-Ahzab 33: 56)

Shalawat dari Allah berarti rahmat. Bila shalawat itu dari Malaikat atau manusia maka yang dimaksud adalah doa.

Sementara salam adalah keselamatan dari marabahaya dan kekurangan.

Tidak ada keraguan bahwa membaca shalawat dan salam adalah bagian dari pernghormatan (tahiyyah), maka ketika kita diperintah oleh Allah untuk membaca shalawat -yang artinya mendoakan Nabi Muhammad- maka wajib atas Nabi Muhammad melakukan hal yang sama yaitu mendoakan kepada orang yang membaca shalawat kepadanya. Karena hal ini merupakan ketetapan dari ayat:

فَحَيُّواْ بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا

Maka lakukanlah penghormatan dengan penghormatan yang lebih baik atau kembalikanlah penghormatan itu. (QS. An Nisa’: 86)

Doa dari Nabi inilah yang dinamakan dengan syafaat. Semua ulama telah sepakat bahwa doa nabi itu tidak akan ditolak oleh Allah. Maka tentunya Allah akan menerima Syafaat beliau kepada setiap orang yang membaca shalawat kepadanya.

Banyak sekali hadits yang menjelaskan keutamaan membaca shalawat kepada Nabi. Diantaranya:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي كِتَابٍ لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تَسْنَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ اسْمِي فِي ذَلِكَ الْكِتَابِ

Barangsiapa berdoa (menulis) shalawat kepadaku dalam sebuah buku maka para malaikat selalu memohonkan ampun kepada Allah pada orang itu selama namaku masih tertulis dalam buku itu.

مَنْ سَرَّهُ أنْ يُلْقِى اللهَ وَهُوَ عَلَيْهِ رَاضٍ فَلْيُكْثِرْ مِنَ الصَّلَاةِ عَلَيَّ

Barangsiapa yang ingin merasa bahagia ketika berjumpa dengan Allah dan Allah ridlo kepadanya, maka hendaknya ia banyak membaca shalawat kepadaku (Nabi).

مَا أكْثَرَ مِنَ الصَّلَاةِ عَلَيَّ فِيْ حَيَاتِهِ أَمَرَ اللهُ جَمِيْعَ مَخْلُوْقَاتِهِ أنْ يَسْتَغْقِرُوا لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ

Barangsipa membaca shalawat kepadaku di waktu hidupnya maka Allah memerintahkan semua makhluk-Nya memohonkan maaf kepadanya setelah wafatnya.

مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ ثُمَّ تَقًرَّقُوْا مِنْ غَيْرِ ذِكْرِ اللهِ وَصَلَاةٍ عَلَى النَّبِيِّ إلَّا قَامُوْا عَنْ أنْتَنَ مِنْ حِيْفَةٍ

Mereka yang berkumpul (di suatu majlis) lalu berpisah dengan tanpa dzikir kepada Allah dan membaca shalawat kepada nabi, maka mereka seperti membawa sesuatu yang lebih buruk dari bangkai.

Para ulama sepakat (ittifaq) diperbolehkannya menambahkan lafadz 'sayyidina' yang artinya tuan kita, sebelum lafadz Muhammad. Namun mengenai yang lebih afdhol antara menambahkan lafadz sayyidina dan tidak menambahkannya para ulama berbeda pendapat.

Syeikh Ibrahim Al-Bajuri dan Syeik Ibnu Abdis Salam lebih memilih bahwa menambahkan lafadz sayyidina itu hukumnya lebih utama, dan beliau menyebutkan bagian ini melakukan adab atau etika kepada Nabi. Beliau berpijak bahwa melakukan adab itu hukumnya lebih utama dari pada melakukan perintah (muruatul adab afdholu minal imtitsal) dan ada dua hadits yang menguatkan ini.

Yaitu hadits yang menceritakan sahabat Abu Bakar ketika diperintah oleh Rasulullah mengganti tempatnya menjadi imam shalat subuh, dan ia tidak mematuhinya. Abu bakar berkata:

مَا كَانَ لِابْنِ أَبِيْ قُحَافَةَ أَنْ يَتَقَدَّمَ بَيْنَ يَدَيْ رَسُوْلِ اللهِ

Tidak sepantasnya bagi Abu Quhafah (nama lain dari Abu Bakar) untuk maju di depan Rasulullah.

Yang kedua, yaitu hadits yang menceritakan bahwa sahabat Ali tidak mau menghapus nama Rasulullah dari lembara Perjanjian Hudaibiyah. Setelah hal itu diperintahkan Nabi, Ali berkata

لَا أمْحُو إسْمَكَ أَبَدُا

Saya tidak akan menghapus namamu selamanya.

Kedua hadits ini disebutkan dalam kitab Shahih Bukhori dan Muslim.Taqrir (penetapan) yang dilakukan oleh Nabi pada ketidakpatuhan sahabat Abu Bakar dan ali yang dilakukan karena melakukan adab dan tatakrama ini menunjukkan atas keunggulan hal itu.
Rasulullah SAW bersabda:

وَأخْرَجَ ابْنُ مُنْذَة عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ الله عَنهُ أنّهُ قال قال َرسُوْلُ اللهِ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ: مَنْ صَلّى عَلَيَّ كُلّ يَوْمٍ مِئَة مَرّةٍ – وَفِيْ رِوَايَةٍ – مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي اليَوْمِ مِئَة مَرّةٍ قَضَى اللهُ لَهُ مِئَة حَجَّةٍ – سَبْعِيْنَ مِنْهَا في الأخِرَةِ وَثَلاثِيْنَ فِي الدُّنْيَا – إلى أنْ قال – وَرُوِيَ أن النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عليه وسلم قال : اكْثَرُوا مِنَ الصَّلاةِ عَلَيَّ فَإنّهَا تَحِلُّ اْلعَقْدَ وَتَفْرجُ الكُرَبَ – كَذَا فِيْ النزهَةِ

Hadits Ibnu Mundah dari Jabir, ia mengatakan: Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat kepadaku 100 kali maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia. Sampai kata-kata … dan hadits Rasulullah yang mengatakan: Perbanyaklah shalawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitab an-Nuzhah.

Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits. Rasulullah SAW bersabda: Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amal-amal kalian disampaikan kepadaku; jika saya tahu amal itu baik, aku memuji Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah. (Hadits riwayat Al-hafizh Ismail Al-Qadhi, dalam bab shalawat ‘ala an-Nabi).

Imam Haitami dalam kitab Majma’ az-Zawaid meyakini bahwa hadits di atas adalah shahih. Hal ini jelas bahwa Rasulullah memintakan ampun umatnya (istighfar) di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa Rasul untuk umatnya pasti bermanfaat.

Ada lagi hadits lain. Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa menjawab salam itu. (HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih)
 
 

Bersholawat 'Ala > Kaf Ha Ya 'Ain Shod OLEH للشيخ عبد الله بن محمد الهاروشي المغربي الفاسي/ اللهم صل على كاف كفايتك ، وهاء هدايتك ، وياء يمنك وعين عظمته ، وصاد صراطك

 
اللهم صل على كاف كفايتك ، وهاء هدايتك ، وياء يمنك وعين عظمته ، وصاد صراطك ،( صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين ) ، صراط الله الذي له ما في السموات وما في الأرض ( أَلاَ إِلَى اللَّهِ تَصِيرُ الأُمُورُ ) . اللهم صل على نور الأسماء ، المتشعع بالأسماء ، ف...ي حضرة المسمى ، فكان عين مظاهرها الوجودية ، من حيث احاطة علمك ، وعين أسرارها الجودية ، من حيث احاطة كرمك ، وعين اختراعاتها الكلية الكونية من حيث احاطة أرادتك ، وعين مقدوراتها الجبروتية من حيث احاطة قدرتك وقهرك ، وعين إنشاءاتها الاحسانية من حيث احاطة سعة رحمتك . اللهم صل على ميم ملكك ، وحاء حكمتك ، وميم ملكوتك ، ودال ديموميتك ، صلاة تستغرق العد وتحيط بالحد . اللهم صل على الواحد الثاني ، المخصوص بالسبع المثانى السر الساري في منازل الأفق الرحمانى ، القلم الجاري بمداد مداد الربانى ، على طور العقل الإنساني ، صلاة تتجدد بتجدد رحمتك علية وانتهاء نورك وسرك اليه ، يا رب العالمين
=================================================
هذه الصلاة من صلوات للشيخ عبد الله بن محمد الهاروشي المغربي الفاسي

قصيدة يا سيد السادات لابي حنيفة النعمان رحمه الله

 
يا سيد السادات جئتك قاصدا أرجو رضاك و أحتمي بحماكا
و الله ياخير الخلائق ان لي قلبا مشوقا لا يروم سواكا

و بحق جاهك انني بك مغرم و الله يعلم أنني أهواكا
أنت الذي لولاك ما خلق امرؤ كلا و لا خلق الورى لولاكا

أنت الذي من نورك البدر اكتسى و الشمس مشرقة بنور بهاكا
أنت الذي لما رفعت الى السما بك قد سمت و تزينت لسراكا

انت الذى نا داك ربك مرحبا ولقد دعاك لقربه وحبا كا
أنت الذى فينا سالت شفاعة ناداك ربك لم تكن لسواكا

أ نت الذى لما توسل آدم من زلة بك فاز وهوأ باكا
وبك الخليل دعا فعادت ناره بردا وقد خمدت بنور سناكا

ودعاك أ يوب لضر مسه فأزيل عنه الضر حين دعاكا
وبك المسيح أتى بشيرا مخبرا بصفات حسنك مادحا لعلاكا

وكذاك موسى لم يزل متوسلا بك فى القيامة محتم بحماكا
والأ نبياء وكل خلق فى الورى والرسل والأ ملاك تحت لوا كا

لك معجزات أعجزت كل الورى وفضائل جلت فليس تحا كى
نطق الذراع بسِمه لك معلنا والضب قد لباك حين أتاكا

والذئب جاءك والغزالة قدأتت بك تستجير وتحتمى بحماكا
وكذا الوحوش أ تت إليك وسلمت وشكى البعير إليك حين رآكا

ودعوت أشجارا أتتك مطيعة وسمعت إليك مجيبة لندا كا
والماء فاض براحتيك وسبحت صم الحصى بالفضل فى يمناكا

وعليك ظللت الغمامة فى الورى والجذع حن إلى كريم لقا كا
وكذاك لا أثر لمشيك فى الثرى والصخر قد غاصت به قدما كا

وشفيت ذا العاهات من أمراضه وملات كل الارض من جدواكا
ورددت عين قتادة بعد العمى وابن الحصين شفيته بشفاكا

وكذا حبيب وابن عفر بعدما جرحا شفيتهما بلمس يداكا
و علي من رمد به داويته في خيبر فشفى بطبيب لماكا

وسألت ربك في ابن جابر بعدما أن مات أحياه وقد أرضاكا
و مسست شاة لأم معبد بعدما ما نشفت فدرت من شفاكا رقياكا

و دعوت عام القحط ربك معلنا فانهال قطر السحب حين دعاكا
ودعوت كل الخلق فانقادوا الى دعواك طوعا سامعين نداكا

و خفضت دين الكفر يا علم الهدى ورفعت دينك فاستقام هناكا
أعداك عادو في القليب بجمعهم صرعى وقد حرموا الرضا بجفاكا

في يوم بدر قد أتتك ملائك من عند ربك قاتلت أعداكا
و الفتح جاءك يوم فتحك مكة و النصر في الأحزاب قد وافاكا

هود و يونس من بهاك تجملا و جمال يوسف من ضياء سناكا
قد فقت يا طه جميع الأنبيا طرا فسبحان الذي أسراكا

و الله يا يسين مثلك لم يكن في العالمين و حق من نباكا
عن وصفك الشعراء يا مدثر عجزوا و كلوا عن صفات علاكا

انجيل عيسى قد أتى بك مخبرا و لنا الكتاب أتى بمدح حلاكا
ماذا يقول المادحون وما عسى أن تجمع الكتَاب من معناكا؟!

و الله لو أنَ البحار مدادهم و الشعب أقلام جعلن لذاكا
لم تقدر الثقلان تجمع نزره أبدا و ما اسطاعوا له ادراكا

بك لي فؤاد مغرم يا سيدي و حشاشة محشوة بهواكا
فاذا سكتُ ففيك صمتي كله و اذا نطقت فمادحا علياكا

و اذا سمعت فعنك قولا طيبا و اذا نظرت فما أرى الاَكا
يا مالكي كن شافعي في فاقتي انيِ فقير في الورى لغناكا

يا أكرم الثقلين يا كنز الغنى جد لي بجودك و ارضني برضاكا
أنا طامع بالجود منك و لم يكن لأبي حنيفة في الأنام سواكا

فعساك تشفع فيه عند حسابه فلقد غدا متمسكا بعراكا
فلأنت أكرم شافع و مشفع ومن التجى بحماك نال رضاكا

فاجعل قراى شفاعة لي في غد فعسى أرى في الحشر تحت لواكا
صلى عليك الله يا علم الهدى ما حنَ مشتاق الى مثواكا

و على صحابتك الكرام جميعهم و التَابعين و كلَ من والاكا


قصيدة يا سيد السادات لابي حنيفة النعمان كتب أبو حنيفه هذه القصيدة ليتقرب بها من رسول الله صلى الله عليه و سلم، و لينشدها بين يديه في أثناء زيارته ، و لم يطلع عليها أحد. فلما وصل الى المدينة المنورة، سمع المؤذن ينشدها على المئذنة،! فعجب من ذلك و انتظر المؤذن. فسأله: لمن هذه القصيدة؟!. قال :لأبي حنيفة. قال: أتعرفه؟. قال: لا. قال: و عمن أخذتها؟!. قال: في رؤياي أنشدها بين يدي المصطفى صلى الله عليه و سلم، فحفظتها و ناجيته بها على المئذنة. فدمعت عينا أبي حنيفة

الأوْلَى ذِكْرُالسَّيِّادَةِ لِأنَّ اْلأَفْضَلَ سُلُوْكُ اْلأَدَ بِ (Lebih utama>ucapkan Sayyidina)Hasyisyah al-Bajuri

 
Mengucapkan “Sayyidina”

Kata-kata “sayyidina” atau ”tuan” atau “yang mulia” seringkali digunakan oleh kaum muslimin, baik ketika shalat maupun di luar shalat. Hal itu termasuk amalan yang sangat utama, karena merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Syeikh Ibrahim bin Muhammad al-Bajuri menyatakan:

الأوْلَى ذِكْرُالسَّيِّادَةِ لِأنَّ اْلأَفْضَلَ سُلُوْكُ اْلأَدَ بِ
“Yang lebih utama adalah mengucapkan sayyidina (sebelum nama Nabi SAW), karena hal yang lebih utama bersopan santun (kepada Beliau).” (Hasyisyah al-Bajuri, juz I, hal 156).

Pendapat ini didasarkan pada hadits Nabi SAW:

عن أبي هريرةقا ل , قا ل ر سو ل الله صلي الله عليه وسلم أنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ القِيَامَةِ وَأوَّلُ مَنْ يُنْسَقُّ عَنْهُ الْقَبْرُ وَأوَّلُ شَافعٍ وأول مُشَافِعٍ


“Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Saya adalah sayyid (penghulu) anak adam pada hari kiamat. Orang pertama yang bangkit dari kubur, orang yang pertama memberikan syafaa’at dan orang yang pertama kali diberi hak untuk membrikan syafa’at.” (Shahih Muslim, 4223).

Hadits ini menyatakan bahwa nabi SAW menjadi sayyid di akhirat. Namun bukan berarti Nabi Muhammad SAW menjadi sayyid hanya pada hari kiamat saja. Bahkan beliau SAW menjadi sayyid manusia didunia dan akhirat. Sebagaimana yang dikemukakan oleh sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani:

“Kata sayyidina ini tidak hanya tertentu untuk Nabi Muhammad SAW di hari kiamat saja, sebagaimana yang dipahami oleh sebagian orang dari beberapa riwayat hadits 'saya adalah sayyidnya anak cucu adam di hari kiamat.' Tapi Nabi SAW menjadi sayyid keturunan ‘Adam di dunia dan akhirat”. (dalam kitabnya Manhaj as-Salafi fi Fahmin Nushush bainan Nazhariyyah wat Tathbiq, 169)

Ini sebagai indikasi bahwa Nabi SAW membolehkan memanggil beliau dengan sayyidina. Karena memang kenyataannya begitu. Nabi Muhammad SAW sebagai junjungan kita umat manusia yang harus kita hormati sepanjang masa.

Lalu bagaimana dengan “hadits” yang menjelaskan larangan mengucapkan sayyidina di dalam shalat?

لَا تُسَيِّدُونِي فِي الصَّلَاةِ

“Janganlah kalian mengucapakan sayyidina kepadaku di dalam shalat”

Ungkapan ini memang diklaim oleh sebagian golongan sebagai hadits Nabi SAW. Sehingga mereka mengatakan bahwa menambah kata sayyidina di depan nama Nabi Muhammad SAW adalah bid’ah dhalalah, bid’ah yang tidak baik.

Akan tetapi ungkapan ini masih diragukan kebenarannya. Sebab secara gramatika bahasa Arab, susunan kata-katanya ada yang tidak singkron. Dalam bahasa Arab tidak dikatakan سَادَ- يَسِيْدُ , akan tetapi سَادَ -يَسُوْدُ , Sehingga tidak bisa dikatakan لَاتُسَيِّدُوْنِي

Oleh karena itu, jika ungkapan itu disebut hadits, maka tergolong hadits maudhu’. Yakni hadits palsu, bukan sabda Nabi, karena tidak mungkin Nabi SAW keliru dalam menyusun kata-kata Arab. Konsekuensinya, hadits itu tidak bisa dijadikan dalil untuk melarang mengucapkan sayyidina dalam shalat?

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa membaca sayyidina ketika membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW boleh-boleh saja, bahkan dianjurkan. Demikian pula ketika membaca tasyahud di dalam shalat.


KH Muhyiddin Abdusshomad
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris), Ketua PCNU Jember
sumber : http://www.nu.or.id/page.php?lang=id&menu=news_view&news_id=13439

Tawassul dg Nabi Muhammad SAW pada masa hidup & setelah wafatNya SAW


 
Tawassul dengan Rasulullah SAW

Sewaktu masih hidup dan setelah wafat, tawassul pada Rasulullah itu disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an, misalnya, firman Allah dalam surat An-Nisa’ ayat 64:

وَلَوْ اَنَّهُمْ اِذْظَلَمُوْااَنْفُسَهُمْ جَاءُوْكَ فَاسْتَغْفَرُوااللهَ وَاسْتَغْفَرَلَهُمُ الَّرسُوْلُ لَوْ جَدُوااللهَ تَوَّاباً رَحِيْماً

“Walaupun sesungguhnya mereka telah berbuat dhalim terhadap diri mereka, kemudian mereka datang kepadamu (Muhammad), mereka meminta ampun kepada Allah dan Rasul memintakan ampun untuk mereka, pasti mereka menjumpai Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”

Dalam ayat tersebut, dijelaskan bahwa Allah SWT mengampuni dosa-dosa orang yang dhalim, disamping do’a mereka tetapi ada juga wasilah (do’anya) Rasulullah SAW.

Soal tawassul seperti itu, disebutkan pula dalam tafsir Ibnu Katsir juz I;

قَالَ الإِمَامُ اْلحَافِظُ السَّيْخُ عِمَادُالدِيْنِ كَثِيْر ذَكَرَ جَمَاعَةٌ مِنْهُمُ السَّيْخُ أَبُوْ مَنْصُوْرٍالصَّبَاغُ فِىكِتَاِبهِ الشَّامِلِ اْلحِكَايَةَ اَلمَشْهُوْرَةَ عَنِ اْلعَتَبِىِّ قَالَ: كُنْتُ جَالِساً عِنْدَ قَبْرِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاَء اَعْرَابِىٌّ فَقَالَ: اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَارَسُوْلَ اللهِ َسمِعْتُ اللهَ يَقُوْلُوْ وَلَوْ اَنَّهُمْ اِذْ ظَلَمُوْااَ نْفُسَهُمْ جَاءُوْكَ فَاسْتَغْفَرُوااللهَ وَاسْتَغْفَرَلَهُمُ الرَّسُوْلُ لَوْجَدُوااللهَ تَوَّاباً رَحِيْماً. وَقَدْجِئْتُكَ مُسْتَغْفِرًالِذَنْبِى مُسْتَشْفِعاً بِكَ اِلىَ رَبِّى ثُمَّ أَنْشَدَ ثُمَ انْصَرَفَ اْلأَعْرَاِبىُّ فَغَلَبَتْنىِ عَيْنىِ فَرَأَيْتُ النَبِىُّ فِى النَّوْمِ فَقَالَ يَاعَتَبِىُّ اْلحَقِّ اْلأَعْرَاِبىُّ فَبَشِّرْهُ اَنَّ اللهَ قَدْ غَفَرَلَهُ.

“Berkata Al-Imam Al-Hafidz As-Syekh Imaduddin Ibnu Katsir, menyebutkan segolongan ulama’ di antaranya As-Syekh Abu Manshur As-Shibagh dalam kitabnya As-Syaamil dari Al-Ataby; berkata: saya duduk di kuburan Nabi SAW maka datanglah seorang Badui dan ia berkata: Assalamu’alaika ya Rasulullah! Saya telah mendengar Allah berfirman; Walaupun sesungguhnya mereka telah berbuat dhalim terhadap diri mereka kemudian datang kepadamu dan mereka meminta ampun kepada Allah, dan Rasul memintakan ampun untuk mereka, mereka pasti mendapatkan Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang; dan saya telah datang kepadamu (kekuburan Rssulullah) dengan meminta ampun akan dosaku dan memohon syafa’at dengan wasilahmu (Nabi) kepada Allah, kemudian ia membaca syair memuji Rasulullah, kemudian orang Badui tadi pergi, maka saya ketiduran dan melihat Rasulullah dalam tidur saya, beliau bersabda: Wahai Ataby temuilah orang Badui tadi sampaikan kabar gembira bahwa Allah telah mengampuni dosanya.”

Dalam riwayat di atas dipaparkan bahwa Ataby diampuni dosanya dengan tawassul kepada Nabi yang telah wafat. Riwayat di atas diriwayatkan oleh Imam Nawawi dalam
لاءيضاح فىمناسك الحج للا مام النووى halaman 485

Selanjutnya, diriwayatkan juga oleh Abu Muhammad Ibnu Quddamah dalam kitabnya Al-Mughni juz. III. Riwayat Al-Ataby ini banyak sekali diriwayatkan oleh para Ulama’ terkemuka.

KH A Nuril Huda
Ketua PP Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)
http://www.nu.or.id/page.php?lang=id&menu=news_view&news_id=10163