ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Kamis, 23 November 2017

Anak Abu Lahab Dimakan Binatang Buas, Karena Mencaci Nabi Muhammad SAW dan Tuhan Nabi SAW.

JALSATUL ITSNAIN 20 November 2017

*Anak Abu Lahab Dimakan Binatang Buas, Karena Mencaci Nabi Muhammad SAW dan Tuhan Nabi SAW.*

*SPECIAL BULAN KELAHIRAN SANG NABI*


HABIB ABDURRAHMAN BIN HUSEIN AL ATHOS


Bulan Rabiul awwal adalah bulan mulia, bahkan banyak ulama mengatakan bahwa bulan ini lebih mulia dari bulan Rajab, syaban maupun ramadhan karena bulan Rabiul awwal adalah bulan kelahiran manusia paling mulia yaitu Rasulullah Muhammad SAW. Karena tanpa Nabi Muhammad SAW tidak ada bulan Rajab, sya’ban, Ramadhan dan lainnya.


Perbaiki niat kita, perbanyak sholawat kita dan tingkatkan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW di bulan ini. Pelajari shirah beliau, amalkan sunnah-sunnah beliau, serta tiru apa yang telah beliau tauladankan.


Dikisahkan pada zaman pertama kali Rasulullah SAW mendakwahkan Islam, hiduplah paman beliau yang bernama Abu Lahab. Abu Lahab sangat benci dengan Rasulullah SAW.


Ketika Abu Lahab hendak berangkat berdagang, dengan di dampingi salah satu putra Abu Lahab yang bernama Utbah.  Saat mereka mau berangkat, putranya bilang kepada Ayahnya, “Wahai ayahku, sebelum berangkat perkenankanlah aku bertemu dengan Muhammad”.


Abu Lahab mengizinkan dan berangkatlah Utbah kerumah Rasulullah SAW. Setelah diketuk pintu dan Rasulullah SAW membuka pintu rumahnya, Rasulullah SAW bertanya kepada Utbah,” Apa hajatmu datang ke tempat ini ?”


Tanpa menjawab pertanyaan dari Rasulullah SAW, Utbah langsung memaki Allah SWT dan Rasulullah SAW. Mendengar perkataan kotor tersebut, Rasulullah SAW langsung mengangkat kedua tangannya seraya berdo’a,” Ya Allah, jadikanlah orang ini dimangsa oleh binatang buas”.


Usai pertemuan itu, Utbah kembali kepada Ayahnya dan ditanyai oleh ayahnya, “ Apa yang telah kau katakan untuk Muhammad SAW?” kemudian Utbah menjawab, “ Aku telah caci Tuhannya dan juga telah ku caci dia”.


Kemudian ayahnya bertanya,” Apa kemudian jawaban Muhammad yaa anakku?” Utbah menjawab,” Dia menjawab dengan mendo’akanku dimakan binatang buas”. Spontan ayahnya berkata, “ Anakku, aku tidak merasa aman dengan kondisimu”.


Se sampainya mereka di suatu tempat yang terdapat banyak pepohonan, ketika malam hari Abu Lahab mengumpulkan semua orang seraya berkata kepada orang-orang disana,” Wahai kalian, kalian tahu bahwa aku sudah tua dan aku adalah pemimpin kalian. Dan kalian tahu bahwa anakku Utbah telah mendapatkan ucapan dari Muhammad bahwa Ia akan dimakan hewan buas. Dan aku tidak merasa aman dengan kondisinya, Maka mulai saat ini biarkan anakku selalu berada di tengah  tengah kalian dengan benteng yang paling aman.”


Saat tengah malam, Utbah telah tertidur di tenda yang telah dibentengi oleh banyak penjaga dan senjata-senjata. Namun dengan izin Allah, datanglah seekor singa. Singa itu melewati para penjaga yang sudah tertidur dan berhasil memakan Utbah yang berada dalam kemah, hingga terpisah kepala dan badannya karena dicabik cabik oleh singa itu.


Di pagi hari, ayahnya yang tertidur di sampingnya terbangun kaget karena menemukan Utbah telah tewas. Para penjaga pun terkaget karena tidak merasakan apapun, namun terlihat jejak kaki singa ada di sekitar sana.


Abu Lahab berkata,” Ini lah yang aku tahu akan terjadi. Aku merasa tidak nyaman dengannya karena ia telah mendapatkan doa termakan hewan buas dari Muhammad”.


Dari pernyataan Abu Lahab tersebut, tampak jelas bahwa biarpun Abu Lahab itu membenci Rasulullah SAW namun dia tahu bahwa ucapan yang keluar dari Rasulullah SAW adalah benar dan pasti terjadi.


Bagaimana dengan kita ? bagaimana dengan keimanan kita terhadap lisan yang pernah diucapkan oleh Rasulullah SAW ? semoga kita selalu mengimani apa saja yang pernah keluar dari lisan Rasulullah, mengimani sunnah – sunnah Rasulullah melalui apa yang telah diajarkan oleh salafunas sholih. 


Dikisahkan Habib Muhammad bin Ahmad Al Muhdhor, di zaman itu di Surabaya masih banyak orang Belanda. Ketika itu, diutus seorang Belanda untuk memimpin pasukannya di Surabaya.


Ketika sudah 1 minggu ia duduk di Surabaya, ia mendapat laporan bahwa ada 2 kelompok besar muslim yang sedang bertikai. Semuanya mengaku bahwa masing-masing kelompok merekalah yang paling benar.


Ketika hendak menyaksikan pertikaian itu, pemimpin Belanda tersebut berpapasan dengan Al Habib Muhammad bin Ahmad Al Muhdhor. Melihat beliau, pemimpin Belanda tersebut bertanya kepada ajudannya yang sudah lama di Surabaya,” Wahai ajudan, siapakah gerangan yang barusan lewat itu ?” ajudannya menjawab, “Dia adalah seorang muslim dari keturunan Arab”.


Kemudian pemimpin Belanda itu berkata kepada ajudannya,” Saya tahu siapakah diantara 2 kelompok muslim yang bertikai itu mana kelompok yang benar. Kelompok yang beranggotakan Habib Muhammad Al Muhdhor lah kelompok yang sesungguhnya benar”.


Begitu lah pesona orang sholeh, bahkan kaum non muslim yang tak kenal Islam pun terpesona dengan wajahnya.


Apa yang menyebabkan wajah Al Habib Muhammad Al Muhdhor dan orang – orang sholeh lainnya mempesona ? karena mereka mengamalkan sunnah- sunnah Rasulullah, mereka tidak jauh dari Rasulullah SAW.


Semoga kita selalu mengamalkan sunnah – sunnah Rasulullah kapanpun dan dimanz pun kita berada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar