Pesan Keluarga Rasul saw tentang nasab
Rasulullah saw bersabda :
“Wahai
Bani Hasyim ! Janganlah sampai orang-orang lain menghadap padaku pada
hari kiamat nanti dengan berbagai amal shaleh (baik), sedangkan kalian
menghadapku hanya dengan membanggakan nasab (keturunan).”
Ali Bin Abi Thalib berkata :
“Barangsiapa
yang bermalas-malasan (menangguhkan) amalnya, tidaklah tertolong atau
dipercepat naik derajat karena mengandalkan nasab (keturunan).”
Diriwayatkan
oleh Sufyan al-Tsauri, beliau berkata bahwa Daud al-Thoi pernah
mendatangi Ja’far al-Shaddiq untuk minta pendapat dan nasehat, padahal
beliau adalah seorang imam sufi ahli zuhud pada masanya.
Daud al-Thoi :
Wahai
anak Rasulullah saw, wahai cucu nabi saw, Engkau adalah orang termulia,
nasehatmu wajib menjadi pegangan kami, sampaikanlah/ berikanlah
nasehatmu kepada kami.
Ja’far al-Shaddiq :
Sungguh
aku takut, datukku akan memegang tanganku di hari kiamat nanti, dan
berkata : mengapa engkau tidak mengikuti jejakku dengan sebaik-baiknya.
Demikian jawaban al-Shaddiq kepada Daud al-Thoi, padahal beliau tidak pernah meninggalkan jejak datuknya, Rasulullah saw.
Maka
menangislah Daud al-Thoi dan berkata : “Ya Allah, Ya Tuhanku, jika
demikian sifat orang dari keturunan Nabi saw, berakhlaq dan berbudi
seperti datuknya dan Fathimah al-zahra, dalam kebingungan, khawatir
belum sempurna dalam mengikuti jejak Nabi saw, bagaimana halnya dengan
aku, Daud ini, yang bukan dari keturunan Nabi saw.
sumber:http://benmashoor.wordpress.com/2008/09/01/pesan-keluarga-rasul-saw-tentang-nasab/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar