TERNYATA ORANG ALIM DISIKSA LEBIH DAHULU ?
Bicara soal hisab amal bisa dipahami dengan awal hisab seorang hamba yakni sholat. Namun derajat atau nilai hisab akan diawali dari orang-orang yang alim. Dan menunda orang yang jahil. Dari sinilah keadilan Allah dalam perihal hisab yang mana seorang alim kelak akan didahulukan masuk surga dan didahulukan masuk neraka. Sebagaimana keterangan bahwa "orang alim tak sama dengan orang jahil", firman Allah swt :
"لا يستوى الذين يعلمون والذين لا يعلمون".
كما قال صلى الله عليه وسلم " إن أول ما يحاسب به العبد يوم القيامة من عمله صلاته فإن صلحت فقد أفلح وأنجح وإن فسدت فقد خاب وخسر " رواه أحمد وأصحاب السنن عن أبي هريرة رضي الله عنه
Orang alim ketika tidak mengamalkan ilmunya, misal ia meninggalkan sesuatu yang wajib ia amalkan, atau melakukan hal yang diharamkan, maka Allah akan menyiksanya -jika tidak diampuni- sebelum Allah menyiksa penyembah berhala, karena orang alim yang melakukan kemaksiyatan mengetahui keharamannya, sedangkan penyembah berhala tidak mengetahui keharaman ibadahnya.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik -semoga Allah meridloinya, dari Nabi shollallohu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda : "Malaikat Zabaniyah lebih cepat -penyiksaannya- kepada ahli baca al qur'an yang fasiq daripada penyembah berhala, mereka berkata : Mengapa kami lebih dahulu disiksa daripada penyembah berhala ? dijawab : Orang yang tahu tidak sama dengan orang yang tidak tahu " [HR Tabrani dan Abu Nu'aim]. Wallohu a'lam.
- Ghoyatul Bayan syarah Zubad ibnu Ruslan :
فعالم بعلمه لم يعملن معذب من قبل عباد الوثن
أي أن العالم إذا لم يعمل بعلمه بأن ترك شيئا مما تعين عليه عمله أو ارتكب محرما يعذبه الله إن لم يعفو عنه قبل تعذيبه عابد الوثن وهو الصنم
إذ العالم ارتكب المعصية عالما بتحريمها وعابد الوثن غير عالم بتحريم عبادته
وعن أنس بن مالك رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال الزبانية أسرع إلى فسقة القراء منهم إلى عبدة الأوثان فيقولون يبدأ بنا قبل عبدة الأوثان فيقال لهم ليس من يعلم كمن لا يعلم رواه الطبراني وأبو نعيم
Nabi SAW:مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي كِتَابٍ لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تَسْنَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ اسْمِي فِي ذَلِكَ الْكِتَابِ (Barang siapa menulis sholawat kpdku dlm sebtah buku, maka para malaikat selalu memohonkan ampun kpd Alloh pd org itu selama namaku masih tertulis dlm buku itu). اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّٰهِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar