Al-Kadzimi
============
Sebagaimana al-Balkhi, silsilah keturunan al-Kadzimi bermula dari sayid Ali yang silsilahnya menyambung kepada al-Quthub al-Jalil sayid Izzudin Ahmad Shoyyad bin Abdurrahim bin Saifuddin Usman bin Hasan bin Muhammad Aslah bin Abi al-Fawaris al-Hazim al-Rifai al-Husaini bin sayid Abi Ali Ahmad al-Murtadho bin Ali bin hasan al-Ashgor bin Abi Rifaah al-Mahdi bin Muhammad bin Hasan al-Akbar bin Husin Abdurrahman bin Ahmad al-Soleh bin Musa al-Tsani bin Ibrahim al-Murtadho bin Musa al-Kadzim bin Ja’far al-Shoddiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Imam Husein.
Al-Balkhi
=========
Gelar al-Balkhi bermula dari kakek mereka yang bernama sayid Usman, di mana silsilahnya menyambung kepada al-Quthub al-Jalil sayid Izzudin Ahmad Shoyyad bin Abdurrahim bin Saifuddin Usman bin Hasan bin Muhammad Aslah bin Abi al-Fawaris al-Hazim al-Rifai al-Husaini bin sayid Abi Ali Ahmad al-Murtadho bin Ali bin hasan al-Ashgor bin Abi Rifaah al-Mahdi bin Muhammad bin Hasan al-Akbar bin Husin Abdurrahman bin Ahmad al-Soleh bin Musa al-Tsani bin Ibrahim al-Murtadho bin Musa al-Kadzim bin Ja’far al-Shoddiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Imam Husein.
Al-Maghribi
==========
Keluarga al-Maghribi banyak ditemukan di kota Tarables. Silsilah keluarga al-Magribi menyambung kepada sayid Muhammad Darghust al-Hasani al-Idrisi yang tinggal di kota Darghust Tunis. Kakek mereka yang pertama syekh Ahmad al-Maghribi al-Hasani bin Muhammad (mufti Tunis) bin Umar bin Muhammad, di mana keturunannya banyak tinggal di Tarables Syria.
Di kota Beirut dapat ditemukan pula keluarga al-Maghribi yang silsilahya bersambung kepada Idris al-Tsani bin Idris al-Akbar bin Abdullah al-Mahd bin Hasan al-Mutsanna bin Imam Hasan bin Ali bin Abi Thalib.
Al-Qudsi
========
Al-Qudsi adalah suatu keluarga yang berasal dari Hallab (Aleppo) Syria. Silsilah keturunan al-Qudsi menyambung kepada al-Quthub al-Jalil al- Syaikh Abi Abdillah al-Husein yang dikenal dengan al-Qudhoib alban al-Maushuli, di mana nasabnya bersambung kepada al-Ridha bin Musa al-Juun bin Abdullah al-Mahd bin Hasan al-Mutsannan bin Imam Hasan bin Ali bin Abi Thalib.
Di samping itu, keluarga al-Qudsi ada juga yang bersambung silsilahnya kepada Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib. Salah satu keluarga al-Qudsi ini adalah Sayid Abdurrazak al-Qudsi, di mana silsilahnya bersambung kepada Musa al-Kadzim bin Ja’far Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Imam Husein ra.
Kerajaan Siak : Assegaf, Bin Syahab atau Banahsan ?
======================================================
Bermula masalah ini timbul dari banyaknya pertanyaan dari kawan-kawan di Riau maupun daerah lain yang menginginkan penjelasan tentang gelar kerajaan Siak. Ternyata pertanyaan itu tidak melalui email saja, ketika saya bertemu seorang sayid dari Pekan Baru, beliaupun mengangkat masalah gelar kerajaan Siak ini. Menurut beliau ada yang mengatakan bahwa kerajaan Siak itu bergelar Assegaf bukan Banahsan sebagaimana yang selama ini kita kenal. Hal ini juga pernah ramai dibicarakan pada tahun 1976 di Koran Pelita.
Menurut kitab Syamsu al-Dzahirah yang merupakan kitab silsilah keturunan Rasulullah dari jalur Ahmad bin Isa al-Muhajir karangan sayid Abdurrahman bin Muhammad Al-Masyhur (mufti Tarim), beberapa kitab lain seperti Syajaroh al-Zakiyah karangan Yusuf bin Abdullah Jamalullail dan al-Mu’jam al-Latif li Asbab al-Alqab wa al-Kunya fi al-Nasab al-Syarif karangan sayid Muhammad bin Ahmad al-Syatri disebutkan bahwa kerajaan Siak itu bergelar Bahasan yang kemudian dikenal dengan keluarga Syahab. Gelar Syahab di karenakan sayid Usman bin Abdurrahman yang menikah dengan putri raja Siak diberi gelar Syahabuddin sebagaimana anak cucunya juga mempunyai gelar seperti Syaifuddin, Kholiluddin, Jalaluddin. Banyak keturunan dari sayid Usman bin Abdurrahman di Malaysia, yang sampai sekarang menggunakan gelar Syahab.
Sedangkan gelar Banahsan, dapat ditemui dalam kitab silsilah yang berjudul Nur al-Anwar fi Fadhoil wa Tarajim wa Tawarikh wa Manaqib wa Mazarot Alu al-Bait al-Athhar karangan sayid Husin Muhammad al-Rifai (seorang ulama besar al-Azhar, ketua Rabithah al-Asyraf Mesir) dan kitab Khidmat al-Asyirah bi Tartib wa Talkhis wa Tadzyil Syamsi al-Dzahirah karangan sayid Ahmad bin Abdullah Assegaf (Rabithah Alawiyah).
Gelar Banahsan adalah gelar dari anak cucu Hasan bin Ali bin Abibakar al-Sakran bin Abdurrahman Assegaf. Gelar Banahsan berasal dari perkataan Bahasan. Untuk memperingan sebutan dan membedakannya dengan nama yang sama yang digunakan oleh keluarga lain, maka Bahasan dibaca dengan Banahsan. Selain dari anak cucu Hasan bin Ali bin Abibakar Sakran, gelar Bahasan digunakan juga oleh keluarga lain :
Keluarga Bahasan al-Fuqais, yang berasal dari anak cucu Hasan bin Abdullah bin Abdurrahman Assegaf.
Keluarga Bahasan al-Thawil, yang berasal dari anak cucu Hasan bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi Ammul Faqih.
Keluarga Bahasan Jamaulullail, yang berasal dari anak cucu Muhammad bin Hasan Jamalullail.
Kesimpulannya :
Penggunaan gelar Banahsan oleh keluarga kerajaan Siak didasari beberapa kitab yang menyebutkan tentang hal itu, sebaliknya penggunaan gelar Assegaf untuk keluarga kerajaan Siak tidaklah tepat, jika hal itu ingin dilakukan, maka banyak gelar yang ada seperti Bin Syahab, Alaydrus, Al-Musawa, Al-Baiti, Alatas, bin Syekhbubakar, dan lainnya seharusnya juga menggunakan gelar Assegaf.
Bila kita melihat gelar Ba’agil, bin Jindan atau Baharun misalnya, seharusnya mereka lebih benar menggunakan gelar Assegaf, bin Syekhbubakar atau Jamalullail, karena nama-nama seperti Aqil, Jindan dan Harun merupakan nama kakek mereka sebagaimana nama Banahsan yang berasal dari nama kakek mereka yang bernama Hasan.
Lalu apa yang mendasari, atau kitab silsilah mana yang mengatakan bahwa kerajaan Siak itu adalah Assegaf ?
=======================
sumber:http://benmashoor.wordpress.com/2010/05/17/kerajaan-siak-assegaf-bin-syahab-atau-banahsan/
Nabi SAW:مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي كِتَابٍ لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تَسْنَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ اسْمِي فِي ذَلِكَ الْكِتَابِ (Barang siapa menulis sholawat kpdku dlm sebtah buku, maka para malaikat selalu memohonkan ampun kpd Alloh pd org itu selama namaku masih tertulis dlm buku itu). اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّٰهِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Please help me to get details of ahlbaith below family
BalasHapus1- Shaik ali bin aboobaker assakran bin Abdurrahman assagof died in hijra 895 Muharram 12 in zanbal maqam
2-shaik Ali son sayyed Hassan died in hijra 956...
3-hassan son sayyid Umar died in hijra 1007 who was called father of banahsan...
4-umar son sayyed Ali banahsan died in hijra 1037....
5-ali son Hassan.....
6-hassan son Umar....
7-sayyid Ali al hadrami, who came first to Malabar, India
Please help me to get this all ahlbaith maximum corrected updated details of their biography. Life, family, their birth,vafath(death) hijra year, days etc, their maqam, qabr, ziyarath, Biography, how he got that title BANAHSAN BAALAWI etc etc
My id
sayyidyaseenbaalawi@yahoo.com
sayyidyaseenbaalawi@gmail.com
+919895339995 +919544339995 +919846339995
Apakah al qudsi termasuk marga?
BalasHapus