ROSULULLOH SAW MENJADI IMAM SHOLAT JAMA'AH BERSAMA PARA NABI, ROSUL DAN MALAIKAT DI BAITUL MAQDIS, LALU Di-MI'ROJ-kan:
============================== =
Setelah Rosululloh SAW dalam perjalanan malamnya (ISRO') sampai di Baitul Maqdis, Lalu para Nabi, Rosul dan Malaikat berkumpul . Kemudian dikumandangkanlah adzan dan iqomat. Mereka yang datang berbaris rapi bershof-shof. Lalu Jibril mempersilahkan Rosululloh SAW menjadi IMAM. Maka Nabi Muhammad SAW menjadi IMAM sholat ber-Jama’ah bersama Para Nabi dan Rosul beserta para Malaikat di Baitul Maqdis saat pemberhentian terakhir dalam ISRO'/perjalanan malam itu, dapat bermakna bhw mereka (Para Nabi dan Rosul beserta para Malaikat itu) menjadikan Rosululloh SAW sebagai Al-Wasilah/الْوَسِيلَةَ/ penghubung
kepada Alloh SWT. Baru kemudian setelah itu, Beliau SAW di-MI'ROJ-kan
Oleh Alloh ke shidrotil muntaha sampai Mustawa, sampai akhirnya menerima
PERINTAH SHOLAT 5 WAKTU. Oleh karena itu, SHOLAT ADALAH MI'ROJ-nya
Orang Beriman/ MI'ROJUL MUKMIN.
==============================
Setelah Rosululloh SAW dalam perjalanan malamnya (ISRO') sampai di Baitul Maqdis, Lalu para Nabi, Rosul dan Malaikat berkumpul . Kemudian dikumandangkanlah adzan dan iqomat. Mereka yang datang berbaris rapi bershof-shof. Lalu Jibril mempersilahkan Rosululloh SAW menjadi IMAM. Maka Nabi Muhammad SAW menjadi IMAM sholat ber-Jama’ah bersama Para Nabi dan Rosul beserta para Malaikat di Baitul Maqdis saat pemberhentian terakhir dalam ISRO'/perjalanan malam itu, dapat bermakna bhw mereka (Para Nabi dan Rosul beserta para Malaikat itu) menjadikan Rosululloh SAW sebagai Al-Wasilah/الْوَسِيلَةَ/
===========
Di Baitul Maqdis Menjadi Imam Para Nabi dan Rasul
==========
Pemberhentian
terakhir dalam perjalanan malam itu adalah Baitul Maqdis. Dalam sekejap
mata setelah Rasulullah saw sampai di Baitul Maqdis para nabi, rasul dan
malaikat berkumpul . Kemudian dikumandangkanlah adzan dan iqamat.
Mereka yang datang berbaris rapi bershaf-shaf. Lalu Jibril
mempersilahkan Rasulullah saw menjadi imam. Begitulah setelah shalat
dengan berjama’ah para nabi dan rasul memuji kepada Allah atas karunia
dari-Nya. Begitu juga Rasulullah saw mengucap tasbih atas karunia yang
istimewa yang tidak diperoleh nabi dan rasul lainnya.
Baitul Maqdis adalah merupakan pelabuhan terakhir isra’nya
(perjalanan malam)Rasulullah saw sebelum kemudian dimi’rajkan Allah ke
shidratil muntaha. Baitul Maqdis seolah memiliki jalur utama yang dapat
menghubungkan dunia ini dengan pintu langit. Dikatakan demikian karena
di sanalah para nabi dan rasul itu turun, dan dari sanalah Rasulullah
saw akan memulai mi’rajnya.
Adapun mengenai shalat Jama’ah bersama para nabi dan rasul dan
Muhammas saw sebagai Imamnya merupakan sebuah bukti bahwa mereka para
nabi dan rasul itu menjadikan Rasulullah saw sebagai wasilah menuju
Allah swt. Mereka para nabi dan rasul itu menjadikan Rasulullah saw
sebagai penghubung kepada Allah swt, sebagaimana yang disebutkan dalam
surat al-Maidah ayat 35:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada
jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.
Demikianlah kepemimpinan Rasulullah saw sebagai imam dalam shalat ini
menunjukkan pengakuan para nabi dan rasul itu akan syariat islam yang
sempurna yang dibawa oleh Rasulullah saw, nabi sekaligus rasul
pungkasan. Mengenai jama’ah itu sendiri sungguh tidak dapat dipungkiri
fadhilannya, jika para nabi, rasul dan malaikat saja berjama’ah.
sumber:http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,10-id,51911-lang,id-c,ubudiyah-t,Di+Baitul+Maqdis+Menjadi+Imam+Para+Nabi+dan+Rasul-.phpx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar