=======================
MEMBACA SHOLAWAT KEPADA RASULULLAH SAW
---------------------------------------------
Bacaan Sholawat Kepada Rosululloh SAW
Allah Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya menyampaikan
shalawatnya kepada Nabi - yakni Nabi Muhammad. Hai orang-orang yang
beriman, ucapkanlah shalawat dan salam dengan sebenar-benarnya salam
kepada Nabi itu." (al-Ahzab: 56)
1394. Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma
bahwasanya ia mendengar Rasulullah s.a.w, bersabda:
"Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku sekali shalawat, maka
Allah akan memberikan kerahmatan padanya sepuluh kali dengan
sebab sekali shalawat tadi." (Riwayat Muslim)
1395. Dari Ibnu Mas'ud r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Seutama-utama manusia bagiku pada hari kiamat ialah orang yang
terbanyak bacaan shalawatnya padaku," yakni lebih diutamakan oleh beliau
s.a.w. untuk dapat memperoleh syafaatnya dan dapat kedudukan yang
terdekat dengannya.
Diriwayatkanoleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah
Hadis hasan.
1396. Dari Aus bin Aus r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya di antara hari-harimu yang paling utama sekalti ialah hari
Jum'at, maka perbanyakkanlah membaca shalawat padaku pada hari itu, sebab
sesungguhnya bacaan shalawatmu itu ditunjukkan kepadaku."
Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, bagaimanakah shalawat kita semua itu
dapat ditunjukkan kepada Tuan, sedangkan Tuan sudah hancur tubuhnya?"
Dalam sebagian riwayat disebutkan: dengan kata-kata: "Sedangkan Tuan telah
rusak tubuhnya?" Nabi s.a.w. lalu bersabda: "Sesungguhnya Allah
mengharamkan pada tanah untuk makan tubuhnya sekalian Nabi."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
1397. Dari Abu Hurairah r.a. katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Terkena debulah hidung seseorang - yakni amat hina sekali seseorang -
yang di waktu nama saya disebutkan di sisinya, tetapi ia tidak suka membaca
shalawat padaku."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah
Hadis hasan.
1398. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Janganlah engkau semua membuat kuburku itu sebagai hari raya - yakni
untuk tempat berkumpul-kumpul guna bersenang-senang. Bacalah shalawat
padaku karena sesungguhnya bacaan shalawatmu semua itu dapat sampai
padaku, di mana saja engkau semua berada."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
1399. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w.
bersabda:
"Tiada seorangpun yang memberi salam padaku, melainkan Allah
mengembalikan ruhku, sehingga saya dapat rnenjawab salam orang itu."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
1400. Dari Ali r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Orang kikir ialah
orang yang apabila namaku disebut disisinya ia tidak suka membaca
shalawat padaku."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini
adalah Hadis shahih.
1401. Dari Fadhalah bin 'Ubaid r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. pernah
mendengar seseorang yang berdoa dalam shalatnya, tetapi ia tidak
mengucapkan puji-pujian kepada Allah Ta'ala dan tidak pula membaca
shalawat pada Nabi s.a.w., lalu Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tergesa-gesa sekali
orang ini," kemudian orang itu dipanggilnya. Nabi s.a.w. lalu bersabda pada
orang itu atau pada orang lain juga: "Jikalau seseorang di antara engkau semua
hendak berdoa, maka hendaklah memulai dengan mengucapkan puji-pujian
kepada Tuhannya yang Maha Suci serta puja-pujaan padaNya, selanjutnya
membaca shalawat kepada Nabi s.a.w., seterusnya bolehlah ia berdoa dengan
apa yang dikehendaki olehnya."
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi
mengatakan bahwa ini adalah Hadis shahih.
1402. Dari Abu Muhammad,yaitu Ka'ab bin 'Ujrah r.a., katanya: "Nabi s.a.w.
keluar pada kita, lalu kita berkata: "Ya Rasulullah, kita semua telah mengerti
bagaimana cara bersalam kepada Tuan, tetapi bagaimanakah cara kita kalau
membaca shalawat kepada Tuan?" Beliau s.a.w. bersabda:
"Ucapkanlah:
"Alhhumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama shallaita 'ala
ali Ibrahim, innaka hamidum majid.
Allahumma barik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama barakta 'ala ali
Ibrahim, innaka hamidum majid."
Artinya:
Ya Allah, berikanlah tambahan kerahmatan pada Muhammad dan pada
keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan tambahan
kerahmatan pada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha
Terpuji lagi Termulia.
Ya Allah, berikanlah tambahan keberkahan pada Muhammad dan pada
keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah menambahkan keberkahan
pada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi
Termulia. (Muttafaq 'alaih)
1403. Dari Abu Mas'ud al-Badri r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. datang
kepada kita dan kita semua sedang dalam majlisnya Sa'ad bin 'Ubadah, lalu
Basyir bin Sa'ad berkata kepada beliau s.a.w.: "Allah menyuruh kita supaya
kita membaca shalawat kepada Tuan, ya Rasulullah, maka bagaimanakah cara
kita mengucapkan shalawat kepada Tuan itu?" Rasulullah s.a.w. lalu diam,
sehingga kita semua mengharapkan, alangkah baiknya kalau tadi-tadi Basyir
tidak bertanya kepada beliau tentang hal itu. Kemudian Rasulullah s.a.w.
bersabda:
"Ucapkanlah:
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad. Kama shailaita 'ala
Ibrahim.
Wabarik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad. Kamabarakta 'ala ali Ibrahim.
Innaka hamidum majid.
Artinya periksa dalam Hadis no. 1402 di atas. Adapun tentang salam, maka
sebagaimana yang dngkau semua sudah diajari." (Riwayat Muslim)
1404. Dari Abu Humaid as-Sa'idi r.a., katanya: "Para sahabat berkata: "Ya
Rasulullah, bagaimanakah cara kita mengucapkan shalawat kepada Tuan?"
Beliau s.a.w. bersabda;
"Ucapkanlah:
Allahumma shalli 'ala Muhammad, wa 'ala azwajihi wa dzurriyyatihi. Kama
shailaita 'ala Ibrahim.
Wa barik 'ala Muhammad, wa 'ala azwajihi wa dzurriyyatihi. Kama barakta 'ala
Ibrahim.
Innaka hamidum majid."
Ya Allah, berikanlah tambahan kerahmatan pada Muhammad dan pada
isteri-isteri dan keturunan-keturunannya. Sebagaimana Engkau telah
memberikan tambahan kerahmatan pada Ibrahim.
Dan berikanlah tarnbahan keberkahan pada Muhammad dan pada isteri-
isteri dan keturunan-keturunannya. Sebagaimana Engkau telah menambahkan
keberkahan pada Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi
Termulia. (Muttafaq 'alaih)
Allah Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya menyampaikan
shalawatnya kepada Nabi - yakni Nabi Muhammad. Hai orang-orang yang
beriman, ucapkanlah shalawat dan salam dengan sebenar-benarnya salam
kepada Nabi itu." (al-Ahzab: 56)
1394. Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma
bahwasanya ia mendengar Rasulullah s.a.w, bersabda:
"Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku sekali shalawat, maka
Allah akan memberikan kerahmatan padanya sepuluh kali dengan
sebab sekali shalawat tadi." (Riwayat Muslim)
1395. Dari Ibnu Mas'ud r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Seutama-utama manusia bagiku pada hari kiamat ialah orang yang
terbanyak bacaan shalawatnya padaku," yakni lebih diutamakan oleh beliau
s.a.w. untuk dapat memperoleh syafaatnya dan dapat kedudukan yang
terdekat dengannya.
Diriwayatkanoleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah
Hadis hasan.
1396. Dari Aus bin Aus r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya di antara hari-harimu yang paling utama sekalti ialah hari
Jum'at, maka perbanyakkanlah membaca shalawat padaku pada hari itu, sebab
sesungguhnya bacaan shalawatmu itu ditunjukkan kepadaku."
Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, bagaimanakah shalawat kita semua itu
dapat ditunjukkan kepada Tuan, sedangkan Tuan sudah hancur tubuhnya?"
Dalam sebagian riwayat disebutkan: dengan kata-kata: "Sedangkan Tuan telah
rusak tubuhnya?" Nabi s.a.w. lalu bersabda: "Sesungguhnya Allah
mengharamkan pada tanah untuk makan tubuhnya sekalian Nabi."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
1397. Dari Abu Hurairah r.a. katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Terkena debulah hidung seseorang - yakni amat hina sekali seseorang -
yang di waktu nama saya disebutkan di sisinya, tetapi ia tidak suka membaca
shalawat padaku."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah
Hadis hasan.
1398. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Janganlah engkau semua membuat kuburku itu sebagai hari raya - yakni
untuk tempat berkumpul-kumpul guna bersenang-senang. Bacalah shalawat
padaku karena sesungguhnya bacaan shalawatmu semua itu dapat sampai
padaku, di mana saja engkau semua berada."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
1399. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w.
bersabda:
"Tiada seorangpun yang memberi salam padaku, melainkan Allah
mengembalikan ruhku, sehingga saya dapat rnenjawab salam orang itu."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
1400. Dari Ali r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Orang kikir ialah
orang yang apabila namaku disebut disisinya ia tidak suka membaca
shalawat padaku."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini
adalah Hadis shahih.
1401. Dari Fadhalah bin 'Ubaid r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. pernah
mendengar seseorang yang berdoa dalam shalatnya, tetapi ia tidak
mengucapkan puji-pujian kepada Allah Ta'ala dan tidak pula membaca
shalawat pada Nabi s.a.w., lalu Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tergesa-gesa sekali
orang ini," kemudian orang itu dipanggilnya. Nabi s.a.w. lalu bersabda pada
orang itu atau pada orang lain juga: "Jikalau seseorang di antara engkau semua
hendak berdoa, maka hendaklah memulai dengan mengucapkan puji-pujian
kepada Tuhannya yang Maha Suci serta puja-pujaan padaNya, selanjutnya
membaca shalawat kepada Nabi s.a.w., seterusnya bolehlah ia berdoa dengan
apa yang dikehendaki olehnya."
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi
mengatakan bahwa ini adalah Hadis shahih.
1402. Dari Abu Muhammad,yaitu Ka'ab bin 'Ujrah r.a., katanya: "Nabi s.a.w.
keluar pada kita, lalu kita berkata: "Ya Rasulullah, kita semua telah mengerti
bagaimana cara bersalam kepada Tuan, tetapi bagaimanakah cara kita kalau
membaca shalawat kepada Tuan?" Beliau s.a.w. bersabda:
"Ucapkanlah:
"Alhhumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama shallaita 'ala
ali Ibrahim, innaka hamidum majid.
Allahumma barik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama barakta 'ala ali
Ibrahim, innaka hamidum majid."
Artinya:
Ya Allah, berikanlah tambahan kerahmatan pada Muhammad dan pada
keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan tambahan
kerahmatan pada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha
Terpuji lagi Termulia.
Ya Allah, berikanlah tambahan keberkahan pada Muhammad dan pada
keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah menambahkan keberkahan
pada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi
Termulia. (Muttafaq 'alaih)
1403. Dari Abu Mas'ud al-Badri r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. datang
kepada kita dan kita semua sedang dalam majlisnya Sa'ad bin 'Ubadah, lalu
Basyir bin Sa'ad berkata kepada beliau s.a.w.: "Allah menyuruh kita supaya
kita membaca shalawat kepada Tuan, ya Rasulullah, maka bagaimanakah cara
kita mengucapkan shalawat kepada Tuan itu?" Rasulullah s.a.w. lalu diam,
sehingga kita semua mengharapkan, alangkah baiknya kalau tadi-tadi Basyir
tidak bertanya kepada beliau tentang hal itu. Kemudian Rasulullah s.a.w.
bersabda:
"Ucapkanlah:
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad. Kama shailaita 'ala
Ibrahim.
Wabarik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad. Kamabarakta 'ala ali Ibrahim.
Innaka hamidum majid.
Artinya periksa dalam Hadis no. 1402 di atas. Adapun tentang salam, maka
sebagaimana yang dngkau semua sudah diajari." (Riwayat Muslim)
1404. Dari Abu Humaid as-Sa'idi r.a., katanya: "Para sahabat berkata: "Ya
Rasulullah, bagaimanakah cara kita mengucapkan shalawat kepada Tuan?"
Beliau s.a.w. bersabda;
"Ucapkanlah:
Allahumma shalli 'ala Muhammad, wa 'ala azwajihi wa dzurriyyatihi. Kama
shailaita 'ala Ibrahim.
Wa barik 'ala Muhammad, wa 'ala azwajihi wa dzurriyyatihi. Kama barakta 'ala
Ibrahim.
Innaka hamidum majid."
Ya Allah, berikanlah tambahan kerahmatan pada Muhammad dan pada
isteri-isteri dan keturunan-keturunannya. Sebagaimana Engkau telah
memberikan tambahan kerahmatan pada Ibrahim.
Dan berikanlah tarnbahan keberkahan pada Muhammad dan pada isteri-
isteri dan keturunan-keturunannya. Sebagaimana Engkau telah menambahkan
keberkahan pada Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi
Termulia. (Muttafaq 'alaih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar