Menghianati Pancasila dan NKRI adalah Tindakan Bughat
==================================
Hari
kesaktian pancasila adalah sebutan untuk mengingatkan bangsa Indonesia
akan tragedy sejarah penghianatan bangsa yang dilakukan oleh suatu
kelompok yang ingin mengubah Pancasila sebagai dasar Negera Kesatuan
Republik Indonesia dengan komunisme sebagai dasar Negara Indonesia.
Momentum ini seharusnya menjadi pelajaran bagi segenap bangsa bahwa
segala upaya penggantian dasar NKRI dan usaha menyingkirkan Pancasila
merupakan sebuah tindakan penghianatan terhadap bangsa. Dan dengan
‘kesaktian’-nya, Pancasila akan menindak tegas hal tersebut. Karena
Pancasila dengan segenap butir-butirnya merupakan hasil kesepakatan
bersama para pendiri Negara Indonesia yang telah disesuaikan dengan
karakter bangsa dan telah terbukti hingga kini .
Dengan demikian uapaya penggantian Pancasila dengan ideologi lainnya
apapun (namanya) merupakan bentuk perlawanan kepada pemerintah Indonesia
yang sah. Sebagaimana termaktub dalam الإمــامــة الــعــظــمـى عند اهل السنة والجماعة
ذَهَـــبَ
غَــالِــبُ أهْـــلِ الــسُّــنـَّـةِ وَالــجَــمَــاعَــةِ إلَـَى
أنـَّــهُ لا يَــجُــوزُ الــخُـــرُوجُ عَــلـَـى أئِــمَّــةِ
الــظُّـلْــمِ وَالــجَــوْرِ بِــالــسَّــيْــفِ مَــا لـَـمْ يَـصِــلْ
بِــهِــمْ ظُــلـْـمُــهُــمْ وَجَـــوْرُهـُـمْ إلـَى الـكـُـفْــرِ
البـَـوَاحِ أوْ تـَـرْكِ الــصَّــلاةِ وَالــدَّعـْـــوَةِ إلـَـيــهَــا
أوْ قِــيـَـادَةِ الأُمـَّـةِ بِــغـَـيْــرِ كِــتـَـابِ اللهِ
تـَــعــالـَى كـَـمـَـا نـَـصَّــتْ عَــلَــيــهـَـا الأحَــادِيــثُ
الــسَّــابِـــقـَـةُ فَِــي أسْــبَــابِ الــعَـــزْلِِ
Mayoritas golongan ahlussunnah wal jama’ah berpendapat bahwa
tidak diperbolehkan membangkang terhadap pemimpin-pemimpin yang dhalim
dan menyeleweng dengan jalan memerangi selama kedhaliman dan
penyelewengannya tidak sampai kepada kekufuran yang jelas atau
meninggalkan shalat dan da’wah kepadanya atau memimpin umat tanpa
berdasarkan kitab Allah sebagaimana dijelaskan oleh hadits-hadits yang
sudah lalu dalam menerangkan sebab-sebab pemecatan imam.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa, jika membangkang
dari pemerintahan yang dhalim saja tidak boleh apalagi membangkan dari
pemerintah Indonesia yang sah dengan mengganti pancasial yang telah
terbukti mengamankan bangsa ini dari perpecahan dan pertikaian.
Walaupun usaha penggantian itu bertujuan menjadikan Indonesia lebih
baik. Karena sesungguhnya tujuan menjadi lebih baik itu masih bersifat
wahm (asumsi) , sedangkan keadaan yang baik ini yang sudah berjalan
hingga kini (dari 1945-2012) bersifat pasti. Maka berlakulah kaedah
dar’ul mafasid muqaddamun ala jalbil mashalih. Apalagi jika penggantian
itu dipastikan membawa keburukan. Demikian diterangkan oleh Syaikh Abdul
Qadir Audah dalam al-Tasyri’ al-Jina’
ومع ان العدالة شرط
من شروط الامامة الا ان الرأي الراجح في المذاهب الاربعة ومذهب الشيعة
الزيدية هو تحريم الخروج على الامام الفاسق الفاجر ولو كان الخروج للامر
بالمعروف والنهي عن المنكر لان الخروج على الامام يؤدي عادة الى ماهو انكر
مما فيه وبهذا يمتنع النهي عن المنكر لان مشروطه لايؤدي الانكار الى ماهو
انكر من ذلك الى الفتن وسفك الدماء وبث الفساد واضطراب البلاد واضلال
العباد وتوهين الامن وهدم النظام
Memang sikap adil merupakan salah satu syarat-syarat menjadi imam
/ pemimpin, hanya saja pendapat yang egar (unggul) dalam kalangan
madzhab empat dan madzhab Syi’ah Zaidiyyah mengharamkan bertindak egar
terhadap imam yang fasik lagi curang walaupun egar itu dengan dalih
amar ma’ruf nahi munkar. Karena egar kepada imam biasanya akan
mendatangkan suatu keadaan yang lebih munkar dari pada keadaan sekarang.
Dan sebab alasan ini maka tidak diperbolehkan mencegah kemungkaran,
karena persyaratan mencegah kemungkaran harus tidak mendatangkan fitnah,
pembunuhan, meluasnya kerusakan, kekacauan egara, tersesatnya rakyat,
lemah keamanan dan rusaknya stabilitas.
Bahkan dalam literatur fiqih usaha pembinasaan Pancasila
sebagai dasar Negara sah Republik Indoneia dapat dikategorikan sebagai
tindakan pembangkangan bughot. Yaitu menyalahi imam (pemerintah) yang
adil dengan cara memberontak dan tidak menta’atinya serta menolak segala
perintahnya. Demikian diterangkan dalam Kifayatul Akhyar
والباغي فى اصطلاح العلماء هو المخالف للإمام العدل الخارج عن طاعته بامتناعه من اداء ما وجب عليه ...
Demikian juga sebaliknya jika perubahan faham Pancasila bagi bangsa
Indonesia adalah sebuah kemadharatan yang nyata. Maka usaha dan
perjuangan menyelamatkan Pancasila dan melanggengkan sesuatu yang
bersifat baik hukumnya fardhu kifayah. Seperti yang dijelaskan dalam
kitab كشاف القناع
وَمِنْ فُرُوْضِ الْكَفَايَاتِ الأَمْرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْيُ عَنِ الْمُنْكَرِ
Diantara fardlu kifayah yaitu memerintahkan kebajikan dan melarang kemungkaran.
sumber:http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,11-id,40049-lang,id-c,syariah-t,Menghianati+Pancasila+dan+NKRI+adalah+Tindakan+Bughat-.phpx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar