ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Selasa, 02 Agustus 2011

Shodaqoh jangan separuh-separuh (Keteladanan Kyai Hamid)

Shodaqoh jangan separuh-separuh
Keteladanan Kyai Hamid
=======================
Shodaqoh merupakan amalan-amalan yang biasa dilakukan oleh ulama-ulama dulu. Meskipun dengan mengorbankan dirinya sendiri (itsar). Mereka hampir tiap hari bersodaqoh karena mereka yakin terhadap pernyataan nabi bahwa di samping akan menjadi amalan sholeh yang kelak membantunya di alam kubur, barang yang dipakai bersedekah pada hakikatnya tidak akan berkurang, tetapi akan terus bertambah dan bertambah.



Amalan shodaqoh bagi KH. Ahmad Qusyairi misalnya, beliau jadikan sebagai bentuk istiqomahnya hingga ketika beliau tidak punya uang untuk dibuat bersedekah, beliau hutang. Begitu juga seperti apa yang dilakukan oleh romo Kyai Hamid.

Semakin tambah umur beliau, semakin nampak juga kewaliannya. seperti yang telah diceritakan oleh salah seorang santri yang selalu mendampingi beliau, dia adalah Ahmadi. ”setiap hari Jum’at, beliau selalu mengasihku uang untuk dimasukkan ke kotak amal”, kisah Ahmadi. tapi suatu hari ada yang berbeda dalam pemberian uang tersebut. Entah beliau sedang menguji iman Ahmadi atau tidak. Yang jelas, hari itu dia diberi uang lebih banyak dari hari Jum’at sebelumnya. kebetulan, waktu itu Ahmadi tidak berangkat sama beliau. maka dia pun berangkat sendirian. Di tengah perjalan, hati Ahmadi menggerutu. ”kok tumben uangnya banyak sekali. aku masukkan separuhnya saja dulu, seperuh lagi untuk Jum’at besok”.

Tak lama menggerutu, tiba-tiba datang seorang santri mengejarnya. dengan teregesah-gesah santri tadi berkata, ”Di, Ahmadi. dipanggil Kyai Hamid dirumahnya”. karena mendengar dipanggil Romo Yai, tanpa pikir panjang dia pun segera balik menghadap beliau. Ketika sampai di sana, Ahmadi dikagetkan dengan ucapan beliau. ”Di, separoh duite aku dewe seng ngelebokno (Di, seperuh uangnya aku sendiri yang memasukkan)”. Spontan wajah Ahmadi memerah, dia sangat malu, mulutnya tidak bisa berucap sedikitpun. ”kemudian separuh uangnya aku kasihkan kepada beliau tanpa melihat beliau sedikitpun”. kenang Ahmadi sambil tertawa mengakhiri kisahnya. (ren)

sumber:http://salafiyah.org/beranda/51-kyai-hamid/304-shodaqoh-jangan-separuh-separuh.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar