Nabi SAW:مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي كِتَابٍ لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تَسْنَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ اسْمِي فِي ذَلِكَ الْكِتَابِ (Barang siapa menulis sholawat kpdku dlm sebtah buku, maka para malaikat selalu memohonkan ampun kpd Alloh pd org itu selama namaku masih tertulis dlm buku itu). اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّٰهِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ
Kamis, 16 Juni 2011
Barang siapa yang menziarahi makam "anakku" baginda al-Imam Abdulloh Bin Alawy al-Haddad di Tarim, niscaya akan dikabulkan 70 hajatnya
Ziarah ke makam al-Imam al-Habib 'Abdulloh Bin 'Alawy al-Haddad RA
------------------------------
Imam Bukhari meriwayatkan dalam shohihnya beberapa hadits yg berkaitan dg mimpi orang - orang mukmin yang sholeh. Diantaranya adalah diriwayatkan bahwa Junjungan kita Nabi SAW bersabda: "Mimpi yang indah yang dimimpikan oleh seorang sholeh adalah satu bagian dari 46 bagian nubuwwah." Diriwayatkan juga bahwa Junjungan Nabi SAW bersabda bahwa: "Barang siapa yang melihat aku dalam mimpinya, maka dia benar2 telah melihat aku" dan "barang siapa yang mimpi melihat aku (dalam mimpinya) maka apa yang dilihatnya itu adalah benar krn syaitan tidak dapat menyerupaiku". Silakan dikaji dan dibaca karya-karya hadits mengenai persoalan mimpi kaum sholihin ini sebelum memberi komentar-komentar yang tidak proporsional. Mohon Jangan diqiyaskan dan dikomparasikan mimpi para sholihin ini dengan mimpi-mimpi kita yang tholihin ini. Dimohon juga kepada yang menerima mimpi-mimpi para sholihin, utk tdk berlebih-lebihan juga dalam berkisah.
Dalam sambutan haul Imam Abdulloh Bin Alawy al-Haddad pada 16 Oktober 2010 (Sabtu malam Ahad), habib kita hafidzhulloh, al-Habib Umar bin Muhammad Bin Hafiz Bin Syeikh Abu Bakar Bin Salim hafizahUllah telah membawa satu kisah dimana seorang syaikh dari keluarga BaFadhal yang tertimpa kesedihan, krn tidak berkesempatan untuk menziarahi makam Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW di Madinah al-Munawwarah. Maka Dia (seorang syaikh dari keluarga BaFadhal) telah bermimpi Junjungan kita Nabi SAW, dimana dalam mimpi tersebut Junjungan kita yg Mulia telah memberi kabar gembira kpd Dia dengan menyatakan bahwa barang siapa yang menziarahi makam "anakku" baginda al-Imam Abdulloh Bin Alawy al-Haddad di Tarim, niscaya akan dikabulkan 70 hajatnya. Kisah yang serupa juga diceritakan oleh al-Ustaz al-Sayyid Muhammad bin Sayyid 'Abdul Rahman al-Qadri hafizahUllah. Ya, inikan sekedar cerita mimpi, oleh karena itu, tdk perlulah hingga mempertikaikannya sampai memutuskan ukhuwwah, barang siapa yang percaya, ya silakan, dan barang siapa yang merasa tdk percaya, ya disilakan pula. Akan tetapi ada hadits-hadits yang menyatakan bahwa mimpi orang mukmin itu adalah 1/46 dari nubuwwah atau 1/70 daripadanya. Dan ada juga riwayat yang menyatakan bahwa barang siapa yang bermimpi Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, maka apa yang dimimpikan itu adalah benar2 baginda Nabi SAW.
Bahwa berdusta tentang mimpi adalah salah satu dusta yang paling buruk sebagaimana disabdakan oleh Junjungan Nabi SAW dalam sebuah hadits yang diriwayat oleh Imam al-Bukhari. Maka janganlah berlebih-lebihan pula berpegang dengan mimpi tersebut sehingga akhirnya dijadikan seolah-olah hukum yang qath`ie, sebab Mimpi itu hanyalah sebagai tanda/ alamat dan bukan sebagai ketetapan hukum. Dan janganlah pula mimpi Syaikh BaFadhal tersebut dita'birkan sebagai ketetapan bahwa menziarahi makam Imam al-Haddad itu lebih afdhal atau menyamai menziarahi makam Junjungan Nabi SAW. Maka Sewajarnya saja bhw mimpi tersebut dita'birkan bahwa jika saja menziarahi makam Imam al-Haddad menjadi penyebab dikabulkan 70 hajat, maka pasti menziarahi Junjungan Nabi SAW di Madinah al-Munawwarah berlipat ganda lagi fadhilah, keutamaan dan kelebihannya.
Demikian Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Junjungan kita semua, para ahli keluarga Nabi dan para sahabatNya. Keridloan yang khusus, semoga dilimpahkan kepada Shohibul Haul, Syaikhul Islam, al-Imam, al-Quthub, al-Ghauts, al-Habib 'Abdullah bin 'Alawi bin Muhammad al-Haddad. Dengan keberkatan mereka moga kita semua juga mendapat ridlo Ilahi Rabbi, amiin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar