ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Minggu, 30 Juli 2017

Makam Imam Ghozali Di Iran

Makam Imam Ghozali di Iran

Akhirnya amanat untuk membangun makam Imam Ghozali di kota Tus, Iran segera terealisasi. Sekitar dua tahun lalu, Habib Lutfi bin Yahya menemui tamunya dari Sekolah Tinggi Filsafat Sadra, Hujjatul Islam Sayid Mufid yang didampingi Dr Ammar. Habib Lotfi dalam pertemuan di rumah beliau di Duren Sawit, Jakarta, membicarakan banyak hal yang di antaranya soal penemuan makam Imam Ghozali di kota Thus, sekitar satu jam perjalaan mobil dari kota Mashad, Iran. Habib meminta Sayid Mufid supaya mendorong pemerintah Iran membangun situs bersejarah tersebut yang tentunya secara politik akan menguntungkan Iran. Bahkan saat itu, Habib menjelaskan bahwa pembangunan makam Imam Ghozali akan menguntungkan Iran dari sisi budaya dan ekonomi. Makam Imam Ghozali  bisa menjadi destinasi baru wisata religius Iran. Apalagi posisi kota Thus tidak jauh dari kota Mashad yang selama ini menjadi pusat wisata religi nomor satu di Iran.

Imam Ghozali bisa dikatakan sebagai tokoh yang sangat dihormati di kalangan ummat Islam di dunia, khususnya di kalangan para pengikut tarekat sufi. Nama beliau bisa dikatakan selalu disebut-sebut di negeri ini setelah Syekh Abdul Qodir Jaelani. Tanpa segan-segan, Habib Lutfi dalam pertemuan tersebut menyatakan bahwa dirinya baru bersedia memenuhi undangan ke Iran setelah makam Imam Ghozali dibangun. Alhamdulillah makam Imam Ghozali yang baru ditemukan di kawasan Thus sudah mulai diberi pembatas dan sudah dipampang papan resmi dari pihak pemerintah yang menjelaskan bahwa di sini adalah makam Imam Ghozali.

Dalam kunjungan berapa hari lalu, saya bersama rombongan Taman Miniatur Masjid Dunia (TMMD) menyempatkan ziarah dan menyaksikan secara langsung kondisi makam. Pada awalnya saya berpikir bahwa makam Imam Ghozali ada di kawasan Haruniah yang dikenal penjara Harun al Rasyid, tapi ternyata tempat yang diduga makam bukan lah makam. Tempat itu adalah hanya Imam Ghozali memorial bukan makam sebenarnya. Padahal beberapa kali saya membawa sejumlah tamu di tempat itu yang ternyata bukan makam Imam Ghozali. Dalam kunjungan terakhir beberapa hari lalu,  saya baru mendapat arahan sebenarnya dari pejabat kawasan Haruniah bahwa posisi makam Imam Ghozali ada di belakang kawasan Haruniah. Menurut penjelasan pejabat komplek Haruniah, makam Imam Ghozali baru ditemukan sekitar tujuh tahun yang lalu. Saya pun bersama rombongan TMMD langsung bertolak menuju ke makam Imam Ghozali. Pejabat komplek Haruniah juga mengingatkan rombongan supaya tidak masuk ke dalam makam, cukup mengambil posisi dari luar pembatas. Setelah menempuh jalan sekitar 500 meter dari komplek Haruniah mulai tampak posisi makam yang terletak di hamparan tanah yang luas dan jauh dari permukiman. Akses jalan ke makam itu pun sudah rapi dan sudah beraspal sehingga mobil sedan yang digunakan rombongan tidak kesulitan menuju makam. Setiba di depan makam, rombongan langsung berziarah yang dipimpin Prof Ahmad Mubarok dan kemudian mengabadikan tempat makam yang masih dalam proses pembenahan di tahap awal.

Sepulang ke Indonesia, rombongan tanpa menunggu waktu lama langsung menuju ke Pekalongan menemui Habib Lutfi dan menyampaikan kabar gembira dari Negeri Mullah kepada beliau. Habib pun senang mendengar update perkembangan pembenahan makam Imam Ghozali. Habib pun langsung meminta tim TMMD supaya memfollow up hingga pembangunan makam dalam waktu segera mungkin. Bila pihak Iran belum sanggup membangun, maka Habib Lutfi bin Yahya selaku pimpinan /ROIS 'AMM IDROH 'ALIYAH JATMAN tarekat menyatakan sanggup akan membangun makam Imam Ghozali. Habib yakin semua pihak khususnya ummat Islam akan terpanggil membangun makam guru besar yang punya kiprah luar biasa di dunia Islam( Fb )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar