ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Sabtu, 16 Februari 2013

Meredakan Ketegangan Politik

=================
Meredakan Ketegangan Politik
=======================

Demokrasi merupakan mekanisme politik jalan damai, di mana kekuasaan diraih melalui kompetisi sehat yang berbetuk pemilu. Sementara itu lembaga politik dibentuk sebagai mekanisme penyelesaian konflik secara dialogis, diplomatis,  karena itu cara demokrasi di pilih.
Selama ini politik perebutan kekuasaan cenderung membawa ketegangan bahkan konflik yang berpuncak pada perang, maka manusia menciptakan mekanisme peralihan kekuasaan baru, setelah jera menghadapi berbagai konflik dan perang demi kekuasaan.
Walaupun pemilu merupakan mekanisme politik damai, tetapi pembawaan pemilu adalah tegang, karena itu sedamai apapun watak dasar yaitu ketegangan dari pemilu mesti muncul dan ini kewajaran yang mesti diterima Kalau hal ini tidak disadari akan menimbulkan kepanikan dan memicu tumbuhnya kerawanan baru, pesisimme , bahkan apatisme yang berlebihan.
Politik bukan merupakan kebaikan hati seseorang, melainkan sebuah power struggle (pertarungan kekuatan), maka bargain yang terjadi di antara kekuatan politik yang ada itulah yang akan menjadi keputusan. Pemilu kali ini tidak urung melahirkan ketegangan baru saat penghitungan suara, banyak pihak yang menganggap pemilu ini sukses dengan relatif fair, tetapi tidak sedikit partai-partai yang menganggap pemilu ini penuh kecurangan, sehingga menuntut untuk diulang, itu satu hal.
Hal lain yang tidak kalah menegangkan adalah rencana pemilihan presiden, banyak calon yang muncul baik dari kalangan partai maupun non partai, ikut meramaikan kontes itu. Untuk merespon perkembangan politik tersebut ormas keagamaan seperti KWI, Muhammadiyah maupun NU mau tidak mau harus bersikap, sebab umat yang mereka bina selama ini menjadi konstituen yang akan terlibat langsung dalam pemilihan tersebut.
KWI biasanya mengeluarkan Surat Gembala, NU mengeluarkan Taushiyah dan sebagainya. Tetapi menghadapi politik nasional belakangan ini NU yang rencanaya menggelar musyawarah nasional (Munas) diurungkan kemudian diganti dengan Rapat Gabungan. Langkah ini merupakan sikap sangat arif, sebab sebenarnya ketegangan politik saat pemilu dan suksesi politik pada umumnya memang  sudah merupakan kelaziman, karena itu tidak perlu dikhawatirkan. Namun demikian masyarakat termasuk para tokohnya tidak boleh apriori, mesti bersikap secara matang dan dewasa, dari situlah diperlukan kesamaan dan keutuhan sikap, agar tidak tercerai berai.
Sebab kalau NU mensikapi perkembangan ini terlalu serius atau terlalu membesar-besarkan, dengan menyelenggaraakan Munas misalnya memancing ketegangan baru. Walaupun ini dimungkinkan tetapi merupakan hal yang luar kebiasaan, apalagi NU mempunyai potensi politik yang sangat besar, maka sikap apapun yang diambil NU akan menjadi pusat perhatian. Bisa jadi sebagai kekuatan yang perlu dipertimbangkan, tetapi seringkali dijadikan sasaran tembak bagi mereka yang ingin memecah persatuan ulama ini, ketika mereka dihadapkan pada persoalan sulit, saat memilih calon pimpinan.
Sebagai ormas yang berorientasi kebangsaan NU bukan ingin mempertinggi ketegangan, sebaliknya dengan pertemuan yang diadakan akaan berusaha meredakan keteganagan politik pasca pemilu. Sebab para ulama NU dengan jaringan rakyatnya yang luas akan mampu menepis setiap poitensi konflik yang berkembang, dan dengan pendekatan moralnya akan menjadi pembimbing masyarakat dari kebuntuan yang mengarah pada kenekatan yang tanpa perhitungan, biasanya dilakukan oleh kelompok massa mengambang, yang tidak memiliki ikatan emosional dengan kelompok social atau keagamaan, yang mudah diprovokasi.
Sebagai organisasi yang terikat pada Khitah 1926, NU akan selalu hati-hati dalam membuat sikap dan pilihan, ketika ia masih berstatus sebagai organisasi social keagamaan, belum menjadi partai politik, yang turut berkompetisi dalam merebut kekuasaan. Memang berpegang teguh pada khitah bukan perkara mudah, tetapi sesulit apapun hal itu mesti dipertahankan.

sumber:http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,3-id,7050-lang,id-c,analisa+berita-t,Meredakan+Ketegangan+Politik-.phpx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar