ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Selasa, 11 Desember 2018

Tahun Lahir Dan Wafat Kanjeng Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatulloh Cirebon:





Tahun Lahir Dan Wafat Kanjeng Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatulloh Cirebon:


Kelahiran Kanjeng Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatulloh Cirebon  tahun 1448 M. Sedangkan  wafatnya tahun 1568 M.
(Haul wafat beliau di 12 Dzulhijah 975 H / 18 Juni 1568 M).


Al-Fatihah...🙏🏻

NB:
Data Cirebon menuliskan bahwa Sunan Gunung Jati lahir di mesir dan ayahnya dan kakeknya adalah raja mesir.

Sedangkan data dari Pattani Thailan dan kelantan Malaysia yang satu jalur keturunan, mengkabarkan bahwa Ali Nurul Alam (kakek Sunan Gunung Jati) dan Syarif Abdullah / Sultan Hud (ayah Sunan Gunung Jati) sebagai Raja Champa dinasti Muslim.

Apakah data ini saling bentrok ?

Sebenarnya dalam data Cirebon nagarakretabumi (1670an) dan Carita Purwaka Caruban Nagari (1720an).. ada titik temunya.. bahwa kakek Sunan Gunung Jati Ali Nurul Alam.. memang dari Champa lantas dikisahkan ke Mesir menikah di Mesir dan memiliki turunan Syarif Abdullah yang kelak menikahi Rara Santang ibunda SGJ.. yang mana sebelumnya memiliki mendiang janda yang mirip dengan Rara Santang (artinya istri sebelumnya Sultan Hud Abdullah adalah wanita asia pula leluhur jalur Kelantan dan Pattani).

Kakek dan ayah SGJ memang sempat menimba ilmu di Mesir, menikah di Mesir bahkan menjabat di Mesir..

Bersambung ....

Sumber: Tb Nur Fadlil:
Haul wafat beliau di 12 Dzulhijah 975 H / 18 Juni 1568 M ...

Obrolan Lanjutan:
[11/12 21.50] : Haul wafat beliau di 12 Dzulhijah 975 H / 18 Juni 1568 M ...

[12/12 04.57] : Mbah sholeh semendi bin sulthan hasanuddin gitu ta gus?

[12/12 07.10] : Nggak masuk.. M. Hasanudin sudah wafat di tahun 1570 dan tidak tercatat putra bernama Soleh Semendi..

[12/12 07.13] : Yang lebih pas kurun abad 17 itu beliau turuna Pangeran Sumendi turunan Sunan Ampel yang menikah dengan putri Banten.

[12/12 07.14] : Abad 17 itu tahun 1601 - 1700 M.

[12/12 07.18] : Kalau mau ngecek jalur turunan M. Hasanudin yang pindah ke arah timurnya Banten.. (jawa tengah dan jawa timur).. ada 2 kurun..

1. Pangeran Jepara bin Hasanudin diasuh oleh ratu Kalinyamat di abad 16.. akhir tahun 1500an

2. Cucu2 dari Sultan Ageng Tirtayasa di abad 17 tahun 1600an..

[12/12 07.24] : Data turunan jalur ke bawahnya yang di Banten belum banyak mensensus..

Kalau data anak2 M. Hasanudin udah rapi dari jaman dahulu soalnya.. / data primer.. dan tidak tercatat nama Sholeh Semendi.  Kalau di generasi cicit atau turunan .. masih mungkin belum tercatat.

[12/12 07.27] : Oo, usia SGJ lebih 100 ya

[12/12 07.31] :ya.. makanya untuk jalur Cirebon.. anak beliau Pangeran Muhammad Arifin / P. Pasarean serta anaknya (cucu SGJ) Pangeran Adipati Cirebon... belum sempat jadi Raja Cirebon... karena malah wafat lebih dulu dari ayah dan atau kakeknya itu.

Turunan SGJ jalur Cirebon yang jadi raja adalah Panembahan Ratu cicitnya..

Jadi "anak" SGJ yang jadi raja hanya 1 yakni M. Hasanudin Banten.

Dan anak pria yang masih hidup kala wafatnya SGJ hanya 1 yakni M. Hasanudin.. anak pria beliau yg lain sudah pada wafat sebelum tahun 1568.

[12/12 07.40] : Di data ini 2 putri SGJ.

1. Ratu Winahon / Ratu Winaon (lahir tahun 1477 M) ini adalah istri dari Syarif Abdurohman Al Qodiri.. leluhurnya zuriat Pangeran Jayakarta 2 ke atas dan Dipati Ukur Bandung... dulu sempat distorsi ada yang menyangka istri Abdurahman Basyaiban dan atau istri Sunan Kalijaga.. tapi tidak betul / kurang tepat.

2. Ratu Ayu / Wanguran istri dari Fatahillah / Fadhillah Khan Pasai / P. Jayakarta 1

[12/12 07.47] : *ratu ayu wanguran lahir tahun 1493.. tahun 1511 sempat menikah dengan Pangeran Sabrang Lor / Pati Unus Raja Demak II yang wafat tahun 1521 lantas tahun 1524 sebagai janda menikah lagi dengan Fatahillah..

[12/12 07.58] : Kalau disebut eyang SGJ disebut *menantu* dari sultan Bangkalan.. agak kurang sinkron dengan sejarah Bangkalan.. karena Raja Bangkalan mulai sebagai Raja dengan agama resmi pemerintahan Islam, (raja yang baru pas disebut Sultan) baru mulai di masa Pratanu bin Ki Pragalbo / Pangeran Islam Onggu..

Yang mana Pratanu Bangkalan adalah menantunya Jaka Tingkir Pajang.

Dan kakak beliau P. Zuhra / P. Langgar di Pamekasan sebagai menantu Sultan Trenggono Demak.

Tapi saya kurang faham tentang Raden Jakandar Bangkalan ? 🙏

[12/12 08.06] : Nama2 ini kalau di data kami naskah Manuskrip Nagarakretabumi tahun 1600an ada tercatatnya =

1. Abdul Jalil alias Syeikh Siti Jenar.. kekerabatannya masih paman dari Sunan Gunung Jat.

2. Dewi Sufiyah binti Sunan Kalijaga.

Tidak tercatat sebagai nama anak eyang SGJ.

[12/12 08.07] : In mgkin tdk sesuai dgan sejarah keluarga cerebon


Mohon koreksi dan perbaikannya  untuk data juga di NAAT .....

[12/12 08.08] : Abdul Jalil alias Syeikh Siti jenar nasabnya di data kuno kami bin Sholeh bin Isa bin Ali Abdul Qodir bin Abdullah Azmatkhan..

Nama Isa bin Ali Abdul Qodir bin Abdullah Azmatkhan.. sinkron tercatat dalam khidmatul asyiroh.. tapi cuma tercatat sampai nama Isa dan saudaranya.. belum mencatat keturunannya Isa..

[12/12 08.14] : Sedangkan nama Abdul Qodir (dari Pasai dan ke Cirebon orang Portugis menyebutnya Pate Qodir).. adalah nama anaknya Abdul Jalil / Syeikh Siti Jenar..  dan nama *misannya* Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati.. *bukan alias*  🙏🙏🕋

[12/12 08.15]: Datuk syalih / syeikh lemah abang /syeikh siti jenar bin syeikh datuk saleh  Al  -Alawi...

Itu ada data dari kiai muhammad sholihin pengarang

Ilmu kesunyatan syeikh lemah abang..

[12/12 08.15]: Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati.. dari arab.. sebelum sampai ke Jawa .. sempat sowan silaturahim dan menimba ilmu dengan Maulana Ishaq (ayah Sn. Giri) di Pasai.. ini awal mula ada distorsi SGJ sebagai anak Maulana Ishaq. 🙏

[12/12 08.16] : Iya.. al alawi... karena memang turunan Ba'alawy.. ke Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir.. kalau silsilahnya tadi dilanjutkan ke atasnya.. 🙏

[12/12 08.20] : Ada.. itu aliasnya yang ditulis... yakni P. SABAKINGKING. / SEBAKINGKIN.. itu aliasnya M. Hasanudin..🙏

[12/12 08.23] : Revisinya sudah berdasar data yang lebih tua yakni Nagaraktebumi dan sinkron dengan kitab Khidmatul Asyiroh mengenai nama Isa cucu dari Abdullah Azmatkah.

[12/12 08.24] : Nah.. yang no 20. Abdul Qodir.. / Ali saudaranya Ahmad itu yang menjadi kakek Syeikh Siti Jenar dan Syeikh Datuk Kahfi Cirebon... 👍👍😍

[12/12 08.27] : Alhamdulillaah, berarti yg di madura sudah cocok dg yg di jawa.

[12/12 08.28] : Sekarang sudah klir....

Disejarahnyabsyeikh  abdul jalil di kenal sebagai khowrkul lil adah....dr pada wali lainya yg sama sama keturunan dr Azmat khan yg dijawa sayang orang salah persepsi mengenai wafatnya di kirain di hukum pancung ....

[12/12 08.34] : Padahal beliau meninggal biasa tarekatnya adalah Akmaliyah dan syattoriyah....yg masih tergolong muktabaroh.

[12/12 08.36] :Tp menurut agus sunyoto beliau kena tikam keris kanta naga milik kanjeng sunan kudus.

[12/12 08.37] : Ini yg sangat di bantah oleh ajengan kiyai hasan benda kerep Cirebon 😁🙏

[12/12 08.39] : Adik laki2nya M. Hasanudin yang lahir tahun 1478 M.

1. Pangeran Kuningan yang wafat kala baru lahir tahun 1481 / 82.

2. Pangeran Jayakelana (lahir tahun 1408 saka antara 1486 / 87 masehi)

3. Pangeran Bratakelana lahir tahun 1410 saka antara 1488/9 masehi.

4. Pangeran Muhammad Arifin / P. Pasarean yang lahir tahun 1495 M. Leluhur jalur Cirebon.

Selain data ini ada lagi data di Banten yang menulis nama Husein adik Hasanudin yang tidak diketahui lahir tahun berapa tapi ada keluarga yang mengkabarkan sebagai turunan jalur ini di Ambon yang bergelar MONI dan masih menjaga silaturahim dengan keluarga Banten.

[12/12 08.42] : Dalam data kuno cirebon.. sebenarnya bukan karena ajaran tasawuf krn para Wali juga berfaham sama dalam Tauhid Wujudiyah dan Thorikoh Syatariah.

Tapi karena masalah kubu Politik Pengging VS Demak..

Tapi lain waktu saja dibahas kalau tentang itu..

Tapi intinya Syeikh Siti Jenar.. secara faham.. sepakat tidak sesat dan masih keluarga .. 🙏🙏

[12/12 08.49]: Ya intinya Syeikh Siti Jenar gurunya Ki Ageng Pengging Kebo Kenongo .. yang dianggap hendak makar kepada Demak..

Nantinya ini berkelanjutan kala turunan Demak , Arya Penangsang / Arya Jipang murid yang didukung Sunan Kudus ..

digulingkan oleh kubunya Jaka Tingkir Pajang bin Kebo Kenongo Pengging murid Sunan Kalijaga yang menggantikan Syeikh Siti Jenar.. yang akhirnya kubu politik ini berhasil mendirikan kerajaan Pajang dan nantinya Mataram.

Jadi sebenarnya adalah masalah beda kubu politik murid2nya para Wali..

Wallahu 'alam bishowab 🙏🙏🕋

[12/12 08.51]: Yang ini kalau terlalu dibuka ke umum, agak bikin malu keluarga Azmatkhan.. tapi cukup menjadi ibroh bagi kita.. hati2 dan waspada dalam masalah politik.  Jangan sampai persaudaraan dan silaturahim terputus..  🙏🙏🙏

[12/12 09.01] : Perpecahan kubu politik ini lanjutan dari masa Majapahit akhir..

Handayaningrat ayah kebo kenongo ki ageng pengging (murid S. Jenar).. dan dipati husein (adik tiri Rd. Patah Demak) .. para muslim yang tetap memilih mendukung kubu Majapahit masa akhir.

Berselisih kubu politik dengan Demak yang didukung para wali. Sampai2 ayah Sn. Kudus .. Sn. Ngudung.. terlibat perang saudara baratayuda dengan besannya sendiri Dipati Teterung Husein.

Wallahu 'alam bishowab.. 🙏

[12/12 09.06] : Lanjutan episode perselisihan kubu politik ini.. berlanjut ke Mataram vs Giri kedaton..

Selanjutnya untung ada musuh bersama penjajah VOC Belanda yg bisa mempersatukan perjuangan keluarga dalam melawannya.. (hikmah dibalik adanya penjajahan bangsa asing.. krn bangsa kita rentan berselisih dan mudah diadu domba).

Lebih baik melawan musuh asing dibanding perselisihan perang saudara.. 🙏

[12/12 09.10]: Betul krn ayah sunan kudus akibatnya gugur di medan tempur hanya persoalan itu gugur megkibat  seorang ulama dari golongan azmat khan.

[12/12 09.12] : Kedinastian giri kedaton menjadi carut marut kebelakngnya.

[12/12 09.13] : Syeikh among raga memilih keluar dari giri kedaton ....

[12/12 09.15] : Di masa penjajahan.. kedua kubu yang punya historis perselisihan ini.. dibenturkan dengan label kaum abangan vs kaum putihan.

Dan kala kekuasaan tidak lagi jadi masalah perebutan..

 perselisihannya jadi melebar ke arah beda pandangan budaya dan penerapan fiqih.

Sehingga dikabarkan sejarah yang dianggap ditenggarai dari keyakinan dan metode dakwah yang beda.. padahal awalnya dari masalah perselisihan politik. 🙏

[12/12 22.48]: Sambungan ....

Kala syarif hidayatullah lahir di Mesir tahun 1448 M. Dinasti yang berkuasa di Mesir adalah dinasti Mamluk (1250 - 1517)

Sedangkan dinasti Mamluk kala berkuasa di India tahun 1206 - 1290. Periode masa yang sama dengan kala Abdul Malik hijrah dari Yaman ke India, berkeluarga dan berputra Abdullah Khan yang juga besar dan menjadi pejabat di masa dinasti Mamluk India.

Artinya Ali Nurul Alam kakek Sunan Gunung Jati, kelak bisa menikah dengan putri Mesir di bawah kekuasaan dinasti Mamluk dan Abdullah putranya bisa jadi pejabat di Mesir .. hanya memungkinkan karena sudah terbentuk jalinan kekerabatan dan kerjasama dakwah antara keluarga Azmatkhan dengan keluarga pemimpin dinasti Mamluk semenjak kala di India.

Karena masa berkuasa dinasti Mamluk kala berkuasa di India sejaman dengan masa Abdul Malik dan Abdullah hidup dan menjabat di India ..

Artinya bisa kita petakan blasteran garis ibu Abdullah Azmatkhan (istri Abdul Malik).. dan istri Ali Nurul Alam yg jadi ibunda Abdullah, terkait kekerabatan dengan dinasti Mamluk baik kala di India maupun di Mesir.

Muasal dinasti Mamluk India dan Mesir adalah dari keturunan Jalur TURKI .. jadi inilah blasteran yang pas sehingga keluarga azmatkhan memiliki jaringan dakwah kerajaan yg luas dari india, mesir, samarkand, Maghrib / Maroko sampai ke asia tenggara (Champa, Chermin Pattani / Malaysia Thailand, Pasai Aceh & Jawa di Indonesia dll).

[12/12 22.29]: Jadi sunan gunung jati lahirnya di mesir.. ayahnya sempat menjabat kepala daerah di Mesir karena kekerabatan jalur ibunya yang keluarga penguasa Mesir dan kemudian ayah bliau hijrah kembali dan jadi raja di Champa Vietnam Kamboja tahun 1471 - 1478.. sampai wafatnya.

[12/12 22.32] : Makamnya ada di Panrang / Pandurangga ... sekarang masuk di negara Vietnam.

Sedangkan Ali Nurul Alam dimakamkan di Pattani Thailand Selatan.

[12/12 22.35]: Makam Ayah SGJ jadi Klenteng .. karena keturunannya yang Muslim sudah pada hijrah.. karena dikenal Karomahnya.. oleh umat agama lain dihormati sebagai Raja Champa yang punya pengaruh.. dikenal dengan gelar Bo Teri-Teri.

[12/12 22.45]: Turki Utsmani berdiri tahun 1299 dan kala penaklukan Konstantinopel tahun 1453 menjadi Kesultanan.

Sedangkan dinasti Mamluk asalnya merupakan bagian dari Dinasti Abasiyyah.

Mamluk atau Mamalik merupakan julukan yang diberikan kepada para budak asal *Turki* yang telah memeluk Islam dan direkrut menjadi tentara oleh penguasa Islam pada Abad Pertengahan. Mereka akhirnya menjadi tentara yang paling berkuasa sepanjang sejarah Islam dan juga pernah mendirikan Kesultanan Mamluk di dua tempat berbeda.

Terdapat dua pemerintahan yang didirikan oleh kaum Mamluk, yaitu Dinasti Mamluk yang berkuasa di *India* (1206-1290) yang dibentuk oleh Qutbuddin Aybak dan Dinasti Mamluk yang memerintah di *Mesir* (1250-1517).

[12/12 22.): Di India dan mesir itulah para leluhur keluarga Azmatkhan sempat menjadi pembesar / pejabatnya dinasti Mamluk.

[12/12 22.52]: Di data Cirebon.. ada kisah kejadian Syarif Abdullah (ayah SGJ) pergi meninggalkan mesir dan tidak kembali lantas dianggap sudah wafat..

Menurut kronologi data kelantan dan patani, saat meninggalkan mesir itulah beliau hijrah kembali ke Champa dan kemudian menjabat sebagai raja Champa dinasti Muslim tahun 1471 - 1478.

Al-Fatihah....


[12/12 23.17] : Sayyid Abdul Malik lahir di akhir abad 12 M dan wafat di awal abad 13 M. bliau lahir tahun 574 H ... atau 1178/9 Masehi. Serta belum diketahui tahun pasti wafatnya.

Hijrah ke India di awal abad 13 M. (Tahun 1200an)

Yang menarik tentang gelar KHAN bagi gelar pejabat Islam baru dimulai sejak Mongol menginvasi negeri-negeri pemerintahan Islam.

Invasi Mongol itu ke Baghdad pusat Islam itu baru terjadi tahun 1258 ... andai Sayyid Abdul Malik masih hidup, maka beliau ber usia 80 tahun ...

Sebelumnya Mongol berhasil menduduki India tahun 1241, andai kata Sayyid Abdul Malik masih hidup maka usia beliau adalah sekitar 63 / 64 tahun.

[12/12 23.21] : Ini artinya sejarah bahwa gelar Azmat Khan didapatkan Sayyid Abdul Malik karena hijrah ke India menikahi putri pembesar India dari Dinasti Mamluk. Ada yang kurang tepat.

Dalam data Cirebon yang mendapat gelar KHAN mulai dari anak2nya Sayyid Abdul Malik.. yakni Abdullah.

Dan dalam data Syamsu Zhohiroh dan Khidmatul Asyiroh, Selain pada Abdullah Khan juga pada Alwi Faqih Khan.

Hanya saja karena Abdul Malik sebagai ayah 2 jalur Azmatkhan ini.. maka penisbatan nama Qabilah Azmat Khan pada beliau..

[12/12 23.23] : Kecil kemungkinan di masa hidupnya Sayyid Abdul Malik menggunakan gelar jabatan KHAN.. karena era penggunaan gelar tersebut baru di masa anak2 beliau.. Sayyid Abdullah dan Sayyid Alwi.

[12/12 23.30] : Konon disana tapi ada kendala untuk melacaknya..

Menurut keterangan Habib Ahmad Alatas ketua MD RA yang ke India untuk mencari tahu riwayat makam leluhur keluarga kita.. ada kendala karena daerah tersebut sudah diisolir sebagai Kawasan Militer India.

Sehingga belum bisa dipastikan lokasi tepatnya.

Selain Nasr Abad.. lokasi Agra juga menjadi lokasi mukim leluhur kita.. karena Jamaludin Akbar dan Ahmad Jalaludin sempat menjadi Gubernur Agra berdasar data kitab Tarikh Aghra yang salah satunya dipegang oleh keluarga di Kelantan Malaysia.

[12/12 23.34] : *Kecil kemungkinan di masa hidupnya Sayyid Abdul Malik menggunakan gelar jabatan KHAN..

 karena era penggunaan gelar tersebut sebagai gelar pejabat, baru di masa hidup anak2 beliau sebagai pejabat / bangsawan .. yakni pada Sayyid Abdullah Khan dan Sayyid Alwi Faqih Khan.

[12/12 23.36] : Itulah kenapa dalam data silsilah tradisi Cirebon dan Banten.. leluhur yang ditulis dengan gelar KHAN mulai pada nama Abdullah bukan pada nama Abdul Malik.

[12/12 23.47]: Yang menikah dengan putri bangsawan nasrabad dari dinasti Mamluk di negeri India memang betul Sayyid Abdul Malik.. sehingga anak2nya menjadi bangsawan.

Tapi gelar bangsawan / pejabat KHAN .. baru dimulai di era pasca Invasi Mongol ke India yang terjadi pada masa hidup anak2 beliau sebagai bangsawan / pejabat.

Dan ada 2 anak beliau yakni Sayyid Abdullah Khan yang berketuruna di Nusantara / Asia Tenggara dan Sayyid Alwi Faqih Khan yang berketurunan di India

Karena ada 2 jalur ini maka disatukan jalur qabilahnya pada ayah mereka Sayyid Abdul Malik.. sehingga penisbatan Qabilah Azmat Khan diletakkan pada Sayyid Abdul Malik.

Memang hal ini agak ribet untuk dijelaskan ke umum.. tapi kepada keluarga yang sebagaian besar Munsib di group istimewa ini.. ya ana al afwu perlu infokan.. 🙏

[12/12 23.50] : Iya betul.. Nasr abad .. di bawah dinasti Mamluk..

 kala Abdul Malik hijrah dan menikah belum diinvasi oleh Mongol.. sehingga belum ada penggunaan gelar KHAN .. atau lengkapnya Azmat Khan..

Secara historis kala Mongol menginvasi India.. para pejabatnya menggunakan gelar yang digunakan penguasanya..

Mulai saat itulah.. anak2 Abdul Malik sebagai bangsawan dan pejabat juga mulai bergelar KHAN.

[12/12 23.51] : Kalau di kitab معجم اللطيف gelar عظمت خان disandang oleh Sy. Abdul Malik karena pujian dari masyarakat atas kemuliaan kerajaan yg mendapat menantu Ahlu Bait.

[12/12 23.53] : Na'am.. itu sejarah secara garis besar saja.. awal dikenal dihormati sebagai Ahlul Bait dan masuk jadi bangsawan memang pada Abdul Malik.. yanga mana beliau hijrah di masa belum ada invasi Mongol jadi tentunya belum ada penggunaan gelar KHAN.

secara fakta historis.. kelengkapan gelar KHAN .. baru pada masa anak2 beliau.

[12/12 23.59] : Ini ana sedang menjelaskan latar belakang kenapa pada data2 *kuno* nusantara.. nama KHAN tercatatnya pada nama Abdullah bukan pada nama Abdul Malik.

Karena fakta historisnya memang gelar KHAN baru dipakai pada masa anak2nya Abdul Malik.

TAPI Para ahli nasab perlu memetakan nama jalur qabilah untuk keluarga ini.. dan karena ini ada 2 jalur (nusantara melalui abdullah, dan india melalui Alwi) ...

Maka disatukannya nama Qabilah keluarga Azmat Khan pada nama Abdul Malik satu datuknya... 🙏

[13/12 00.02] : Kurang lebih demikian. tapi kalau ini kebalikannya.. sehingga gelar qabilah azmat khan nya malah dinisbatkan pada ayahnya.. (abdul Malik)

Meskipun secara historis digunakannya pada anak2nya (abdullah dan alwi).

Sambungan tentang sejarah Keluarga keturunan Abdul Malik Azmatkhan tentang dinasti penguasa India-nya.

Sayyid Abdul Malik lahir di Hadhramaut Yaman pada akhir abad 12 M dan wafat di awal abad 13 M. Beliau lahir tahun 574 H ... atau 1178/9 Masehi. Serta belum diketahui tahun pasti wafatnya.

Hijrah ke India di awal abad 13 M. (Tahun 1200an)

Di masa kepindahan awal tersebut kepemimpinan Islam baru saja berkuasa di India dan membentuk Kesultanan Delhi yang diawalai oleh Dinasti Mamluk.

Para leluhur Azmatkhan nusantara (leluhur dari para keturunan keluarga dan kerabat Walisongo), 3 generasi hidup di India, yakni Sayyid Abdul Malik berputra Sayyid Abdullah, berputra Sayyid Ahmad Shah Jalal dan Sayyid Ali Abdul Qodir; Lantas menurunkan Jamaluddin Husein bin Ahmad Jalal, Ali Nuruddin bin Ahmad Jalal, dan Isa bin Ali Abdul Qodir beserta keluarganya yang mulai hijrah dari India ke Asia Tenggara di sekitar tahun 1360an masuk pada abad 14 M.

Kesultanan Delhi merujuk pada pemerintahan Muslim berdinasti dari Turki dan Afghan / Pashtun yang berpusat di Delhi, ada 5 dinasti termasuk dinasti Mamluk (1206–90), dinasti Khilji (1290–1320), dinasti Tughlaq (1320–1413), dinasti Sayyid (1414–51) dan dinasti Lodi (1451–1526). Pada tahun 1526, Kesultanan Delhi dilebur dengan kemunculan Kesultanan Mughal.

Jadi rentan waktu leluhur keluarga Azmatkhan dari Kesultanan Delhi di masa periode 3 Dinasti. Awal Hijrahnya Sayyid Abdul Malik dari Yaman ke India di Masa Dinasti Mamluk. Dan Hijrahnya Sayyid Jamaludin Akbar dan saudara2 misannya dari India ke Nusantara / Asia Tenggara di masa Dinasti Tughlaq.

Ini supaya memahami di masa mana leluhur keluarga Azmatkhan nusantara hidup pada masa pemerintahan dinasti apa di India.

🙏🕋


Tidak ada komentar:

Posting Komentar