ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Kamis, 15 Maret 2018

KETURUNAN AL-IMAM HASAN BIN ALI BIN ABI THALIB KRW:

Copas dari fb  سيد زمحشري رومي الحسيني
KETURUNAN AL-IMAM HASAN BIN ALI BIN ABI THALIB KRW:
=========
Pada tanggal 28 Shafar 50 Hijriyah, Al-Imam Hasan bin Ali berpulang ke Rahmatullah dalam usia 47 tahun dan dimakamkan dipemakaman umum Baqi’. Dalam kitab Al-Ishaabah, Al-Waqidi bercerita: “ Pada hari (Penguburan Al-Imam Hasan Bin Ali) orang-orang yang menghadirinya sangat banyak. Sekiranya jarum dilemparkan di atas mereka, niscaya jarum tersebut akan jatuh diatas kepala mereka dan tidak akan menyentuh tanah.”

Mengenai kematian Al-Imam Hasan Bin Ali ini, para ahli sejarah mengatakan, bahwa beliau wafat karena diracun. Saudaranya yaitu Al-Imam Husain Bin Ali, tatkala mengetahui sang kakak telah diracuni, memaksanya agar memberi tahu siapa pelakunya, namun beliau (Al-Imam Hasan Bin Ali) menolak.

Abul Faraj Al-Ishfahani dalam bukunya Maqatiluth Thalibiyin menulis: “Mu’awiyah ingin mengambil bai’at untuk putranya, Yazid. Demi merealisasikan tujuannya ini ia tidak melihat penghalang yang besar melintang kecuali Al-Imam Hasan Bin Ali dan seorang sahabat ra Sa’d Abi Waqqash. Dengan demikian, ia membunuh mereka berdua secara diam-diam dengan racun.”

As Sibth bin Jauzi meriwayatkan dari Ibnu Sa’d dalam kitab At-Thabaqat dan ia meriwayatkan dari Al-Waqidi bahwa Sayyidina Hasan RA ketika sedang menghadapi sakratul maut pernah berwasiat: “Kuburkanlah aku di samping kakekku Rasulullah saw”. Akan tetapi, Bani Umaiyah Marwan bin Hakam dan Sa’d bin Al-‘Ash sebagai gubernur Madinah kala itu tidak mengizinkannya untuk dikuburkan sesuaui dengan wasiatnya. Akhirnya, jenazah Sayyidina Hasan RA diboyong menuju ke pekuburan Baqi’ dan dikuburkan disamping kuburan neneknya (Ibunda dari Sayyidina Ali bin abi Thalib RA), yaitu Fathimah binti Asad.

Dalam beberapa kisah Al-Imam Hasan Al-Mujtaba memiliki beberapa istri diantaranya:
1. Ummu Bashir,
2. Khaulah,
3. Ummu Ishaq,
4. Hafsah,
5. Hindun dan
6. Ja’dah

Anak-anak kandung Al-Imam Hasan Al-Mujtaba berjumlah 15 orang, diantaranya 8 laki-laki dan 7 lainnya perempuan.

UMMI BASHIR (Putri Ibnu Mas’ud ‘Aqabah bin Amru)

ZAID

UMMUL HASAN

UMMUL HUSAIN

KHAULAH BINTI MANDHUR FAZARI

HASAN BIN HASAN

Seorang Budak

AMRU

QOSIM

ABDULLAH

Seorang Budak

ABDURRAHMAN

UMMU ISHAK BINTI TALHAH BIN UBAIDILLAH TAIMI

HUSAIN

TALHAH

FATIMAH

ISTRI-ISTRI YANG BERBEDA [1]

UMMU ABDULLAH

FATIMAH

UMMU SALAMAH

Ruqayyah

Qasim bin Hasan (Bahasa Arab: قاسم بن الحسن ) salah seorang putera dari Imam Hasan al-Mujtaba As yang turut gugur sebagai syuhada di padang Karbala padaperistiwa Asyura 61 H.

Abdullah bin al-Imam al-Hasan As (Bahasa Arab:عبدالله بن الإمام الحسن علیه السلام) salah seorang putera Imam Hasan bin Ali As yang gugur syahid dalam Peristiwa Karbala akibat tebasan pedang musuh ketika hendak menyelamatkan pamannya, Imam Husain As. Ia menjadi perisai hidup ketika Imam Husain As hendak ditebas oleh pedang musuh.[2]

Dalam Riwayat lain, Ibnu Al-Jauzi dalam kitabnya Tadzkirah Al-Khawas menukil dari Abu Sa’id dalam Thabaqat-nya menyebutkan putra putri Sayyidina Hasan RA adalah:
1. Muhammad Al- Ashghar,
2. Ja’far,
3. Hamzah,
4. Muhammad Al-Akbar,
5. Zaid, Hasan Al-Mutsanna, Fatimah, Ummul Hasan, Umul Khair, Ummu Abdurrahman, Ummu Salmah, Ummu Abdullah, Ismail, Ya’qub, Abubakar, Thalhah dan Abdullah.

Muhammad Ali Shabban dalam bukunya Teladan Suci Keluarga Nabi mengatakan keturunan Sayyidina Hasan RA yang sahih yang ada sekarang adalah Zaid dan Hasan Al-Mutsana. Zaid lebih tua dari saudaranya Hasan Al-Mutsana. Sesudah pamannya (Sayyidina Husain RA) meninggal, ia membai’at Abdullah bin Zubair sebagai khalifah. Menurut salah satu pendapat, Zaid hidup selama seratus tahun.

Sedangkan Hasan Al-Mutsanna, ikut pamannya (Sayyidina Husein RA) di Karbala dan mendapatkan luka-luka dalam perang melawan pasukan Yazid Muawiyyah. Ketika pihak musuh hendak mengambil kepalanya, mereka dapati ia masih bernafas, lalu Asma bin Kharijah Al-Fazzari berkata: “Biarkan dia kubawa!” Kemudian dibawanya ke Kufah dan diobati sampai sembuh. Setelah itu Hasan Al-Mutsanna kembali ke Madinah.

Dalam buku Keturunan Hasan wa Husain, Mesir, anak dari Zaid bin Hasan Al-Mujtaba diantaranya :

ZAID BIN HASAN AL-MUJTABA

Nafisah

AL-HASAN [. . .]

Abu Thohir
Abu Al-Hasan – Ishaq
Abu Muhammad – Abdullah
Abu Ishaq – Ibrahim
ALI
Abu Muhammad – Ismail
ABU MUHAMMAD – AL-QOSIM
ALI [Laqab Al-sadid]

Abdullah

Ahmad

Al-Qosim

Al-Husain

Al-Qosim

Abu Muhammd

Yahya [. . .]

Muhammad bin Al-Qosim

Musa

Ali

Ais

Hamzah [. . .]

Al-Husain [. . .]

Ali [. . .]

Al-Hasan

Daud

Al-Hasan

Muhammad

Hasan Al-Mutsanna bin Al-Imam Hasan dan Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Al-Imam Husain merupakan Hidayah dan Taufiq dari Allah SWT yang hingga kini Keturunan-keturunannya tersebar diseluruh pelosok dunia. Dari mereka yang kemudian melanjutkan generasi-generasi Al-Hasan wal Husain.

Hasan Al-Mutsanna bin Al-Imam Hasan yang tercatat sebagai keturunan dari Al-Imam Hasan Bin Ali yang hidup melanjutkan pohon silsilah Bani Hasyim hingga kepada Sayyidah Fatimah Zahro binti Rasulullah SAW dan sampai saat ini keturunannya tersebar dibeberapa Negara, seperti Yaman, Mekkah, Mesir, Irak, Iran dan Indonesia.

———————————————————————-

CATATAN KAKI
1. Al-Mufid, al-Irsyad, jilid 2, hlm 16
2. Syaikh Mufid, jilid 2, hlm. 111


Tidak ada komentar:

Posting Komentar