Qoshidah “Ummi”
Cerita Sang Nabi saw
diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, menceritakan ketika 2 orang wanita
datang kepada Nabiyullah Sulaiman. Sama sama
punya anak bayi yang salah satunya di makan serigala maka tinggal 1.
Kedua ibu ini berebut, kita sering dengar hikayah ini tapi kita buka
hikmahnya. Maka Nabiyullah Sulaiman mengatakan kepada pengawalnya “ya
sudah, ini tidak tahu anak siapa, belah bagi dua masing-masing dapat
setengah”.
Ibu yang pertama berkata “ya adil, belah bagi dua”. Ibu yang kedua berkata “bukan bukan, jangan dibelah, ambil saja untuknya, ini
bukan anakku”. Yang mana pemilik anak itu?. Yang satu mengatakan dengan
keadilan, yang satunya mengaku ini bukan anaknya. Ambil saja ini bukan
anakku, aku dusta tadi. Nabiyullah Sulaiman memberi kepada siapa?
memberi kepada ibu yang kedua, yang mengatakan ini bukan anakku. Kenapa
diberi padahal ia mengaku bahwa ini bukan anaknya?. Karena kasih
sayangnya, kasih sayang ibu itu melebihi daripada keinginan wanita yang
pertama tadi yang inginkan anaknya dibelah. Kalau dibelah berarti
dibunuh, ibu yang kedua daripada dibunuh anaknya lebih baik diambil
orang, ia masih akan hidup. Demikian cintanya pada anaknya. Dan Allah
Swt Maha Melihat jiwanya, ibu yang shalih dan jujur ini, yang berharap
kepada Allah Swt, Allah kembalikan bayinya untuknya.
Nabiyullah Sulaiman berkata “ini bayimu,
ini adalah anakmu”. Dan wanita yang satunya diberi hukuman oleh
Nabiyullah Sulaiman As. Kenapa? karena mengakui anak orang lain.
Demikian sabarnya seorang ibu, ketika ia percaya dan tsigah (kuat)
kepada Allah Swt, maka Allah kembalikan anaknya kepadanya. Walaupun ia
mengatakan ambil saja ini bukan anakku, Allah kembalikan untuknya karena
ia lebih berhak dan karena ia adalah orang yang tsigah percaya kepada
Allah swt
Allahumma sholii ‘ala nuril anwar wa sirrill asrar wa tiryaqil aghyar wa miftahi babil yasari Sayyidina wa maulana Muhammadinil mukhtar wa alihil athhar wa ashabihil akhyar ‘adada ni’amillah wa ifdhalih
هذه القصده أمی
۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰
۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰
أمی يالحنا أعشقه
ونشيدا دوما انشده
Ummî yâ lahnân a’syaqohu Wa nasyîdan daumân ansyuduhu ونشيدا دوما انشده
Ibu, lagu yang paling kugemari.. irama yang selalu kudendangkan
فی کل مگان أذکره
وأظل أظل أردده
Fî kulli makânin adzkuruhu Wa adhollu adhollu uroddiduhuوأظل أظل أردده
di mana saja, aku mengingatnya.. selalu dan selalu ku nyanyikan
أمی ياروحی وحياتی
يا بهجة نفسی ومناتى
Ummî yâ rûhî wa hayâtî Yâ bahjata nafsî wa munâtîيا بهجة نفسی ومناتى
Ibu, wahai jiwa dan hidupku, pemberi kebahagiaan dan harapan
أنسی فی الحاضر والآتی ۲
Unsî fîl hâdliri wal ãtî 2xsekarang, juga di masa depan..
ألله تعالی أوصانی
فی السر ولو فی الإعلان
Allâhu ta’âlâ aushônî Fîs-sirri walau fîl i’lâniفی السر ولو فی الإعلان
Allah memerintahkan aku, dalam ku sendiri atau terbuka
بالبر لك والإحسان ۲
Bil birri laki wal ihsâni 2xsupaya membahagiakanmu, dan mengasihimu
إسمك منقوش فی قلبی
حبك يهدنی فی دربی
Ismuki manqûsyun fî qolbî hubbuki yahdinî fî darbîحبك يهدنی فی دربی
Namamu wahai ibu terpahat didalam hatiku, cintaku padamu membawaku ke jalan yang benar
و دعائی يحفظك ربى ۲
Wa du’â-î yahfadhuki robbî 2xDan doaku semoga Allah sentiasa menjagamu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar