ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Sabtu, 01 Desember 2018

Dzurriyyah Nabi, yaitu semua keturunan Nabi, baik jalur laki-laki maupun jalur perempuan.





*Dzurriyyah Nabi, yaitu semua keturunan Nabi, baik jalur laki-laki maupun jalur perempuan:*
===============

Copas dari group WA:
Berbicara tentang Nabi, tidak akan terlepas dari keluarga Beliau tentunya. Dalam hal ini kita harus mengetahui beberapa istilah berikut ini:

1. Dzurriyyah Nabi, yaitu semua keturunan Nabi, baik jalur laki-laki maupun jalur perempuan.

Menurut adat Arab, Nabi sudah tidak mempunyai keturunan murni laki-laki. Hal itu karena semua keturunan Nabi berasal dari anak perempuan, Zainab mempunyai anak bernama Umamah, dan Fathimah yang mempunyai putra bernama Hasan dan Husain. Hal itu sesuai dengan adat Arab yang mengatakan:

بنونا بنو أبنائنا وبناتنا * بنوهن أبناء الرجال الأباعد

Cucu laki-laki dari anak laki-laki kami termasuk anak-anak kami. Sedangkan cucu laki-laki dari anak perempuan kami adalah anak-anak dari orang lain yang jauh.

Orang-orang yang memusuhi Nabi sampai mengatakan bahwa Nabi sudah tidak mempunyai keturunan. Akan tetapi Islam datang bukan hanya untuk satu golongan, tetapi untuk semua golongan yang ada di dunia, sehingga ajaran yang terkandung dalam agama Islam terkadang tidak sama dengan adat istiadat Arab.

Al-Qur'an membantah tuduhan bahwa Nabi sudah tidak mempunyai keturunan, bahkan mengatakan bahwa orang-orang yang memusuhi Nabi yang habis keturunannya.

إن شانئك هو الأبتر

Nabi diberikan keistimewaan yaitu cucu laki-laki dari anak perempuan tetap mempunyai sambungan Nasab kepada Nabi Muhammad. Nabi bersabda:

الحسن والحسين ابناي فمن أحبهما فقد أحبني

Dalam hadits tersebut disampaikan bahwa kecintaan terhadap cucu Nabi merupakan cerminan kecintaan terhadap sang Kakek, dan memberikan keputusan bahwa keduanya cucu beliau juga berpangkat sebagai putra Nabi.

2. 'Ithroh Nabi, yaitu keturunan Nabi yang mempunyai ilmu yang dalam, sehingga disebut setelah Al-Qur'an dalam hadits:

تركت فيكم أمرين ما أن تمسكتم بهما لن تضلوا أبدا كتاب الله وعترتي أهل بيتي

3. Ahli Bait, yaitu yang terdiri dari Nabi Muhammad, Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Sayyidah Fathimah binti Rasulullah, Sayyid Hasan dan Sayyid Husain.

4. Alur Rosul, yaitu semua keturunan dari Hasyim dan Al-Mutholib yang beriman. Inilah yang diperintahkan untuk disebut dalam sholawat seperti yang kita baca:

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد

Hal itu mencangkup semua keturunan mereka yang beriman. Coba lihat dan angan-angan, ternyata yang diperintahkan bukan hanya keluarga langsung, tetapi paman maupun keponakan, cucu paman cucu keponakan dan keluarga langsung juga harus diperhatikan karena sholawat yang datang dari Nabi juga mencangkup keluarga Nabi.

Ini pelajaran berharga untuk mendoakan keluarga jauh, karena Nabi adalah putra dari Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf. Keluarga Nabi yang wajib didoakan berupa sholawat adalah keturunan dari kakek kedua atau ayah dari kakek, istilah jawa mengatakan kakek buyut.

Kakek buyut serta keturunannya, kakek beserta keturunannya, ayah dan paman beserta keturunannya yang beriman semuanya masuk kategori keluarga Nabi yang setiap sholat kita doakan.

Mari kita angan-angan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar