ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Jumat, 27 Oktober 2017

YA ARHAMAR RAHIMIIN ( ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ) MENYIMPAN KEKUATAN BESAR

ABUYA SAYYID MUHAMMAD BIN 'ALWI AL MALIKI AL HASANI MEMBERIKAN KEPADA KITA, BACAAN WIRID YANG SANGAT MEMILIKI KEKUATAN BESAR

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

YA ARHAMAR RAHIMIIN  ( ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ) MENYIMPAN KEKUATAN BESAR

Dari kitab Abwabul Faraj Karya : Abuya Sayyid Muhammad Bin 'Alwi Al Maliki Al Hasani.

Pintu pelapang terbesar lainnya adalah membaca :
 'ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ'

 "Ya Arhamar Rahimin", salah satu kalimat yang disebut-sebut sebagai al-Ism al-A’zham (nama Allah yang paling agung).

Di dalam kitab Al-Isti’ab fi ma’rifat al-Ashhab, Al-Hafidz Ibnu Abdul barr menceritakan sebuah riwayat-dengan sanad yang bersambung- dari Al-Laits bin Sa’ad,

“Telah sampai padaku satu berita bahwa Zaid bin Al-Haritsah pernah hendak menyewa seekor bighal dari seseorang warga Tha’if. Namun orang itu mensyaratkan untuk membawanya ke suatu tempat yang dipilihnya. Ternyata orang itu membawanya ke bekas reruntuhan suatu bangunan. Orang itu berkata, ‘turunlah!’ dan zaid pun turun. Ternyata di tempat itu Zaid menemukan banyak sekali bekas-bekas korban pembunuhan. Maka, ketika orang itu hendak membunuhnya, Zaid berkata, ‘Biarkan aku mengerjakan shalat dua rakaat terlebih dahulu.’ Orang itu menjawab, ‘silakan. Dulu, mereka juga mengerjakan shalat, tapi nyatanya shalat sama sekali tidak berguna bagi mereka.’

"Ketika Zaid selesai shalat, lelaki itu segera menghampirinya untuk membunuhnya. Zaid segera berucap, ‘Ya Arhamar Rohimin.’ Tiba-tiba terdengar suara tanpa rupa: ‘Jangan kau bunuh dia!’ dan membuat lelaki itu ciut. Lelaki itu langsung mencari-cari sumber suara. Karena tidak menemukannya, ia kembali menghampiri Zaid. Zaid berucap lagi: ‘Ya Arhama Rohimin .’ peristiwa serupa terulang lagi,dan orang itu pun berusaha mencari-cari sumber suara, namun sia-sia. Hingga pada kali, setelah Zaid berucap: ‘Ya Arhamar Rohimin’, tiba-tiba muncul seorang prajurit menunggang kuda sambil memegang tombak besi dengan api di ujung tombak.

Si Prajurit langsung menyerang lelaki itu dengan tombaknya hingga tembus sampai di punggung dan langsung tersungkur ke tanah, mati. Kemudian sang prajurit berkata kepada Zaid, ‘Ketika engkau berucap: Ya Arhamar Rohimin pada kali yang pertama, aku sedang berada di langit ke tujuh. Ketika engkau berucap: Ya Arhamar Rohimin pada kali yang kedua, aku telah berada di langit dunia, dan tatkala engkau mengucapkannyapada kali yang ketiga aku pun datang menghampirimu.’’’

Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar