Menghadiri Tiga Acara Sekaligus
Keteladanan Kyai Hamid
======================
Kiai Hamid adalah sosok yang halus pembawaannya. Suaranya pelan, sangat lirih nyaris berbisik, baik ketika mengajar, membaca al-Qur’an, berbicara kepada santri, bahkan keluarganya sendiri. Kalau mengisi pengajian Ahad pagi, Kiai Hamid tidak pernah memakai pengeras suara, tetapi semua jama’ah mendengar ucapan beliau dengan jelas, subhanallah. ”Jelas Ahmadi, santri salafiyah yang selalu setia mendampingi Kiai Hamid.
Seperti biasa, pengajian rutin kitab Muroqil Ubudiyah pun digelar pada Ahad pagi. Halaman dan gang dipenuhi orang-orang yang ikut mendengarkan nasehat beliau. setelah pengajian bubar, salah satu jama’ah menghampiri Kyai Hamid yang waktu itu sudah berada di ndalem guna mengundang beliau dalam acara khitanan putranya.
”kapan?” Tanya beliau. ”besok Kyai, jam tujuh pagi”. Tak lama setelah itu, seseorang yang juga ikut pengajian Ahad datang ke kediaman beliau dengan tujuan yang sama. Orang kedua ini mengundang beliau untuk acara akad nikah putranya. Kebetulan hari dan jamnya sama dengan orang pertama tadi. Setelah orang kedua keluar, datang satu orang lagi dengan maksud mengundang beliau dalam acara manaqiban dirumahnya yang hari dan jamnya juga sama dengan kedua orang tadi (Senin jam tujuh pagi).
Seminggu kemudian, ketiga orang yang sudah ngundang Kiai Hamid menghadiri pengajian Ahad seperti biasa. Ketika pengajian usai, ketiga orang tadi duduk-duduk santai dengan para jama’ah lainnya diteras ndalem Kyai Aqib bin Yasin (yang letaknya tepat di depan musholla) satu di antara mereka memulai pembicaraan.
“Alhamdulillah, hari Senin kemarin Kyai Hamid datang mengisi walimatul khitan dirumahku”.
Orang kedua merasa tidak enak mendengar ucapannya, karena ucapan orang tadi tidak sesuai dengan kenyataan yang dia tahu, dia langsung angkat suara
”Hari senin kapan? Kalau hari senin kemarin, Kiai Hamid menghadiri acara akad nikah anak saya. bahkan beliau sendiri yang meng-akad”.
“memangnya acara dirumah kamu jam berapa?”.
”jam tujuh pagi”.
”acara dirumahku senin kemaren juga jam tujuh”.
“kata siapa Kiai Hamid datang ke rumah kalian hari Senin kemarin, waktu itu Kiai Hamid datang ke rumahku jam tujuh memimpin manaqiban”. Sahut orang yang juga mengundang beliau.
mendengar keributan itu, salah satu santri datang menuju ketiga orang tadi. ”Pak…pak….,ada apa kok rame-rame?”
”kedua orang ini mengaku Kiai Hamid datang ke rumahnya, padahal beliau kemarin ke rumahku memimpin acara manaqiban”. Jawab salah satu dari mereka.
”begini saja pak, ini ndalem Kiai Aqib. Tolong hormati sedikit. Bapak di sini rame-rame memperebutkan kedatangan Kiai Hamid, coba bapak-bapak lihat, siapa yang anda rebutkan? Siapa beliau? Bapak-bapak pasti percaya kalau beliau itu waliyullah, jadi tidak usah heran kalau semua acara bapak dihadiri oleh beliau”. ketiga orang tadi mulai mengerti dan menghentikan keributannya. (Ren)
Sumber: Bpk. Ahmadi
sumber:http://salafiyah.org/beranda/51-kyai-hamid/280-menghadiri-tiga-acara-sekaligus.html
Nabi SAW:مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي كِتَابٍ لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تَسْنَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ اسْمِي فِي ذَلِكَ الْكِتَابِ (Barang siapa menulis sholawat kpdku dlm sebtah buku, maka para malaikat selalu memohonkan ampun kpd Alloh pd org itu selama namaku masih tertulis dlm buku itu). اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّٰهِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar