ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Minggu, 26 Januari 2014

Kang Said: Nahdliyin Kehilangan Orang Tua, Guru, dan Panutan ( Wafatnya Rais ‘Aam Mbah Sahal merupakan kehilangan besar bagi Nahdliyin)

=============
Kang Said: Nahdliyin Kehilangan Orang Tua, Guru, dan Panutan
========================

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, mengungkapkan wafatnya Rais ‘Aam KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh merupakan kehilangan besar bagi Nahdliyin. Mbah Sahal, demikian Kiai Sahal disapa di kesehariannya, dinilai sebagai sosok orang tua, guru, sekaligus panutan yang selalu bisa mengayomi.

“Nahdlatul Ulama dan seluruh keluarga besarnya, Nahdliyin, baru saja kehilangan orang tua, guru, dan juga panutan,” kata Kiai Said di Jakarta, Jumat (24/1/2014).

 Dalam kenangannya, Kiai Said sudah melihat begitu alimnya seorang Mbah Sahal dari karyanya, yaitu kitab Ushul Fiqh Thoriqotul Husul. Secara pribadi Kiai Said mengenal Mbah Sahal sebagai seorang ulama yang teguh dalam memegang pendirian.

 “Sejak zaman Orde Baru sampai sekarang. Sejak eranya Gus Dur, Pak Hasyim, dan dengan saya, Beliau adalah Rais ‘Aam yang teguh memegang pendirian. Prinsipnya tidak pernah berubah, sekali bilang khitah ya tetap khitah. Beliau tidak takut dicerca dan dikritik, lurus, dan tidak sombong ketika dipuji,” kenang Kiai Said.

 Kang Said, demikian Kiai Said disapa dalam keseharian berduet dengan Mbah Sahal sejak tahun 2010 yang merupakan hasil Muktamar ke-32 di Makasar, merasa senang karena di setiap agenda rapat dapat menjalankan tugas kepemimpinan secara bersama-sama.

“Alhamdulillah, di era saya ini Mbah Sahal bisa selalu hadir setiap ada rapat. Itu yang tidak terjadi sebelumnya,” ujarnya.

Menegaskan kembali instruksi yang sudah dikeluarkan PBNU, Kang Said meminda seluruh Nahdliyin untuk melaksanakan salat ghaib dan membaca doa serta tahlil, sebagai bentuk penghormatan kepada Mbah Sahal.

“Insya Allah Mbah Sahal mendapatkan tempat terbaik,” tutup Kang Said.

Rais ‘Aam PBNU KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh, meninggal dunia pada Jumat (24/1) dinihari sekitar pukul 01.15 WIB. Jenazah Kiai yang juga menjabat Ketua Umum Mejelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut dimakamkan pukul 09.25 WIB pagi tadi di kompleks pemakaman Syeikh Ahmad al-Mutamakkin, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

sumber:http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,49671-lang,id-c,nasional-t,Kang+Said++Nahdliyin+Kehilangan+Orang+Tua++Guru++dan+Panutan-.phpx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar