ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Kamis, 15 Maret 2018

Dzurriyah Sayidina Hasan bin Ali bin Abi Tholib RA. :

Copas dari fb سيد محشر رومي الحسيني
Dzurriyah Sayidina Hasan bin Ali bin Abi Tholib RA. :

Imam Hasan adalah putra pertama pasangan Imam Ali Kw. dan Fathimah Az-Zahra. Beliau dilahirkan di Madinah pada tanggal 15 Ramadhan 2 atau 3 H. Setelah sang ayah syahid, beliau memegang tampuk pemerintahan Islam selama enam bulan. Beliau syahid pada tahun 50 H setelah meminum racun yang disuguhkan oleh istrinya sendiri, Ja’dah di usianya yang ke-48 tahun. Beliau dikuburkan di Perkuburan Baqi’

Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitab Tarikhul Khulafa` bercerita: “Imam Hasan a.s. dilahirkan pada tahun 3 H. Beliau adalah orang yang paling mirip dengan Rasulullah SAW. Pada hari ketujuh dari kelahirannya, Rasulullah SAWW menyembelih kambing untuk akikahnya dan ia mencukur rambutnya. Rambut itu kemudian ditimbang dan sesuai dengan kadar timbangannya Rasulullah SAW bersedekah perak. Beliau adalah salah satu ahli kisa`. Rasulullah SAW bersabda: “Ya Allah, aku sangat mencintainya, oleh karena itu, cintailah dia”. Pada kesempatan yang lain Rasulullah SAW bersabda: “Hasan dan Husein adalah dua penghulu penghuni surga”.

Ibnu Abbas berkata: “Suatu hari Hasan naik di atas pundak Rasulullah SAW. Salah seorang sahabat berkata: “Wahai anak muda, engkau memiliki tunggangan yang sangat bagus!”. “Tidak begitu, ia adalah penunggang yang terbaik”, jawab Rasulullah SAW menimpali. Beliau memiliki jiwa yang tenang, berwibawa, tegar, pemaaf dan sangat disukai masyarakat. Beliau sangat peduli terhadap orang-orang miskin. Beliau sering membantu mereka melebihi kebutuhan mereka sehingga kehidupan mereka sedikit lebih makmur. Hal ini karena beliau tidak ingin seorang peminta datang beberapa kali kepadanya untuk meminta sesuatu yang akhirnya beliau merasa malu.

Sayidina Hasan Ra menikahi sembilan orang wanita

Ummu Farwa (ibu dari Qasim bin Hasan)
Khaulah binti Mansur al Fazariyah (ibu dari Hasan al Mutsanna)
Ummu Bashir
Saqfia
Ramlah (ibu dari Abu Bakar bin Hasan)
Ummul Hassan
Binti Umrul qais
Ju'dah binti Asy'ath bin Qays
UmmuIshaq binti Talhah (ibu dari Talhah bin Hasan)

Imam Hasan Assibt memiliki 3 putri dan 13 putra yaitu:

1.       Fatimah (  Ibunda dari Al Imam Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin)
2.       Soleha
3.       Rogayyah
4.       Hasan Al Mutsanna
5.     Hamzah
6.       Aqiel
7.       Umar
8.       Qasim
9.       Abdullah
10.   Abdurrahman
11.   Zaid  bergelar al-Ablaj yang menurunkan para Syarif Makkah dan Dinasti Hasyimiyah Yordania sampai sekarang
12.   Ahmad
13.   Ismail
14.   Abdullah Asghor
15.   Hasan
16.   Husin

 Imam Hasan Al Mutsanna ini mempunyai putra :

1.       Hasan Al Mutsalist
2.       Abdullah Al Mahdi Al Kamil
3.       Muhammad ( datuk dari Al Imam Abu Hasan As Syadzili Al Hasani) dalam satu riwayat dari garis Ibu.
4.       Ibrahim Al Qhomri (datuk dari keluarga Taba'-taba'i/sebagian keluarga ini memakai Al Hasani termasuk yang ada di Indonesia.

Al Imam Abdullah Al Mahdi Al Kamil ini mempunyai putra :

1.       Sulaiman
2.       Muhammad
3.       Yahya
4.       Ibrahim
5.       Musa   bergelar Al Juni (datuk dari Al Anggawie. Serta keluarga Somalangu Kebumen dari As Syech Al Imam Al Qutb Abdul Kadir Jailani)
6.       Idris al Akbar yang menurunkan Ulama Maghrib (Maroko) diantaranya Asyaikh Abu Abdillah Abdussalam Bin Misyisy Al Maghrib Al Idrisy Alhasany Asyaikh Abil Hasan Asyadzili Alhasany. Dan al faqir silsilah Nasab sampai sini.
serta datuk dari As Syech Al Imam As Syarief Yusuf bin Abid yang akan al faqir ulas dibawah

KABILAH DARI KETURUNAN IMAM AL HASAN

Yusuf bin Abid

As Syech Al Imam As Syarief Yusuf bin Abid ini adalah murid langsung dan utama dari As Syech Al Imam Al Qutb Fakhr Wujud Syech Abubakar bin Salim sehingga didalam tawassul, kita menjumpai nama Beliau selalu disebut setelah nama As Syech Abubakar bin Salim.

Susun galur nama beliau adalah sbb : As Syech Al Imam As Syarief Yusuf bin Abid bin Muhammad bin Umar bin Ibrahim bin Umar bin Isa bin Abi Wakil Maimun bin Isa bin Musa bin Azuz bin Abdul Aziz bin 'Allal bin Jabir bin 'Iyad bin Gasim bin Ahmad bin Muhammad bin Idris As tsani bin Idris bin Abdullah bin Al Imam Hasan Al Mutsana bin Sayyidina Hasan r.a.

As Syech Al Imam As Syarief Yusuf bin Abid mempunyai 4 orang putra yaitu :

1.       Abi Wakil
2.       Muhammad
3.       Abdullah
4.     Umar

Umar, mempunyai seorang putra yaitu Abdullah. Dari keturunan As Syech As Syarief Abdullah bin Umar inilah keturunan As Syech Al Imam As Syarief Yusuf bin Abid berpangkal/bermula. Jadi semua keturunan dari As Syech Al Imam As Syarief Yusuf bin Abid yang ada saat ini melewati jalur As Syech As Syarief Abdullah bin Umar ini.

As Syech Abdullah bin Umar ini mempunyai 2 putra yaitu:
1.    Syech
Syech berputra Ibrahim, Ibrahim berputra Syech, Syech berputra Abdullah.

Abdullah mempunyai  2 putra yaitu :

a.         Masyhur, mempunyai 2 putra yaitu :
1.       Muhammad
2.       Abdullah, keturunan dari As Syech As Syarief Abdullah ini ada di Manado.

b.         Muhammad, berputra Husin. As Syech As Syarief Husin ini berputra 24 orang yaitu :
1.       Ibrahim (Surabaya) keturunannya di India&Surabaya.
2.       Alwi, (Gorontalo).
3.       Muchsin, keturunannya ada di Sewon dan Maryamah.
4.       Muhammad, (Gresik) keturunannya ada di Gresik.
5.       Ubaidillah, (Gorontalo).
6.       Abdurrahman, (Bangil) keturunannya ada di Surabaya,Gorontalo.
7.       Muhdhor, keturunannya di Manado.
8.       Alwi.
9.       Abubakar, (Maryamah).
10.   Umar, (Gorontalo).
11.   Ali, (Gorontalo).
12.   Sagaf, (Gorontalo).
13.   Zain, (Gorontalo).
14.   Hamid, (Gorontalo).
15.   Ahmad, (Gorontalo) keturunannya ada di Gorontalo, Gresik.
16.   Idrus, (Gorontalo).
17.   Ja'far, (Gorontalo).
18.   Abdullah, keturunannya di Gresik.
19.   Hasan, (Gorontalo).
20.   Syech, keturunannya ada di Gorontalo, Surabaya, dan Menado.
21.   Yusuf, (Sidoarjo) keturunannya ada di Sewon dan Gorontalo.
22.   Salim, keturunannya ada di Gorontalo.
23.   Hud, keturunannya ada di Gorontalo.
24.   Abdul Kadir, keturunannya ada di Gorontalo.

2.    Yusuf berputra Ibrahim

As Syech As Syarief Ibrahim ini mempunyai 3 putra yaitu :

a.         Masyhur, mempunyai 2 orang anak yaitu :
1.       Alwi, keturunannya ada di Sewon, Manado, Pasuruan dan Gorontalo.
2.       Muhammad, keturunannya ada di Pekalongan, Gorontalo, Labuhan Haji (Sumbawa), Taliwang (Sumbawa).
Kelompok ini dikeluarga Al Hasani memakai gelar Al Masyhur Al Hasani.

b.         Syech, (wafat di Pekalongan) mempunyai 2 putra yaitu :
1.       Thoha, keturunannya ada di Sumenep,Telangu, Kalianget (Madura).
2.       Abdul Qadir, keturunannya ada di Lumajang, Bangil, Surabaya dan Pasuruan.

c.          Hasan, mempunyai 2 putra yaitu :
1.       Ali, keturunannya ada di Pekalongan dan Kali wungu.
2.       Muhammad, keturunannya ada di Kendal dan Pekalongan.

Keturunan Yusuf bin Abid ini, satu-satunya family al-Hasani yang tercatat di Maktab Daimi-Rabithah Alawiyah, hal itu disebabkan kakek mereka Yusuf bin Abid yang berasal dari kota Fez-Maghrib mengembara untuk menuntut ilmu ke berbagai kota di antaranya Tilmisan, Miknas hingga Hadramaut. Karena beliau datang ke Hadramaut, maka keturunan al-Hasani dari Yusuf bin Abid ini tercatat dalam kitab-kitab nasab Alawiyin yang berasal dari Hadramaut.

 Abu Numai

Keluarga Abu Numai dinisbahkan kepada Syarif Abu Numai al-Awal, yaitu : Muhammad bin Abi Saad al-Hasan bin Ali bin Qatadah bin Idris al-Hasani. Selain sebutan Abu Numai mereka juga diberi gelar al-Namawi. Di antara keturunan mereka adalah famili al-Anggawi, al-Anani, al-Nu’ari, dan lainnya.

Sedangkan dari keturunan Abu Numai al-Tsani, yaitu : Muhammad bin Barakat bin Muhammad bin Barakat bin al-Hasan bin Ajlan bin Rumaitsah bin Abi Numai al-Awal Muhammad bin Abi Saad al-Hasan bin Ali bin Qatadah bin Idris al-Hasani, menurunkan family al-Jawadi, al-Barakati, al-Sanbari, al-Mun’ami, dan lainnya.

Di antara qabilah Abu Numai al-Hasani yaitu leluhur almarhum Raja Husein (Yordania) dan sepupunya almarhum raja Faisal (raja Iraq), serta qabilah al-Idrissi, yaitu leluhur mantan raja-raja di Tunisia dan Libya.

Al-Anggawi

Gelar al-Anggawi diberikan kepada keturunan Angga al-Namwi al-Hasani bin Wabir bin Athif bin Abi Daij bin Amir Makkah Muhammad Abu Numai bin Abi Saadbin Ali bin Qatadah al-Hasani. Beliau lahir tahun 852 hijriyah di Makkah, seorang yang hafal al-qur’an dan ahli ibadah. Beliau juga sering mengadakan perjalanan ke beberapa negeri di antaranya ke Mesir. Family al-Anggawi hidup tersebar diberbagai penjuru, antara lain di Mekkah, Madinah dan Mesir.

Di Mekkah terdapat keturunan dari :

1.       Keluarga Al-Anggawi Mekkah Mukaromah yang disebut dengan Saadah al-Anggawi,  mereka adalah keturunan syarif Muhammad bin Usman bin Husin bin Mansur bin Husin bin Mansur bin Jarullah bin Muhammad bin Angga.

2.       Keluarga al-Manashir (tinggal di desa Abi Urwah di Wadi Fathimah), mereka adalah keturunan dari syarif Idris bin Jarullah bin Hasan bin Jarullah bin Hasan bin Mansur bin Husin bin Mansur bin Jarullah bin Muhammad bin Angga.

3.       Keluarga Ali al-Anggawi (tinggal di desa Abi Urwah di Wadi Fathimah), mereka adalah keturunan dari syarif Ali bin Bahit bin Abi Da’ij bin Ahmad bin Muhammad bin Angga.

Di Madinah terdapat keturunan dari :

1.       Keluarga Basri al-Anggawi, dimana pertama kali yang datang dari kota Qana ke Madinah ini adalah empat orang, yaitu :

a.       Syarif Ahmad bin Muhammad bin Umar bin Muhammad bin Ahmad bin Umar bin Basri.
b.      Syarif Muhammad bin Baz bin Mahmud (dikenal dengan keluarga bin Baz).
c.       Syarif Ahmad bin Husin bin Usman bin Hasan bin Muhammad bin Ali bin Basri.
d.      syarif Muhammad Dimroni bin Hamdan bin Muhammad al-Zayyad bin Ali bin Abdurrahim bin Muhammad bin Ali bin Basri (keturunannya terputus).

2.       Keluarga Murod al-Anggawi, mereka adalah syarif  Murod bin Abdul Muhsin bin Zhofir bin Mahdi bin Muhammad bin Angga (keturunanya juga disebut al-Muhsin al-Anggawi).

3.       Keluarga al-Madini al-Anggawi, mereka adalah Husin al-Madini bin Muhammad bin Husin bin Hasan Unaibah bin Hasan bin Musa bin Jadullah bin Barakat bin Ahmad bin Hasan bin Basat bin Angga.

Di Mesir terdapat keturunan dari :

1.       Keluarga Hasan bin Basat bin Angga :

a.       Syarif Mubarak bin Ahmad bin Hasan bin Basat bin Angga (keluarga Mubarak & keluarga Syarifah)

b.      Syarif Basat bin Ahmad bin Hasan bin Basat bin Angga terdiri dari dua keluarga yaitu : pertama : keluarga Muhammad bin Basat (Keluarga Musaat, keluarga Mu’ajab dan keluarga) al-Jadawi) dan kedua : keluarga Ahmad bin Basat (keluarga al-Walid dan keluarga al-Dali).

c.       Syarif Ali bin Ahmad bin Hasan bin Basat bin Angga, terdiri dari :

1)      keluarga Ismail sayidi bin Hamad bin Umar bin Muhammad bin Mubarak (al-mustofa sayidi, al-Ahmad sayidi, al-Abu Asba’ dan al-Katkat)

2)      keluarga Siraj bin Ali bin Ahmad bin Hasan bin Basat bin Angga (al-Sarkawi, al-Hifni, al-Dandarirawi dan al-Basat albaih).

3)      keluarga Barakat bin Ali bin Ahmad bin Hasan bin Basat bin Angga (keluarga Dakhilullah, al-Unaibah, al-Ghosimah)

4)      keluarga Ahmad bin Abibakar bin Ahmad bin Hasan bin Basat bin Angga (al-Hasanain, al-Afandi, al-balbash, alu Syaikh)

5)      keluarga Basri bin Abubakar bin Ahmad bin Hasan bin Basat bin Angga, terdiri dari tiga keluarga :

(1) Ahmad bin Umar bin Basri (al-Kholawi, aal Mahmud basri, aal Ahmad Basri, aal Umar bin Ahmad Basri),

(2) Hamad bi Umar bin Basri (al-Ahmad, aal Abdul Kadir, aal Ahmad Umar Basri, al-La’abah, al-Aruj, al-Fawal, al-Abyadh),

(3) Ali bin Basri (al-Zayat, al-Angga, aal Abu Zaid, aal Mahmud Hasan Basri, aal Usman Hasan Basri, aal Umar Hasan Basri).

2.       keluarga Abdullah bin Hissan bin Muhammad bin Hissan bin Khonfar bin Wabir bin Muhammad bin Angga (al Kolali, al Abdullah, al balasy).

3.       keluarga Murod bin Abdul Muhsin bin Zhofir binMahdi bin Muhammad bin Angga aal Murod dan al Muhsin).

Ø Al-Qadiri

Keluarga al-Qadiri banyak tersebar di sebagian negeri-negeri Islam seperti Irak dan Syria. Begitu juga, mereka banyak terdapat di negeri-negeri Maghrib.

Penamaan al-Qadiri, dikarenakan mereka adalah keturunan dari al-Quthub al-Kabir Syekh Abi Muhammad Muhyidin  Abdul Qadir Jailani bin Abi Soleh Musa bin Abdullah bi Yahya az-Zahid bin Muhammad bin daud bin Musa al-Tsani bin Abdullah bin Musa al-Jun bin Abdullah al-Mahd bin Hasan al-Mutsanna bin Imam Hasan sibt Rasulillah saw.
Gelar al-Qadiri di ambil dari kata ‘Qadir’ yang merupakan salah satu asmaul husna yang mempunya arti “Yang Maha Kuat”.

 Al-Jailani

Penamaan al-Jailani, dikarenakan mereka adalah keturunan dari al-Quthub al-Kabir Syekh Abi Muhammad Muhyidin  Abdul Qadir Jailani bin Abi Soleh Musa bin Abdullah bi Yahya az-Zahid bin Muhammad bin daud bin Musa al-Tsani bin Abdullah bin Musa al-Jun bin Abdullah al-Mahd bin Hasan al-Mutsanna bin Imam Hasan sibt Rasulillah saw.

Gelar al-Jailani di ambil dari kata ‘Jailani’ yang merupakan tempat kelahiran Syekh Abdul Qadir jailani. Beliau lahir pada tahun 490/471 H dan wafat pada hari Sabtu malam, setelah maghrib, pada tanggal 9 Rabi’ul Akhir tahun 561 H di daerah Babul Azaj.

 Al-Qudsi

Al-Qudsi adalah suatu keluarga yang berasal dari Hallab (Aleppo) Syria. Silsilah keturunan al-Qudsi menyambung kepada al-Quthub al-Jalil al- Syaikh Abi Abdillah al-Husein yang dikenal dengan al-Qudhoib alban al-Maushuli, di mana nasabnya bersambung kepada al-Ridha bin Musa al-Juun bin Abdullah al-Mahd bin Hasan al-Mutsannan bin Imam Hasan bin Ali bin Abi Thalib.

Di samping itu, keluarga al-Qudsi ada juga yang bersambung silsilahnya kepada Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib. Salah satu keluarga al-Qudsi ini adalah Sayid Abdurrazak al-Qudsi, di mana silsilahnya bersambung kepada Musa al-Kadzim bin Ja’far Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Imam Husein ra.

 Al-Maghribi

Keluarga al-Maghribi banyak ditemukan di kota Tarables. Silsilah keluarga al-Magribi menyambung kepada sayid Muhammad Darghust al-Hasani al-Idrisi yang tinggal di kota Darghust Tunis. Kakek mereka yang pertama syekh Ahmad al-Maghribi al-Hasani bin Muhammad (mufti Tunis) bin Umar bin Muhammad, di mana keturunannya banyak tinggal di Tarables Syria.

Di kota Beirut dapat ditemukan pula keluarga al-Maghribi yang silsilahya bersambung kepada Idris al-Tsani bin Idris al-Akbar bin Abdullah al-Mahd bin Hasan al-Mutsanna bin Imam Hasan bin Ali bin Abi Thalib.

 Az-Zawawi

Az-Zawawi adalah keluarga asyraaf al-Idrisiyah, nasabnya bersambung kepada Maula Idris bin Idris bin Abdullah al-Mahd bin Hasan al-Mutsanna bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Keluarga ini berasal dari negeri Maghrib yang kemudian hijrah ke Makkah al-Mukarromah dan beberapa wilayah teluk Arab. Dalam catatan kecil yang kami miliki yang pertama kali disebut Az-Zawawi adalah Abdullah bin Hasan bin Sulaiman Az-Zawawi.

Di antara ulama mereka yang terenal adalah Abdullah bin Muhammad Soleh Az-Zawawi seorang mufti Syafiiyah di Mekkah. Guru-guru beliau adalah Syekh Muhammad Yusuf al-Khayyat. Adapun murid-murid beliau adalah sayid hasan Kutbi dan anaknya Abdurrahman Az-Zawawi, syekh Muhammad Turki seorang guru di Masjidil Haram. Aayid Abdullah bin Muhammad soleh Az-Zawwi banyak melakukan perjalanan ke India, Indonesia, Cina dan Jepang.

Ulama dari keluarga Az-zawawi yang lain adalah Soleh bin Abdurrahman bin Abubakar bin Abdurrahman bin Ahmad Az-Zawawi al-Hasani. Guru-guru beliau di antaranya sayid Muhammad Sanusi al-Maki, syekh Ahmad Dalhan al-Hanafi, syekh Muhammad bin Khidir al-Basri, syekh Muhammad bin Nasir al-Husaini al-Yamani al-Syafii, syekh Abdul Kadir bn Mustafa al-Asyraqi. Beliau juga banyak melakukan perjalanan ke Yaman. Di Makkah, beliau menjadi mufti Syafiiyah..

Demikian lah sedikit marga dari keturunan Sayidina Hasan bin Ali bin Abi Tholib. Walaupun begitu kebanyakan para Dzuriyah Sayidina Hasan menyembunyikan diri (mastur) dan tidak mengutamakan gelar serta Nasab. Kebanyakan hanya pakai satu gelar yaitu Alhasany dan ada yang dgn gelar lain di tambah Alhasany dibelakang nya.

Al-Fatihah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar