Pancasila: Bingkai Keutuhan NKRI
=======================
Pancasila
berdiri karena sejarah, dengan demikian pancasila menunjukan bahwa
bangsa Indonesia mempunyai budaya dan adab ke Timuran yang luhur.
Dalam catatan sejarah, sebelum Islam masuk ke Indonesia, bahkan dari abad ke 2-7 M perkembangan agama Hindu dan Budha sangat mewarnai dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam catatan sejarah, sebelum Islam masuk ke Indonesia, bahkan dari abad ke 2-7 M perkembangan agama Hindu dan Budha sangat mewarnai dalam kehidupan sehari-hari.
Lain daripada itu yang hidup didalam
hutan belantara menganut animisme. Walaupun demikian mereka masih
berusaha mencari Tuhan. Kendati penemuan, atau hasil pencariannya salah,
sehingga tumbuh keyakinan dan mempertuhankan batu kayu dan sebagainya.
Dalam segi mencari Tuhan bisa kita hargai, namun dalam meyakini kepada
selain Tuhan Yang Maha Esa, tidak bisa kita terima. Dan tidak bisa kita
benarkan.
Setelah baginda Nabi Muhammad Saw
dilahirkan dan diangkat menjadi Rasul. Perkembangan Islam sangat pesat
walaupun tidak terlepas dari kendala yang dihadapi. Perkembangan
tersebut sampai ke Timur Jauh, India dan Afrika. Dengan bukti ada dua
sahabat Rasul yang meninggal di Cina, dan ada juga yang dimakamkan di
Afrika; Libiya. Dan ada murid sahabat (Tabiin) yang dimakamkan di India.
Abad kedua hijriyah mengalirlah
pedagang-pedagang Islam yang terdiri dari ulama-ulama. Sebab dengan
melalui perdagangan lebih mudah untuk berkomunikasi dan bisa lebih jauh
dalam menjalin ke akraban. Dari itu tiga agama berkembang menjadi dasar
kehidupan sehari-hari bagi setiap penganutnya. Dan meyakini semuanya
baik bagi penganutnya. Mayoriti pada waktu itu adalah Hindu dan Budha,
terutama Hindu. Pada akhirnya Islam menjadi agama mayoritas. Dalam
kehidupan para penganutnya saling menjaga kerukunan. Sehingga hampir
tidak ada peluang bagi penjajah pada waktu itu untuk memecah belah.
Disisi lain muncul pengaruh Kristen dan
kepercayaan-kepercyaan dengan pasang surut silih berganti. Budi pekerti
yang sudah ada telah terwarnai oleh nilai-nilai budi pekerti agama.
Diantaranya budi pekeri itu dapat dilihat dari penggunaan bahasa,
seperti adanya tingkatan berbahasa; penggunaan bahasa terhadap orang
tua, antar kaula muda atau sebaya. Dari karakter bahasa tersebut
menunjukan karakter adat dan budaya yang luhur dan diwariskan turun
temurun.
Dilihat luasnya wilayah Indonesia dan
banyaknya kepulauan-kepulauan, Indonesia di kenal sebagai negara
maritime. Dengan itu sangat jelas heterogen dan pluralisme yang ada.
Maka dipandang sangat perlu adanya pemersatu, yang bisa dijadikan
idiologi Negara, dan dapat dengan mudah diterima oleh bangsa Indonesia.
Maka lahirlah pancasila yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh agamis,
negarawan, intelektual, ilmuan dan didukung oleh nasionalis. Tidak cukup
hanya itu saja, maka untuk menunjang kekuatannya dilindungi dan di
beck-up oleh agama. Ini tidak berarti Pancasila diatas agama atau
melebihinya. Sama sekali bukan itu yang dimaksud. Tetapi kemuliaan
Pancasila, kehormatan, dan kesaktiannya karena di beck-up oleh agama.
Dibuktikan peristiwa 1965, lahirlah
kesaktian pancasila. Pada saat itu Pancasila akan dihancurkan oleh
oknum-oknum bangsa sendiri. Oknum yang berkblat kepada bangsa yang tidak
meyakini Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi upaya makar itu kandas tidak
berhasil. Maka sudah sepantasnya bangsa ini memperthankannya dan
mensyukurinya.
Pancasila mampu melindungi pluralitas
yang ada, dan menjadi idiolgi Negara, maka Pancasila akan memperkokoh
pertahanan Nasional dan memperkokoh NKRI. Sebab Pancasila akan dimiliki
semua pihak. Bila pancasila itu tumbuh pada diri setiap anak bangsa
dengan diperkokoh atau di beck-up oleh agamanya, maka kekuatan,
kesatuan, persatuan semakin erat terjalin dan tidak akan mudah
digoyahkan. Karena Pancasila menjadi sebab tumbuhnya Nasionalisme dan
bebas dari kepentingan politik atau tidak akan menjadi bemper
kepentingan politik. Sehingga tumbuh mekar secara murni kecintaan kepada
agama, tanah air dan bangsa. Dari itu akan menjadi cermin bagi bangsa
lain. (Al Habib Luthfi: 03/06/11. Tsi)
sumber:http://www.habiblutfiyahya.net/index.php?option=com_content&view=article&id=180%3Apancasila-bingkai-keutuhan-nkri&catid=34%3Aberita&Itemid=18&lang=id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar