ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Kamis, 15 November 2012

KITAB QOMI'UT THUGHYAN 'ALA MANDZUMATI SYU'ABIL IMAN INI(قامع الطغيان على منظومة شعب الإيمان)DISUSUN OLEH AL-SYEIKH AL-IMAM NAWAWY AL-BANTANY AL-JAWY RA Yg Memuat 77 Cabang Iman

===================================================
KITAB QOMI'UT THUGHYAN 'ALA MANDZUMATI SYU'ABIL IMAN INI(قامع الطغيان على منظومة شعب الإيمان) DIKAJI SETIAP MALAM JUM'AT & DISUSUN OLEH AL-SYEIKH AL-IMAM NAWAWY AL-BANTANY AL-JAWY RA(أبو عبد الله أو أبو عبد المعطي محمد بن عمر بن عربي بن علي نووي الجاوي البنتني التناري المصري ثم المكي الشافعي الصوفي
)> MEMBAHAS 77 CABANG IMAN. SEMOGA BERMANFA'AT UNTUK SEMUANYA, AMIN. DIKAJI DI :
ا لمعهد ا لإ سلا مي و مجلس ا لتعليم ا لخير ا ت
PASURUAN, JAWA TIMUR INDONESIA.
قامع الطغيان على منظومة شعب الإيمان
هو شرح على منظومة شعب الإيمان لزين الدين المليبارى (توحيد) وبهامشه هداية الأذكياء وهي منظومة لزين الدين المذكور
----------------------------------------------------------------------------
 بسم الله الرحمن الرحيم

Ngaji Dengan Makno Ghandhul Boso Jowo, 30 Agustus 2012 M/ 12 Syawwal 1433 H, pukul : 20.00 - 22.00 WIB, KITAB QOMI'UT THUGHYAN 'ALA MANDZUMATI SYU'ABIL IMAN(قَامِعُ الطُغيَانِ عَلَى مَنْظوْمَةِ شعَبِ اْلإِيْمَانِ)> ngaji pengantar dari penerbit yg juga mensitir pendapat Al-Hafidz Abu Hatim Bin Ibnu Hibban bhw setelah mengadakan penetitian dan pengoreksian secara teliti dan mendalam terkait pendataan macam2 keta'atan, ternyata menemukan macam2 keta'atan itu lebih dari 77 keta'atan. Kemudian beliau menelitinya di dalam beberapa hadits/ Sunan ternyata jumlah keta'atan itu kurang dari 77 macam, lalu beliau teliti di dalam Al-Qur'an, ternyata macam2 keta'atan itu juga kurang dari 77 macam. Kemudian beliau menggabungkan macam2 keta'atan itu antara yang ditemukan dalam beberapa hadits/ Sunan dan dalam Al-Qur'an, maka ternyata memang persis seperti yang disabdakan nabi Muhammad SAW dalam hadits yg diriwayatkan oelh Al-Imam Muslim Ra bahwa : Iman itu ada 77 (Tujuh Puluh Tujuh) Cabang, dimana yg paling Afdlol adalah ucapan La Ilaha Illalloh, dan yg paling rendah adalah membuang hal-hal yg dapat menimbulkan bahaya(sakit/penyakit) di jalan. sedangkan Malu adalah termasuk satu cabang dari iman). Disamping itu, karena isi Kitab ini sangat bagus dan menarik sekali, kendatipun kecil bentuknya, tapi isinya sangat padat dan berbobot, maka penerbit kitab ini menyatakan bahwa akhirnya sangat tertarik menerbitkan kitab ini agar dapat bermanfa'at bagi kaum muslimin.
---------------------------------------
Pensyarah Kitab : MANDZUMATI SYU'ABIL IMAN yang memberi nama syarahnya dengan nama kitabnya dengan : QOMI'UT THUGHYAN 'ALA MANDZUMATI SYU'ABIL IMAN, yaitu :Sayid ’Ulamail Hijaz adalah gelar yang disandangnya. Al-Sayid adalah penghulu, sedangkan Hijaz wilayah Saudi sekarang, yang di dalamnya termasuk Mekah dan Madinah. Dialah Syekh Muhammad Nawawi, yang lebih dikenal orang Mekah sebagai Nawawi al-Bantani, atau Nawawi Bin 'Umar Bin 'Aroby al-Jawi seperti tercantum dalam kitab-kitabnya, manjelaskan bahwa Kitab MANDZUMATI SYU'ABIL IMAN yang disusun oleh Al-Syeikh Zainuddin Al-Kusyini Al-Malibary asalnya berbahasa Persia yang kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab ini sangat berbobot dan baik serta menarik isinya dan menggunakan bahar Kamil dalm lantunannya, hal mana saya (Muhammad Nawawi) sudah lama punya ide pemikiran untuk menulis syarah kitab MANDZUMATI SYU'ABIL IMAN ini, tetapi saya belum sempat menulis syarah ini mengingat terlalu padat aktifitas ibadah yg saya jalani. Akhirnya pada saat saya ada kesempatan waktu luang, maka saya akhirnya mmenyusun syarah (penjelasan detail) yg saya beri nama: QOMI'UT THUGHYAN 'ALA MANDZUMATI SYU'ABIL IMAN, dan Kitab syarah ini jumlah bait/syi'irnya ada 26 buah, lalu saya tambahi 3 bait/syi'ir di awwalnya dan Al-Syeikh Abdul Mun'im menambah 1 syi'ir/bait di akhir kitab ini, sehingga genap jumlah total bait/syi'irnya menjadi 30 bait/syi'ir. Maka setelah saya membaca segala hamdalah (yg sebanyak 4 : Qodim 'alal Qodim, Qodim 'alal hadits, Hadits 'alal Qodim dan Hadits 'alal Hadits), serta setelah saya membaca Sholawat dan salam yg disampaikan kepada Junjungan Kita Nabi Besar Muhammad SAW, Keluarga dan para Sahabat-Nya, lalu saya memulai menjelaskan Kitab ini (MANDZUMATI SYU'ABIL IMAN) dalam buah karya saya yang berbentuk syarah ini(QOMI'UT THUGHYAN 'ALA MANDZUMATI SYU'ABIL IMAN) dengan saya tulis juga di pinggir kitab ini sebuah kitab lagi yg disusun juga oleh Al-Syeikh Zainuddin Al-Kusyini Al-Malibary dengan nama kitab: Hidayatul atqiya' Wa Tuhfatul Ahya' agar  lebih besar manfa'at dan kegunaannya bagi saya sendiri dab bagi para kaum muslimin. Berikut ini saya jelaskan bait/syi'irnya: Iman kita kita ini mempunyai 77 (Tujuh Puluh Tujuh) Cabang, dan Para Pencari Fadlilah Keuatamaan. pastilah akan mencari ketujuh puluh tujuh cabang tersebut, sehingga akan menjadi manusia paripurna/sempurna/ Tamam (Insan Kamil). Perlu diketahui bahwa Al-Iman itu adalah Al-tashdiq (percaya/membenarkan) yang tidak bertambah dan tidak pula berkurang, sebab bila Al-Tashdiq itu berkurang, maka akan akan menjadi al-Sakku(ragu2), sementara bila iman itu dijalankan dengan ragu-ragu/ skeptis, maka tidaklah dapat sah/ benar hal itu dilakukan oleh orang yg beriman.

Ajaran iman tersebut memiliki 77 cabang yang harus kita ketahui dan kita amalkan. Kitab yang menuturkan 77 cabang iman secara ringkas dan mudah difahami adalah Qami' ath-Thughyan karangan Syeikh Muhammad Nawawi bin 'Umar dari Banten. Kitab tersebut merupakan ulasan dari kitab Syu'ab al-Iman yang berbentuk syair karya Syeikh Zainuddin bin 'Ali.

Syeikh Muhammad Nawawi bin 'Umar Banten mengawali ulasan syair yang menuturkan cabang-cabang iman dengan tiga syair pembuka kitab Syu'ab al-Iman sebagai berikut:
اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِى قَدْ صَـيَّرَا * اِيْمَانَ شَخْصٍ ذَا شُعَبْ فَتُتَمَّمُ
هَذِىْ بُيوْتٌ مِنْ كِتَابِ الْكُوْشِنِى * مَنْ قَـالَ بَعْدَ صَـلاَتِنَا َنُسَـلِّمُ
لِمُحَـمَّدٍ وَِلآلِـهِ وَصَــحَـابَتِهْ * مَادَارَ شَمْسٌ فِى السَّمَـاءِ وَاَنْجُمُ
  • Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan iman seseorang mempunyai cabang-cabang, sehingga cabang tersebut harus disempurnakan.
  • Bait-bait syair ini diambil dari kitab Syeikh Zainuddin al-Kusyini, yaitu orang yang berkata setelah kami membaca salawat dan salam,
  • bagi Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabat beliau, selama matahari dan bintang-bintang di langit masih beredar.
  •  
  • Iman  mempunyai cabang sebanyak 77 (tujuh puluh tujuh). Setiap cabang berupa pekerjaan yang harus dikerjakan oleh setiap orang yang mengaku beriman. Apabila 77 pekerjaan tersebut dilakukan seluruhnya, maka sempurnalah iman seseorang. Apabila ada yang ditinggalkan, maka berarti berkurang ketebalan imannya. Cabang iman sebanyak 77 adalah berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh para ahli hadits yang berbunyi:
    قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ شُعْبَةً ، اَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاَدْنَاهَا اِمَاطَةُ الاَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيْمَانِ رَوَاهُ الْمُحَدِّثُوْنَ
    Rasulullah saw bersabda: "Iman itu 77 cabangnya. Yang paling utama dari cabang-cabang tersebut adalah mengucapkan "La ilaha illallah" (tiada Tuhan melainkan Allah) dan cabang yang paling rendah adalah menyingkirkan rintangan dari jalan. Malu (berbuat maksiat) adalah satu cabang dari iman." H.R. Para Ahli Hadits.
    Ketujuh puluh tujuh cabang iman tersebut dituturkan dalam bait syair:
    اِيْمَانُنَا بِضْعٌ وَعَــيْنٌ شُعْبَـةً * يَسْتَكْمِلَنْهَا اَهْـلُ فَضْلٍ يَعْظُمُ
    Iman kita ada 77 cabang, yang para ahli keutamaan benar-benar akan menyempurnakannya, sehingga menjadi orang besar di sisi Allah.
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar