Prinsip Kerja PLTN
Oleh
Akhmad Khusyairi,M. Eng
-----------------
Reaktor nuklir adalah salah satu instalasi nuklir tempat terjadinya
reaksi nuklir berantai yang terkendali, sedangkan PLTN atau pembangkit
listrik tenaga nuklir adalah salah satu instalasi nuklir yang
menggunakan reaktor nuklir dalam membangkitkan uap yang akan digunakan
untuk menggerakkan turbin uap. Seperti halnya stasiun pembangkit listrik
yang lainnya, PLTN mengkonversi energy thermal menjadi energy listrik.
Energi thermal yang dihasilkan dari PLTN berasal dari reaksi nuklir fisi
terkendali.
Gambar Ilustrasi PLTN type PWR
Pembangkitan Panas
Pembangkitan Panas
Teras reaktor nuklir membengkitkan panas dengan dengan beberapa cara, diantaranya;
Energy kinetic dari produk fisi dikonversi menjadi energy thermal ketika nuklida ini bertumbukan dengan atom media pendingin.
Sinar gamma yang dihasilkan dari reaksi fisi dikonversi menjadi panas
Panas dihasilkan dari peluruhan radioaktif dan material lain yang teraktivasi oleh penyerapan neutron. Panas ini dikenal dengan decay heat, panas ini merupakan sumber panas yang tersisa setelah reactor dipadamkan.
Satu kilogram Uranium-235 (U-235) yang dibakar dalam reactor nuklir menghasilkan energy yang sama dengan 3000 ton batubara yang dibakar secara konvensional dalam PLTU batubara (Enengi yang dihasilkan sebesar 7.2x1013 Joule/kg U-235 dan 2.4x107 Joule/kg Batubara).
Pendinginan
Energy kinetic dari produk fisi dikonversi menjadi energy thermal ketika nuklida ini bertumbukan dengan atom media pendingin.
Sinar gamma yang dihasilkan dari reaksi fisi dikonversi menjadi panas
Panas dihasilkan dari peluruhan radioaktif dan material lain yang teraktivasi oleh penyerapan neutron. Panas ini dikenal dengan decay heat, panas ini merupakan sumber panas yang tersisa setelah reactor dipadamkan.
Satu kilogram Uranium-235 (U-235) yang dibakar dalam reactor nuklir menghasilkan energy yang sama dengan 3000 ton batubara yang dibakar secara konvensional dalam PLTU batubara (Enengi yang dihasilkan sebesar 7.2x1013 Joule/kg U-235 dan 2.4x107 Joule/kg Batubara).
Pendinginan
Pendingin reactor nu
klir yag umumnya menggunakan air (beberapa jenis reactor menggunakan
gas, logam cair dan garam cair) disirkulasi melewati teras reactor untuk
menyerap panas yang dihasilkan dari reaksi nuklir. panas tersebut dapat
mendidihkan dan menghasilkan uap air. Beberapa jenis reactor
menggunakan sistem pendingin yang secara fisik terpisah dengan air
pendingin yang digunakan untuk mendinginkan teras reactor.
Kendali Reaktivitas
Kendali Reaktivitas
Pengendalian daya yang dihasilkan dari reactor nuklir (PLTN,red)
dilakukan dengan cara mengatur banyaknya neutron yang dapat menghasilkan
reaksi fisi. Batang kendali dibuat sebagai racun neutron yang berfungsi
untuk menyerap neutron. Penyerapan neutron yang semakin banyak oleh
batang kendali mengakibatkan penurunan jumlah neutron yang bisa
mengakibatkan terjadinya reaksi fisi, dengan demikian masuknya batang
kendali semakin dalam ke dalam teras reactor akan mengurangi daya yang
dihasilkan reactor nuklir dan begitu juga sebaliknya,
pengangkatan/pencabutan batang kendali dari teras reactor nuklir dapat
meningkatkan daya reactor nuklir.
Pembangkitan Daya Elektrik
Energi yang dihasilkan dari proses fisi menghasilkan panas yang
kemudian dilakukan konversi energy kedalam bentuk yang dapat
dimanfaatkan secara umum, yaitu energy listrik. Secara umum metode yang
digunakan yaitu panas yang dihasilkan dari reaksi fisi digunakan untuk
memanaskan pendingin yang kemudian digunakan untuk membangkitkan uap.
Uap yang dihasilkan ini kemudian dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin
uap untuk menghasilkan listrik.
* Kontributor IPTEK NU Online
sumber:http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,14-id,33699-lang,id-c,teknologi-t,Prinsip+Kerja+PLTN-.phpx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar