ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Minggu, 20 Januari 2013

Sekilas Terjemah Kitab Nasho'ihul ‘Ibad


Terjemah Kitab Nasho'ihul ‘Ibad
Dalam matan kitab nashoihul `ibad, Al-Imam Nawawi al-Bantani al-Jawiy RA membagi perkara fardlu menjadi lebih dari sekitar 70 bagian, diantaranya:
1. Iman kepada ALLOH beserta sifat-sifat ALLOH.
Yaitu mentauhidkan ALLOH bahwa ALLOH adalah sesembahan yang tidak membutuhkan selain NYA.
2. Iman kepada malaikat ALLOH
Disebutkan bahwa para malaikat ada dilangit. Mereka tidak pernah durhaka kepada perintah ALLAOH, dan hanya patuh pada perintah ALLOH.
3. Iman kepada kitb-kitab ALLOH yang diturunkan kepada para nabi.
4. Iman kepada para rosul-rosul ALLOH, yang diutus kepada para umatnya unntuk menyampaikan risalah-risalah yang mencakup perintah, larangan, dan hukum.
5. iman kepada qadar (kepastian).
6. Iman kepada hari akhir (qiyamat). Yang di dalamnya ada hari kebangkitan. Perhitungan, surga, neraka, dan timbangan amal.
7. Cinta kepada ALLOH dan nabi Muhammad SAW.
8. Cinta dan benci karena ALLOH.
Ada hadits : “yang lebih menguatkan iman dalah jika suka karena ALLOH dan benci karena ALLOH” riwayat imam ahmad.
9. Ta`dzhim kepada nabi Muhammad SAW dan mengikuti sunnahnya, cinta kepada ahli bait, dan cinta kepada kaum anshor.
Ta`dhim yaitu dengan bersholawat, dan sholawat yang lebih utama adalah “ALLOHUMMA SHOLLI `ALA SAYYIDINA MUHAMMAD ALLADZI MALA`TA QOLBAHU MIN JALALIKA FAASBAHA FARHAN MASRURON MUAYYADAN MANSHURON WA`ALA AALIHI WA SHOHBIHI WA SALIMU TASLIMAN WALHAMDULILLAHI ` ALA DZALIKA”
Ya ALLOH… limpahkan salam kepada junjungan kami nabi Muhammad SAW yang telah Engkau penuhi hati nya(Muhammad) dengan keagunganMU maka Muhammad SAW menjadi orang yang bahagia, dikuatkan, ditolong, dan juga limpahakan rahmat kepada keluarga Muhammad SAW dan juga kepada para sahabat nya.
Nabi bersabda “tandanya iman adalah cinta kepada anshor , sedang tanda munafik adalah benci kepada anshor”. Yang dimaksud kaum anshor adalah semua orang yang menolong agama ALLOH, baik pada masa nabi maupun masa sekarang.
10. Ta`dhim kepada tanda-tanda kebesaran islam.
Misalnya rajin dan bangga dalam urusan agama, memperindah baccaan al-qur`an, memperindah masjid, dll.
11. Niat Ikhlas dalam ibadah.
Diantaranya adalah ihklas dalam beribadah, ikkhlas dalam meninggalkan riya` dan kumunafikan. Riya` adalah mengharapkan pujian dari makhluk, sedangkan munafik adalah menyembunyikan kekafiran dan menampakkan ciri islam.
12. Taubat.
Nabi bersabda “taubatlah kepada ALLOH sebelum ajal tiba, dan segeralah mengerjakan amal baik sebelum datang kesibukanmu”.
13. Takut dan berharap.
Takut maksudnya adalah takut jika hati seorang mukmin tidak merasa aman dan tidak tenang perasaannya walaupun disekitarnya ada banyak kebaikan, tetapi takut jika ALLOH tidak menerima amalnya.
Roja` (berharap) maksudnya adalah tidak putus asa dari rahmat ALLOH dengan ber husnuddzon.
14. Syukur.
Nabi bersabda “barang siapa diberi sebuah pemberian, maka balaslah dgn hal yang sama. Jika tidak mampu makapujilah dengan pemberian tersebut. Barang siapa memuji karena pemberian tersebut maka dia sudah bersyukur atas pemberian tersebut, dan barang siapa menyembunyikan pemberian tersebut maka dia telah kufur atas pemberian tersebut” H.R Abu Dawud.
15. Sabar.
Abdulloh al-maghowiri berkata kepada Abu hasan al-asybali: aku memerintahmu dengan 5 perkara, dan aku mencegahmu dengan 5 perkara. Aku memerintahmu untuk bersabar atas perbuatan yang menyakitkan makhluk,beristirahat bersama teman-temanmu, jadilah kamu pendengar jangan jadi tukang ngomong, dan jadilah diri sendiri saata bersama orang lain.
Aku mencegahmu dari berkumpil dengan perempuan, cinta dunia, cinta kekuasaan, tukang ajak-ajak, dan gossip.
16. Rela (ridho) dengan kepastian ALLOH.
Hadits rawayat al-bazary ” 5 perkara dalam iman, jika 5 perkara tersebut tidak ada dalam diri seseorang, maka tidak ada iman baginya. Yaitu: pasrah dan tunduk pada perintah ALLOH, rela dengan ketetapan ALLOH, pasrah kepada ALLOH, tawakkal (berserah diri) kepada ALLOH, dan sabar ketika menerima cobaan”.
17. Menepati janji
Sabda Rosul “janji yang baik sebagian dari iman”. HR Tirmidzi
18. Wira`i (berhati-hati atau waspada)
maksudnya waspada debngan menjaga omongan, makanan, dan minuman. Agar tidak jauh pada hal yang syubhat dan haram.
19. Malu
Yaitu sifat yang selalu mengalir manfaatnya bagi yang memegang teguh dalam setiap perkara. Orang yang beriman benar-benar tau bahwa ALLOH melihat apa-apa yang terbersit dalam hati manusia.
20. Tawakkal
Yaitu mencondongkan sgala urusan hanya ALLOH beserta ketenangan jiwa.
21. Saling menyayangi (welas asih)
Nabi bersabda “tidak masuk surga orang yg tidak saling menyayangi, sahabat berkata :ya Rosulalloh “kami saling menyayangi, Nabi menjawab “bukan menyayangi jika kalian hanya menyayangi diantara kalian, sesungguhnya menyayangi itu jika kamu menyayangi semua manusia” H.R al-barory.
22. Tawadhu` (menghargai)
Yaitu menghormati orang yang lebih tua serta menyayangi orang yang lebih muda. Nabi bersabda “bukanlah dari kaumku orang yang tidak mengasihi yang muda dan tidak menghormati yang lebih tua”.

23. sederhana
yaitu tidak suka berfoya-foya dalam kehidupan dunia. Ada sebuah riwayat dari imam muslim. Ada seorang yang berkata kepada Rosul: wahai Rosul, sesungguhnya aku suka jika memakai sandal yang bagus, baju yang bagus. Nabi menjawab sesungguhnya ALLOH itu indah, dan suka pada keindahan.
24. Menjauhi sifat sombong, dengki, ghibah, marah, dan dholim.
25. Selalu memperbarui tauhid
Nabi bersabda “perbarui iman kalian, para sahabat bertanya bagaimana caranya ya Rosulalloh?? Nabi menjawab: perbanyaklah membaca kalimat LAAILAAHAILLALLOH “.
26. Membaca Al-qur’an
Nabi bersabda: ahli al-qur`an adalah ahli ALLOH yang telah ALLOH khususkan”.H.R Ahmad. Dalam hadist marfu` riwayat Ibnu mas`ud disebutkan: “keraskan/lantangkan suaramu ketika membaca Al-qur’an”.
Membaca al-qur’an dengan lantang lebih utama daripada suara pelan, dengan alas an tidak khawatir menimbulkan riya`, jika khawatir maka suara pelan lebih utama.
Barang siapa ingin selamat dari fitnah dajjal hendaklah menjaga (hafal dan mengamalkan) 10 ayat pertama surat al-kahfi.

1. Segala puji bagi Allah yang Telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan dia tidak mengadakan kebengkokan[871] di dalamnya;
2. Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik,
3. Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
4. Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: “Allah mengambil seorang anak.”
5. Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.
6. Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu Karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan Ini (Al-Quran).
7. Sesungguhnya kami Telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.
8. Dan Sesungguhnya kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.
9. Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim[872] itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan kami yang mengherankan?
10. (Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).”

[871] tidak ada dalam Al-Quran itu makna-makna yang berlawananan dan tak ada penyimpangan dari kebenaran.
[872] Raqim: sebagian ahli tafsir mengartikan nama anjing dan sebagian yang lain mengartikan batu bersurat.

27. Menuntut ilmu dan mengajarkannya
Ilmu adalah dasar amal pekerjaan, tidak sah suatu amal pekerjaan tanpa adanya ilmu. Karena amal ibarat buah ilmu, dan ilmu yang tidak damalkan tidak akan manfaat. Oleh karena itu, dikatakan “sibuk dengan ilmu lebih baik daripada sholat sunnah”.dan ilmu yang utama adalah: tauhid, tafsir, hadits, ushul fiqh, fiqh.
28. Do`a
Nabi bersabda: “Do’a adalah ibadah” H.R Bukhori Muslim.
29. Dzikir
Yaitu istighfar dan menjauhi kata-kata yang tidak bermanfaat. Membaca Al-qur’an adalah dzikir yang paling utama.
30. Bersuci
Yaitu dengan wudhu, mandi, dan menghilangkan najis. Dan bersuci (secara hukum) dengan cara khitan (sunat), menghilangkan bulu ketiak, bulu kempung (kemaluan), kumis, dan kuku, dan mandi jum’at. Nabi bersabda: “sesungguhnya mandi jum’qt wajib bagi setiap muslim”H.R muslim. Jika dalam waktu junub dan belum sempat mandi jinabat, sedangkan ingin tidur, maka ambillah air wudhu. Karena sesngguhnya malaikat itu tidak mau mendekat kepada orang yang junub kecuali orang tersebut sudah berwudhu.
31. Menutup aurot dan menjaga pandangan.
Nabi bersabda: “ barang siapa beriman kepada ALLOH dan hari qiyamat maka janganlah masuk kamar mandi tanpa memakai sarung”.H.R Tirmidzy. Yang dimaksud adalah jangan sampai telanjang walaupun mau ke kamar mandi. Dan janganlah menunjukkan paha ke orang lain, serta jangan melihat paha orang lain, baik orang hidup ataupun paha mayyit.
32. Sholat fardhu dan sholat sunnah
Tidak sah sholat sunnah kecuali sesudah sempurna sholat fardhu.
Ada hadits dalam shohihaini (Bukhori Muslim) :’ALLOH berfirman kepada para malaikat, ”lihatlah sholat hambaKU, apakah kurang atau sempurna??apabila sempurna,maka tulislah sholatnya, apabila kurang, maka tunggulah, apakah hambaKU punya amalan sholat sunnah??jika ia punya amalan sholat sunnah maka sempurnakan sholat wajibnya dengan amalan sholat sunnahnya”.
33. Zakat
Shodaqoh yang wajib adalah zakat. Dengan shodaqoh, maka akan hilang juulukan bakhil, dan sebab shodaqoh pula mendapat derajat yang tinggi, mendapat julukan mulia, dermawan.
34. Memerdekakan budak
Hadits shohihaini “barang siapa memerdekakan budak yang beriman, maka ALLOH akan memerdekakan setiap anggota orang tersebut dengan anggota budak tersebut dari api neraka,sehingga ALLOH memerdekakan farji orang tersebut sebab farji budak itu”
35. Dermawan
Umar bin ‘abasyah bertanya kepada Rosululloh, wahai Rosululloh, apakah iman itu?? Nabi menjawab ”iman adalah sabar dan dermawan”.
Diantara nya yaitu memberi makan, termasuk kepada tamu. Nabi bersabda: “ barang siapa beriman kepada ALLOH dan hari akhir hendaklah memuliakan tamunya”.
36. Puasa wajib dan sunnah
Maka jika meninggalkan puasa romadhon sebab suatu halangan maka cepat-cepatlah menggantinya. Sesudah itu jika mampu ikuti dengan puasa sunnah, diantaranya: puasa 6 hari pada bulan syawal, puasas rojab,puasa sya’ban.
37. I’tikaf
Terutama pada bulan romadhon, supaya mendapat lailatul qodar.
38. Haji dan umroh
ALLOH berfirman dalam hadits qudsiy: “sesunggguhnya hamba yang sudah AKU sehatkan jasmaninya, AKU luaskan pekerjaannya, yang dari 5 tahun tidak dating padaKU (haji) maka benar-benar jauh dari rohmat”.
39. Thowaf
Thowaf lebih utama daripada ibadah yang lain. Ada pendapat, bahwa thowaf di Makkah lebih utama daripada sholatnya seorang pengembara. Ada pula pendapat yang mengatakan puasa lebih utama dadi thowaf. Tapi qoul yang lebih unggul adalah sholat lebih utama dari ibadah lainnya.
40. hijrah
Pindah tempat atau meniggalkan suatu tempat dengan membawa keimanan yang semula dikelilingi orang kafir dan munafik. Sesungguhnya bermukim bersama orang kafir adalah merendahkan agama islam.
41. Melaksanakan nadzar dan menjaga keimanan
Takutlah jika berjanji dengan jaminan agama islam ,jika sumpah itu benar, maka segera perbarui dengan bersyahadat. Namun jika sumpah tersebut salah, maka hanya terkena hokum maksiat kepada ALLOH.
42. Membayar kifarot (tebusan)
Karena kifarot adalah amanat dari haq ALLOH. Dalam shohihini disebutkan “hutang kepada ALLOH wajib dibayar”.
43. Menjaga agama
Yaitu dengan nikah. Karena nikah adalah perkara sunnah yang paling utama. Disunnahkan bagi laki-laki ketika bertemu dengan calon istrinya membaca :

1. Bukankah kami Telah melapangkan untukmu dadamu?,
2. Dan kami Telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
3. Yang memberatkan punggungmu[1584]?
4. Dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu[1585],
5. Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7. Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain[1586],
8. Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

[1584] yang dimaksud dengan beban di sini ialah kesusahan-kesusahan yang diderita nabi Muhammad s.a.w. dalam menyampaikan risalah.
[1585] meninggikan nama nabi Muhammad s.a.w di sini maksudnya ialah meninggikan derajat dan mengikutkan namanya dengan nama Allah dalam kalimat syahadat, menjadikan taat kepada nabi termasuk taat kepada Allah dan lain-lain.
[1586] Maksudnya: sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad) Telah selesai berdakwah Maka beribadatlah kepada Allah; apabila kamu Telah selesai mengerjakan urusan dunia Maka kerjakanlah urusan akhirat, dan ada lagi yang mengatakan: apabila Telah selesai mengerjakan shalat berdoalah.

Dan juga surat:

1. Apabila Telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
2. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya dia adalah Maha Penerima taubat.

44. Menikahkan
Jika kita menolong orang yang ingin menikah, maka kita adalah naibulloh (pengganti ALLOH). Dan jika lahir dari pernikahan tersebut keturunan yang sholeh, maka kita mendapat pahala pada hari qiyamat kelak.
45. Memberi nafkah kerabat
Nabi bersabda: “mulailah memberi nafkah mulai dari kerabatmu” H.R. Bukhori Muslim.

46. Berbakti kepada orang tua
Dalam hal ini, ibu lebih didahulukan daripada ayah.
Dikisahkan ada seseorang datang kepada Rosul dan bertanya: “siapa yang harus didahulukan (dalam berbuat baik) ??nabi maejawab: ibumu. Lalu orang tersebut bertanya lagi,lalu siapa?? Nabi menjawab: ibumu. Lalu orang tersebut bertanya lagi,lalu siapa?? Nabi menjawab: ibumu 3 kali. Lalu orang tersebut bertanya lagi yang ke 4 kalinya,lalu siapa?? Nabi menjawab: ibumu, lalu bapakmu”.
47. Mendidik anak
Yaitu denagn memberi nafkah, juga mendidik ilmu agama.
48. Silaturrahim
Nabi berasbda: “tidak masuk surga orang yang memutus silaturrahmi” H.R Bukhori Muslim. Nabi jugaa bersabda: “ wahai Abu huroiroh, sambunglah silaturrahmi, maka kamu akan mendapat rizki yang tidak kamu kira”.
49. Menyayangi bawahan dan taat kepada atasan
Nabi bersabda: “sesungguhnya bila seorang bawahan menasehati atasannya dan memperbiki ibadahnya kepada ALLOH, maka ia mendapat pahala 2 kali lipat”.
50. Menjalankan pemerintahan dengan adil
Jika menjadi seorang penguasa, maka wajib berbuat adil. Dan jangan menuruti hawa nafsu, karena hanya akan menyesatkan.
51. Patuh kepada pemerintah
Selama pemerintah tersebut mengajak kepada hal-hal yang dilarang ALLOH.
52. Tunduk kepada jamaah
Yaitu bersatu, dan tidak bercerai berai. Jika suatu kaum bersatu,maka musuh tidak akan mampu mengalahkan kaum tersebut.
53. Membuat perdamaian
Misalnya mendamaikan 2 orang yang sedang saling diam tidak mau bicara karena ada suatu masalah.
54. Tolong menolong dalam kebaikan
Diantaranya adalah mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.
55. Menolong orang teraniaya
Nabi berkata kepada Abu huroiroh: ”wahai Abu huroiroh, tolonglah saudaramu dan tutupilah kekurangannnya sebelum dilaporkan kepada ratu (ALLOH) dalam urusan had yang bagian dari hokum ALLOH, dan apabila diangkat, maka takutlah apabila bertemu dengan ratumu dengan dirimu dan amalmu”.
56. Melaksanakan hukum ALLOH
Nabi bersabda: “melaksanakan 1 ketetapan dari sebagian hokum ketetapan ALLOH itu lebih baik daripada hujan selama 40 malam dalam Negara ALLOH”. H.R Ibnu majah.
57. Tabah
Tabah adalah melaksanakan perintah ALLOH setiap waktu, tanpa ada batas waktunya. Hawa nafsu sangat dekat mengajak kepada kufur.,setiap waktu hawa mengajak kufur atas sgala nikmat yang ALLOH berikan. Tabah adalah hal yang lebih utama dibanding amal lainnya. Apabila seseorang mati, maka semua amalnya disembunyikan kecuali orang-orang yang tabah dalam jihad. Karena tabah bertambah hingga hari qiyamat, dan juga bisa membuat malaikat munkar dan nakir pelan di dalam alam kubur.
58. Menunaikan amanat
Nabi bersabda: “tidak beriman orang yang tidak punya amanat”H.R Ahmad.
59. Memuliakan tetangga
Muliakan tetangga dengan apa-apa yang telah ALLOH berikan, dan tinggalkan hal-hal yang membahayakan tetangga.
60. Mu’amalah yang bagus dalam mencari rizki
Nabi bersabda: “sesungguhnya diantara kamu tidak akan pernah mati sebelum menggunakan hartanya, dan takutlah pada ALLOH serta perbaikilah dalam mencari rizki (harta), ambillah yang halal dan tinggalakan hal yang diharamkan.H.R Ibnu Majah.
61. Menggunakan harta dengan benar dan mejauhi sifat kikir dan boros.
Yaitu menggunakan hatra sesuai dengan keperluan, tidak menghambur-hamburkan harta untuk hal-hal yang tidak manfaat. Sesungguhnya orang yang berakal adalah orang yang memegang keadilan, menjauhi perkataan yang berlebihan dan yang tidak bermanfaat. Dan ahli ibadah adalah orang yang bicara pada dirinya: jika aku makan, maka aku akan mati, jika kenyang, maka akan malas, jika terlalu kenyang maka aku akan sakit. Dan orang yang murah hati adalah orang yang bisa mencegah kebencian, menerima atas penganiayaa atas dirinya, sanggup bersabar. Orang yang tawadhu’ adalah orang yang ikhlas dalam berkasih sayang.
62. Menjawab salam

86. Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa)[327]. Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.

[327] penghormatan dalam Islam ialah: dengan mengucapkan Assalamu’alaikum.

63. Mendoakan orang yang bersin
Nabi bersabda: “apabila ada salah seorang diantara kamu bersin dan memuji ALLOH , maka wajib bagi setiap muslim yang mendengar untuk mengucapkan *ROHIMAKA ALLOH*”. H.R. Bukhori.
64. Memberi pinjaman hutang
Dengan memberi pinjaman dalam kebaikan maka telah menolong dalam menghilangkan kesusahan.
65. Memberi hadiah
Ada hadits:”Dengan hadiah, maka akan saling mengasihi”.
66. Memperbaiki budi pekerti
67. Menjaga rahasia, menjaga lisan, dan menjaga farji (kemaluan)
Taitu menjaga dan merahasiakan hal-hal yang dianggap buruk untuk diketahui orang banyak. Misalnya masalah hubungan badan antara suami istri.
68. Menjenguk orang yang sakit
69. Mengurus jenazah saudara muslim
Mulai dari memandikan, mengkafani, mensholati, sampai menguburkan.
1. Mencegah hal yang membahayakan bagi sesama muslim
Tidak boleh menghina saudara sesama muslim ketuka kehormatan mereka terpuruk, seharusnya kita menjadi layaknya baju luar bagi saudara kita, dengan menjadikan hal tersebut utk instropeksi diri.
2. Benci jika kembali pada kekafiran
Maka hindarilah fitnah dengan agama, dan jangan pernah mengkafirkan kepada sesame muslim. Nabi bersabda: “barang siapa mengkafirkan maka ucapan itu kembali kepadanya”.
3. Menjauhi permainan, sumpah palsu, dan berkata dusta
Maka takutlah pada sesuatu yang membuat lupa kepada ALLOH. Misalnya adalah permainan yng bisa membuat lupa kepada ALLOH. Dikisahan, jika seseorang berbuet satu kebohongan saja, maka malaikat akan menjauh 30 milkarena bau busuk (bohong).
4. Membuang hal yang berbahaya yang ada da jalan
Nabi berwasiat kepada Abu huroiroh: “wahai Abu huroiroh…janganlah kau menyakiti hati orang muslim di jalan mereka. Barang siapa menyakiti hati orng muslim, maka orang muslim dan malaikat akan mencela orang tersebut. Dan jika kamu berjalan dan menemukan kotoran dijalan, maka timbunlah dengan debu, maka ALLOH akan menutupimu di hari qiyamat. Wahai Abu huroiroh…jika kamu menuntun orang buta, maka peganglah tangan kirinya dengan tangan kananmu, karena menunutun orang buta adalah shodaqoh. Wahai Abu horoiroh….barang siapa bejalan sambil menuntun orang buta sejarak 1 mil, maka bagi orang yang menuntun adalah setiap jengkal adalah 10 kebaikan ”.
5. Mencintai sesuatu yang disukai setiap muslim
Yaitu menyayangi semua yang disayangi orang muslim, dan jangan melakukan sesuatu yang bisa membuat saudara muslim merasa teraniaya.
6. Minta izin ketika mau masuk rumah orang lain
Ada hadits: “minta izin itu 3 kali, jika diizinkan maka masuklah, jika tidak dizinkan maka pulanglah”. Jika dating ke rumah oranng lain, maka minta izinlah sebanyak 3 kali, dan jangan menunggu di rumah orng lain di rumah orangf lain di tempat yang tak terlihat.
76. Mengambil ibarat
Lakukan apa-apa yang kamu pikir yang bisa diterima oleh indera.
77. Berbuat kebaikan
78. Sibuk dengan hal yang bermanfaat dan meninggalkan hal yang tidak manfaat
Nabi bersabda:”seseorang tidak dianggap sebagai muslim sehingga manusia selamat dari tangan dan ucapan orang tersebut. Dan dia tidak mendapat derajat mukmin sehinnga ia meninggalkan hal yang tidak bermanfaat karena waspada terhadap hal yang bahaya”. Nabi bkerersabda: “takutlah pada kelebihan makanan, karena bisa meracuni hati (keras hati) dan merapuhkan anngota badan, membuat tuli cita-cita dari mendengarkan nasehat. Dan takutlah pada kelebihan pandangan, karena menyebar hawa nafsu dan melahirkan lupa. Dan takutlah pada menyimpan tamak, karena akan mencampuri hati pada cinta dunia, dan mengunci hati dengan cinta pada dunia, dan itu merupakan kunci semua keburukan dan sebab hancurnya kebaikan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar