FADLILAH (KEUTAMAAN) MALAM JUM'AT Dan HARI JUM'AT
----------------
Malam
Jum’at adalah malam yang paling utama, harinya adalah hari yang paling
utama dari semua hari. Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya malam
Jum’at dan harinya adalah 24 jam milik Allah Azza wa Jalla. Setiap
jamnya ada enam ratus ribu orang yang diselamatkan dari api neraka.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang mati di antara
matahari tergelincir hari Kamis hingga matahari tergelincir hari Jum’at,
Allah melindunginya dari siksa kubur yang menakutkan.” Imam ja’far
Ash-Shadiq (sa) juga berkata: “Malam Jum’at dan hari Jum’at mempunyai
hak, maka janganlah sia-siakan kemuliaannya, jangan mengurangi ibadah,
dekatkan diri kepada Allah dengan amal-amal shaleh, tinggalkan semua
yang haram. Karena di dalamnya Allah swt melipatgandakan kebaikan,
menghapus kejelekan, dan mengangkat derajat. Hari Jum’at sama dengan
malamnya. Jika kamu mampu, hidupkan malam dan siangnya dengan doa dan
shalat. Karena di dalamnya Allah mengutus para Malaikat ke langit dunia
untuk melipatgandakan kebaikan dan menghapus keburukan, sesungguhnya
Allah Maha Luas ampunan-Nya dan Maha Mulia.” Dalam hadis yang mu’tabar,
Imam Ja’far Ash-Shadiq berkata: “Sesungguhnya orang mukmin yang memohon
hajatnya kepada Allah, Ia menunda hajat yang dimohonnya hingga hari
Jum’at agar ia memperoleh keutamaan yang khusus (dilipatgandakan karena
keutamaan hari Jum’at).” Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Ketika
saudara Yusus meminta kepada Ya’qub agar ia memohonkan ampunan untuk
mereka, ia berkata, Tuhanku akan mengampunimu. Kemudian ia mengakhirkan
istighfarnya hingga dini hari Jum’at agar permohonannya diijabah.” Imam
Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Jika malam Jum’at tiba semua binatang
laut dan binatang darat mengangkat kepalanya seraya memanggil dengan
bahasanya masing-masing: Wahai Tuhan kami, jangan siksa kami karena
dosa-dosa anak cucu Adam.” Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Allah
swt memerintahkan kepada Malaikat agar pada setiap malam Jum’at ia
menyeru dari bawah Arasy dari awal malam hingga akhir malam: Tidak ada
seorang pun hamba mukmin yang berdoa kepada-Ku untuk keperluan akhirat
dan dunianya sebelum terbit fajar kecuali Aku mengijabahnya, tidak ada
seorang pun mukmin yang bertaubat kepada-Ku dari dosa-dosanya sebelum
terbit fajar kecuali Aku menerima taubatnya, tidak ada seorang pun
mukmin yang sedikit rizkinya lalu ia memohon kepada-Ku tambahan rizkinya
sebelum terbit fajar kecuali Aku menambah dan meluaskan rizkinya, tidak
ada seorang pun hamba mukmin yang sedang sakit lalu ia memohon
kepada-Ku untuk kesembuhannya sebelum terbit fajar kecuali Aku
memberikan kesembuhan, tidak ada seorang hamba mukmin yang sedang
kesulitan dan menderita lalu ia memohon kepada-Ku agar dihilangkan
kesulitannya sebelum terbit fajar kecuali Aku menghilangkannya dan
menunjukkan jalannya, tidak ada seorang pun hamba yang sedang dizalimi
lalu ia memohon kepada-Ku agar Aku mengambil kezalimannya sebelum terbit
fajar kecuali Aku menolongnya dan mengambil kezalimannya; Malaikat
terus-menerus berseru hingga terbit fajar.” Ali bin Abi Thalib (sa)
berkata: “Sesungguhnya Allah swt memilih Jum’at, lalu menjadikan harinya
sebagai hari raya, dan memilih malamnya menjadi malam hari raya. Di
antara keutamaannya adalah orang yang momohon hajatnya kepada Allah Azza
wa Jalla pada hari Jum’at Allah mengijabahnya; suatu bangsa yang sudah
layak menerima azab lalu mereka memohon pada malam dan hari Jum’at Allah
pasti menyelamatkan mereka darinya. Tidak ada sesuatu pun yang Allah
tentukan dan utamakan kecuali Ia menentukannya pada malam Jum’at. Karena
itu, malam Jum’at adalah malam yang paling utama, dan harinya adalah
hari yang paling utama.” Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: ” Jauhilah
maksiat pada malam Jum’at, karena pada malam itu keburukan
dilipatgandakan dan kebaikan dilipatgandakan. Baransiapa yang
meninggalkan maksiat kepada Allah pada malam Jum’at Allah mengampuni
semua dosa yang lalu, dan barangsiapa yang menampakkan kemaksiatan
kepada Allah pada malam Jum’at Allah menyiksanya dengan semua amal yang
ia lakukan sepanjang umurnya dan melipatgandakan siksa padanya akibat
maksiat itu.” Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya hari Jum’at adalah
penghulu semua hari, di dalamnya Allah azza wa jalla melipatgandakan
kebaikan, menghapus keburukan, mengangkat derajat, mengijabah doa,
menghilangkan duka, dan menunaikan hajat-hajat yang besar. Hari Jum’at
adalah hari Allah menambah jumlah orang-orang yang dibebaskan dari
neraka. Tidak ada seorang pun manusia yang memohon perlindungan di
dalamnya dan ia mengenal hak-Nya serta yang diharamkan-Nya, kecuali
Allah berhak membebaskan dan menyelamatkan ia dari neraka. Jika ia mati
pada hari Jum’at atau malamnya, ia mati syahid dan membangkitkan dari
kuburnya dalam keadaan aman.Tidak ada seorang pun yang meremehkan apa
yang diharamkan oleh Allah dan menyia-nyiakan hak-Nya, kecuali Allah
berhak mencampakkannya ke dalam neraka Jahannam kecuali ia bertaubat.”
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Tidak ada terbit matahari yang
lebih utama dari hari Jum’at, dan sesungguhnya pembicaraan burung pun
jika ia berjumpa dengan yang lain pada hari ini, ia mengucapkan salam,
salam kebaikan dan kedamaian.” Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Jika kalian memasuki hari Jum’at, maka janganlah kalian disibukkan oleh
sesuatu selain ibadah, karena hari itu adalah hari pengampunan bagi
hanba hamba Allah; pada hari Jum’at dan malam Jum’at Allah menurunkan
kepada mereka rahmat dan karunia lebih banyak daripada mengambilnya
dalam waktu yang singkat.” (Fafâtihul Jinân, bab 1, pasal 4, halaman
28-38)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar