ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Rabu, 04 April 2018

Tentang Rosululloh SAW Oleh Sayyidina Ali Bin Abi Tholib KRW

Al-Hasan bin. 'Ali k.w. menceritakan bahwa:
Husein (saudaranya) berkata: "aku bertanya kepada ayahku ('Ali bin Abi Thalib) tentang prilaku Nabi Saw. pada sahabat-sahabatnya.

Ayahku berkata: 'Rasulullah Saw. Adalah orang yang bermuka Manis,lembut budi pekertinya, tawadlu', tidak bengis, tidak kasar, tiada bersuara keras, tiada berlaku dan berkata keji, tidak suka mencela dan juga tidak kikir.

Beliau membiarkan (tidak mencela) apa yang tidak disenanginya.

Beliau tidak menjadikan orang yang mengharapkan (pertolongannya) menjadi putus asa, tiada pula menolak untuk itu.

Beliau tinggalkan dirinya dari 3 perkara,
yaitu: Beliau tidak mencela seseorang, Beliau tidak membikin malu orang, dan Beliau tidak mencari ke'abian orang.

Beliau tidak bicara melainkan pada suatu yang diharapkan ada baiknya.

Bila Beliau berbicara, semua orang di majelisnya tertunduk, seolah olah kepala mereka dihinggapi burung. Bila Beliau diam (tidak bicara), barulah mereka bicara. Mereka tidak ada berbantahan kata di sisinya. Bila ada yang berbicara di sisinya, mereka diam memperhatikannya sampai Beliau selesai (bicara).

Yang dipercakapkan mereka di sisinya adalah percakapan yang utama.

Beliau tertawa terhadap ada yang mereka tertawakan.

Beliau (Saw) merasa takjub terhadap apa yang mereka herankan.

Beliau sabar menghadapi orang asing dengan perkataan dan permintaannya yang kasar (tidak senonoh), sehingga para Sahabat- sahabatnya, mengharapkan kedatangan orang asing itu karena dirinya mendapatkan manfaat (*para Sahabat senang apabila ada orang asing datang menanyakan suatu dengan ceplas ceeplos. karena mereka mendapatkan berbagai faidah yang mereka tidak berani menanyakannya.)

Beliau bersabda: 'Bila kalian melihat orang yang mencari kebutuhannya, maka bantulah dia'.

Beliau tidak menerima pujian orang kecuali menurut yang sepatutnya. Beliau juga tidak mau memutuskan perbincangan seseorang kecuali orang itu melanggar batas. Apabila seseorang berbuat itu, maka dipotongnya pembicaraan tersebut dengan melarangnya atau berdiri (meninggalkan majlis/perkumpulan)".
- kutipan kitab Syamail Muhammadiah

Allahuma sholi 'ala sayidina muhammad nabiyil umiyi wa 'ala 'alihi wa shohbihi wa salim

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Tidak ada komentar:

Posting Komentar