ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Jumat, 28 Juli 2017

Raja Umar Bin Abdul Aziz Tidak Mampu Membeli Baju Lebaran Untuk Putrinya

PUTRI KECIL UMAR BIN ABD AZIZ MENANGIS KARENA TIDAK DI BELIKAN BAJU BARU SAAT LEBARAN
[Syaikh Darwis Usman]

ﺫُﻛِﺮَ ﺃﻥ ﺍﺑﻨﺔ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺩﺧﻠﺖ ﻋﻠﻴﻪ ﺗﺒﻜﻲ، ﻭﻛﺎﻧﺖ ﻃﻔﻠﺔ ﺻﻐﻴﺮﺓ ﺁﻧﺬﺍﻙ، ﻭﻛﺎﻥ ﻳﻮﻡ ﻋﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﻠﻤﻴﻦ . ﻓﺴﺄﻟﻬﺎ: ﻣﺎﺫﺍ ﻳﺒﻜﻴﻚ؟.
Dikisahkan bahwa putri kecil Umar bin Abdul Aziz menangis tersedu di pangkuannya saat hari lebaran. Maka Umar bertanya, "Apa yg membuatmu menangis?!".

ﻗﺎﻟﺖ: ﻛﻞ ﺍﻷﻃﻔﺎﻝ ﻳﺮﺗﺪﻭﻥ ﺛﻴﺎﺑﺎً ﺟﺪﻳﺪﺓ ! ﻭﺃﻧﺎ ﺍﺑﻨﺔ ﺃﻣﻴﺮ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﺃﺭﺗﺪﻱ ﺛﻮﺑﺎً ﻗﺪﻳﻤﺎً !!.
Sang putri kecil menjawab, "Semua anak-anak memakai baju baru. Sementara aku yg putri seorang Khalifah memakai baju lama..!!".

ﻓﺘﺄﺛﺮ ﻋﻤﺮ ﻟﺒﻜﺎﺋﻬﺎ ﻭﺫﻫﺐ ﺇﻟﻰ ﺧﺎﺯﻥ ﺑﻴﺖ ﺍﻟﻤﺎﻝ . ﻭﻗﺎﻝ ﻟﻪ: ﺃﺗﺄﺫﻥ ﻟﻲ ﺃﻥ ﺃﺻﺮﻑ ﺭﺍﺗﺒﻲ ﻋﻦ ﺍﻟﺸﻬﺮ ﺍﻟﻘﺎﺩﻡ ؟.
Umar gak kuasa mendengar tangis putrinya langsung menemui bendahara Negara dan berkat kepadanya, "Bisakah gajiku bulan depan engkau berikan sekarang ?!".

ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺍﻟﺨﺎﺯﻥ: ﻭﻟﻢ ﻳﺎ ﺃﻣﻴﺮ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ؟ ﻓﺤﻜﻰ ﻟﻪ ﻋﻤﺮ !..
ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﺨﺎﺯﻥː ﻻ ﻣﺎﻧﻊ، ﻭَ ﻟﻜﻦ ﺑﺸﺮﻁ ؟.
Bendahara bertanya, "Kok tumben wahai Amirul Mukminin, ada apa?!". Umar pun menceritakan permasalahannya. Sehingga akhirnya bendahara memakluminya dan berkata, "Gaji bulan depan bisa saya berikan sekarang, tapi dengan satu syarat!.

ﻓﻘﺎﻝ ﻋﻤﺮ: ﻭﻣﺎ ﻫﻮ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺸﺮﻁ؟ !
Umar dengan antusias bertanya, "Apa satu syarat itu?!".

ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﺨﺎﺯﻥ: ﺃﻥ ﺗﻀﻤﻦ ﻟﻲ ﺃﻥ ﺗﺒﻘﻰ ﺣﻴﺎً ﺣﺘﻰ ﺍﻟﺸﻬﺮ ﺍﻟﻘﺎﺩﻡ، ﻟﺘﻌﻤﻞ ﺑﺎﻷﺟﺮ ﺍﻟﺬﻱ ﺗﺮﻳﺪ ﺻﺮﻓﻪ ﻣﺴﺒﻘﺎ ؟!.
Bendahara menjawab, "Wahai Umar, sanggupkah engkau menjamin dirimu hidup sampai bulan depan, agar engkau bisa bekerja dg gaji yg telah aku berikan di awal ?!".

ﻓﺘﺮﻛﻪ ﻋﻤﺮ ﻭﻋﺎﺩ، ﻓﺴﺄﻟﻪ ﺃﺑﻨﺎﺅﻩ: ﻣﺎﺫﺍ ﻓﻌﻠﺖ ﻳﺎ ﺃﺑﺎﻧﺎ؟.
Mendengar syarat itu Umar langsung meninggalkan sang bendahara dan langsung pulang. Anak-anaknya bertanya, "Apa yg terjadi wahai ayahku?!".

ﻗﺎﻝ: ﺃﺗﺼﺒﺮﻭﻥ ﻭ ﻧﺪﺧﻞ ﺟﻤﻴﻌًﺎ ﺍﻟﺠﻨﺔ، ﺃﻡ ﻻ ﺗﺼﺒﺮﻭﻥ ﻭﻳﺪﺧﻞ ﺃﺑﺎﻛﻢ ﺍﻟﻨﺎﺭ؟.
Umar menjawab, "Bisakah kalian sabar agar kita semua masuk surga; ataukah kalian tak sabar sehingga menyebabkan ayahmu masuk neraka?!".

ﻗﺎﻟﻮﺍ: ﻧﺼﺒﺮ ﻳﺎ ﺃﺑﺎﻧﺎ !.
Mereka menjawab, "Kami sanggup bersabar wahai ayah!".

SEMOGA MENJADI PELAJARAN BESAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar