ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Sabtu, 21 April 2018

SILATURRAHIM KELUARGA KETURUNAN WALISONGO* *DAN RABITHAH ALAWIYAH DI PASURUAN*

Copas:






*SILATURRAHIM KELUARGA KETURUNAN WALISONGO*
*DAN RABITHAH ALAWIYAH DI PASURUAN*

Berawal dari sebuah isu adanya Screenshoot yang mencatut nama Al-Ustadz Al-Habib Taufiq Bin Abdul Qadir Assegaf Pasuruan yang diklaim oleh pihak yang tidak bertanggung jawab di Medsos bhw beliau dicatut & diklaim  mengatakan bahwa  keturunan Azmatkhan itu terputus, sehingga sempat ramai di Group WA Madura memperbincangkan topik dlm issue screenshoot tsbt, hingga Gus Abdul Hamid Mudjib Hamid (Gus Hamid) memberanikan diri mengatakan bhw sepengetahuan Gus Hamid issue itu tidak benar sama sekali. Lalu jawaban Gus Hamid tsbt ditindak-lanjuti oleh KH.Bindereh Ilzamuddin bhw sebaiknya (Ahsantum) mengkonfirmasi langsung ke Al-Ustadz Al-Habib Taufiq Assegaf terkait issue itu, maka Gus Hamid  menjawab bersedia memenuhi permintaan KH.Bindereh Ilzamuddin tersebut melalui Al-Habib Ja'far Bin Ahmad Bin Isa Assegaf Pasuruan. Kemudian Gus Hamid menceritakan issue itu kepada Al-Habib Ja'far Assegaf dan Al-Habib Ja'far Assegaf bersedia mengkomunikasikan kpd Al-Ustadz Al-Habib Taufiq Assegaf utk issue itu.

Kemudian setelah dikomunikasikan oleh Al-Habib Ja'far Assegaf dg Al-Ustadz Al-Habib Taufiq Assegaf, disambut gembira oleh beliau ttg konfirmasi tsbt, hingga dijadwalkan waktu khusus oleh beliau utk KH.Bindereh Ilzamuddin Ketua NAAT Madura dan Para Kyai-Kyai lainnya utk bisa hadir dan bertemu langsung dg beliau di Pasuruan pd hari kamis malam jum'at bakda isya'. (NAAT adalah sebuah badan peneliti nasab keluarga Walisongo di Madura).

Waktu yg dijadwalkan Al-Ustadz Al-Habib Taufiq Assegaf tsbt sangatlah tepat, mengingat bertepatan dan Kebetulan juga dg adanya jadwal Ketua NAAT Madura utk agenda di Jember dan adanya perjalanan tugas mencari manuskrip nasab di Jember dan sekitarnya, maka beliau juga menyambut gembira dg jawaban Al-Ustadz Al-Habib Taufiq tsbt sekalian bermaksud silaturrahim dan sharring  kepada Al-Ustadz Al-Habib Taufiq Assegaf di Pasuruan sebagaimana jadwal dan waktu khusus yg telah dijadwalkan oleh beliau yaitu di kantor Rabithah Alawiyah di Pasuruan.

Disamping itu, Al-Ustadz Al-Habib Taufiq Assegaf juga meminta agar Ketua NAAT menghubungi dan mengajak Kiyai Ali Badri Masyhuri, agar bisa hadir dalam pertemuan itu, kebetulan Kiyai Ali Badri Masyhuri juga bisa menghadiri undangan Al-Ustadz Al-Habib Taufiq Assegaf tersebut.

Pada hari kamis, 19 April 2018 setelah isya', Al-Ustadz Al-Habib Taufiq Assegaf menerima dan menyambut hangat rombongan KH.Bindereh Ilzamuddin dan Kiyai Ali Badri Masyhuri di ruang tamu Kantor Rabithah Alawiyah di Pasuruan.

Dalam pertemuan itu, diantaranya Al-Ustadz Al-Habib Taufiq Assegaf kembali menegaskan bahwa beliau tidak pernah mengatakan: "Walisongo tidak memiliki keturunan", justru beliau mengatakan bahwa tidak mungkin Walisongo itu tidak memiliki keturunan, hanya saja beliau atau Rabithah Alawiyah tidak memiliki data keluarga Azmatkhan keturunan Walisongo, sehingga mereka juga tidak bisa memberikan pernyataan apapun tentang keluarga Azmatkhan.

Dalam kesempatan itu, Kiyai Ali Badri Masyhuri juga menyampaikan bahwa tujuan utama pertemuan ini adalah silaturrahim, hal-hal lain bisa dilanjut dalam pertemuan-pertemuan berikutnya, termasuk untuk memperkenalkan dan menunjukkan data-data yang disimpan oleh keluarga Azmatkhan.

Kemudian KH.Bindereh Ilzamuddin menceritakan sedikit tentang data-data keluarga keturunan Walisongo di Madura, bahwa kebanyakan manuskrip Madura mencatat keturunan Walisongo hingga tiga, empat generasi, sedangkan generasi berikutnya kebanyakan dicatat oleh masing-masing keluarga dan hanya pada jalur keluarga itu saja.

Al-Ustadz Al-Habib Taufiq Assegaf kemudian menjelaskan bahwa beliau memang ada niat untuk bertemu dengan pihak lembaga keluarga keturunan Walisongo untuk membicarakan tentang catatan keluarga Azmatkhan, namun rencananya akan dilakukan setelah beliau datang dari Yaman, jadwalnya beliau akan berangkat ke Yaman pada hari senin mendatang (23 April 2018), maka beliau sangat gembira, karena ternyata beliau bisa bertemu dengan pengurus keluarga keturunan Walisongo sebelum berangkat ke Yaman, beliaupun mengutarakan keinginannya untuk pergi ke Madura guna melihat langsung manuskrip nasab keluarga Azmatkhan Madura, isnya Alloh setelah beliau pulang dari Yaman nanti.

Al-Ustadz Al-Habib Taufiq Assegaf juga berpesan agar pengurus bagian nasab di keluarga Azmatkhan serius di dalam meneliti nasab.

Menanggapi hal ini, Kiyai Ali Badri Masyhuri meminta saran dari Al-Ustadz Al-Habib Taufiq Assegaf terkait dengan adanya "sebagian Habaib anggota Rabithah Alawiyah yang serta merta menafikan keluarga Azmatkhan", bahkan berkomentar kurang sedap tentang keluarga Azmatkhan, karena menurut Kiyai Ali Badri Masyhuri, hal ini sangat mengganggu konsentrasi pengurus keluarga Azmatkhan, bahkan dlm kesempatan itu Kiyai Ali Badri Masyhuri meminta agar Al-Ustadz Al-Habib Taufiq Assegaf menjelaskan kepada mereka supaya mereka tidak mengusik keluarga Azmatkhan yang sedang fokus dengan penelitian dan pendataan keluarga. Maka Al-Ustadz Al-Habib Taufiq Assegaf menyampaikan: "Saya tetap akan menjelaskan, tapi antum jangan ladeni mereka, itu sikap orang yang tidak mengerti, maka antum jangan mengikuti sikap oang yang tidak mengerti. Terus saja dan katakan saja bahwa antum juga mendapat tugas dari Rabithah Alawiyah. Kami juga akan menjelaskan bahwa kami kedatangan antum dan kami mau kerja sama untuk mencari bukti-bukti. Kalau memang itu ada.. dan memang ada.."

Al-Ustadz Al-Habib Taufiq Assegaf juga meminta agar pengurus keluarga Azmatkhan bekerja sama dengan pihak Rabithah Alawiyah, beliaupun berpesan: "Bantu saya untuk membuktikan bahwa keluarga Azmatkhan itu benar-benar ada, maka siapkan data dan riwayat yang valid tentang nasab keluarga Azmatkhan untuk kami laporkan kepada Habaib sepuh di Yaman." Bahkan beliau juga sedang menangangi masalah nasab beberapa marga lain, diantaranya keluarga Al-Idrus, Banahsan dan Basyaiban.

Kemudian Kiyai Ali Badri Mashuri menyatakan bahwa kedatangan rombongan keluarga Azmatkhan ini bukan untuk mendapatkan pengakuan dari Rabithah Alawiyah, bahkan seandainya Rabithah Alawiyah mengeluarkan pengesahan terhadap nasab Kiyai-Kiyai yang bersambung pada keluarga Azmatkhan, mereka tetap seperti biasa dengan panggilan Kiyai dan sebagainya, mereka tidak mau dikenal oleh halayak sebagai Ahlulbayt, pendirian lembaga keluarga Azmatkhan hanya untuk kepentingan silaturrahim antar keluarga. Kiyai Ali Badri Mashuri lebih jauh menjelaskan bahwa mula-mula beliau mendirikan lembaganya, karena melihat banyak Kiyai memiliki catatan nasab yang sama, maka lembaganya ini diharapkan dapat memperkuat hubungan mereka yang selama ini sudah saling kenal sebagai teman seperjuangan.

Pertemuan ini ditutup dengan do'a bersama yang dipimpin oleh Al-Ustadz Al-Habib  Taufiq Assegaf, kemudian melakukan foto bersama.

Demikian sekilas info yg bisa disampaikan, bila ada kurang lebihnya dan kurang berkenan, mohon maaf yg tak terhingga. Wallohu A'lam Bisshowab.

3 komentar:

  1. Gimana kelanjutan pertemuanya ustadz

    BalasHapus
  2. Allah yang lebih tahu dari apa2 yang kita tidak tahu

    BalasHapus
  3. Mohon informasi ustadz hasil pertemuan berikutnya...

    BalasHapus