Inti Peringatan Maulud Nabi SAW
=====================
Inti dari peringatan maulud itu apa?
Intinya itu adalah melahirkan rasa syukur, rasa terima kasih kepada
Rasulullah SAW dengan tujuan agar kita cinta Rasul SAW. Kita itu beriman
dan islam itu karena kita kenal kanjeng Nabi SAW. Kalau diibaratkan
begini, jikalau orang tua kita tidak kenal pada kanjeng Nabi SAW, maka
orang tua kita tidak akan iman dan islam. Kemudian beliau berdua
menikah, karena beliau kenal kanjeng Nabi, maka menikahnya pun sesuai
dengan caranya kanjeng Nabi, sehingga ketika beliau melahirkan kita,
maka kita pun menjadi anak halal. Kita tidak menjadi anak haram, kenapa?
Karena orang tua kita kenal kanjeng Nabi. Seandainya orang tua kita
tidak kenal kanjeng Nabi, maka yang terjadi adalah kita tidak dipanggil
sebagai anak halal. Tidak usah jauh-jauh. Cukup itu saja, yaitu
bersyukur karena kita terlahir sebagai anak halal. Oleh karena menyukuri
nikmat itu hukumnya wajib, maka mengadakan maulud pun hukumnya menjadi
wajib.
Sekarang begini, kalau kita punya emas sekwintal, apa itu bisa melunasi
jasa-jasa orang tua? Tidak kan. Lalu, kalau gunung slamet berubah
menjadi gunung emas, apa itu bisa untuk melunasi jasa-jasanya kanjeng
Nabi? Tidak kan. Kalau begitu, maka jangan eman-eman, jangan saying
untuk maulud, untuk menghormati k`njeng Nabi. Menyembelih kambing dua
saja kok eman-eman. Buat maulud, bikin yang sebesar-besarnya untuk
hormat kanjeng Nabi. Jangan kuatir masalah rezeki, karena tidak mungkin
Allah tidak memberi, apalagi rezekinya digunakan untuk maulud, untuk
menghormati kekasih-Nya.
Dahulu, maulud terbesar di Jawa itu di tempatnya Habib Hasyim bin Yahya, di masjid An Nur Pekalongan, dan di tempatnya Habib Abdullah bin Muhsin Bogor. Mauludnya diadakan selama seminggu dengan berbagai macam acara. Beliau-beliau itu, kalau mantu, nikahan anaknya, acaranya biasa-biasa saja, tanpa pajangan. Tapi kalau maulud, hiasannya sangat indah, sangat megah, karena apa? Untuk menghormati kanjeng Nabi. Belum lagi kambingnya, kambingnya dipilih yang paling bagus seperti kambing untuk aqiqah, bahkan beliau langsung mengontrol sendiri kambing-kambingnya, jangan sampai ada cacat sedikitpun. Untuk apa? Untuk menghormati kanjeng Nabi. Pokoknya, semuanya harus benar-benar sempurna dan indah. Karena apa? Untuk menghormati kanjeng Nabi. Wallahu a’lam
Penulis : Syukron Ma’mun, S.Pd.
Dahulu, maulud terbesar di Jawa itu di tempatnya Habib Hasyim bin Yahya, di masjid An Nur Pekalongan, dan di tempatnya Habib Abdullah bin Muhsin Bogor. Mauludnya diadakan selama seminggu dengan berbagai macam acara. Beliau-beliau itu, kalau mantu, nikahan anaknya, acaranya biasa-biasa saja, tanpa pajangan. Tapi kalau maulud, hiasannya sangat indah, sangat megah, karena apa? Untuk menghormati kanjeng Nabi. Belum lagi kambingnya, kambingnya dipilih yang paling bagus seperti kambing untuk aqiqah, bahkan beliau langsung mengontrol sendiri kambing-kambingnya, jangan sampai ada cacat sedikitpun. Untuk apa? Untuk menghormati kanjeng Nabi. Pokoknya, semuanya harus benar-benar sempurna dan indah. Karena apa? Untuk menghormati kanjeng Nabi. Wallahu a’lam
Penulis : Syukron Ma’mun, S.Pd.
sumber:http://www.habiblutfiyahya.net/index.php?option=com_content&view=article&id=227%3Ainti-peringatan-maulud-nabi-saw&catid=34%3Aberita&Itemid=18&lang=id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar