ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Senin, 03 Juli 2017

Sekilas Biografi Al-Habib Segaf Bin Mahdi Bin Syeikh Abu Bakar Bin Salim Parung Bogor Pemilik Ijazah Sholawat Pohon Uang

Beliau ini sering memberi ijazah Sholawat Pohon Uang kepada santri dan/ atau tamu untuk dibaca sebanyak 400 kali setelah sholat isya'.

Tanggal 15 Agustus 1945 lahirlah seorang bayi mungil dengan senyum manis di pangkuan ibunya di daerah Dompu, NTB (Nusa Tenggara Barat), dari pasangan Habib Mahdi dan Syarifah Balgis, beliaulah Habib Seggaf kecil. Dalam asuhan kedua orangtuanya, Habib Seggaf kecil tumbuh besar dan memasuki bangku pendidikan sampai SMP.
“Nanti kamu jadi ulama besar dan kaya raya. Kamu masuk pondok saja. Berangkatlah tawakkaltu,” demikian nasihat Habib Shaleh bin Ahmad bin Muhammad al-Muhdhar ulama besar dari Bondowoso, Jawa Timur usai ‘meneliti’ kaki Seggaf bin Mahdi yang masih berusia 14 tahun.
Namun Seggaf muda masih ragu. Pasalnya sejak kecil ia tak pernah mondok.“Kepala seperti mau pecah mendengar perintah itu. Tapi saya pergi juga ke Pesantren Darul Hadits di Malang,” kenang Habib Seggaf, panggilan akrab Habib Seggaf bin Mahdi bin Syaikh Abu Bakar.
Di depan pintu ponpes, Seggaf diterima pendiri Darul Hadits, Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih. “Kamu musti belajar baca al-Quran,” kata Habib Abdul Qadir seraya memegang kuping Seggaf. Sontak, sakit kepala dan keraguan Seggaf hilang. “Hati saya terbuka. Ini guru saya. Apa pun yang terjadi, saya harus belajar di sini,” tekad Seggaf muda.
Seggaf pun menempuh pendidikan di sana dengan cemerlang. “Saya menjadi santri hanya 2 tahun 7 bulan dan langsung ngajar fiqh dan nahwu. Saya di sana 13 tahun,”kenangnya.
Sepulang dari Malang, Habib Seggaf berguru ke Masjid Sayyidina Abbas di Aljazair selama 5 tahun dan i’tikaf di Mekkah selama 5 tahun. Habib Seggaf juga memperdalam thariqah di Irak. Namun ia harus kembali ke Tanah Air. Guru thariqahnya yang beraliran Syadziliyah, merekomendasikannya belajar thariqah di Mranggen, Demak.“Karena thariqah Syadziliyah agak sulit di Indonesia, maka saya disuruh ke Mranggen yang beraliran Qadiriyyah. Syaikh Mushlih Mranggen itu guru thariqah saya,” ungkap Habib Seggaf...AL-FATIHAH...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar