10. Hayat
- الحياة : و هي صفة وجودية قديمة قائمة بذاته تعالى تصحح لمن قامت به إن يتصف بالقدرة و الإرادة و العلم والسمع والبصر والكلام فالله سبحانه وتعالى متصف بحياة لا تشبه حياة المخلوقين قال الله تعالى { اللَّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ } و الدليل العقلي على ذلك اتصافه تعالى بالقدرة و الإرادة و العلم لأنه لو لم يتصف بالحياة لما صح اتصافه بها لانها لا يتصور وجودها في غير حي و يستحيل عليه ضدها و هو الموت . |
10. HAYAT
Hayat (Hidup) adalah Sifat Ma’ni artinya sifat wujud Allah yang qadim (dahulu), berdiri pada dzat-Nya. Allah Maha Hidup, dan hidup Allah adalah kehidupan abadi, tidak pernah musnah dan tidak akan mati. Dia memiliki tujuh sifat yang teratur yaitu sifat Qudrat, Iradat, Ilmu, Sama’, Bashar dan Kalam yang berlangsung terus, abadi dan tidak musnah.
اللَّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
”Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” (al-Baqarah: 255)Adapun sifat mustahil al-hayatu adalah al-mautu, artinya mati. Hidupnya Allah berbeda dengan hidupnya manusia. Perbedaan itu antara lain dapat kita lihat bahwa Allah hidup tanpa ada yang menghidupkan. Sedangkan manusia dan makhluk hidup lainnya hidup karena ada yang menghidupan. Mereka dihidupkan oleh Allah.
Allah hidup tidak bergantung dengan yang lain, sedang manusia hidupnya sangat bergantung dengan yang lain.
Sifat Allah adalah hidup selama-lamanya, tidak mati, tidak dibunuh, atau disalib. Kalau bisa mati, dibunuh atau disalib berarti bukan Allah, berarti manusia. Allah yang Hidup kekal lagi terus menerus ini mengurus semua makhluk-Nya; tidak pernah ngantuk dan tidak pernah tidur apalagi mati.
Maka dari itu kita harus selalu berhati-hati dalam segala tindakan, karena gerak-gerik yang kita lakukan selalu diawasi dan dicatat oleh Allah, tak ada yang terlewatkan. Kelak di akhirat seluruh amalan yang kita lakukan akan dipersoalkan.
Hikmah Dan Atsar
Konon alkisah di zaman khalifah Umar bin Khattab ada seorang gadis shalihah dengan ibunya menjual susu. Suatu saat ibunya menyuruh putrinya untuk mencampur susu dagangannya dengan air, agar mendapatkan untung yang lebih banyak. Namun putrinya menolak. Lalu ibunya berkata: “Bukankah Khalifah Umar tidak melihat apa yang kita lakukan?”. putrinya pun menjawab: “ Betul bu! Khalifah Umar tidak mengetahui apa yang kita lakukan, tapi Tuhannya Umar yang hidup tidak tidur pasti mengetahui”. Tak disangka percakapan itu didengar oleh Khalifah Umar bin Khattab ra yang sedang berjalan di tengah malam mengontrol rakyatnya. Beliau terharu dengan perkataan sang gadis sampai sampai beliau menangis. Lalu Khalifah Umar memerintahkan putranya Ashim untuk meminang gadis tadi. Dan dari wanita shalihah ini, akhirnya menurunkan seorang cucu yang menjadi pemimpin besar dalam sejarah Islam yaitu Umar Bin Abdul ‘Aziz
sumber:http://hasanassaggaf.wordpress.com/2010/06/01/hayat/?preview=true&preview_id=86&preview_nonce=f0da29256b
Tidak ada komentar:
Posting Komentar